(Sebuah pikiran sederhana dari anak pinggiran untuk Indonesia di masa depan)
KEMERDEKAAN yang kita raih adalah anugerah terindah dari Allah SWT untuk bangsa ini. Lepasnya bangsa ini dari cengkeraman penjajah tidaklah semudah membalik telapak tangan. Kemerdekaan yang diraih penuh cucuran keringat, tetesan darah, ribuan nyawa yang tak bisa dibayar dengan apapun. Berapa banyak para pejuang yang gugur, berapa banyak anak-anak yang kehilangan orang tuanya, berapa banyak wanita yang kehilangan suaminya demi membela tanah air ini lepas dari penjajahan. Sebuah pengorbanan yang luar biasa, dipertaruhkan untuk satu tujuan yakni menghirup udara kebahagian dari penjajahan.
Terbebasnya bangsa ini dari penjajahan harapannya menjadi pelecut semangat dan perlu semakin banyak generasi muda yang merasakan secara langsung makna kemerdekaan ini agar bisa meneladani generasi pejuang sebelumnya. Semangat perjuangan ini harus terus berlanjut dan membara hingga generasi mendatang.
Mewariskan dan menanamkan berbagai semangat tersebut juga merupakan cara untuk memaknai kemerdekaan. Memaknai kemerdekaan adalah mengaktualisasikan diri kita pada nilai-nilai kebaikan seperti keikhlasan dalam berjuang, kegigihan, semangat pantang menyerah dalam mencapai sebuah tujuan, serta semangat kegotong royongan dalam realitas kehidupan sosial.
Sebagai muslim, di hari kemerdekaan ini kalau kita cermati tidaklah cukup bagi kita merayakan hari kemerdekaan ini sebatas dengan mengadakan lomba-lomba saja. Tetapi, semestinya umat Islam lebih banyak menebar manfaat dan kebaikan kepada sesama. Bagi umat Islam, anugerah kemerdekaan ini seharusnya dijadikan momentum untuk menghidupkan rasa syukur kita kepada Allah SWT.
Syukur terhadap kemerdekaan merupakan segala bentuk aktivitas seorang hamba dalam rangka mendayagunakan semua nikmat yang Allah berikan kepadanya menuju tujuan manusia itu diciptakan yaitu beribadah kepada Allah SWT. Indikasi dari rasa syukur yang mendalam sudah sepatutnya dibuktikan dengan hal nyata di dalam kehidupan sehari-hari.
Ungkapan rasa syukur terhadap perjuangan para pahlawan adalah bagian rasa syukur kita juga kepada Allah. Ini selaras dengan hadits Nabi SAW yang berbunyi:
مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ
Barang siapa tidak berterima kasih kepada manusia, berarti dia sama saja tidak berterima kasih kepada Allah SWT. (HR. Ahmad)
Paling tidak ada dua cara menghargai jasa para pahlawan. Pertama, mendoakan kepada Allah agar mereka yang saat ini sudah wafat mendapatkan balasan kenikmatan dari Allah SWT. Kedua, melanjutkan perjuangan mereka, yaitu mewujudkan cita-cita kemerdekaan dengan cara menebar manfaat dan kebaikan demi kemajuan bangsa yang kita cintai ini. Selain itu sebagai warga negara, kita adalah menjadi perawi peradaban berikutnya, oleh sebab itu perlu proposal hidup agar hidup kita selama di dunia ini bermakna dan mendapat keberkahan dari Allah SWT.
Indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan jaya. Indonesia sejak dulu kala, selalu dipuja-puja bangsa. Indonesia merupakan negara yang kaya dan memiliki keindahan yang luar biasa. Namun, ada beberapa pesan dan harapan nih untuk seluruh masyarakat Indonesia, pesan dan harapan ini merupakan keresahan dan keinginan yang diharapkan dapat menjadikan Indonesia menjadi lebih baik dan lebih maju di masa yang akan datang. Bersama-sama berpegang tangan untuk mewujudkan Indonesia maju dan Indonesia jaya. Hal itu dikarenakan mewujudkan mimpi Indonesia adalah tugas kita bersama, seluruh masyarakat Indonesia bukan hanya tugas satu atau dua orang saja.
Ada beberapa pesan dan harapan bersama yang perlu kita capai agar bangsa kita ini senantiasa dalam kemakmuran dan kesejahteraan. Yaitu :
- Pada Bidang Ekonomi
Pemerataan kesejahteraan adalah harapan semua warga Indonesia. Bisa diikatakan orang tidak akan mampu berpikir kalau perutnya masih lapar. Perlu diisi dulu perutnya maka akan mudah untuk bertenaga dan berpikir. Demikian juga sebuah negara, sektor ekonomi adalah jantung dari dari masyarakat karena menyangkut isi perut dan kesejahteraan warga negara. Dalam hal ekonomi kita bisa belajar pada bangsa Jepang bagaimana mereka menggerakkan roda perekonomian mereka yakni dengan menghidupkan UMKM sektor perekonomian rumah tangga. Pemerintah bisa lebih optimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pemberdayaan UMKM mentransformasikan UMKM ke arah ekspor menjadi wajib dan UMKM juga harus bergerak untuk memproduksi barang-barang substitusi impor, yang selama ini memberatkan neraca perdagangan nasional. Melalui pemberdayaan sektor UMKM ini mampu menjamah hasrat kemajuan pada lapisan terkecil warga masyarakat. Sehingga angka kemiskinan semakin menurun dan lapangan kerja rakyat kecil semakin luas. - Pada Bidang Pendidikan
Pada bidang pendidikan, tampaknya tidak akan pernah bosan kita katakan. Pendidikan merupakan pintu gerbang bagi para penerus bangsa untuk memeroleh berbagai ilmu dan pelajaran yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kesenjangan sosial yang terjadi di dalam dunia pendidikan Indonesia. Salah satunya adalah perbedaan antara fasilitas penunjang pendidikan di pusat kota dan daerah. Masih banyak sekolah-sekolah yang masih jauh dari kata layak dan nyaman. Contohnya saja di masa Pandemi Covid 19 ini. Banyak hambatan dan tantangan yang perlu kita cari solusinya bersama. Akses internet, quota, jarak tempuh siswa yang jauh, rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan mahalnya biaya pendidikan. Akan sangat baik jika memang anak-anak negeri ini dapat mengenyam pendidikan tanpa harus khawatir mengenai fasilitasnya, sehingga nantinya ilmu yang mereka dapatkan menjadi bekal untuk membuat hidupnya menjadi lebih baik. Menyambung tongkat estafet para pejuang negeri ini untuk kehidupan yang lebih maju dan bermartabat. Pada bidang pendidikan ini sangat erat kaitannya dengan ekonomi, karena kalau pendapatan kita rendah maka pembiayaan pada sektor pendidikan juga akan sedikit. - Pada Bidang Kesehatan
Akses layanan kesehatan yang cepat, murah dan baik harapannya juga dirasakan oleh semua warga. Peningkatan kualitas kesehatan dengan baik akan tercipta, jika fasilitas dan akses kesehatan terpenuhi serta persebarannya merata. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat harus melibatkan seluruh masyarakat Indonesia, terutama masyarakat 3T (tertinggal, terdepan, terluar), dengan perhatian yang diberikan merata kepada setiap provinsi, diharapkan mampu mengurangi permasalahan kesehatan di seluruh Indonesia. Selain itu pemahaman kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hidup sehat, apalagi dalam masa Pandemi Covid 19 ini, perlu upaya berbagai pihak untuk menggaungkan pola hidup sehat sehingga menjadi sebuah kesadaran bersama. Mengembangkan obat-obatan herbal dan alami dari bahan baku alam Indonesia perlu digalakkan sehingga bisa lebih ekonomis dan kecil efek samping. Selain itu juga kita harus peka dan waspada terhadap setiap jenis vaksin yang masuk dari luar negara kita ke dalam negara kita, karena boleh jadi itu bagian dari strategic war dari negara lain untuk menghancurkan negara kita. - Pada Bidang Pertahanan dan Keamanan
Dalam hal pertahanan dan keamanan, harapannya negara kita jangan sampai diintervensi oleh bangsa lain. Baik dari sektor udara, darat maupun laut. Peningkatan sistem pertahanan dan keamanan, memang harus melibatkan seluruh elemen kekuatan bangsa ini meliputi tenaga manusia (manpower), industri dan material industri, ilmu pengetahuan dan teknologi. Akses dan fasilitas di daerah perbatasan adalah bagian hal yang menjadi perhatian serius bersama. Bagian kemaritiman, daerah lautan yang begitu luas perlu stategi untuk menjangkaunya agar bisa lebih mudah terkontrol. Selain itu kejelasan daerah teritorial kelautan kita harus kita jaga dengan cermat. Letakkan di sana pertahanan berlapis untuk menjaga keutuhan kekayaan alam, sumber daya kelautan dan tanah air kita. Pemberlakuan pajak pada daerah strategis di selat-selat yang berbatasan langsung dengan wilayah internasional yang di lalui oleh negara lain dan itu bisa menjadi tambahan pemasukan bagi negara kita sehingga terjadi peningkatan pendapatan devisa serta negara kita berwibawa di mata dunia. - Pada Bidang Teknologi
Penggunaan internet memang sudah bukan hal yang asing lagi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Qouta internet sudah menjadi kebutuhan wajib. Realitas sekarang ini setiap orang selain handphone, charger, power bank dan colokan adalah semacam menu wajib yang harus ada di dalam tas mereka masing-masing.
Pada era digital sekarang ini hampir dipastikan akan sangat menyulitkan jika tidak ada internet. Seluruh aktifitas yang ada kini bisa didapatkan dengan lebih mudah melalui satu ketukan saja di perangkat elektronik yakni handphone. Mulai dari komunikasi, transportasi, ekonomi, kesehatan, berbagai macam jenis transaksi dan masih banyak lagi yang lainnya. Contoh permasalahan yang kita hadapi pada masa pandemic Covid 19 ini, hampir semua sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran tersebut tentunya memerlukan quota internet dan jaringan yang harus memadai. Mungkin yang kita rasakan akses internet dan layanan sinyal jaringan yang baik perlu pemerataan yang dirasakan oleh masyarakat sampai ke semua pelosok negeri. Oleh karena itu, hal ini menjadi pikiran bersama dari sejak dini perlu terus ditingkatkan berbagai kreativitas serta diperlukan wadah untuk ide-ide kreatif dari anak bangsa kita karena jika teknologi dapat dikembangkan dengan baik dan optimal. Maka teknologi betul-betul akan berpengaruh lebih besar dan memberikan dampak positif terhadap kemajuan bangsa kita.
Mengutip pesan dari Jenderal Soedirman :
“Hendaknya perjuangan kita harus kita dasarkan pada kesucian. Kami percaya bahwa perjuangan yang suci itu senantiasa mendapat pertolongan dari Tuhan.”
Sebuah refleksi bersama Surah Al Bayyinah ayat kelima agar kita senantiasa memurnikan niat kita dalam beribadah, beraktifitas dan berjuang untuk mencari keridhaan Allah SWT. Entah itu dia sebagai rakyat, pengusaha, pejabat dan lain-lain. Karena dari situ akan datang pertolongan Allah SWT.
Oleh: Akhmad Muzakir – Pemenang Lomba Karya Tulis Kemerdekaan Periode-2
" Akhmad Muzakir, Lomba Karya Tulis, Partai Digital, Partai Gelora Indonesia
No comments