Tag: #Arah Baru Indonesia

Partai Gelora Lepas Armada Pangan untuk Korban Gempa Mamuju, Sulbar

, , , , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyatakan, konsen dalam membantu penanganan korban bencana alam yang terjadi di berbagai daerah. Salah satu langkah kongkret Gelora Indonesia dalam menangani bencana adalah membentuk Pusat Komando Bencana Gempa Sulawesi Barat (Sulbar) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), selain Posko Bencana Banjir Samarinda, Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua masyarakat yang telah membantu para korban gempa Mamuju melalui kolaborasi semua lembaga termasuk dengan Blue Helmet,” kata Ahmad Faradis Ketua Pengembangan Teritorial (Bangter) V Ahmad Faradis dalam keterangannya, Senin (18/1/2021).

Dalam kesempatan ini, Faradis melepas Armada Pangan Blue Helmet di Markas Komando Partai Gelora untuk Penanganan Bencana Sulbar di Makassar. Armada Pangan Blue Helmet tersebut diberangkatkan menuju Mamuju, Sulbar untuk mendistribusikan bantuan kepara para korban gempa.

Ketua Bidang Pelayanan Masyarakat (Yanmas) Partai Gelora Indonesia Styandari Hakim mengatakan, Gelora Indonesa mengapresiasi kerja Blue Helmet dalam membantu penanganan korban gempa, Sulbar.

Partai Gelora juga menyampaikan duka Az mendalam kepada para korban atas terjadinya gempa 6,2 SR di Mamuju dan Majene, Sulbar pada Jumat (15/1/2021)

“Kami menyampaikan duka mendalam atas bencana Gempa Sulbar ini. Kami mengapresiasi kerja-kerja Blue Helmet sebagai ujung tombak penanganan bencana saat ini. Semoga relawan terus diberikan kesehatan, sehingga upaya penanganan Bencana bisa berjalan dengan lancar,” kata Styandari.

Ketua DPW Partai Gelora Sulsel Syamsari Kitta menambahkan, sehari setelah kejadian gempa Mamuju dan Majene, Partai Gelora Indonesia melalui kolaborasi dengan Blue Helmet sudah langsung mengirim bantuan berupa logistik pendahuluan, tim medis dokter dan tim rescue untuk pembukaan posko induk.

“Ini armada kedua, setelah sebelumnya H+1 pasca gempa kami mengirimkan tim rescue dan medis,” kata Syamsari.

Armada Pangan Blue Helmet Partai Gelora akan membawa berbagai bantuan untuk korban bencana Sulbar terutama makanan dan minuman, genset, perlengkapan bayi, obat-obatan.

Blue Helmet Partai Gelora, merupakan sayap Bidang Pelayanan Masyarakat (Yanmas) Partai Gelora. Ketua Bidang Yanmas Gelora Sulsel telah mengirimkan tim pendahuluan Blue Helmet pada Jumat (15/1/2021) melalui darat ke Malunda. untuk memetakan kondisi lapangan.

Malunda, adalah salah satu daerah di Kabupaten Majene yang terdampak paling parah dari gempa tektonik Sulbar. Wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Mamuju ini, merupakan salah satu daerah yang terdekat dengan episentrum gempa Sulbar kemarin

Dalam acara pelepasan Armada Pangan Blue Helmet ini, selain dihadiri Ketua Bangter V Ahmad Faradi, Ketua Bidang Yanmas Partai Gelora Styandari Hakim dan Ketua DPW Partai Gelora Sulsel Syamsari Kitta, juga dihadiri Wakil Sekjen Bidang Humas Taslim Tamang (Daeng Tata), dan Ketua Yanmas Gelora Sulsel Arif Ardiansyah.

Sejumlah Bencana Alam Terjadi, Anis Matta: Kita Butuh Kolaborasi Agar Indonesia Selalu Diberkahi

, , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia M Anis Matta mengatakan, pada awal tahun ini Indonesia mendapatkan sejumlah cobaan bencana alam. Bencana tersebut, telah menimbulkan korban jiwa, luka-luka, kerusakan infrastruktur dan lain-lain.

“Pada awal tahun ini, Indonesia mengalami cobaan berupa sejumlah bencana alam. Marilah kita berdoa agar Allah SWT melindungi kita dan memberi kekuatan bagi seluruh bangsa kita,” kata Anis Matta dalam dalam keterangannya, Sabtu (16/1/2021).

Cobaan tersebut, adalah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Sabtu, 9 Januari 2021. Sebanyak 21 orang tewas tertimbun longsor dan 19 orang lainnyayang masih dalam pencarian.

Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), banjir mengepung Kota Banjarmasin sejak Kamis (14/1/2021). Banjir meluas dan semakin meninggi hingga 1 meter, karena hujan terus mengguyur. Akibatnya, banyak masyarakat yang mengungsi dan meningalkan rumah mereka.

Sementara itu gempa tektonik 6,2 SR terjadi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) pada Jumat (15/1/2021) telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang tidak sedikit.

Gempa Sulbar ini, dinilai merupakan gempa ulangan 1969 karena Mamuju Thrust yang masih sangat aktif, yang hingga telah menyebabkan 37 jiwa korban meninggal, puluhan korban luka-luka dan ribuan pengungsi.

“Secara khusus marilah kita mendoakan saudara-saudara kita di Mamuju – Sulawesi Barat, Banjarmasin – Kalimantan Selatan dan Sumedang agar tetap tabah. Kita juga doakan agar para petugas dan relawan diberi kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugas kemanusiaan,” katanya.

Anis Matta berharap semua pihak bisa berkolaborasi dalam menghadapi krisis saat ini, termasuk dalam mengatasi cobaan bencana alam dengan tidak saling menyalahkan satu sama lain.

“Pada saat inilah, saat terbaik untuk kita berkonsolidasi sebagai bangsa untuk menghadapi krisis dan tantangan yang tidak ringan ini. Kita membutuhkan kerja sama dan kolaborasi dari semua elemen bangsa. Semoga Allah SWT selalu memberkahi Indonesia,” pungkas Anis Matta.

Pusat Komando
Sementara itu, Dewan Pimpinan Nasional Partai Gelora, melalui instruksi Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta, menetapkan Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai Pusat Komando Partai Gelora untuk penanganan dampak Gempa Sulbar.

Pada Sabtu (16/1/2021), Ketua Bangter V Partai Gelora Ahmad Faradis, direncanakan akan meresmikan secara langsung markas penanganan gempa Sulbar yang beralamat Jl. Pelita Tiga No.8, RT.001/RW.01, Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel.

Struktur Markas Komando Gempa Sulbar Blue Helmet Gelora Sulsel, dipimpin langsung oleh Syamsari Kitta, Ketua DPW Gelora Sulsel.

“Partai Gelora mengajak agar seluruh stakeholder untuk bekerjasama dalam penanggulangan dampak bencana gempa Sulbar ini,” kata Syamsari.

Blue Helmet Partai Gelora, merupakan sayap Bidang Pelayanan Masyarakat (Yanmas) Partai Gelora. Ketua Bidang Yanmas Gelora Sulsel telah mengirimkan tim pendahuluan Blue Helmet pada Jumat (15/1/2021) melalui darat ke Malunda. untuk memetakan kondisi lapangan.

Malunda, adalah salah satu daerah di Kabupaten Majene yang terdampak paling parah dari gempa tektonik Sulbar. Wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Mamuju ini, merupakan salah satu daerah yang terdekat dengan episentrum gempa Sulbar kemarin.

Arah Baru Indonesia

, , ,

Partaigelora.id – Dunia sedang mengalami apa yang di sebut Anis Matta “Global Disorder” atau ketidak-teraturan global. Amerika yang mendeklarasikan dirinya sebagai negara yang paling demokratis, tanggal 6 Januari 2021 kemarin menampakkan wajah yang tidak demokratis.

Donald Trump, calon Presiden Amerika Serikat yang kalah dalam Pilpres AS 3 November 2020 lalu, memobilisasi pendukungnya untuk menduduki Capitol Hill (Pusat Pemerintahan/Gedung Parlemen) untuk menolak atau mencegah pengesahan Joe Biden sebagai Presiden AS terpilih oleh kongres AS. Aksi ini berlangsung sekitar tiga jam dan terjadi kerusuhan yang mengakibatkan empat korban meninggal dunia.

Pilpres Amerika Serikat yang sangat transparant dan demokratis ternyata menghasilkan ketidak-puasan bagi kubu yang kalah. Padahal indeks demokrasi AS menurut Economist Intelligence Unit (EIU) tahun 2019 menempati urutan ke 25 dengan skor 7,96, jauh dibandingkan dengan Indonesia yang menempati urutan ke 64 dengan skor 6,48.

Tetapi dengan posisi tersebut justru Indonesia menampakkan wajah demokrasi yang diluar prediksi banyak pihak. Prabowo-Sandi pasangan capres dan cawapres yang kalah dalam Pilpres 2019, justru bergabung dalam kabinet Jokowi-Ma’ruf sebagai menteri. Inisiasi rekonsiliasi di tingkat elit sudah terjadi walaupun belum sepenuhnya terjadi juga di tingkat akar rumput.

Situasi yang terjadi di AS hanyalah salah satu contoh “global disorder” yang sedang terjadi. Dimana mulai terjadi kontradiksi-kontradiksi dan paradoks.

Disisi lain, AS juga sedang mengalami penurunan pengaruh terhadap negara-negara di dunia baik dalam aspek ekonomi, sosial dan politik. AS sudah kehilangan supremasinya dalam mengendalikan dunia. Kekuatan Rusia, Uni Eropa, Turki, Cina, Jepang dan Korea sekarang menjadi kekuatan penyeimbang dalam peta kekuatan sosial, politik dan ekonomi dunia.

“Perang Supremasi” istilah Anis Matta menyikapi situasi ini, dimana negara-negara maju sekarang sedang memperebutkan supremasi setelah AS mengalami penurunan. Dunia sedang menuju keseimbanngan baru, hal ini dipercepat juga dengan adanya pandemi Covid-19, dimana interaksi sosial masyarakat di seluruh dunia menurun dan mengakibatkan ketidak-aturan situasi sosial, politik dan ekonomi dunia.

Pada akhirnya, Global Disorder , menyebabkan perang supremasi dimana akan membentuk keseimbangan baru. Negara yang mampu membaca situasi dan memanfaatkan peluang dalam situasi ini yang akan mampu menjadi negara berpengaruh di dunia.

Demokrasi di Indonesia
Indonesia, dengan reshuffle jilid dua yang dilakukan oleh Presiden Jokowi baru-baru ini, justru mencerminkan potret rekonsiliasi di tengah pembelahan masyarakat sipil yang terjadi enam tahun terakhir. Ini adalah potret menggembirakan tentang demokrasi di Indonesia.

Namun di lain sisi, elemen masyarakat sipil yang berupaya melakukan kritik terhadap pemerintah, justru di sikapi oleh pemerintah secara represif dan cenderung berlebihan. Situasi ini merupakan potret negatif dalam proses demokratisasi yang sudah terbangun di Indonesia.

Global Disorder (ketidak-teraturan global) merambat juga terjadi dalam skala Indonesia. Ini ditandai dengan terjadinya banyak kontradiksi-kontradiksi yang terjadi di tengah masyarakat. Pada satu sisi terjadi arus positif tentang demokratisasi tetapi di waktu yang bersamaan terjadi pula arus negatif terhadap demokratisasi. Di tambah lagi pandemi Covis-19 yang membuat interaksi sosial antar masyarakat terbatas, hanya mengandalkan media sosial.

Pilkada serentak di 270 daerah di Indonesia tahun 2020 ini juga merupakan prestasi besar demokratisasi di Indonesia. Karena berjalan lancar, tertib dan aman, memang ada gejolak di beberapa daerah tetapi semua masih dalam tahap wajar. Ketidak-puasan dalam hasil Pilkada di selesaikan melalui instrumen-intrumen demokrasi seperti bawaslu, KPU, DKPP dan terakhir di Mahkamah Konstitusi.

Terlepas dengan skor dan peringkat demokrasi yang ditetapkan oleh Economist Intelligence Unit (EIU), rakyat Indonesia di periode keempat Pilkada ini sudah cukap mengerti dan siap menjadi masyarakat demokratis. Memang masih banyak ketidak-sempurnaan dalam Pilkada 2020 ini, namun bagaimanapun hasil Pilkada 2020 perlu di apresiasi dimana masyarakat Indonesia semakin siap berdemokrasi .

Hasil-hasil Pilkada di tiap-tiap daerah juga mencerminkan situasi yang sulit di prediksi sebelumnya. Penggalangan suara di Pilkada relatif dominan mengandalkan media daring karena ada keterbatasan dalam media kampanye tatap muka dikarenakan pandemi Covid-19.

Demokrasi di Indonesia ke depan terutama dalam aspek kontestasi dalam Pemilu atau Pilkada akan banyak mengalami perubahan-perubahan signifikan. Partai lama atau partai baru tidak lagi menjadi faktor penentu dalam proses penguasaan instrumen-instrumen kemenangan partai di Pemilu 2024.

Penguasa lama atau penguasa baru juga tidak menjadi relevan jika tidak melakukan adaptasi-adaptasi dengan situasi kontemporer. Apalagi, di 2024 sebagian besar pemilih adalah generasi milenial yang memiliki karakter independensi yang tinggi dan juga cenderung rasional dalam pilihan-pilihan politiknya.

Pemilu di 2024 akan menjadi medan pertarungan politik yang baru, apalagi Jokowi secara konstitusi tidak mungkin mencalonkan kembali menjadi Presiden. Artinya perebutan kekuatan politik baru akan terjadi di 2024, dan agaknya start-nya sudah dimulai di 2021 ini.

Selain itu oposisi dan bukan oposisi tidak menjadi relevan ketika menghadapi persoalan besar bangsa apalagi dengan sistem presidensial yang sangat kuat. Fungsi Check and Balance hanya efektif dilakukan dalam institusi negara dan itu fungsinya ada di parlemen/DPR RI.

Sedangkan partai politik secara issue boleh-boleh saja mendeklarasikan dirinya sebagai oposisi, tetapi agar berdampak pada kehidupan berbangsa dan bernegara maka optimalisasi instrumen negara yaitu parlemen/DPR RI akan lebih efektif.

Masyarakat sipil semakin memiliki kecerdasan dalam memperjuangkan aspirasi dan hak-hak politiknya, apalagi di era keterbukaan akses dan sumber informasi yang begitu luas, masyarakat sipil semakin berdaya mengartikulasikan kepentingan-kepentingan politiknya. Bahkan preferensi rakyat dalam menentukan pilihan politiknya juga akan mengalami perubahan-perubahan mendasar dalam aspek latar-belakang dan motif-motifnya.

Arah Baru Demokrasi di Indonesia menarik untuk di cermati hari-hari kedepan. Format sistem Pemilu juga mungkin saja akan mengalami banyak perubahan sesuai dengan situasi yang berkembang, tinggal adu kuat dalam mengisi ruang-ruang publik terhadap ide-ide demokratisasi yang lebih progresif.

Partai lama atau partai baru, rezim lama atau rezim baru, orang lama atau orang baru, bukan lagi variabel yang relevan menjadi faktor penentu penguasaan instrumen kemenangan.

Demokrasi ke depan adalah pertarungan ide dan gagasan yang mampu memahami dan menyerap keinginan rakyat, kemudian di formulasi menjadi instrumen kampanye dan kebijakan publik. Partai Gelora Indonesia, Welcome to The Jungle!

Irfan Enjo

Staf Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Gelora Indonesia dan Founder GassPoll Institute

Demokrasi dan Vaksinasi COVID-19

, , , , ,

Partaigelora.id – Dunia bergembira karena awal tahun 2021, sejumlah vaksin COVID-19 sudah beredar luas, namun sayangnya imunitas global masih jauh dari terwujud. Kasus COVID-19 makin bertambah dan belum menunjukan tanda yang mereda seiring ditemukannya varian baru COVID-19. Penambahan kasus baru dunia harian 5 Jan 21 sebesar 542.399 meningkat dibandingkan 1 Des 20 sebesar 453.170 kasus baru.

Bagaimana Ekonomi Politik dari Vaksin COVID-19 terutama empat vaksin yang kini sudah tersebar di dunia yaitu Pfizer-Biontech, Oxford-Astrazeneca, Sputnik V, dan Sinopharm-sinovac? Apakah masyarakat dunia menerima keempatnya dengan antusias atau skeptis?

Kampanye vaksinasi massal sedang diluncurkan di seluruh dunia karena pemerintah dunia mencari cara untuk menahan penyebaran COVID-19.

Pfizer-Biontech (AS), Oxford-Astrazeneca (UK), Sputnik V (Rusia), dan Sinopharm-sinovac (China) adalah salah satu vaksin resmi yang didistribusikan di beberapa negara.

Namun Rusia, India, dan China telah dikritik karena terburu-buru proses persetujuan vaksin mereka, dan beberapa orang tetap skeptis untuk divaksinasi.

Secara kesehatan, perusahaan yang memiliki vaksin tersebut berupaya serius mendapatkan pasar vaksin di negara-negara padat penduduk namun upaya tersebut tidak dibarengi dengan alasan scientis dan ilmiah yang memadai.

Seiring dengan negara-negara yang lebih kaya memperluas upaya imunisasi mereka, banyak negara berkembang yang berjuang dengan pandemi masih menunggu antiran vaksin dari negara kaya.

Distribusi Vaksin Jauh Lebih Sulit

Melakukan penyebaran vaksin COVID-19 ke miliaran orang di daerah terpencil dunia adalah hal yang sulit, apalagi bila penyimpanan vaksin tersebut perlu ruang dingin -2 Celcius yang tidak tersedia didaerah terpencil.

Upaya distribusi tersebut perlu melalui banyak sungai, banyak hutan, pegunungan, dan hanya ada sedikit jalan beraspal. Oleh karena itu distribusi vaksin di negara berkembang membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Dengan tingkat penyebaran COVID-19 yang semakin tinggi, diprediksi banyak negara berkembang tidak mampu mengamankan kebutuhannya vaksinnya sendiri sehingga negara tersebut membutuhkan bantuan global yang bila diabaikan negara tersebut akan menjadi negara darurat kesehatan.

Negara-negara kaya perlu menjadi yang terdepan untuk memberikan bantuan tersebut namun sayangnya gejolak politik di negara-negara kaya seperti AS sulit diharapkan. Konflik pemilu Trump versus Biden menjadi alasan kenapa AS tidak dapat banyak diharapkan memberikan bantuan dunia setidaknya sampai 20 Januari 2021 saat inagurasi Presiden AS Baru.

Ini adalah alert warning global. Dunia kita membutuhkan kolaborasi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Vaksinasi negara-negara kaya sedang berlangsung dengan baik diantaranya adalah

VAKSIN SPUTNIK V

Vaksin Sputnik V Rusia sedang berjalan di seluruh dunia. Rusia adalah negara pertama yang memberikan persetujuan untuk vaksin manusia. Januari 2021 ini sudah dekat dengan memberikan lampu hijau kepada hewan piaraan yang rentan tertular virus dari manusia.

Namun penanganan negara atas upaya ini telah banyak dikritik. Vaksin coronavirus nya, Sputnik V, menerima persetujuan peraturan pada bulan Agustus, yang hanya diuji pada beberapa lusin orang.

Pada bulan Desember 2020, Rusia meluncurkan kampanye vaksinasi massal sebelum uji coba penuh selesai.

Para pejabat Rusia menyakini bahwa rakyat setuju vaksin yang cepat. Mereka mengatakan Semakin banyak orang mendapatkan vaksinasi, semakin baik untuk kesehatan neagra.

Tapi itu bukan pandangan populer di kalangan orang Rusia. Jajak pendapat terbaru telah menemukan bahwa lebih dari separuh negara (56%) tidak berencana untuk mendapatkan vaksin, setidaknya tidak sampai ada informasi lebih lanjut.

Kini Sputnik V digunakan juga di Argentina sebagai negara ketiga yang menyetujui penggunaan tersebut, setelah Rusia dan Belarus.

Pemerintah tersebut ingin mendapatkan semacam kontrol atas pandemi, dan ternyata Sputnik V jauh lebih murah daripada vaksin yang dibuat oleh Barat.

VAKSIN PFIZER

Distribusi vaksin Pfizer-Biontech telah menghasilkan antrian panjang di seluruh dunia.

Inggris adalah orang pertama yang menyetujui vaksin Pfizer-Biontech untuk penggunaan darurat. Kanada, AS, dan Uni Eropa dengan cepat mengikutinya.

Di seluruh dunia, distribusi vaksin Pfizer menghasilkan antrian panjang seolah publik dunia optimis penuh terhadap vaksin tersebut. Namun masih banyak publik skeptis. Mereka tidak bersedia menyuntikkan diri dengan sesuatu yang saya tidak tahu di mana itu dibuat, apa yang ada di dalamnya, siapa yang menyentuh, yang tidak menyentuhnya kata survei di berbagai negara seperti Inggris, Canada dan Israel.

AS dinilai lebih lambat dalam mendistribusikan vaksin COVID-19 dibandingkan negara lain. Negara lain lebih dahulu bekerja dengan vaksin mereka sendiri.

Di AS, ketidakpercayaan terhadap vaksin secara bertahap menurun. Administrasi Makanan dan Obat memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk pengobatan Pfizer dan Moderna, memperluas jangkauan upaya imunisasi negara tersebut.

Tapi negara dengan infeksi paling banyak di dunia ini dinilai terlalu lambat dari yang diharapkan. 20 juta orang Amerika seharusnya mendapatkan suntikan pada akhir tahun 2020. Namun hanya sekitar 3 juta yang melakukannya.

VAKSIN ASTRAZENECA

Vaksin Oxford-Astrazeneca telah disetujui di Inggris sebelum tahun baru. Tidak seperti Pfizer, tidak perlu disimpan dalam suhu dingin – sehingga lebih mudah untuk diangkut dan disimpan.

India telah memberikan lampu hijau untuk pengggunaan Astrazeneca, India diberi otoritas untuk memproduksi versi lokal nya sendiri yang disebut Covishield.

Menteri Kesehatan India menggratiskan ke seluruh negeri demikian pernyataan Harsh Vardhan, Menkes India sebagaimana dikutip India Times.

India juga menyetujui vaksin yang didukung pemerintah sendiri yang disebut Covaxin. Tetapi banyak ahli kesehatan khawatir tentang data efikasi Covaxin yang hilang namun otoritas tetap berjalan memproduksinya.

VAKSIN SINOVAC

Cina telah dikritik serupa tentang program vaksinasinya. Sejak musim panas September, China telah mengelola vaksin yang belum terbukti dari populasi diluar China.

Vaksin china yang diuji diantaranya adalah CoronaVac, dibuat oleh perusahaan Sinovac.

Sinovac sedang diujicobakan pada beberapa kelompok berisiko tinggi di Cina, Brasil, Chili, Turki, dan Indonesia.

Meskipun kurangnya transparansi seputar data percobaan.

Negara timur tengah lainnya seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain telah menjadi dua negara pertama yang menyetujui vaksin Sinopharm.

Peran Kebijakan Publik dalam Vaksinasi COVID-19

Tidak mungkin mengabaikan peran politik dalam progam vaksinasi.

Banyak cerita tentang vaksinasi khususnya seputar siapa yang prioritas mendapatkannya yang ternyata menjadi salah satu perdebatan kebijakan publik di dunia.

Di Hungaria, dilema dan debat sangat terlihat. Meskipun negara ini merupakan bagian dari Uni Eropa, dan vaksin Pfizer sudah diluncurkan, pemerintah masih mempertimbangkan lebih banyak dosis dari China dan Rusia. Para oposisi pemerintah mengatakan bahwa para pemimpin negeri sedang melakukan permainan yang berbahaya.

Begitu juga dengan Indonesia, meski vaksin China lebih dahulu diujicobakan, namun pemerintah juga telah memesan vaksin Pfizer dan moderna dari AS dan vaksin Inggris.

Negara-negara yang menjaga keseimbangan geopolitik memiliki tren yang sama yaitu memesan semua vaksin baik dari Barat maupun China.

Meskipun dengan efek yang berbeda-beda, publik tidak mengetahui persis vaksin mana yang disuntikan ditubuhnya.

Inilah dilemanya. Satu sisi penyuntikan vaksin adalah Hak Asasi Manusia, Setiap penduduk berhak memilih jenis vaksin yang akan disuntikan kepada tubuh mereka. Disisi lain negara memiliki kekuatan memaksa warganya divaksin jenis apapun.

Negara yang demokratis seharusnya memberikan ruang kepada warga untuk memilih vaksinnya sendiri termasuk juga untuk tidak divaksin dengan alasan tertentu. Namun akhir-akhir ini kita menyaksikan banyak negara didunia menjadi negara semi otoriter dalam program vaksinasinya.

Pengambil kebijakan di Indonesia seharusnya menerapkan kebijakan vaksinasi yang menerapkan prinsip-prinsip demokratis seperti membiarkan warganya untuk memilih jenis vaksin yang diinginkannya sendiri tanpa harus dipaksa menggunakan vaksin tertentu (entah dari China, AS, Inggris, Rusia atau Lokal) yang mereka belum yakin efektivitasnya dalam tubuh mereka.

Pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan vaksin gratis kepada seluruh warganya sebagai sinyal kepedulian negara terhadap kesehatan publik warganya namun disaat yang sama pengambil kebijakan juga harus memberi ruang kebebasan kepada warga untuk memilih jenis vaksin yang akan disuntikan ketubuh mereka.

Ada baiknya pemerintah mewajibkan tranparansi bagi seluruh produsen vaksin di Indonesia untuk mengungkapkan data ujiklinisnya kepada publik sehingga publik miliki opsi yang lengkap dan memutuskan vaksinasi mana yang terbaik buat mereka sendiri.

Biarkan masyarakat memilih divaksin berdasarkan data bukan berdasarkan paksaan negara.

Achmad Nur Hidayat
Ketua Bidang Kebijakan Publik Partai Gelombang Rakyat Indonesia

Partai Gelora Tanam 1 Juta Pohon di Desa Bagoang, Jasinga, Bogor

, , , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia melakukan penanaman 1 juta pohon di Desa, Bagoang, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM) Jaringan Masyarakat Indonesia (Jemari).

Penanaman 1 juta pohon tersebut dilakukan dalam rangka ‘Hari Sejuta Pohon Sedunia’ yang diperingati setiap tanggal 10 Januari sebagai gerakan untuk menjaga lingkungan dan keseimbangan hutan agar tetap lestari.

“Partai Gelora bersama Jemari ikut berpartisipasi dalam rangka ‘Hari 1 juta Pohon’ dengan menanam beberapa pohon di Desa Bagoang, Jasinga, Bogor, Minggu (10/01/2021),” kata Ketua Bidang Gaya Hidup dan Olahraga (Gahora) Gelora Indonesia Kumalarasari (Mala) Kartini dalam keterangannya di Jakarta, Senin (11/1/2021).

Mala mengatakan, penanaman 1 juta pohon ini untuk mengingatkan mengenai pentingnya menjaga hutan dan lingkungan agar tetap terjaga. Sebab, akibat kerusakan hutan dan lingkungan bisa memicu pemanasan global, serta meningkatnya efek gas atau dampak dari rumah kaca.

“Jadi mengingatkan kita untuk selalu menjaga hutan dan lingkungan. Banyak dampak dari rumah kaca, penanaman pohon ini bisa menambah oksigen di muka bumi, serta mengurangi dampak bencana alam,” katanya.

Menurut dia, penanaman 1 juta pohon ini akan menjadi gerakan rutin tahunan dari Gahora Gelora Indonesia yang akan dilaksanakan. Selain itu, penanaman pohon ini juga membantu masyarakat di Desa Bagoang yang berprofesi sebagai pembuat atau perajin golok untuk mendapatkan bahan bakunya.

“Akan menjadi gerakan rutin tahunan. Di Desa Bagoang Jasinga, kita tanam pohon bila sudah 3 atau 5 tahun sebagian bisa buat bahan golok (gagang, red). Golok adalah kerajinan desa tersebut, kita tanam pohon mahoni dan pohon nangka antara lain,” katanya.

Seperti diketahui, tanggal 10 Januari diperingati sebagai momen konservasi lingkungan dan menjaga keadaan hutan, melalui Hari Sejuta Pohon Sedunia. Indonesia pertama kali menerapkan kebijakan menanam pohon ini pada 2012 melalui program gerakan Satu Miliar Pohon.

Kesadaran mengenai konservasi lingkungan dan keseimbangan hutan itu penting agar manusia tidak meremehkan keberadaan hutan.

Hari Sejuta Pohon Sedunia ini dilakukan dalam bentuk gerakan menanam pohon dan memelihara pertumbuhannya. Bagaimanapun juga, hutan menutupi hampir sepertiga dari seluruh daratan di bumi.

Fungsinya, hutan berperan sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan bahan bakar bagi lebih dari satu miliar orang di muka bumi. Hari Sejuta Pohon merupakan tonggak kepedulian pada perlindungan alam.

Partai Gelora Sampaikan Duka Cita Atas Musibah Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182

, , , , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat indonesia (Gelora) Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu (9/1/2021) sore.

Pesawat jenis Boeing 737-500 tujuan Jakarta-Pontianak ini, mengangkut 62 orang yang tercatat dalam manifes, terdiri dari 50 orang penumpang dan 12 kru pesawat. Mereka semua dipastikan meninggal dunia, setelah Sriwijaya Air dipastikan jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Ucapan duka cita disampaikan dua petinggi Gelora Indonesia, yakni Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta dan Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah, Minggu (10/1/2021).

Menurut Anis Matta, semua pihak berduka atas musibah jatuhnya Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu. Karenanya, ia berharap agar proses evakuasi terhadap korban dan pesawat berjalan lancar, meski cuaca sedang tidak bersahabat dalam beberapa hari ini.

“Kita semua berduka atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 PK-CLC. Mari kita doakan agar proses evakuasi berjalan lancar,” kata Anis Matta dalam keterangannya di Jakarta.

Anis Matta berdoa agar para petugas yang melakukan pencarian badan pesawat dan Korban, diberikan kesehatan dan kekuatan. Demikian pula dengan keluarga korban yang ditinggalkan juga diberikan ketabahan dan keikhlasan.

“Para petugas dan relawan semoga diberi kekuatan dan kesehatan, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan & keikhlasan,” doanya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah. Fahri mengajak semua pihak untuk sejenak berdoa bagi korban dan keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

“Duka mendalam mendengar kecelakaan pesawat #SJ182 . Mari sejenak berdoa bagi semua korban dan keluarganya,” kata Fahri.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan terkait hilang kontaknya pesawat Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor SJ-182. Adapun pesawat tujuan Jakarta-Pontianak itu hilang kontak pada pukul 14.40 WIB.

Terkait kronologi, Budi Karya menjelaskan bahwa pesawat tersebut take off dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Pukul 14.37 WIB, pesawat berada di 1.900 kaki di wilayah Jakarta.

“SJ-182 8735 PK CLC Soetta-Pontianak take off pada pukul 14.36 WIB. Pukul 14.37 WIB masih 1.900 feet Jakarta corach. Diizinkan naik ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti standar instrumen departure,” ujar Budi Karya dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (9/1/2021).

Lalu, pada pukul 14.40 WIB, Budi menyebut bahwa Jakarta corach melihat pesawat Sriwijaya Air terdapat ke arah 075 derajat melainkan ke barat laut.

“Oleh karenanya ditanya oleh ATC melaporkan untuk melaporkan arah pesawat,” kata dia.

Tidak lama setelah itu, dalam hitungan detik, Pesawat SJ-182 hilang dari radar dan manager operasi langsung berkoordinasi dengan Basarnas dan instansi terkait.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri telah memerintahkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan investigasi terhadap jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182.

“Saya juga telah menyampaikan kepada KNKT untuk melakukan kajian penyelidikan terhadap musibah ini,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (10/1/2021).

Presiden Jokowi juga menyampaikan pesan duka cita terhadap keluarga dan kerabat para penumpang serta awak pesawat. Jokowi pun mengaku telah memerintahkan sejak kemarin petang kepada Menteri Perhubungan, Kepala Basarnas, serta Panglima TNI dan Kapolri untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap para korban.

“Saya atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam atas terjadinya musibah ini. Kita lakukan upaya yang terbaik untuk menemukan dan menyelamatkan korban dan kita doakan bersama, kita berdoa bersama-sama agar para korban bisa ditemukan,” ujar Jokowi.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X