Tag: Piala Dunia U20

Tolak Kehadiran Israel di Indonesia, Partai Gelora Sarankan Pertandingan Israel di Piala Dunia U20 Dipindahkan ke Singapura

, , , , ,

Partaigelora.id – Lolosnya tim sepakbola U20 Israel sebagai finalis sepak bola Piala Dunia U20 di Indonesia yang akan bertanding di tanah air, mulai memicu banyak penolakan dari elemen di masyarakat.

Gelaran sepakbola piala U20 yang akan digelar di Indonesia pada tanggal 20 Mei-11 Juni 2023 menjadi persoalan, karena lolosnya Timnas Israel sementara Indonesia sendiri tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Hal itu disampaikan Ketua Bidang Kebijakan Publik DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Achmad Nur Hidayat (ANH) dalam keterangannya, Rabu (13/3/2022)

“Pemerintah Indonesia mesti berhati hati dalam mengambil kebijakan terkait hal ini. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pemuda dan Olahraga, KemenPolhukam bahkan BIN, TNI, Polri mesti duduk bersama untuk membahas secara detail mengenai permasalahan ini,” kata Achmad Nur Hidayat.

Seperti yang sudah diketahui bahwa Pemerintah Indonesia sejak merdeka sampai saat ini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Hal ini, menurutnya, tak lepas dari posisi Israel yang sampai hari ini masih menjajah negeri Palestina. Sebagai negara yang cukup lama dijajah oleh bangsa bangsa lain, Indonesia tentu saja dapat merasakan penderitaan Bangsa Palestina yang sampai hari ini dijajah oleh Israel.

Timnas Indonesia pernah menolak untuk bertanding melawan Israel pada kualifikasi Piala Dunia 1958. Timnas Indonesia ketika itu berhasil melaju ke babak kedua kualifikasi Piala Dunia 1958 zona Asia.

Berdasarkan informasi yang dimuat di laman resmi FIFA, Timnas Indonesia memutuskan mundur dari babak kualifikasi Piala Dunia 1958, karena tidak mau menghadapi Israel. Alasannya adalah politis dan diperintah langsung Presiden RI Soekarno kala itu untuk mundur.

Saat itu Timnas Indonesia menolak bertanding di kandang Israel. Permohonan untuk menggelar pertandingan di tempat netral juga diajukan oleh Indonesia, tetapi ditolak oleh FIFA.

Timnas Indonesia bersama Mesir dan Sudan menolak untuk bertanding melawan Israel. Sebelumnya, Turki yang lebih dulu jadi lawan Israel memilih mundur dari kualifikasi.

“Pemerintah Indonesia mesti berani menyampaikan kepada FIFA bahwa bangsa Indonesia sampai hari ini tidak memiliki hubungan diplomatik dengan pemerintah Israel,” pintanya.

MadNur-sapaan akrab Achmad Nur Hidayat mengatakan, masyarakat Indonesia sendiri yang mayoritas muslim memiliki sentimen yang negatif dengan negara Israel karena penindasan mereka terhadap saudara saudara muslim di Palestina.

“Sehingga jalan tengahnya khusus bagi delegasi Israel langkah yang bisa dilakukan adalah setiap pertandingan yang dilakukan oleh delegasi Israel adalah dilakukan di negara tetangga yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel seperti Singapura misalnya,” ujarnya.

Ia dapat memahami keikutsertaan Timnas Israel U20 merupakan hasil dari pertandingan kualifikasi yang dilakukan oleh FIFA. Namun, sementara Indonesia sendiri sebagai tuan rumah berkewajiban melindungi keselamatan seluruh delegasi yang ada.

“Karena itu, pemerintah tetap harus menjunjung kedaulatan dan marwah Bangsa Indonesia. Juga turut menjaga kondusifitas keamanan dalam negeri,” katanya.

Partai Gelora berpandangan, opsi terbaik bagi Panitia Penyelenggara U20 Indoensia adalah menempatkan pertandingan dan akomodasi mukim delegasi Israel selama pertandingan U20 di negara dekat Indonesia yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel yaitu Singapura.

“Opsi ini untuk menjamin kedaulatan NKRI dan menjaga marwah Indonesia sebagai penyelenggara World Cup U20 serta menjaga posisi Indonesia sebagai bagian penting dalam perjuangan kemerdekaan palestina di mata dunia Islam,” pungkasnya.

Ketua Bidang Gaya Hidup, Hobi dan Olahraga (Gahora) DPN Partai Gelora Kumalasari Kartini menambahkan, PSSI sebaiknya menyelenggarakan pertandingan Piala Dunia U20 di Singapura, negara tetangga yang memiliki hubungan diplomatik dengan negara zionis tersebut.

“Kami menghimbau agar pertandingan di selenggarakan di Singapura atas biaya Indonesia sebagai tanggungjawab tuan rumah Indonesia. Kita tidak bisa menerima zionis Israel sebagai penjajah Palestina ada di Indonesia,” kata Kumalasari Kartini.

Indonesia, kata Mala-sapaan akrab Kumalasari Kartini, merupakan merupakan negara yang menganut prinsip, bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa. Oleh, sebab itu maka penjajahan dimuka bumi harus dihapuskan.

Israel diketahui telah menjajah bangsa Palestina puluhan tahun hingga kini. Indonesia menolak membuka hubungan diplomatik dengan Israel dan mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk merdeka.

Anis Matta: Piala Dunia 2022 di Qatar, Buktikan Agama dan Bola Bisa Menyatu, Tidak Ada Perpecahan Umat

, , , , , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menegaskan, penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar untuk pertama kali di dunia Islam, tidak hanya mewakili dunia Arab saja, tetapi juga mewakili dua milyar populasi muslim di seluruh dunia.

“Qatar ini bukan hanya mewakili dunia Arab, tapi mewakili dua miliar populasi muslim di seluruh dunia, termasuk mewakili kita di Indonesia. Ini memberikan pencitraan baru tentang Islam kepada seluruh dunia melalui perhelatan sepak bola,” kata Anis Matta, Kamis (1/12/2022).

Hal itu disampaikan Anis Matta saat memberikan pengantar dalam Gelora Talks bertajuk ‘Qatar World Cup 2022, Diplomasi Islam & Bangkitnya Sepak Bola Asia, Rabu (30/11/2022).

Diskusi ini dihadiri Duta Besar RI untuk Qatar Ridwan Hassan, pengamat sepak bola nasional Sigit Nugroho, serta Koordinator Save Our Soccer dan Anggota TGIPF Akmal Marhali.

Menurut Anis Matta, sepak bola telah menyatukan seluruh umat manusia, tidak memandang apa agamanya dan rasnya. Hal ini bisa dilihat dari perhelatan Piala Dunia di Qatar saat ini, bahwa agama terbukti tidak memecah bola dan orang.

“Bagi kita di sini di Indonesia, di tengah polarisasi saat ini juga sangat penting, kita bisa melakukan seperti apa yang dilakukan Qatar. Polarisasi terjadi, karena agama dijadikan tembok, bukan jembatan,” kata Anis.

Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2023, kata Anis Matta, harus bisa dimanfaatkan pemerintah secara maksimal untuk mengakhiri polarisasi politik dan identitas yang mulai menguat lagi menjelang Pemilu 2024.

“Ini kan kita mendapat kesempatan jadi tuan rumah Piala Dunia tahun depan, meskipun untuk kelompok umur U-20. Harus bisa dimanfaatkan maksimal untuk mengakhiri polarisasi, bola dan agama bisa bersatu, bisa bercampur,” katanya.

Anis Matta juga berharap pemerintah bisa membuat visi atau peta jalan seperti Visi 2030 Qatar meliputi bidang media, telekomunikasi, olahraga, entertaiment dan pariwisata. Karena Qatar sadar betul bahwa sumber daya alam gas mereka suatu saat akan habis, sehingga dipersiapkan secara matang dan visi tersebut dilaksanakan secara disiplin.

“Lima sektor ini, mereka bikin investasi besar-besaran, semua tahapan visinya dilaksanakan dengan disiplin dan sistemik. Negaranya boleh kecil, tetapi otaknya besar. Visi atau peta jalan ini yang masih menjadi persoalan di kita,” ujarnya.

Visi Qatar 2030, dibuat ayah Amir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, Sheik Hamad bin Khalifa al-Tsani. Selain membuat Visi tersebut, Sheik Hamad juga berani melakukan peralihan kekuasaan kepada Sheikh Tamim, anaknya yang saat itu usianya masih menginjak 31 tahun dan dianggap belum matang untuk melaksanakan visinya.

“Jadi melalui visi ini, Qatar bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Sehingga meskipun Qatar sebagai negara kecil, tetapi secara politik dan geopolitik dalam konteks global, ini luar biasa. Apalagi sebagai negara besar, Indonesia juga bisa berperan lebih dalam konteks geopolitik global,” katanya.

Indonesia bisa membuat peta jalan seperti Qatar dan tahapannya harus dilaksanakan secara disiplin dan masif. Peta jalan tersebut, di Partai Gelora dinamai sebagai Arah Baru Indonesia, yang menjadikan Indonesia sebagai lima besar kekuatan dunia.

“Makanya saya selalu mengulang-ulangi, ‘Langit Kita Terlalu Tinggi, Tapi Kita Terbang Terlalu Rendah’. Karena disinilah kita perlu peta jalan tentang Arah Baru Indonesia. Mudah-mudahan Partai Gelora bisa memberi kejutan di Pemilu 2024,” tandasnya.

Kunci Sukses
Sementara itu, Dubes RI untuk Qatar Ridwan Hassan, mengatakan, Piala Dunia 2022 hanya salah satu instrumen yang disiapkan Qatar untuk menampilkan wajah Islam rahmatan lil-alamin ke seluruh dunia.

“Pemerintah Qatar sudah merencanakan Ibu Kota Doha sebagai ibu kota olahraga dunia, tidak ingin hanya menjadi tuan rumah Piala Dunia saja. Sebab, karakter masyarakat Qatar itu terbuka, tidak anti dengan warga asing dan bisa hidup berdampingan dengan berbagai latar belakang,” ujar Ridwan Hassan.

Karena itu, negara yang memiliki luas hanya 11.571 km² tersebut, penduduknya sebagian besar adalah orang asing dengan berbagai latar belakang dan keyakinan. Dari 2,7 juta jiwa jumlah penduduknya, masyarakat asli Qatar hanya sekitar 400 ribu jiwa saja.

“Interaksi masyarakat Qatar dengan warga asing yang berlatar belakang keyakinan sudah terjadi dari masa ke masa. Karakter Qatar yang Islami bisa diterima oleh keseharian masyarakat secara keseluruhan dan bisa berjalan seiring dengan kemajuan juga,” katanya.

Sehingga kehadiran penggemar bola yang datang ke Qatar menyaksikan perhelatan Piala Dunia 2022, melihat Islam dari sudut pandang yang berbeda, bukan seperti imajinasinya dimana agama seolah mengajarkan kekerasan.

“Mereka menyadari bahwasanya budaya Islam adalah budaya yang menghargai tamu. Contohnya soal larangan minum minuman keras di tempat umum. Meski begitu, Qatar sadar bahwa tidak semua penggemar sepak bola adalah muslim, sehingga disediakan tempat khusus untuk mengonsumsi minuman keras,” katanya.

Penggemar sepakbola yang datang ke Qatar pun akhirnya menghargai itu, sebagai upaya menghormati masyarakat non muslim. Sehingga ada saling menghormati dan saling menjaga adat-istiadat setempat.

“Untuk melakukan syiar Islam, Qatar juga menyediakan tempat sholat yang beragama Islam dan tempat ibadah non muslim di setiap stadion. Hal ini dianggap sesuatu yang luar biasa bagi non muslim, bagi orang muslim sendiri itu hal wajar. Mereka juga bisa menjalankan kewajiban keagamaan masing-masing,” katanya.

Islam di Qatar, lanjutnya, tidak dimaknai secara sempit dan tidak menutup diri dari warga nonmuslim semua bisa menikmati kehidupan yang sama. Bahkan ketika ada tamu, mereka diperlakukan senyaman mungkin.

“Itu yang membuat orang-orang yang datang dari berbagai belahan dunia melihat Islam berbeda, mereka melihat satu kenyataan dan kenyamanan di Qatar,” ujar Ridwan.

Citrakan Islam Baik
Pengamat sepak bola Sigit Nugroho mengatakan, melalui Piala Dunia 2022 ini, Qatar ingin mencitrakan bahwa Islam sebagai agama rahmatan lil-alamin. Karena itu, sejak dipilih menjadi tuan rumah pada 2010 lalu, Qatar membangun berbagai fasilitas mewah dan megah serta menyediakan konsep yang memadukan olahraga dan syiar Islam.

“Qatar ini ingin mencitrakan Islam yang baik. Cara dakwah seperti ini yang harus dilakukan umat Islam sekarang. Seperti juga yang dilakukan Mohamed Salah, pesepakbola asal Mesir yang bermain untuk Liverpool kerap melakukan selebrasi sujud saat mencetak gol. Selebrasi itu berhasil mengubah pemikiran rakyat Inggris terhadap Islam,” kata Sigit Nugroho.

Jika berbicara aturan Islam, menurutnya, Salah tidak mungkin dijadikan contoh atau panutan, karena kesehariannya mengenakan celana pendek, tidak menutup dengkul atau lututnya. Namun, apa yang dilakukan Salah itu sebagai salah satu dakwah terbaik diplomasi Islam.

“Perilaku Salah ini bisa menginspirasi orang-orang yang tadinya melihat Islam secara buruk, tiba-tiba bisa menjadi ‘oh ternyata Islam indah’, bukan sebagai agama yang keras dan mengajarkan terorisme. Apa yang dilakukan Salah itu, juga bagian dari dakwah, dan melihat Islam sebagai agama penuh damai,” tutur Sigit yang juga seorang mualaf ini.

Koordinator Save Our Soccer dan Anggota TGIPF Akmal Marhali menambahkan, Indonesia perlu mencontoh Qatar dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang. Sehingga nilai-nilai Islam dan nila-nilai budaya Indonesia bisa dimunculkan di Piala Dunia U-20..

“Jadi apa yang sudah dilakukan oleh pendahulu kita Qatar, dalam keislaman di Piala Dunia 2022 bisa dipertahankan Indonesia pada Piala Dunia U-20 2023 nanti. Ini bisa menjadi harapan baru bagi sepak bola Indonesia. Tunjukkan sepak bola kita ke jalan yang lurus,” kata Akmal Marhali.

Akmal Marhali mengkritik langkah PSSI dalam mempersiapkan Piala Dunia U-20 pada 2023, dimana belum ada nilai-nilai yang akan ditonjolkan hingga kini, baik itu sebelum dan sesudah kejadian tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu.

“Dengan segala hormat saya terpaksa harus mengkritik PSSI, karena saya belum melihat nilai-nilai yang ingin ditonjolkan di Piala Dunia U-20. Kalau Qatar dah jauh-jauh hari menolak segala aktivitas LGBT di Piala Dunia, disini tidak ada sama sekali,” katanya.

Menurutnya, PSSI dibawah pimpinan Mochamad Iriawan atau Iwan Bule bisa meniru diplomasi bola yang dilakukan Qatar dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2022. Ia berharap PSSI juga melarang dan tidak menerima aktivitas yang membela aktivitas LGBT di Piala Dunia U-20 2023 mendatang.

“Diplomasi agama yang dilakukan Qatar bisa di copy paste untuk mengelola pelaksanaan kegiatan Piala Dunia U-20. Selain bisa berhasil dalam pelaksanaanya, juga bisa meningkatkan prestasi sepak bola di tanah air. Sehingga mudah-mudahan Piala Dunia U-20 bisa berlanjut dan terlaksana dengan baik,” pungkasnya.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X