Partaigelora.id-Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menggelar Konsolidasi se-Kalimantan usai aksi tanam pohon di Amanah Borneo Park, Banjarbaru Kamis (11/12/2025), dalam rangka merayakan HUT ke-6 di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Konsolidasi dengan tema ‘Gelora Merawat Banua untuk Insonesia’
dihadiri Ketua Umum Partai Gelora sekaligus Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta. Acara konsolidasi dipandu Ketua DPW Partai Gelora Kalsel Wahyudi.
Dalam arahannya, Anis Matta mengatakan, bahwa Partai Gelora adalah partai politik yang lahir dari kesadaran dan pemahaman mendalam tentang geopolitik, sebagaimana tertuang dalam Manifesto Politik Partai Gelora.
“Mengapa kita memilih momen pendirian partai saat krisis, karena kita menemukan alasan yang sangat kuat, bahwa Partai Gelora ini masa depan kita sebagai bangsa Indonesia,” kata Anis Matta.
Partai Gelora, kata Anis Matta, sejak awal sudah memprediksi bahwa dunia akan mengalami berbagai goncangan yang satu persatu mulai terbukti kebenarannya.
“Selesai Covid-19, terjadilah perang Rusia-Ukrani. Belum mereka ada perang Palestina-Israel, serta ketegangan di Timur Tengah,” ujarnya.
Artinya, dunia saat ini sedang menghadapi kekacauan, sehingga diperlukan analisis geopolitik dalam pendirian partai politik masa depan.
“Tidak ada gunanya kita mendirikan partai politik, lalu kita menang. Tapi ketika lalu waktu kita memimpin tidak ada perbedaan dengan partai-partai yang memimpin sebelum kita, percuma saja,” katanya.
Hal inilah yang menjadi alasan Anis Matta meninggalkan partai sebelumnya, padahal ketika itu dia berhasil membesarkan partai tersebut, dari nol koma menjadi empat besar nasional.
“Setelah itu, saya sadar. Bahwa saya membutuhkan narasi yang jauh lebih besar daripada yang saya punya sebelumnya. Sekarang saya mengerti narasi paling besar yang kita perlukan adalah narasi pengetahuan tentang peta dunia dan peta geopolitik,” jelasnya.
Pengetahuan geopolitik sekarang, menurutnya, akan menjadi pertimbangan dalam bisnis dan investasi, maupun politik
“Oleh karena itu, jika kita tidak mempunyai kesadaran dan pengetahuan yang mendalam tentang isu ini, maka kita akan mengulangi satu kesalahan yang dilakukan oleh semua partai politik dalam demokrasi kita,” katanya.
Yakni dengan janji-janji muluk, dan ketika janji tersebut tidak dapat dipenuhi, kemudian meminta maaf kepada rakyat dan membuat janji baru agar dipilih lagi.
“Seandainya saya berpikir untuk kepentingan pribadi, saya tidak mendirikan partai politik seperti sekarang ini.Saya berjuang untuk sesuatu yang jauh lebih besar, yaitu memberikan manfaat kepada sebagian besar orang,’ tegas Anis Matta.
Manfaat tersebut, tertuang dalam pendirian partai atau Manifesto Politik Partai Gelora.
“Pendirian partai ini adalah karena ada krisis besar yang akan datang. Dan itu sudah terjadi sepanjang tahun dan tahun-tahun akan datang. Dan kita telah mulai takdir kita,” ungkap Anis Matta.
Pada Pemilu 2024 lalu, Partai Gelora baru mendapatkan 75 kursi di DPRD, dan dua wakil menteri di Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Menurut saya perjalanan ini baru permulaannya, sekali lagi ini baru permulaannya. Insya Allah kita akan menemukan energi yang lebih besar untuk memenangkan Pemilu 2029,” tandasnya.
Karena itu, di tengah upaya menghadapi ancaman krisis besar yang semakin kompleks menjelang Pemilu 2029, maka setiap kader dan fungsionaris Partai Gelora di DPP, DPW dan DPD akan diberikan pelatihan Ideologisasi
“Dalam Program Ideologisasi, teman-temam DPW dan DPD mendapatkan penjelasan yang lebih mendalam tentang masalah ini (geopolitik),” katanya.
Dalam masa-masa mendatang, lanjut Anis Matta, semua negara di dunia akan terlibat perang atau terjadi revolusi sosial di negaranya, tanpa terkecuali.
“Semua negara telah menambah anggaran pertahanannyaa, ternasuk Indonesia. Kalau negara itu tidak perang, maka akan menghadapi pergolakan revolusi sosial,” pungkasnya.

No comments