Partaigelora.id-Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI sekaligus Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta melakukan pelayaran santai bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham di atas kapal Pinisi sambil menikmati senja di kota Makassar pada Senin (17/11/2025).
Pelayaran tersebut, dalam rangka memenuhi undangan Wali Kota Makassar
Munafri Arifuddin di sela-sela kegiatannya di Makassar.
“Kita butuh pencerita. Kita butuh narator. Kita butuh ada yang bercerita tentang Indonesia, tentang kita,” pesan Anis Matta.
Menurut Anis Matta, undangan ini memberi kesempatan diirinya untuk menikmati pemandangan Pantai Losari dari atas kapal pinisi.
“Dan di sinilah saya kembali mengajak kita semua untuk memperbanyak cerita tentang Indonesia ke dunia luar, termasuk soal kapal Pinisi,” ujar Anis Matta.
Kapal Pinisi, kata Anis Matta, sejatinya saksi sekaligus bukti bahwa pada suatu masa Indonesia punya kemampuan teknologi tinggi di bidang kelautan.
“Bila digali dan dikumpulkan kembali, saya percaya ada banyak cerita dari Indonesia yang akan memukau dunia dan berpotensi setidaknya mendatangkan wisatawan ke Nusantara,” katanya.
“Mari bercerita ke dunia soal Indonesia, tentang kita,” sambungnya.
Ia menuturkan bahwa Indonesia memiliki warisan budaya yang luar biasa, termasuk Pinisi, namun masih kurang dalam kemampuan menceritakan keunggulannya kepada dunia.
“Saya ke banyak negara-negara Islam yang disibukkan birokrasi, dan setiap kali saya bercerita tentang Pinisi, saya selalu bilang bahwa ini dari kampung saya. Banyak orang di luar penasaran dengan Indonesia yang kaya warisan budaya, tapi sedikit sekali yang diceritakan kepada mereka,” katanya.
Menurut Anis Matta, Indonesia adalah bangsa yang cenderung melihat ke dalam (inward looking), sehingga tidak terbiasa mempromosikan dirinya sendiri secara agresif seperti negara-negara kecil di Timur Tengah.
Ia mencontohkan Qatar yang memiliki penduduk asli hanya sekitar 350 ribu jiwa, namun dikenal oleh hampir seluruh dunia karena memiliki instrumen komunikasi yang kuat.
“Kita perlu instrumen untuk bercerita. Pemandangan seperti ini, sunset seperti ini, adalah aset luar biasa. Tapi cerita tentang kota ini masih sangat sedikit disampaikan ke dunia luar,” terangnya.
Anis Matta membandingkan persepsi publik yang sering kagum terhadap bandara besar negara lain seperti Turki atau Uni Emirat Arab.
Padahal, menurutnya, Indonesia memiliki banyak bandara besar yang tidak kalah megah, termasuk Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar.
Dia menegaskan bahwa inti dari pariwisata bukan hanya keindahan alam, tetapi cerita yang menyertainya.
Salah satunya adalah sejarah dan filosofi kapal Pinisi, kapal tradisional Sulawesi Selatan yang kini telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia.
“Cerita tentang Pinisi ini adalah cerita penemuan teknologi luar biasa dari nenek moyang kita sebagai bangsa bahari. Tapi sekali lagi, kita jarang menceritakannya kepada orang di luar,” tuturnya.
Anis Matta mengapresiasi potensi wisata bahari Kota Makassar yang dinilai memiliki kekuatan cerita dan kekayaan budaya yang unik.
“Kota Makassar adalah salah satu kota besar di Indonesia yang punya sejarah panjang dan potensi wisata bahari. Kota Makassar memiliki kekuatan cerita dan kekayaan budaya yang unik, namun belum banyak dipromosikan secara maksimal ke dunia internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta yang berkesempatan menikmati langsung pengalaman wisata bahari Kota Makassar.
Munafri memperkenalka kapal Pinisi milik Pemerintah Kota Makassar, bahwa kapal yang digunakan tersebut, bukan hanya fasilitas wisata, tetapi juga simbol penggerak untuk mendorong pihak swasta ikut mengembangkan potensi wisata bahari di Kota Daeng.
“Pinisi ini adalah milik pemerintah kota, dan kami berharap bisa menjadi pemicu bagi sektor swasta untuk ikut berpartisipasi mengembangkan kegiatan wisata di Makassar,” ucapnya.

No comments