Pertemuan Istana dengan TP3, Anis Matta: Sinyal Positif Penegakan Hukum

, , , ,

Partaigelora.id – Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang terbunuh di KM 50 Jakarta Cikampek bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Selasa (9/3/2021).

Publik baru mengetahui adanya pertemuan tersebut setelah diungkap Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam jumpa pers yang disiarkan lewat YouTube Sekretariat Presiden, Selasa siang.

Menanggapi pertemuan ini, Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengapresiasi pertemuan tersebut Hal ini menunjukkan para pemimpin dan elit mempunya1 kematangan demokrasi dan sinyal baik bagi penegakan hukum di di Indonesia

“Alhamdulillah, kemarin kita melihat para pemimpin dan elit politik menunjukan kematangan demokrasi dan harapan tegakkannya supremasi hukum yang lebih baik, sungguh pertemuan yang keren,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Rabu (10/3/2021).

Dalam kesempatan itu, TP3 menyampaikan aspiriasi agar kasus penembakan di KM 50 diusut secara tuntas. Presiden Jokowi pun berjanji menangani kasus tersebut secara transparan.

Anis Matta mengaku sangat bahagia melihat pertemuan yang berlangsung hangat tanpa ketegangan tersebut. Isinya membahas hal yang substansi dan serius karena melibatkan korban jiwa, namun diselenggarakan secara padat, singkat penuh kehangatan.

Anis Matta memprediksi Indonesia semakin dekat keluar dari krisis pandemi dan krisis lainnya bila para pemimpin dan tokoh bangsa menunjukan sikap yang positif seperti itu.

“Iya, kita optimis bangsa ini segera keluar dari krisis akibat pandemi Covid-19 bila semangat pertemuan menyejukan itu terus dipelihara,” katanya.

Anis Matta menegaskan, prasyarat majunya sebuah bangsa adalah terciptanya rasa keadilan di tengah-tengah masyarakatnya.

Sebab, sehebat apapun capaian fisik dan materi pembangunan, tanpa disertai rasa keadilan, maka capaian fisik tersebut tidak sempurna.

“Rasa aman, sentosa dan sejahtera itu gabungan antara keterpenuhan kebutuhan materi dan hadirnya rasa keadilan,” katanya.

“Rasa keadilan tersebut hanya dapat ditempuh melalui supremasi hukum diatas semua kepentingan kelompok dan golongan. Saya kira publik membutuhkan kedua itu sekaligus apalagi disaat suasana pandemi ini,” imbuhnya.

Anis Matta mendorong agar pertemuan tersebut ditindaklanjuti melalui pendalaman hasil investigasi dan pelaksanaan rekomendasi Komnas HAM.

Komnas HAM sudah menyatakan adanya dugaan tindakan pidana dari kasus KM 50 dan aparat hukum perlu menunjukan bahwa rekomendasi tersebut dijalankan.

Anis Matta: Kolaborasi Kunci Perkuat Kemandirian Nasional

, , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menyerukan bangsa Indonesia memperkuat kolaborasi antar bangsa untuk atasi ekonomi dan pandemi Covid-19 saat ini.

Sebab, ekonomi Indonesia saat ini sedang berat. Pada tahuni 2020 lalu, ekonomi tumbuh negatif 2.1 persen, dan banyak negara juga mengalami kontraksi ekonomi serupa. Kontraksi ekonomi tersebut adalah yang pertama kali sejak krisis ekonomi 1998 yang dipicu pandemi.

“Ekonomi 2020 menyusut drastis akibat pandemi. Oleh karena itu, kita butuh terobosan dan kerjasama internasional untuk bangkit bersama, ” kata Anis Matta dala keterangannya, Selasa (9/3/2021)

Ajakan benci produksi asing tidaklah bijak. Indonesia adalah negara besar yang sejak dahulu wataknya adalah kolaborasi antar bangsa. Indonesia terbukti bisa memberi manfaat bagi peradaban besar di dunia sejak zaman mesopotamia Irak-Iran (kapur barus), zaman kejayaan Romawi-Persia (cengkeh), keemasan Arab Islam (kopi dan rempah) dan kejayaan Masa Moderen saat ini.

Menuru Anis Mattta, di era pandemi saat ini dibutuhkan kerjasama lintas negara. Ketersedian vaksin adalah isu dunia dan harus didorong agar seluruh warga di dunia baik negara maju maupun tertinggal berhak atas vaksin.

Tentunya hal tersebut dapat dipecahkan dengan semangat kerjasama antar negara penemu vaksin, negara yang memiliki bahan baku vaksin dan negara penerima vaksin. DIsanalah kemanusiaan kita di uji oleh Covid- 19.

“Saya kira gimmick benci produk asing tersebut harus segera diperbaiki karena bisa mengirim sinyal yang keliru atas semangat kolaborasi dalam mengatasi krisis ekonomi dan pandemi Covid-19,” kata Anis Matta Ketua Umum Partai Gelora Indonesia ini

Pada saat yamg sama Anis Matta juga berpendapat bahwa produk Indonesia harus go public dengan cara memperluas dan memperbaiki hubungan kerja sama dagang baik dengan dunia timur maupun dunia barat.

“Mengingat posisi Indonesia ditengah dua dunia, Indonesia harus lihai dan pandai memanfaatkan momentum untuk kepentingan nasionalnya, ujar Anis Matta

Rumus kepentingan nasional yaitu mensejahtera rakyat dan caranya sederhana yaitu bagimana ekspor Indonesia diterima luas diseluruh dunia. Dengan ekspor ke pasar dunia banyak multiplier efek ke industri dalam negeri dan penciptaan lapangan kerja.

“Hal ini bukan hanya tugas pemerintah namun juga tugas semua elemen bangsa termasuk pengusaha dan tenaga kerja untuk meningkatkan volume produk ekspornya ke pasar dunia demi kesejahteraan nasiona,” katanya. .

Anis Matta juga berharap agar pemerintah terus perkuat koloborasi baik sesama antar bangsa maupun dengan lintas negara untuk memastikan produk Indonesia dapat go internasional dalam waktu dekat ini.

Gelar Rakorwil, DPW Gelora Sulsel Bahas Pematangan Strategi Politik dan Rekrutmen Bacaleg

, , , , ,

Partaigelora.id – DPW Partai Gelora Indonesia Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Rakorwil pada Minggu (7/3/2021), dengan agenda pematangkan strategi politik partai ke depan dan membahas perekrutan bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) untuk Pemilu 2024 mendatang.

Rakorwil ini dihadiri Fungsionaris DPW dan Pimpinan DPD se-Sulsel, serta Ketua Pengembangan Teritori (Bangter) V Ahmad Faradis. Juga dihadiri Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Walikota Makassar Danny Pomanto dan Wakil Walikota Makassar Fatmawati Rusdi

“Rakorwil ini kita adakan salah satunya mematangkan strategi untuk terus memperbaiki progress kita,” kata Ketua DPW Partai Gelora Sulsel Syamsari Kitta dalam arahannya di Hotel Grand Claro, Makassar, Sulsel

Menurut dia, rekrutmen Bacaleg mulai dibuka usai penutupan Rakorwil hingga April 2021 untuk semua level dari DPR RI, DPRD Provinisi dan DPRD Kabupaten/Kota.

“Kita sudah punya komposisi Bacaleg minimal 30% dari kuota caleg per dapil di semua level. Satu kursi per dapil, Insya Allah kita amankan sampai akhir tahun ini,” katanya.

Ketua Bangter V Ahmad Faradis mengatakan, Sulsel dan Kota Makassar adalah salah satu barometer politik nasional di wilayah Indonesia Timur. Sehingga kemenangan dari Sulsel dalam Pemilu 2024 sangat penting

“Kemenangan disini, akan memberikan sumbangsih penting bagi kemenangan politik nasional. Alhamdulillah, Plt Gubernur Sulsel dan Walikota-Wakil Walikota Makassar keduanya teman Partai Gelora,” kata Faradis.

Sedangkan Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman berharap agar Partai Gelora bisa mencetak pemimpin-pemimpin baru yang dapat membawa kemajuan.

Karena itu Partai Gelora, lanjutnya, harus memiliki kepemimpinan yang handal dalam menghadirkan kader-kader yang bisa menatap tantangan dengan kemajuan teknologi. Ia yakin Partai Gelora akan menjadi rising star di Sulsel

“Saya yakin Partai Gelora akan menjadi rising star di Sulawesi Selatan di Indonesia pada umumnya. Militansi kader itu penting tapi pucuk pimpinan sebagai leadership sangat dibutuhkan, karena biar kadernya kuat kalau tidak dipersatukan dengan leadership akan berbahaya juga,” ungkapnya.

Sementara itu Fatmawati Rusdi, Wakil Walikota Makassar menegaskan, Partai Gelora adalah bagian keluarga besar yang telah menemani Danny-Fatma, sejak kampanye hingga kini bersama terus mengawal pemerintahan Kota Makassar.

“Partai Gelora adalah keluarga besar kami, jadi momentumnya tidak hanya mengantarkan kami sampai Balaikota tapi juga mengawal pemerintahan Kota Makassar supaya lebih baik ke depannya,” kata Fatmawati.

Sebagaimana diketahui bahwa partai Gelora adalah salah satu pendukung pasangan Danny-Fatma pada Pilwali Makassar 2020 lalu.

Ketua DPW Partai Gelora Sulsel Syamsari Kitta menambahkan, kehadiran para tokoh ini, menjadi momentum bagi seluruh kader untuk belajar dan menimba pengalaman dari para tokoh tersebut dalam menjalankan pemerintahan, mengingat Partai Gelora sebagai partai politik menjadi bagian dari kemajuan daerah bersama dengan para pimpinan daerah.

“Jadi kesempatan hari ini kita tidak hanya datang untuk rapat, tapi sekaligus untuk menimba ilmu dari tokoh-tokoh yang telah berhasil,” tegas Syamsari Kitta.

Partai Gelora Sulsel saat ini disokong beberapa tokoh di Sulsel, Ketua DPW sendiri Syamsari Kitta merupakan Bupati Takalar. Lalu ada nama Mudzakkir Ali Djamil (Makassar), Budi Sadda (Palopo).

Kemudian Amru Saher (Mantan Wakil Bupati Luwu), Andi Abdullah Rahim (Luwu Utara), Asriady Samad (Parepare). Jussalim Sammak (mantan Komisioner KPU Takalar), Dirham (mantan Fungsionaris Golkar Kabupaten Gowa)

Peringati Hari Perempuan Sedunia, Partai Gelora Launching ‘Ngrumpi Gelora’

, , , ,

Partaigelora.id – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan se-Dunia yang jatuh pada Senin, 8 Maret 2021 ini, Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia melaunching kegiatan ‘Ngrumpi Gelora’ yang memiliki kepanjangan ‘Ruang untuk Maju Perempuan Indonesia Partai Gelora’.

“Launching ‘Ngrumpi Gelora’ ini diselenggarakan dalam rangka hari perempuan sedunia pada 8 Maret. Saya berharap dapat menjadi ruang bagi perempuan Indnesia bisa maju cerdas dan berdaya bersama-sama,” kata Ratih dalam keterangannya, Senin (8/3/2021).

Karena itu, para perempuan Indonesia diharapkan senantiasa belajar dan mengembangkan diri, serta berdiskusi tema-tema perempuan dan anak.

“Ngrumpi Gelora ini akan kita selenggarakan seminggu sekali setiap Hari Jumat sore,” ujarnya.

Para perempuan, lanjutnya, harus memaksimalkan perannya sebagai istri, ibu dan bagian masyarakat, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi para perempuan, termasuk mencegah adanya pernikahan dini yang masih marah di Indonesia.

“Tema acara saat ini menggelitik, pernikahan usia dini merupakan isu penting perempuan Indonesia. Sebab, kasus pernikahan dini makin memprihatinkan,” ujarnya.

Berdasarkan data Unicef, angka pernikahan dini di Indonesia tertinggi ketujuh di dunia yang menikah sebelum usia 18 tahun. Ha ini dipicu berbagai faktor antara lain faktor pendidikan, ekonomi dan tradisi.

“Pernikahan dini itu berdampak pada kematian ibu dan bayi, kesehatan anak baik fisik maupun mental, menciptakan kekerasan dalam rumah tangga. Jadi pernikahan dini itu, dampak negatifnya lebih banyak daripada positif,” katanya.

Ratih berharap perempuan Partai Gelora dapat mengedukasi masyarakat sekitar mereka untuk mencegah adanya pernikahan dini.

“Saya berharap acara ini membuka mata kita tentang pernikahan dini, dampak negatinya yang dtimbulkan sangat banyak,” katanya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Prof Dr Hamka Sarah Handayani mengatakan, pernikahan dini bertentangan dengan UU No.16 Tahun 2019 tentang Perkawinan, bahwa syarat minimal minikah usia 19 tahun.

“Kasus perkawinan dini mencuat kembali karena ada even organizer, Aisha Wedding yang menfasilitasi perkawinan usia 12 tahun dan juga ditemukan kasus di NTB adanya 6 siswa SMP menikah usia dini saat pandemi Covid-19,” kata Sarah.

Dalam kasus pernikahan dini di Nusa Tenggara Barat (NTB), kata Sarah, sungguh memprihatinkan akibat penyalagunaan sekolah daring selama pandemi Covid-19 ini, yang meniadakan sementara sekolah tatap muka.

“Berdasarkan laporan BKKBN, 6 anak SMP yang melakukan pernikahan dini berawal dari sekolah daring, yang dilakuka akibat tiak ada pembelajaran tatap muka. Pernikahan ini dipicu oleh aktivitas chatting yang dilakukan pelajar selama sekolah daring,” ungkap Sarah.

Sarah menjelaskan, angka pernikahan dini terjadi di Provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Pernikahan dini banyak terjadi pada anak-anak perempuan, termasuk yang terjadi di Sulawesi Selatan baru-baru ini,” katanya.

Mereka yang rentan pernikahan dini, katanya, adalah anak perempuan, anak yang tnggal di keluarga miskin, anak yang tinggal di pedesaan, anak yang miliki pendiikan rendah dan pekerja perempuan di bawah 18 tahun yang bekerja di sektor informal.

Namun, Sarah memastikan bahwa kemiskinan bukan satu-satunya faktor pendorong terjadinya pernikahan dini. Sebab, jika dihubungkan dengan penduduk miskin di provinsi-provinsi, ditemukan kasus di provinsi yang penduduknya miskin tinggi dan rendah.

“Tapi kalau kesejahteraannya rendah justru berpeluang besar melakuan pernikahan dini, sementtara dari kesejateraan tinggi memiliki prelevansi terendah melakukan pernikahan sebelum berusaia 18 tahun,” pungkasnya.

Partai Gelora Inhil Siap Berkolaborasi Membangun Negeri Hamparan Kelapa Dunia

, , , , ,

Partaigelora.id – DPD Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau bersilaturahim dengan Bupati Inhil HM Wardan di kantor Bupati Inhil.

Rinal dan rombongan disambut hangat Bupati, HM Wardan, didampingi Kepala Bagian Kesbangpol Kabupaten Inhil Azwir.

Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Inhil Rinal Abdullah menyampaikan bahwa silaturahmi tersebut untuk menyambung narasi dan ide untuk kegemilangan Indragiri Hilir.

“Silaturahim yang berlanjut komunikasi dan diskusi dalam satu meja tersebut untuk menyambung pikiran, ide, gagasan dan narasi untuk kegemilangan Indragiri Hilir yang lebih religius, lebih maju dan lebih makmur sejahtera di masa akan datang,” ucap Rinal belum lama ini

Partai Gelora Inhil, lanjutnya, mendukung penuh program-program Bupati HM Wardan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Inhil.

“Kerja dan program yang dibangun oleh bapak Bupati terarah dan terukur baik untuk masyarakat, sehingga lebih sejahtera dan lebih berdaya dalam mengolah potensi komoditi sumber daya alam,” katanya.

Komoditi yang dimaksud adalah kelapa Inhil yang merupakan komoditi unggulan dan sudah mendunia. Komoditi lainnya adalah sawit, pinang, padi dan bakau.

“Untuk hutan bakau yang masih belum tergali potensinya secara maksimal,” ucap Rinal.

Untuk diketahui, Bupati HM Wardan memiliki salah satu dan misi besar, yakni menjadikan Inhil sebagai ‘Hamparan Kelapa Dunia’ sejak periode pertama menjabat.

Inhil memiliki lahan kelapa seluas 500.000 ha, lahan terbesar di dunia. Untuk meningkatkan potensi komoditi kelapa ini, Pemerintah Kabupaten Inhil telah membuka keran ekspor komoditi kelapa ke berbagai belahan negara di dunia.

Komoditi kelapa yang diekspor antara lain kelapa bulat, kelapa jambul, kopra putih, tempurung, arang, briket dan sabut kelapa yang merupakan turunan produk kelapa.

Karena itu, Rinal berharap untuk memajukan Inhil diperlukan kolaborasi semua pihak.

“Jika mampu kita kolaborasikan dengan cantik, peluang ekspor akan semakin meningkat. Apalagi BUMD Kelapa Inhil Gemilang (KIG) ini terkoneksi dengan Pelabuhan Samuder di Kabupaten Indragiri Hilir,” jelasnya.

Rinal menegaskan, Partai Gelora akan terus turut berkolaborasi dengan seluruh anak bangsa yang ada di Kabupaten Inhil.

“Kami ingin partai baru yang membawa narasi Arah Baru Indonesia ini di kenal dan mengakar kuat di Kabupaten Indragiri Hilir,” tegas Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Inhil ini.

Dalam pertemuan tersebut, Rinal juga menyampaikan harapannya untuk Partai Gelora Indonesia dan Indonesia ke depan.

“Takdir kita sebagai Bangsa Indonesia harus menjadi kekuatan besar yang mendorong Indonesia menjadi kekuatan llima besar dunia.Partai Gelora juga berharap menjadi arus utama politik Indragiri Hilir pada 2024,: jelasnya.

Rinal menuturkan, program safari politik DPD Partai Gelora Indonesia Inhil akan terus berlanjut ke partai politik dan tokoh masyarakat.

“Terima kasih banyak kami haturkan kepada Bapak Bupati Kabupaten Indragiri Hilir, Bapak HM Wardan, yang telah menerima kami dengan hangat dan ramah. Ini merupakan sebuah kolaborasi yang dasyat dan hebat,” katanya.

Partai Gelora Berbagi Cara dan Resep Membuat Pie yang Enak

, , , , ,

Partaigelora.id – Cita rasa pie mungkin tidak asing lagi di lidah masyarakat Indonesia, meski bukan kuliner asli tanah air. Namun, kuliner asal negara Pangeran Charles, Inggris ini justru menjadi makanan favorit sebagian masyarakat kita.

Di tanah air, berbagai macam jenis pie, mulai dari pie daging asap, pie buah, pie susu, pie sayuran dan lain-lain bisa dinikmati di gerai maupun outlet yang ada. Harganya juga masih terjangkau kantong masyarakat Indonesia, sehingga pie layak untuk dicicipi.

Masyarakat juga bisa membuat pie sendiri, karena mudah pembuatannya. Kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, membuat kekwatiran kita bakal terpapar, apa salahnya untuk mencoba membuat pie sendiri di rumah.

Gaya Hidup dan Olahraga (Gahora) DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia berbagi resep cara membuat pie di rumah ‘Home Made Pie|Gahora Berbagi Resep’.

Gahora menghadirkan owner (pemilik) Zeytin Pie, Ratu Ratna Damayani (Mia), pengusaha pie terkenal di Indonesia.

Home Made Pie Home ini program bidang Gahora DPN dab dipandu langsung Ketua bidang Gahora Partai Gelora Indonesia Kumalasari Kartini (Mala) dan disiarkan live secara virtual di zoom, facebook, instagram dan youtube.

“Mbak Mia (Ketua bidang Jaringan dan Hubungan Lembaga Partai Gelora Indonesia, red) ini tidak hanya aktif di politik saja, tapi juga berbinis kuliner, owner Zeytin Pie yang memproduksi macam-macam pie,” kata Mala Sabtu (6/3/2021) petang.

Mala mengatakan, Partai Gelora ingin berbagai resep dan cara membuat pie dari ahlinya langsung untuk para Sahabat Gelora yang ingin sekedar menyalurkan hobi maupun yang membuka peluang bisnis baru, bisnis pie.

“Gelora ingin berbagai resep dan cara membuatnya kepada temen-temen semua di rumah. Bisa bisa untuk kuliner di rumah dan hantaran saat berbuka puasa nanti,” katanya.

Mia mengakui bahwa pie bukan menu lokal, tapi pie sudah menjadi makanan global. Tersebar di berbagai negara dunia seperti Eropa, Mediterania, Amerika dan lain-lain, termasuk di Indonesia.

“Pie ini bukan menu lokal, tapi sekarang sudah jadi menu global. Di berbagai negara telah diadaptasi, di Mediterania ada Pie Tian, di Amerika ada Pie Apel. Tapi kita tidak bikin dua menu itu, kita bikin yang lain, smoked beef pie (pie dagang asap) dan cheese tart pie (pie strawberry),” kata Pie.

Bertempat di dapur Studio Partai Gelora di Jakarta, Mia dibantu Mala mulai menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat dua menu pie tersebut. Seperti shell tart (kulit pie), daging cincang, butter, tepung terigu, gula dan garam secukupnya, cheese dan strowberry.

Untuk membuat kulit pie, butter dan telur kemudian dikocok. Setelah mengembang kemudian dicampur tepung terigu, ditambah gula dan garam secukupnya. Kemudian setelah tercampur, dimasukkan ke lemari pendingin (kulkas) selama satu jam, sambil dibungkus plastik.

“Pie itu sebagaian besar kulit, selain isi. Untuk urusan kulit saja ada ritualnya sendiri. Bikin strudel saja bisa 5 kali disimpan dikasih butter, tapi kalau pie ini cukup satu jam saja,” katanya.

Setelah kulit pie siap, siapkan cetakan dan masukkan daging cincang tanpa lemak, yang terlebih dahulu telah ditumis dengan bawang bombay dan bawang putih untuk smoked beef pie, dan tambahkan cheese cake dan strowberry untuk cheese tart pie. Kemudian panaskan dengan microwave beberapa saat dan pie siap dihidangkan

Mia mengatakan, bisnis pie yang ditekuninya berawal dari sekedar hobi membuat kue, namun lama-lama menjadi bisnis hingga kini. “Dari hobi, lama lama jadi bisnis. Ini sebenarnya bongkar rahasia bisnis,” kilahnya sambil tertawa kecil.

Tidak ada resep khusus yang dia pegang. Untuk bahan baku dan cara pengolahan, dia hanya mengandalkan ingatan dan terkaan saja. Sesekali buka internet, tapi hanya sebatas untuk menambah pengetahuan saja.

Setidaknya dia memerlukan waktu lebih dari tiga kali eksperimen untuk bisa menghasilkan cita rasa pie yang lezat.

“Saya minta testimoni anak, suami, dan para tetangga. Alhamdulillah mereka memuji pie bayam buatan saya, katanya enak,” ungkap Mia.

Saat ini sudah ada 13 varian yang dijual oleh Zeytin Pie. Mia menawarkan antara lain pie daging asap, pie ayam jamur, pie pisang vla susu, pie mixfruit cinnamon, pie apple almond, pie bayam zaitun, pie nanas tarte, pie pisang opera coklat, klaapertpie, dan pie cheese tart.

Nah, Bagi Sahabat Gelora yang terlambat mengikut live ‘Home Made Pie|Gahora Berbagi Resep’, cara membuat pie ala Mia, pemilik Zeytin Pie berikut resepnya, rekamannya bisa disaksikan di Youtube Partaigelora.id. Selamat mencoba!

Fahri: Elit Politik di Indonesia tidak Tunjukkan Keseriusan Berdemokrasi

, , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Parta Gelora Indonesia Fahri Hamzah menegaskan, elit politik di Indonesia sekarang ini tidak menunjukkan keseriusan berdemokrasi.

Kondisi ini terjadi karena telah terlalu lama Indonesia dikungkung sistem politik kerajaan sekaligus mengalami masa kolonialisme imperialisme.

“Cita rasa, kebebasan, melemah, dan harus mengikuti maunya negara yang sedang terjadi di Indonesia,” kata Fahri dalam diskusi virtual ‘Demokrasi Indonesia di Simpang Jalan?’ yang diselenggarakan Moya Institute di Jakarta, Jumat (5/3/2021) petang.

Menurut Fahri, demokrasi di Indonesia sedang melemah karena oposisinya minim. Peran oposisi di DPR sebenarnya ada, namun, peran ini tidak dijalankan karena patut diduga begitu menyatu dengan pemerintahan. “Kecenderungan ikut maunya negara,” katanya.

Mantan Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini menilai partai politik (parpol) yang menempatkan wakilnya di parlemen seolah berhenti menjadi industri berpikir.

Kebanyakan elite parpol, baik ketua umum, sekretaris jenderal, hingga pimpinan Fraksi di DPR tidak lagi menawarkan pemikiran segar. Malah telah menjelma menjadi mesin kekuasaan.

“Melihat parpol sekarang, demokrasi kita di persimpangan jalan,” tandas Fahri.

Pengamat politik sekaligus Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia, Prof Komaruddin Hidayat, mengungkapkan, proses demokrasi di Indonesia terasa terlalu mengikat dan normatif, karena menerapkan referensi dari Barat.

“Jadinya, demokrasi di Indonesia lebih dekat ke informasi untuk mempengaruhi opini masyarakat, jadi market. Informasi bertemu dengan realitas masyarakat yang pluralis dan religius membuat kadang sinkron, kadang benturan,” ujar Komaruddin.

Kemudian, Direktur Eksekutif NetGrit dan mantan Komisioner KPU Ferry Kurnia menuturkan, bila merujuk pada indeks demokrasi, Indonesia masih belum memberikan harapan baik. Sebab, hanya memiliki skor 65.

Realita tersebut, bagi Ferry, di satu sisi membuat demokrasi Indonesia telah terlaksana, namun juga masih muncul kontraproduktif. Bahkan, berdasarkan indeks demokrasi tersebut, Ferry membandingkan kualitas demokrasi Indonesia yang di bawah Timor Leste, Malaysia, serta Filipina.

Sedangkan diplomat senior, Prof Imron Cotan menilai, Indonesia masih belajar berdemokrasi. Sehingga jangan berharap bisa menjadi jawaban atas masalah yang terjadi belakangan ini. “Itu over expectation,” ujar Duta Besar Indonesia untuk Australia pada 2003-2005 ini.

Demokrasi di Indonesia, lanjutnya, tidak bisa disamakan dengan sistem politik berbasis Washington consensus dengan analogi one man one vote. Basis politik Indonesia adalah Pancasila, melalui musyawarah mufakat.

Dikatakan, poin penting demokrasi adalah mencapai masyarakat yang sejahtera. Caranya, dengan mengimplementasikan pasal 33 dan 34 UUD 1945. Yaitu, tentang tata kelola Sumber Daya Alam di Indonesia, dan fakir miskin menjadi tanggung jawab negara.

Anis Matta: Kita Butuh Kapasitas Leadership Karena Kapasitas Sosial Publik Lebih Maju dari Kapasitas Politik

, , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menegaskan, Indonesia saat ini menghadapi tantangan terbesar dalam demokrasi sebagai bangsa sejak era reformasi bergulir pada 20 tahun terakhir. Yakni adanya perubahan kapasitas sosial publik (social shifting) yang jauh lebih cepat dari perubahan kapasitas politik (social politic).

“Tapi alhamdulillah bisa menciptakan keseimbangan baru antara kebebasan dan stabilitas. Secara efektif menciptakan keseimbangan dan stablitas politik,” kata Anis Matta saat menjadi keynote speaker dalam webinar ‘Demokrasi Indonesia di Simpang Jalan’ yang diselenggarakan oleh Moya Institute di Jakarta, Jumat (5/3/2021). petang

Perubahan kapasitas sosial publik yang lebih cepat daripada perubahan kapasitas politiknya, menurut Anis Matta, menjadi persoalan fundamental serius, meskipun Indonesia disebut sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, karena sukses menyelenggarakan Pemilu dan banyak Pilkada secara damai.

“Ada faktor yang yang bersifat struktural menentukan, yaitu perubahan demografi. Sensus terakhir 2020 menunjukkan orang-orang muda dalam struktur demografi kita,” ujarnya.

Mereka ini dalam 20 tahun terakhir menciptakan kelas menengah baru. Jumlah mereka cukup besar mencapai 100 juta jiwa dan dianggap sebagai masyarakat urban yang berdaya.

Pada 2025, populasi masyarakat urban ini diperkirakan mencapai 68 persen. “Mereka ini lebih educated dan partisipatif, populasi mereka jauh lebih banyak dari masyarakat miskin perkotaan. Ada kelas menengah baru,” katanya.

Generasi baru yang lahir di era demokrasi ini, lanjut Anis Matta, juga menjadikan mereka sebagai warga global, karena jauh lebih baik terkoneksi secara global.

“Hal itu terlihat dari pertumbuhan media sosial saat ini, dan akses Informasi menjadi tidak terbatas. Social shifting ga jauh lebih cepat dari perubahan kapasitas negara, sehingga tantangannya semakin besar,” katanya.

Dampaknya, adalah perubahan cara pandang masyarakat kepada negara. Mereka memandang negara bukan pada otoritasnya, tapi pada kapasitasnya.

“Inilah masalah kita sekarang ini, output paling besar yang kita rasakan dari reformasi,” katanya.

Anis Matta menjelaskan, dunia juga tengah menghadapi krisis global dengan adanya perubahan sistem (tatanan baru) dan leadership (kepemimpinan). Perubahan ini diperkirakan akan terjadi dalam 10 tahun ke depan, karena sistem sudah tidak berjalan efektif lagu.

“Sehingga akan terbentuk tatanan dan aliansi global baru. Namun, masalah baru muncul, dimana pertumbuhan tidak bisa diwadahi oleh lingkungan kita,” ungkapnya.

Saat ini, perang supremasi antara Amerika Serikat vs China tidak terhindarkan lagi, dan menciptakan tatanan dan aliansi global baru.

“Kalau Indonesia tidak menjadi bagian dari pembentukan aliansi global baru nanti, Indonesia menjadi negara proxy. Konflik seperti tahun 65 bisa terjadi lagi, karena kekuatan global menjadikan Indonesia sebagai medan tempur,” katanya.

Konflik ini tentu saja akan menjadi tantangan terbesar demokrasi Indonesia kedepan, apalagi jika negara tidak menggunakan otoritasnya untuk melakukan pengendalian perubahan kapasitas sosial publik.

Memperkuat Hubungan Partnership RI-AS, Kedua Negara Bisa Tingkatkan Kerjasama Keamanan Regional

, , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menegaskan, pandemi Covid-19 membuat tatanan global saat ini sudah tidak bekerja efektif dan banyak kontra produktif, sehingga diperlukan untuk melakukan penataan ulang sistemnya.

“Kita sedang mencari tatatan dunia baru masa yang akan datang. Pandemi ini dampaknya panjang dan destruktif bagi ekonomi dan saya kira akan menjadi krisis sosial di berbagai negara,” kata Anis Matta dalam Webtalk Hubungan Luar Negeri Gelora dengan tema ‘Masa Depan Hubungan RI-AS, Peluang dan Tantangan’ di Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Anis Matta menilai tatanan global saat ini diciptakan oleh para pemenang dunia kedua, sementara sekarang tidak lagi dalam situasi perang. Sehingga sistemnya sudah tidak tepat dan efektif lagi untuk dilanjutkan.

“Sekarang lebih banyak soal isu lingkungan, kesehatan dan energi terbarukan. Ada titik temu, kesadaran untuk menjadi sejahtera bersama secara ekonomi. Dengan mobilitas global yang tinggi, maka kita membutuhkan kebijakan dan peradaban baru,” katanya.

Menurut Anis Matta, terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan hubungan kedua negara.

“Fondasinya sudah ada dan sekarang ada nuansa baru hubungan antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Kita memasuki hubungan baru multilateral,” katanya.

Perlunya hubungan multirateral ini, lanjut Anis, telah disadari oleh Partai Demokrat yang mengusung Joe Biden sebagai Presiden. Dimana AS tidak bisa lagi menjadi kekuatan tunggal global, dan membutuhkan negara lain.

“Ini kesempatan bagi Indonesia, karena memiliki dua aset utama sebagai modal kekayaan global, yakni menjadi kekuatan utama ASEAN dan jumlah Umat Islam terbesar di dunia,” ungkapnya.

Anis Matta menegaskan, orientasi hubungan Partai Demokrat AS sejak dulu ke Asia. Karena itu, ide Trans Pacific Partnership (TPP) yang dirintis oleh mantan Presiden Barack Obama juga perlu dilanjutkan lagi.

“Kalau Amerika ingin memperkuat hubungan Indonesia, pada hubungan patnership ini. Bisa meningkatkan kerjasama keamanan regional di kawasan (Asia Pacific, red) ,” katanya.

Jika kawasan tersebut aman dan jauh dari konflik, maka ekonominya akan tumbuh. Disamping itu, perubahan politik di Indonesia juga relatif bagus, sehingga memungkinkan Indonesia menjadi leadership atau pemimpin global.

“Saya kira fondasi menjadi kekuatan global di masa mendatang untuk Indonesia sudah ada. Memungkinkan menjadi leadership kedepannya,” kata Anis Matta

Anis Matta berharap Indonesia-AS bisa duduk bersama membahas tatanan dunia baru. Dalam pembicaraan itu, Indonesia bisa menjadi representasi dari Dunia Islam, karena jumlah Umat Islamnya terbesar di dunia.

“Indonesia dengan barat pertemannya pada simpul agama samawi. Sehingga simpulnya jauh lebih dekat daripada perbedaannya,” pungkas

Mantan diplomat AS Stanley Harsha menilai Indonesia adalah mitra strategis bagi AS. Mau tidak mau, AS saat ini harus bekerjasama dengan negara lain, tidak bisa melakukan sendiri seperti sebelum-sebelumnya.

“Joe Biden berupaya mengembalikan Amerika ke gelanggang lagi, tapi tidak bisa melakukan sendiri harus bekerja sama dengan negara lain. Dan menggandeng Indonesia dipandang sebagai mitra strategis,” kata Stanley Harsha.

Stanley Harsha: Indonesia Bisa Maju Lebih Cepat dari China

, , , , , ,

Partaigelora.id – Mantan diplomat Amerika Serikat (AS) Stanley Harsha menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia bisa maju lebih cepat dari China karena memiliki demokrasi dan banyak inovasi. Indonesia bisa menjadi kekuatan utama dunia, asalkan menanamkan modalnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

“Indonesia bisa maju, sekarang sudah sangat maju cepat. Saya sendiri punya pendapat, yang saya tidak dapat membuktikan, bahwa Indonesia akan maju lebih cepat daripada China, karena memiliki demokrasi yang bebas dan ada dorongan untuk inovasi,” kata Stanley dalam Webtalk Hubungan Luar Negeri Gelora dengan tema ‘Masa Depan Hubungan RI-AS, Peluang dan Tantangan’ di Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Menurut Stanley, negara yang memiliki pemimpin yang mengkontrol kebebasan berpikir dan demokrasi seperti China tidak akan bisa bertahan lama dalam era saat ini. Apalagi China saat ini memiliki hutang yang cukup besar mencapai 300 persen dari GDP dan banyaknya angka korupsi di negara tersebut.

“Karena itu, China bukan ancaman Amerika. China juga tidak bisa menaklukkan dunia dan banyak dikelilingi negara yang tidak berteman dengan China. India, Vietnam, Taiwan dan Korea mempunyai senjata yang kuat dan canggih, tidak takut ancaman dari China,” katanya.

Stanley mengatakan, Indonesia bisa malampui China dalam bidang ekonomi, sumber daya manusia. Ia mengaku bisa menfaslitasi Indonesia untuk mengirimkan SDM untuk menempuh penndidikan di Universitas-univesitas ternama di Amerika.

“Kalau membagikan teknologi kepada Indonesia sudah cukup banyak. Untuk kemanusiaan dan dipakai secara damai, apalagi untuk membela laut Indonesia, pasti akan dibagi,” kata Stanley Harsha yang juga seorang penulis buku ini.

Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesoa Anis Matta mengatakan, Indonesia-AS memiliki kesamaan tiga hal, yakni sama-sama masyarakatnya multikultur dari berbagai etnis.

“Kesamaan kedua negara yang fundamental ada pada sistem demokrasi, ada kemiripan sistem demokrasi, berbeda dengan China. Ketiga sama-sama berorientasi pada pasar, dan ini kesamaan yang kuat,” kata Anis Matta.

Dengan tiga kesamaan tersebut, Anis Matta berharap Indonesia-Amerika bisa duduk bersama untuk menentukan tatanan dunia baru. Sebab, pandemi Covid-19 saat ini membawa dampak panjang dan destruktif bagi ekonomi semua negara dunia, yang bisa menyebabkan krisis sosial.

AS dibawa pimpinan Presiden Joe Biden yang didukung Partai Demokrat juga sudah menyadari bahwa tidak bisa lagi menjadi kekuatan tunggal dunia, dan harus bekerja sama dengan negara lain seperti Indonesia.

“Indonesia sudah jadi kekuatan utama ASEAN dan jumlah umat Islamnya terbesar di dunia. Dua aset utama tersebut bisa sebagai modal Indonesia secara global untuk menentukan tatanan dunia baru,” katanya.

Indonesi-AS, kata Anis Matta, bisa melakukan kerjasama regional untuk mempertahankan kawasan dari ancaman negara lain sehingga ekonominya akan tumbuh tidak seperti di Timur Tengah yang penuh dengan konflik.

Kerjasama lain yang bisa ditingkatkan adalah membangun infrastuktur energi terbarukan di Indonesia, karena membutuhkan teknologi dan investasi yang besar.

“Jika tidak dimanfaatkan Amerika, celah ini tentu akan diisi oleh negara lain dari sisi bilateral , karena Indonesia butuh alternatif,” katanya.

Selanjutnya, kerjasama lain yang bisa dilakukan antara Indonesia-AS adalah transfer teknologi. Kegagalan Indonesia selama ini, menurutnya, tansfer teknologi sudah dilakukan pada masa Orde Baru, namun tidak diintegrasikan dengan sistem ekonomi.

“Oerientasi teknoogi kuat, tapi kelamahannya belum diintegrasi dalam sistem ekonomi, sehingga pertumbuhan teknologi tidak sebanding dengan pertumbuhan ekomomi. Amerika bisa menjadi patner dalam hal itu,” tegas Anis.

Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Mattta ini berharap ide dan gagasan besar Partai Gelora bisa disampaikan Stanley Harsha ke Presiden Joe Biden dan Kongres AS, serta Partai Demokrat.

“Saya kira akan menjadi kerjasama strategasi bagi Indonesia dan Amerika Serikat, termasuk kerjasama dalam bidang pendidikan. Ini agenda yang kita perjuangkan di Indonesia, bisa dishare ke Demokrat dan Kongres . Ini ini bagian dari narasi besar Partai Gelora,” pungkasnya.

Diskusi tentang ‘Masa Depan Hubungan RI-AS, Peluang dan Tantangan ini dipandu oleh Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Henwira Halim dan dibuka oleh Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik, serta ditutup oleh Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X