Category: Gelora Terkini

Partai Gelora: Tahun 2021, Perhatian dan Energi Masyarakat Terfokus Pada Pemulihan Dampak Pandemi

, , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menilai perhatian dan energi masyarakat akan terfokus pada pemulihan dan bertahan dari dampak pandemi Covid-19 pada 2021, tidak terfokus pada hasil Pilkada 2020 atau reshuffle kabinet beberapa waktu lalu.

“270 Pilkada usai, reshuffle kabinet juga selesai. Tapi masyarakat masih terbelit masalah sosial dan ekonomi gara-gara pandemi, maka ‘political hard selling’ (strategi pemasaran politik, red) tidak laku di 2021,” kata Endy Kurniawan, Ketua Bidang Rekrutmen Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Sabtu (26/12/2020).

Menurut Endy, ‘mesin baca profil publik’ dalam setahun terakhir masyarakat Indonesia menampilkan wajah kesedihan, kemarahan dan antisipatif.

“Setelah vaksin datang, muncul respon kewaspadaan. Artinya terjadi bandul ‘mood’ masyarakat, kondisinya labil,” katanya.

Sebagai akibat, program partai politik akan dianggap sepi dan tidak laku apabila dijual publik atau masyarakat meski sedemikian rupa agar terkesan menarik. Kecuali apabila partai tersebut berhasil membranding program tersebut saat pandemi Covid-19 masih berlangsung. “Jadi kecuali yang bisa melakukan emphatic marketing,” kata Endy.

Hal senada diungkap Direktur Eksekutif Open Parliament Institute (OPI), Putra Adi Surya. Gagalnya banyak langkah politik untuk menangani pandemi Covid-19 selama 2020 membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada instrumen demokrasi, yaitu partai politik (parpol) secara besar-besaran yang saat ini berkuasa di eksekutif maupun legislatif.

Putra Adi Surya mengatakan, masyarakat akan mencari alternatif partai politik baru seperti Partai Gelora yang dikenal memiliki ide-ide segar seperti Arah Baru Indonesia menjadikan kekuatan lima besar dunia sejajar dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan China.

“Akan dicari saluran alternatif partai politik baru yang segar dan punya ide besar. Jika tidak ketemu, jalan revolutif,” kata Putra Adi Surya.

Direktur Eksekutif OPI ini menilai alih-alih menggunakan kontrol ketat kepada eskekutif untuk mengatasi pandemi, representasi politik rakyat yaitu parlemen telah mengambil keputusan-keputusan yang tak berpihak pada rakyat.

Belakangan, kasus dua menteri ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus korupsi dari dua partai besar yang tengah beerkuasa juga membuat publik makin hilang kepercayaan pada eksekutif.

“Hak budgeting DPR telah dirampas eksekutif. RAPBN 2021 yang disusun Presiden menggunakan asumsi keadaan negara pulih tahun depan, padahal menurut banyak kajian, masalah akibat virus ini akan berumur lebih lama dibanding yang kita duga” pungkasnya.

Tiga Naskah Indah Terpilih sebagai Pemenang Lomba Cipta Puisi Hari Ibu Partai Gelora

, , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia akhirnya memilih tiga naskah indah dari 231 naskah yang masuk sebagai pemenang Lomba Cipta Puisi Hari Ibu 2020. Ketiga pemenang tersebut akan mendapatkan tali asih dan souvenir dari Bidang Perempuan (Bidpuan) Partai Gelora Indonesia.

“Dari 231 naskah puisi yang sampai ke meja tim juri diputuskanlah 3 pilihan. Juara 1 : Chairun Nisa -Singaraja, Bali- Ku Sebut Dia, Ibu. Juara 2 : Pamung Amiadi – Cilacap- Nyawa Cinta. Juara 3 : Dyah Didi -Jakarta- Senandung Kasih Ibu,” kata Ratih Sanggarwati, Ketua Bidpuan Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Rabu (23/12/2020).

Menurut Ratih, Lomba Cipta Puisi tersebut sengaja digelar dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-92 Tahun 2020 sebagai upaya untuk mengekspresikan ‘rasanya’ kepada para ibu.

“Tidak disangka respon masyarakat sangat bagus, ada lebih dari 200 puisi masuk sebagai peserta. Terakhir tercatat ada 231 peserta, dan pesertanya bukan hanya perempuan, tapi juga laki-laki,” katanya.

Dalam memperingati Hari Ibu ke-92 yang jatuh pada Selasa (22/12/2020) kemarin. Bidpuan Partai Gelora kata Ratih, menggelar peringatan Hari Ibu secara virtual yang melibatkan 34 DPW se-Indonesia.

Peringatan Hari Ibu Partai Gelora ini juga dihadiri oleh Walikota Kota Tangerang Airin Rachmi Diany dan Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini.

Keduanya sempat memberikan pandangan mengenai peran perempuan berdaya dan perempuan zaman now dalam memperkuat pembangunan maupun demokrasi.

Peringatan Hari Ibu di tengah pandemi Covid-19 ini, kata Ratih, diharapkan mendapatkan pengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup, pemenuhan hak dan kemajuan perempuan Indonesia.

“Tak salah jika Partai Gelora mengangkat tema ‘Perempuan Berdaya, Mampu Memperjuangkan hak-haknya’. Kita mendorong semua pemangku kepentingan untuk memberikan perhatian, pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan,” katanya.

Ratih menegaskan, setiap perempuan Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki terutama dalam bidang ketenagakerjaan dengan memberikan kesempatan, peluang dan karir yang sama tanpa ada pembedaan.

“Poin lain adalah setiap perempuan berhak untuk mendapatkan kesempatan mengikuti pendidikan, termasuk kesempatan yang sama untuk mendapatkan beasiswa,” katanya.

Namun, yang tak kalah penting, perempuan zaman now, menurut Ratih adalah peran perempuan dalam perkawinan dan keluarga. Yakni tidak boleh ada kawin paksa, perempuan harus diberikan kebebasan dalam menentukan pendampingnya sendiri.

“Perempuan punya hak untuk memilih suaminya secara bebas, dan tidak boleh ada perkawinan paksa. Perkawinan yang dilakukan haruslah berdasarkan persetujuan dari kedua belah pihak,” tegasnya.

Terakhir dalam kehidupan politik, setiap perempuan berhak untuk memilih dan dipilih setelah berhasil terpilih lewat proses yang demokratis.

“Perempuan juga harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam perumusan kebijakan pemerintah hingga implementasinya,” pungkas Ratih Sanggarwati.

Berikan Apresiasi dan Bantuan, Partai Gelora Bawa Tumpeng kepada Ibu-ibu Pemulung Kanal Banjir Barat, Tanah Abang

, ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia memberikan apresiasi dan memberikan bantuan sembako kepada para Ibu-ibu pemulung di Kanal Banjir Barat, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa (22/12/2020). Apresiasi dan bantuan tersebut diberikan Bidang Pelayanan Masyarakat (Yanmas) dalam rangka memperingati Hari Ibu ke 92 Tahun 2020.

“Kami memberikan apresiasi kepada ibu-ibu hebat yang berjuang untuk keluarganya dan anak-anaknya. Mereka berjuang kerasnya kehidupan yang dijalani dengan beratap langit, beralaskan kardus dan berselimut debu,” kata Styandari Hakim, Ketua Bidang Yanmas Partai Gelora Indonesia dalam keteranganya, Rabu (23/12/2020).

Menurut Styandari, pemulung-pemulung di daerah Kebon Melati, Tanah Abang tidak memiliki rumah, namun sudah memiliki identitas kartu tanda penduduk (KTP). Selama ini, lanjutnya, mereka kerap dijadikan komoditas politik untuk menarik suara baik untuk pemilihan legislatif, pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah.

“Partai Gelora bersimpati dengan kondisi mereka yang menengah ke bawah itu, hanya untuk menjadi basis pemungutan suara selama ini. Partai Gelora tidak seperti itu, malahan kita bawakan Nasi Tumpeng dan nasi kuning, sembako berupa beras, mie instan, gula dan sarden, sementara anak-anak kita beri goodybag snack, ada 100-an. Partai Gelora benar-benar memberikan apresiasi,” katanya.

Karena itu, mereka berharap Partai Gelora nantinya bisa membawa perubahan yang lebih baik lagi kepada kesejahteraan rakyat Indonesia, apabila diberikan amanah untuk berkuasa.

“Berdasarkan interaksi kami, masyarakat berharap Partai Gelora Indonesia dapat membawa perubahan yang lebih baik lagi dan lebih merakyat demi kesejahteraan rakyat Indonesia,” katanya.

Styandari menambahkan, kegiatan serupa akan menjadi agenda rutin yang dilakukan Yanmas Partai Gelora sebagai bentuk kepedulian masyarakat.

Sehingga peran penting kepedulian Yanmas ini dapat memberikan energi positif kepada Partai Gelora sebagai partai yang diandalkan dan dicintai rakyat dalam pelayananya kepada masyarakat.

“Apa yang Yanmas lakukan sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa dan pendiri Partai Gelora yang membawa Indonesia menjadi negara hebat menuju 5 besar dunia. Kemudian Partai Gelora juga dapat mengambil peran penting, diandalkan dan dicintai rakyat Indonesia,” pungkas Styandari Hakim.

Anis Matta: Ibu Sekarang Harus Melek Politik dan Sadar Apa yang Terjadi di Luar

, , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menegaskan, peran Ibu dalam situasi krisis akibat pandemi Covid-19 saat ini sangat besar dalam menjaga tuntutan kehidupan yang penuh kepastian.

Dalam situasi krisis, seorang Ibu dituntut untuk menjaga ketenangan keluarga, terutama anak-anakanya dalam himpitan ekonomi. Sehingga seorang Ibu sekarang harus melek politik dan mengetahui secara sadar apa yang terjadi di luar.

“Ibu berperan besar dalam menjaga ketenangan keluarga. Tapi dalam waktu bersamaan seorang ibu harus melek politik, sadar apa yang terjadi luar. Itu lah yang menajdi peran baru bagi Ibu di tengah krisis yang tengah melanda kita saat ini,” kata Anis Matta dalam menanggapi Peringatan Hari Ibu ke-92 yang jatuh pada Selasa (22/12/2020).

Menurut Anis Matta, krisis pandemi Covid-19 telah membwa dampak dan perubahan besar dalam kehidupan berumah tanggga. Sebagian besar keluarga Indonesia tengah menghadapi himpitan tuntutan hidup akibat krisis ekonomi.

“Seorang Ibu yang kuat harus memberikan ketenangan kepada anak-anaknya, karena kita tidak ada yang mengetahui, kapan ketidakpastian ini akan berakhir. Tidak ada yang mengetahui kapan krisis berakhir, sementara beban hidup semakin berat,” ujar Anis Matta.

Karena itu, Anis Matta menilai seorang Ibu sekarang dituntut untuk mengetahui realita yang terjadi terhadap berbagai kebijakan yang diambil di tengah pandemi Covid-19, baik kebijakan yang diambil pemerintah maupun perusahaan tempat suami mereka bekerja.

“Sekali lagi seorang Ibu sekarang harus melek politik dan sadar apa yang terjadi luar. Itulah yang menjadi peran baru bagi Ibu di tengah krisis terjadi saat ini,” kata Ketua Umum Partai Gelora Indonesia.

Dengan peran baru Ibu tersebut, diharapkan bisa menjadi yang kokoh bagi kehidupan bangsa Indonesia dan mampu bertahan dari terpaan krisis ekonomi yang terjadi saat ini.

“Saya berdoa kepada Allah SWT, semoga dalam krisis ini peran Ibu-ibu Indonesia menjadi pondasi yang kokoh bagi kehidupan bangsa kita. Aamin!” tegas Anis Matta.

Anis Matta menambahkan, Peringatan Hari Ibu ke-92 Tahun 2020, bisa menjadi momentum bagi para Ibu dan perempuan Indonesia untuk ikut serta dalam melakukan perubahan besar keluar dari krisis. Karena peringatan Hari Ibu tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yakni terjadi saat ada krisis, yang tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi di seluruh dunia.

“Saya Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia mengucapkan Selamat Hari Ibu, 22 Desember 2020. Semoga menjadi mometum ikut berperan melakukan perubahan besar dalam menghadapi krisis saat ini,” pungkas Anis Matta.

Sementara itu. Ketua Bidang Perempuan Partai Gelora Indonesia Ratih Sanggarwati berharap para Ibu dan perempuan Indonesia tetap semangat dalam memperingati Hari Ibu ke-92 Tahun 2020, di tengah keprihatinan dan kesulitan ekonomi.

“Kita merayakan hari Ibu di tengah pandemi, ada segala macam rasa di dalamnya. Namun, kita perlu tetap semangat untuk keluar dari krisis ini. Untuk itu, perempuan harus lihat kanan kiri dan melek politik supaya bisa aktif di ruang kebijakan publik. Jangan alergi politik, apalagi tidak peduli,” kata Ratih Sanggarwati.

Dalam Peringatan Hari Ibu ke-92 Tahun 2020, Bidan Perempuan (Bipuan) Partai Gelora Indonesia sendiri menggelar berbagai macam kegiatan antara lain Lomba Cipta Puisi. Lomba ini dimaksudkan agar masyarakat bisa punya wadah dalam mengekspresikan rasanya kepada ibu.

“Tidak disangka respon masyarakat sangat bagus, ada lebih dari 200 puisi masuk sebagai peserta. Pesertanya bukan hanya perempuan, tapi juga laki-laki,” ungkapnya.

Selain itu, Bidpuan juga bakal menggelar acara Livee Streaming dengan 34 DPW Partai Gelora Indonesia dalam memperingati Hari Ibu ke-92 yang jatuh pada, Selasa 22 Desembeer 2020. Live Report Peringatan Hari Nasional ini mengambil tema ‘Perempuan Berdaya akan Mampu Memperjuangkan Hak-haknya’ yang akan disiarkan secara langsung di Facebook, Instagram dan Youtube @partaigeloraid mulai pukul 13.00 WIB.

Fahri: Keberhasilan Pemerintah dalam Kembangkan UMKM Tergantung Tiga Cara Pandang

, , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menegaskan, kesukseksan pemerintah dalam mengembangkan dan membina UMKM terutama dalam masa pandemi Covid-19 saat ini, tergantung tiga cara pandang. Yakni cara pandang ideologis, kebijakan dan advokasi.

“Ada beberapa perspektif atau cara pandang tentang perekonomian Indonesia, apabila ingin memajukan UMKM sebagai sektor yang bertahan saat pandemi Covid-19. Cara pandang ini yang harus dimatangkan, dilakukan pemerintah atau partai politik yang peduli UMKM,” kata Fahri Hamzah dalam keterangannya, Minggu (20/12/2020).

Hal itu disampaikan Fahri saat menjadi Keynote Speaker YES Preneur webseries chapter III ‘UMKM Penopang Ekonomi Kerakyatan Indonesia’ yang diselenggarakan Bidang UMKM dan Ekonomi Keluarga Partai Gelora Indonesia dengan tema YES-Yakin Enterprenur Sukses akan Menjadi MOTOR penggerak UMKM Gelora di Jakarta, Sabtu (19/12/2020).

Menurut Fahri, cara pandang ideologis dimana ekonomi Indonesia berdasarkan Pancasila sehingga mempunyai ideologi tersendiri, berbeda dengan ekonomi kapitalis, neoliberal atau madzab ekonomi lainnya.

“Seperi kata Bung Hatta (Prokamator Muhammad Hatta, red) mendayung di antara 2 karang yang intinya suatu perspektif ekonomi berdasarkan Pancasila,” katanya.

Kemudian cara pandang kebijakan, dimana perspektif ini harus dikaji secara macam terhadap semua kebijakan pemerintah yang pro pada UMKM. “Jadi sebuah partai yang peduli UMK harus juga sebuah partai harus punya policy perspektif untuk paham dengan tujuan dan posisinya,” katanya.

Sementara terkait kebijakan advokasi, lanjut Fahri, pendekatan dan pembinaan secara bersama, ideologinya adalah semangat gotong royong dan professionalism dalam mengembangkan UMKM lebih maju lagi.

“Kalau cara pandang ini perlu dikupas tuntas lagi lebih, perlu ada coaching klinik tersendiri dengan waktu khusus satu narasumber. Sehingga ada pendekatan dan pembinaan secara bersama, karena intinya ideologi kita jika disederhanakan adalah Gotong royong, gotong royong adalah suatu profesionalisme collective.,” tegas Fahri.

Sedakan Ketua DPW Partai Gelora Indonesia Lampung Samsani Sudrajat mengatakan, kendala utama Pengembangan dan pembinaan UMKM lebih maju lagi adalah masih berkutat pada masalah klasik, yakni permodalan dan pasar.

“Kendala yang harus dipecahkan bersama antara pusat dan wilayah, yaitu pasar dan modal. Sehingga untuk membina pelaku UMKM, kita harus massifkan jejaring,” kata Samsani.

Sebaliknya, Ketua DPW Partai Gelora Indonesia Jawa Timur Muhammad Sirot berpendapat, bahwa sejarah telah membuktikan UMKM memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mampu menahan laju krisis ekonomi .

Untuk itu, diperlukan strategi- strategi yang sesuai dengan kondisi masyarakat, seperti memperbanyak UMKM yang berbasis digital, bimbingan dan pelatihan karena permasalahan UMKM bukanlahdari produk tapi kemampuan dalam bidang pemasaran, management dan lalin-lain.

Pengamat kebijakan dari Narasi Institute Achmad Nur Hidayat memprediksi pandemi Covid-19 akan berakhir pada Oktober 2021 dan roda ekonomi akan mulai berjalan sebagaimana biasanya sebelum ada pandemi.

“Ekonomi mulai kembali dan biasanya pada saat pandemi berakhir. Tapi berdasarkan sejarah ada ketimpangan ekonomi, social yang sangat tinggi dan perlu diantisipasi mengenai masa depan UMMK Indonesia, terutama antisipasi Pemerintah untuk perbaikan sisi permintaan,” kata Achmad Nur Hidayat.

Anis Matta dan Fahri Hamzah Apresiasi Kebijakan Vaksin Gratis untuk Atasi Pandemi Covid-19

, , ,

Partaigelora.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan vaksin Covid-19 akan diberikan secara gratis kepada masyrakat. Ia menyampaikan program vaksinasi yang akan diselenggarakan di Indonesia ini sama sekali tidak akan dikenakan biaya.

Keputusan ini diambil setelah menerima berbagai masukan dari masyarakat serta melakukan kalkulasi ulang mengenai keuangan negara.

Jokowi juga memastikan akan menjadi penerima pertama vaksin Covid-19 di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin Covid-19 yang digunakan aman.

“Saya juga ingin tegaskan lagi nanti saya yang akan menjadi penerima pertama divaksin pertama kali,” kata Jokowi, Rabu (16/12/2020).

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengapresiasi langkah Presiden Jokowi menggratiskan vaksin untuk masyarakat sebagai upaya menghadapi pandemi Covid-19.

“Saya mengapresiasi kebijakan vaksin gratis untuk menghadapi pandemi Covid-19. Dalam situasi seperti sekarang ini, vaksin adalah barang publik yang harus dikelola dengan prinsip kemaslahatan dan keadilan.,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Kamis (17/12/2020).

Menurut Anis Matta, dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini negara harus hadir, salah satunya dengan memberikan vaksin gratis. Karena jika tidak diberikan gratis kepada seluruh rakyat Indonesia, akan membuat sekat-sekat di masyarakat.

Sebab, dalam situasi saat ini, tidak banyak masyarakat yang mampu membeli vaksin, sehinggga negara harus hadir dan tidak ada diskriminasi dalam program vaksinasi.

“Jadi jangan sampai rakyat tersekat-sekat dan terdiskriminasi dalam akses terhadap vaksin. Negara harus hadir,” tegas Anis Matta..

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah. Fahri bahkan memuji sikap baik yang ditunjukkan Presiden Jokowi dalam memutuskan menggratiskan program vaksinasi untuk mengatasi pandemi Covid-19 agar segera berakhrir.

Sikap Jokowi menyatakan akan menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin Sinovac dari China, menurut Fahri, memberikan kemantapan hati buat masyarakat Indonesia, jika vaksin tersebut benar-benar aman unuk digunakan masyarakat.

“Presiden (Jokowi, red) sudah menjamin itu luar biasa. Presiden menjadi orang pertama di vaksin itu luar biasa. Dan kita harus bersyukur, kalau seluruh rakyat akan digatiskan penyuntikan vaksi ini. Perlu diberi tahu, bahwa sikap yang baik dari Presiden jadi orang yang pertama yang disuntikkan, menurut saya, ini memberikan keyakinan kemantapan hati bagi rakyat, bahwa yang akan disuntik adalah obat yang aman bagi masyarakat,” kata Fahri.

Fahri berharap pemerintah segera menyusun jadwal program vaksinasi tersebut, kapan jadwal penyuntikan vaksin mulai dilakukan. Hal itu agar masyarakat punya perencanaan untuk mengatur jadwalnya, sehingga ketika akan disuntik tidak dalam berpergian atau berkegiatan lainnya.

“intinya, perlu dijelaskan jadwalnya ke masyarakat, sehingga masyarakat punya waktu mengatur hari-hari mereka kedepan. Vaksin ini menentukan sekali dan membuat mereka menjadi tahu, bahwa vaksin membuat kekebalan mereka,” katanya.

Dengan jadwal yang terukur ini, lanjut Fahri, maka semua masyarakat Indonesia mengetahui kapan dirinya akan divaksinasi, sehingga penyuntikan vaksin secara massif ini akan berhasil dan dampaknya pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.

Fahri menambahkan, yang tidak kalah penting yang harus dijelaskan pemerintah, meskipun vaksin Sinovac bakal digratiskan ke masyarakat dan Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin tersebut, adalah masalah kehalalan vaksin Sinovac asal China tersebut.

“Jadi ada isu lain yang tak kalah penting yang perlu digarisbawahi adalah bahwa masyarakat Indonesia sebagian besar yang muslim. Vaksin ini halal atau tidak, itu akan jadi perdebatan terus. Nah, Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagai mantan Ketua MUI harus memberikan jaminan, bahwa vaksin itu (Sinovac, red) halal,” tegas Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia.

Seperti diketahui, meski vaksin Sinovac bakal digratiskan untuk masyarakat, namun, belum diketahui berapa banyak masyarakat yang akan menerima vaksin gratis ini mengingat hanya dibutuhkan minimal 70 persen penduduk yang harus divaksin untuk mencapai herd immunity.

Vaksin Covid-19 pertama yang dipesan oleh Pemerintah Indonesia dari China sebanyak 1,2 juta dosis vaksin telah sampai di tanah air pada Minggu (6/12/2020), pukul 21.23 WIB. Vaksin buatan Sinovac itu dibawa dari Beijing, China dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GIA 810 777-300ER.

Vaksin Sinovac ini merupakan satu dari enam vaksin yang memang sudah dipesan oleh Pemerintah. Pemerintah pun sudah melakukan uji coba vaksin ini pada beberapa relawan.

Berdasarkan surat dengan nomor HK.01.07/Menkes/9860/2020 pada 3 Desember 2020, tentang penetapan jenis vaksin untuk vaksinasi Covid-19, menetapkan beberapa jenis vaksin yang akan digunakan sebagai vaksinasi.

Enam jenis tersebut produksi dari PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc and Biontech serta Sinovac Biotech Ltd.

Pemerintah juga masih upayakan 1,8 juta dosis vaksis Covid-19 yang akan tiba pada awal Januari 2021. Selain vaksin dalam bentuk jadi, pada Desember ini juga akan tiba 15 juta dosis vaksin.

Selain itu pada Januari 2021, juga akan datang 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku curah yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma.

Meskipun vaksin telah tiba, program vaksinasi Covid-19 masih belum dapat dilaksanakan. Sebab vaksin tersebut masih memerlukan tahapan-tahapan lainnya dari BPOM sebelum vaksinasi dapat dimulai atau diedarkan, termasuk juga mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Diikuti Eks Pemain Liga 1 dan 2, Gelora FC Juara II Turnamen Mini ‘Domba Cup’

, , ,

Partaigelora.id – Tim Sepak Bola Gelora Football Club (FC) berhasil meraih juara kedua dalam kejuaraan Turnamen Mini ‘Domba Cup’ di Lapangan Galaxy Lapangan Galaksi. Kp. Pasir Kakapa. Rt.02/04 Desa Pasirlaya. Sukaraja , Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (12/12/2020) lalu.

Di pertandingan final, Gelora FC kalah dalam drama adu penalti melawan Funtastic FB , setelah bermain imbang 0-0 dalam dua kali 15 menit. Dalam adu pinalti itu, Gelora FC kalah 2-3 dari Funtastic FB.

Sebagai Juara I pertama Turnamen Mini ‘Domba Cup’, Funtastic FB mendapatkan hadiah seekor domba atau kambing, sertifikat dan piala. Sementara Juara II Gelora FC mendapatkan piala dan sertifikat .

Kejuaraan ‘Domba Cup’ ini diikuti oleh 16 klub sepak bola profesional di Jabodetabek, antara lain FSMAL FC, Funtastic FB, Trijaya FC, Jatayu FC, Tunas Harapan, FC Futsala, Amatitrans FC, MPFC Cikeas, Warcindo FC, Putra Pangkalan, dan Gelora FC.

Tedi Berlian, mantan wing back (bek sayap), Sriwijaya FC yang menginisiasi Turnamen Mini ‘Domba Cup’ ini mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan positif olahraga kompetisi sepak bola di perkampungan dengan hadiah seekor domba, yang lazim digelar di Lapangan Galaxy FC, Pasirlaya, Sukaraja, Bogor, Jawa Barat.

“Lapangan Sepak Bola-nya cukup luas menghadirkan para pemain handal, eks Liga 1 dan Liga 2 yang cukup berkelas. Domba Cup ini tradisi sepak bola di perkampungan Pasirlaya, Sukaraja dengan hadiah seekor domba,” kata Tedi.

Ketua Bidang Olahraga, Hobbi dan Gaya Hidup Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Kumalasari Kartini mengapresiasi langkah Tedi Berlian menyelenggarakan Turnamen Mini ‘Domba Cup’ dalam memberikan motivasi keberlangsungan pembinaan sepak bola yang nyaris terhenti akibat pandemi Covid-19.

“Partai Gelora Indonesia memberikan motivasi kepada masyarakat dalam menciptakan bibit-bibit muda sepak bola berbakat dan bisa go international. Keikutsertaan Gelora FC dalam turnamen ‘Domba Cup’ ini sebagai langkah perhatian kami,” kata Kumalasari Kartini dalam keterangannya, Selasa (15/12/2020).

Kumalasari Kartini, yang akrab disapa Mala, mengatakan, Partai Gelora telah membentuk klub sepak bola profesional dengan nama Gelora FC. Gelora FC ini bertujuan sebagai wadah bagi anak-anak muda Indonesia untuk menyalurkan energi dan hobinya di bidang olahraga sepak bola, sehinggga bisa berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.

“Gelora FC bertujuan sebagai wadah anak muda menyalurkan energi dibidang sepakbola dn berprestasi. Juga sebagai sarana mendekatkan diri kepada konstituen muda dan penggemar sepak bola pada khususnya,” kata Mala.

Turnamen Mini ‘Domba Cup’, menurut Mala, bisa menjadi pilihan untuk menjaga keberlangsungan sepak bola Indonesia yang aman selama pandemi Covid-19. Selain tidak banyak penonton, lapangan tempat turnamen juga jauh dari hingar bingar keramaian yang bisa memicu kerumunan massa.

“Saya kira turnamen mini seperti ini bisa menjadi pilihan, menggelar event sepak bola aman di masa Covid-19. Kondisi lapangan jauh dari kota, sehingga tidak banyak dihadiri penonton, cukup 1 hari kita mengadakan turnamen ‘Domba Cup’ di saat pandemi,” kata Ketua Bidang Olahraga, Hobbi dan Gaya Hidup Partai Gelora Indonesia ini.

Sebelum tampil sebagai Juara II ‘Domba Cup’ , Tim Gelora FC bermain dalam empat babak turnamen mini yang berlangsung selama satu hari ini, dengan sistem pertandingan 2 x 15 menit.

Dari empat babak pertandingan hingga semifinal dan fiinal, Gelora FC menjadi satu-satunya tim yang tidak kebobolan. Kebobolan hanya terjadi pada drama adu pinalti.

Babak 1: Gelora FC vs CMC FC, skor: 2-0. Babak 2: Gelora FC vs Trijaya, skor: 1-0. Babak 3: Semifinal Gelora FC Vs Warcindo FC , skor: 0-0, adu pinalti: 3-2. Babak 4: Gelora FC vs Futastic FB, skor: 0-0, adu pinalti: 2-3.

Dukung Penguatan Basis Produksi, Fahri: Kebijakan yang Pro UMKM Perlu Diperbesar

, , , , , ,

Partaigelora.id – ntuk menguatkan produksi dalam negeri, diperlukan ekosistem atau kebijakan yang mendukung penguatan ekonomi berbasis produksi. Sehingga diperlukan kebijakan yang pro terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM ) yang ada dalam jumlah yang besar.

“Teman-teman di bidang ini harus memikirkan rekomendasi yang terbaik. Bagaimana kita menyiapkan kebijakan yang memungkinkan adanya ekosistem bagi hadirnya UMKM dengan jumlah yang sangat masif dan besar,” ujar Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Minggu (13/12/2020).

Hal itu dikatakan Fahri Hamzah saat memberikan sambutan dalam acara YesPreneur Webseries Chapter II ‘UMKM Pondasi Kerakyatan’ yang diselenggarakan Bidang UKM dan Ekonomi Keluarga Partai Gelora Indonesia, Sabtu (12/12/2020).

Dalam pandangan Fahri, untuk mewujudkan ekosistem yang ramah itu, perlu dikembangkan produksi dalam negeri.

Dengan cara itu, kata Fahri akan mampu melahirkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam jumlah yang sangat besar.

“Ya kita harus menyiapkan ekosistem bagi produk-produk yang kita impor itu berkurang karena kita mulai bisa memproduksi dengan harga dan kualitas yang lebih baik di dalam negeri,” tandasnya.

Untuk mengembangkan UMKM tersebut secara massif, kata Fahri, diperlukan kepercayaan (Trust), ide- ide dengan riset yang baik (Idea) dan jaringan (Network).

“Advokasinya UKM perlu dibimbing untuk kenal dengan sumber-sumber modal. UKM terus berproduksi serta meningkatkan Produksi. Dan, mengenalkan pasar yang masih sangat luas dan menjual barang sendiri untuk masuk ke global,” katanya.

Pengamat kebijakan publik Achmad Nur Hidayat mengatakan, masa depan UMKM di Indonesia adalah masalah structural bangsa terkait UMKM, sehingga diperlukan antispasi pemerintah untuk perbaikan dari sisi permintaan.

“Yakni rekomendasi untuk UMKM dan usulan pengembangan UMKM di Indonesia,” kata Achmad Nur Hidayat.

Sedangkan Darmawan Wibisono, Owner Umah Wingko mengatakan, untuk mengembangkan jaringan pelaku UKM seperti yang telah dilakukannya di Jawa Tengah, yakni dengan merangkul semua pelaku UKM. Mereka dibantu untuk mengmbangkan jaringannya melalui media sosial, sehingga penjualan mereka bertambah banyak.

“Saya kira program untuk UMKM Gelora yang disebut YES ini bisa dengan cepat melakukan penetrasi kepada masyarakat dalam hal ini mengenalkan Gelora dan tentu saja membuat UMKM lebih berdaya. YES dan Gelora bisa berkolaborasi juga untuk mendapatkan akses-akses yang membuat pelaku UMKM lebih maju,” kata Darmawan.

Sementara Coach Wulan, pemerhati UMKM mengatakan, YES akan menjadi kekuatan dan semangat baru bagi UMKM di Indonesia, karena bisa diandalkan dengan langkah-langkah sukses yang akan dijalankan.

“Webinar series Chapter 3 akan segera dilakukan yakni untuk pembekalan kepada semua mentor YES di seluruh Indonesia,” kata Wulan.

Dalam kesempatan YesPreneur Webseries Chapter 2 ‘UMKM Pondasi Kerakyatan’ ini , Ketua DPW Gelora Banten Ramadoni berharap, inisiasi gerakan sosial kewirausahaan yang dinamakan YES ini bisa mengkolaborasi dan mengadvokasi semua unsur dan elemen yang dibutuhkan UMKM.

“Hal ini agar UMKM bisa maju. Salah satunya platform untuk YES sebagai platform UKM harus segera dibuat dan digunakan untuk kemajuan bersama,” kata Ramadoni.

Anis Matta: Cara Atasi Ancaman Disintegrasi Sosial itu, Rekonsilasi!

, , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengatakan, sebagai bangsa, Indonesia telah beberapa kali menghadapi ancaman eksistensialnya berupa disintegrasi teritorial.
.
Menurut Dia, sejak awal kemerdekaan hingga pasca-Reformasi, bangsa Indonesia bekerja keras mengatasi tantangan itu. Hingga kini ancaman itu relatif bisa ditangani tangani walau masih ada sejumlah pekerjaan rumah di Aceh dan Papua.

“Sekarang kita menghadapi ancaman baru, yakni disintegrasi sosial. Tantangan ini muncul akibat pembelahan politik yang semakin dalam, berbagai peristiwa politik terjadi sejak pilpres 2014 hingga sekarang. Masyarakat merasakan hilangnya kenyamanan hidup bersama sebagai sebuah bangsa,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Sabtu (12/12/2020).
.
Anis Matta menilai Bangsa Indonesia lahir dari imajinasi dan perenungan filosofis para pendirinya. Bangsa Indonesia ada karena konsensus hidup bersama untuk mencapai kesejahteraan bersama. Imajinasi, penghayatan, dan konsensus itu harus sama-sama kita rawat.
.
Sehingga tidak ada alasan lain mengapa harus menghimpun diri dalam bangsa dan negara Indonesia, selain untuk melindungi segenap bangsa dan tanah air , mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mencapai kemakmuran.

“Dan ke luar, kita ingin menjadi bangsa yang sejajar dan mampu ikut mempengaruhi jalannya sejarah dunia,” katanya.
.
Berbagai ancaman teritorial yang dulu pernah ada telah dijawab dengan rekonsiliasi. Di Aceh dilaksanakan rekonsiliasi pasca-Tsunami, di Papua telah mengintegrasikan aspirasi warga Papua dalam agenda pembangunan nasional. Rekonsiliasi adalah jawaban terhadap tantangan disintegrasi.
.
“Dari pengalaman itu saya sekali lagi menghimbau agar kita semua melaksanakan rekonsiliasi, terutama antara pemerintah dengan berbagai elemen masyarakat, untuk mencegah disintegrasi sosial yang makin dalam,” tegas Ketua Umum Partai Gelora Indonesia.
.
Anis Matta menegaskan, terpilihnya sejumlah pemimpin dan konfigurasi politik baru hasil pilkada merupakan momentum yang bisa dimanfaatkan untuk terus menggulirkan semangat rekonsiliasi kepada masyarakat luas.

“Semangat rekonsiliasi itu pula yang akan membuat negeri ini kembali menjadi rumah yang nyaman bagi seluruh penghuninya. kita berdoa semoga Allah SWT melindungi Indonesia dan memberi jalan keluar dari tantangan besar yang kita hadapi saat ini. Aamiin,” pungkasnya.

Partai Gelora Indonesia Prihatin Pembelahan Politik dan Sosial Mulai Mengarah pada Konflik Umat Islam Versus Negara

, , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Indonesia) menyatakan prihatin atas situasi perkembangan konflik pembelahan politik dan sosial saat ini, yang sudah mengarah pada konflik Umat Islam versus Negara.

Hal ini akibat kasus penembakan 6 Anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI), penetapan tersangka Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HR) dan lima pimpinan FPI lainnya dalam aksi kerumunan massa di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

“Ummat Islam (baca: kelompok, red) janganlah dikorbankan sebagai tumbal dari permainan politik kekuasaan. Pilkada dan Pilpres sudah selesai, tapi pembelahan bereskalasi menjadi konflik horizontal dan (mengarah) vertikal,” kata Mahfuz Sidik, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Jumat (11/12/20020).

Menurut Mahfuz, situasi pembelahan politik dan sosial mulai terjadi sejak Pilpres 2014, kemudian lanjut ke Pilgub DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019, serta kembali menguat setelah kepulangan HRS dan makin menggelinding menjadi ‘bola salju’.

“Pembelahan ini adalah peristiwa politik yang melibatkan aktor-aktor politik partai. Negara akhirnya menjadi aktor ikutan ketika pembelahan terus berlanjut setelah pemilu usai dan pemerintahan baru terbentuk,” ujar Mahfuz.

Jika pun ada faktor geopolitik global dan kawasan, khususnya perang supremasi antara AS dan China, yang mempengaruhi konflik pembelahan politik dan sosial tersebut, adalah faktor eksternal yang tidak akan berpengaruh banyak.

Hal Itu bisa dihindari apabila aktor-aktor kekuatan politik nasional dan kekuatan sipil; menyadari betul bahwa ada pihak kekuatan luar yang ingin agar aktor-aktor politik dan sipil Indonesia menjadi proxy war atau perang mereka.

“Sekarang, pembelahan tersebut seolah menjelma menjadi konflik masyarakat sipil (baca: kelompok Umat Islam, red) versus Negara. Apakah kita akan menarik mundur jarum sejarah bangsa ini ke era Orde Baru saat kita alami situasi yang disebut: Islam versus Negara ? paparnya.

Karena itu, Partai Gelora Indonesia mendesak agar negara tidak menjadikan Umat Islam menjadi tumbal permainan politik kekuasaan. Sebab, jika pembelahan terus berlanjut dan membesar, maka dikuatirkan akan mengarah pada konflik horizontal dan vertikal.

“Ratusan nyawa hilang saat Pilpres lalu, dan sekarang 6 nyawa hilang paksa seusai Pilpres yang sudah setahun. Jika kita tidak ingin krisis eksistensi negara seperti dialami Suriah, Libia, dan Irak dialami negara tercinta ini; maka tidak boleh ada satupun pihak (aktor politik, aktor sipil maupun aktor negara, red) yang mengambil posisi superior dan mengedepankan hard-power,” tegas Mahfuz.

Mahfuz mengingatkan, bahwa Pancasila telah menyediakan budaya dan mekanisme musyawarah dan demokrasi, kemanusiaan dan keadilan.

“Jadi rakyat hakikatnya adalah entitas yang harus dirawat, dan pemimpin/penguasa kewajibannya adalah merawatnya. Jikapun penegakan hukum harus dilakukan dalam rangka merawat kebaikan bersama (mashlahat ammah, red), maka hukum juga harus ditegakkan dengan adil, manusiawi dan demokratis,” katanya.

Kehadiran FPI, GNPF, 212 dan lain-lain, menurut Mahfuz, adalah bagian dari rakyat yang termobilisasi dalam proses politik pemilu dan proses permainan politik kekuasaan.

“Mereka tidak pernah menang dalam pemilu karena mereka bukan parpol atau paslon. Tapi mereka akhirnya harus terus membayar semua biaya dan konsekuensinya,” kata Sekjen Partai Gelora Indonesia ini.

Padahal mereka adalah bagian dari komponen bangsa Indonesia, yang sangat mungkin membangun kesadaran dan pemahaman bersama, bahwa negara sedang menghadapi krisis multidimensi sebagaimana dialami dunia secara keseluruhan.

Bahkan Indonesia juga sedang menghadapi gelombang dari perang supremasi kekuatan-kekuatan global yang mengancam eksistensi Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI).

“Kita sebabagi negara tidak boleh kalah apalagi hancur. Meminjam istilah Presiden Jokowi (Joko Widodo): Indonesia harus bisa membajak situasi krisis untuk melakukan lompatan besar menjadi kekuatan dunia baru,” pungkasnya.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X