Category: Gelora Terkini

Banyak Tayangkan ‘Omong Kosong dan Orang-orang Konyol’, Fahri: TV Lebih Baik Bantu Memulai Revolusi Pendidikan

, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah mengkritik tayangan TV selama pandemi Covid-19 yang lebih banyak menyiarkan soal omong kosong, orang tertawa tidak jelas, serta orang-orang yang berakting konyol tidak jelas.

Akan lebih baik TV membantu masyarakat memulai revolusi pendidikan, karena Menteri Pendidikan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim saat ini tengah kebingungan melaksanakan efektifitas pendidikan di tengah pandemi Covid-19.

“Ini TV menyiarkan omong kosong, orang-orang ketawa gak jelas dan orang-orang konyol akting gak kelas. Padahal lagi rugi TV-nya, mendingan bantu rakyat memulai revolusi pendidikan,” kata Fahri dalam keterangannya, Sabtu (12/9/2020).

Fahri Hamzah lantas membandingkan kualitas penyiaran TV di Tanah Air dengan TV di negara maju. TV di negara maju, katanya, lebih menonjolkan sisi edukasi atau pendidikan. Sementara tayangan di TV Indonesia lebih banyak mengumbar aksi sadis, lucu, orang berjoget, atau kesedihan.

“Saya tuh nonton TV negara-negara maju. Memang isi-nya pendidikan semua. Tapi TV kita isinya kalau gak sadis ya lucu, atau joget, atau sedih. Pagi diajar nangis, malam diajar ketawa. Ampun deh pendidikan bangsa ku! Ini kan ada Corona! “ ujarnya.

Mantan Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini menilai, ada kemubaziran dalam media pendidikan Indonesia. Sebab, semua izin frekuensi pada setiap TV diberikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sehingga di tengah masa pandemi dan krisis seperti sekarang, ‘revolusi mental’ tetap dapat dijalankan oleh TV melalui tayangan yang mendidik, bukan diisi hal-hal yang tidak jelas dan konyol.

“Mubazir saja medium ‘public education’ kita. Dan semua ijin frekuensi diberikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya.

Seharusnya, Mendikbud Nadiem Makarim dalam membuat kebijakan bisa manfaatkan TV nasional maupun lokal untuk menyiarkan materi pembelajaran kepada peserta didik. Untuk konten pendidikannya, kata Fahri, dapat diambil dari YouTube atau dicari di Google.

“Daring kan juga bisa pakai studio tv lokal. Ada lah caranya. Masak sih kita kehabisan akal,” ujarnya.

Fahri kemudian menyoroti kebijakan Nadiem soal program kuota internet gratis hingga pembelian gadget atau gawai untuk peserta didik yang menjalani PJJ (pembelajaran jarak jauh) di masa pandemi Covid-19, dinilai tidak mendidik dan memboroskan anggaran negara.

Selaku Mendikbud, mestinya Nadiem meminta lembaga penyiaran seperti stasiun TV untuk menyiarkan konten pendidikan hingga 50 persen.

“Pak Nadiem Makarim yth, dari pada sampeyan sibuk beli gadget dan pulsa mendingan wajibkan semua TV untuk menyiarkan acara pendidikan sampai 50%. Layar Tv sudah ada di rumah penduduk tapi siarannya alamakkkk!” tegas Fahri.

Menurut Fahri, mayoritas keluarga di Indonesia sudah memiliki TV daripada gadget dan kuota internet , yang bisa dimanfaatkan menjadi ruang belajar. “Ayolah cerdas dikit (Mendikbud Nadiem Makarim, red) kenapa bikin kebijakan,” tandas Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Ini.

Seperti diketahui, untuk mendukung sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau sekolah dari rumah yang berlangsung selama pandemi Covid-19 membuat kebijakan pembagian kuota internet bagi siswa, guru, mahasiswa, dan dosen.

Belakangan Kemendikbud tidak hanya menggelontorkan anggaran besar untuk kuota internet gratis bagi siswa yang terpaksa harus belajar daring, tetapi juga membolehkan sekolah membeli gawai, tablet atau alat komunikasi sejenis dan boleh dipinjamkan kepada siswa yang tak memilikinya. ***

Fahri: Penguasa Perlu Mulai Mengeja Kembali Alif Ba Ta Demokrasi Indonesia

, , , , , , , ,

JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, negara sebelumnya percaya bahwa pikiran harus dikontrol sejak dini, sehingga negara menentukan apa yang boleh dibaca dan apa yang boleh dikatakan.

Untuk mengontrol itu, pemerintah kemudian menyelenggarakan penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) sebagai alat kontrol. ” ini yang boleh dan ini yang tidak boleh secara sepihak, Tapi kita telah hentikan kekeliruan itu,” kata Fahri dalam keterangannya, Jumat (11/9/2020).

Menurut dia, konstitusi telah mengatur perbedaan pendapat adalah sebuah keberkahan. Sehingga negara menjamin kemerdekaan setiap penduduk untuk berserikat, berkumpul, menyatakan pendapat baik lisan maupun tulisan.

“Konstitusi kita sekarang percaya bahwa ide dan pikiran hanya bisa dilawan dengan ide dan pikiran,” ujarnya.

Karena itu, Fahri menegaskan, kekuasaan sebesar apapun tidak bisa memusnahkan pikiran. Sebab, pikiran selalu punya cara untuk menang di depan kekuasaan sebesar apapun.

“Kita sudah pernah dengar dalam sejarah pemuda Ibrahim di depan Raja Namrudz yang memberikan argumen pikiran melawan kekuasaan. Ibrahim adalah pemuda Good Looking yang cerdas mempertanyakan tradisi menyembah berhala saat itu,” ujarnya.

Hal ini juga dilakukan oleh seorang pemuda bernama Muhammad yang datang dengan ide ‘Islam’ di tengah masa jahiliyah. Ide tentang Islam ini membuat banyak orang tertarik, tetapi kaum mapan justru mencoba mematikannya dengan kekuasaan karena merasa terancam. Bahkan merencanakan pembunuhan dan perang terhadap Nabi Muhammad SAW.

“Apa yang terjadi? Ide Islam bersemi dan sampai sekarang ia menjadi agama yang terus berkembang, sehingga kita pun di Indonesia menjadi pemeluk Islam yang terbesar di dunia. Ini karena ide, kalau benar ia tidak bisa dilawan. Kebenaran ide hanya bisa dilawan dengan membuktikannya salah!” katanya.

Sebaliknya, yang terjadi dengan komunisme yang mulai hilang di dunia, bukan karena diperangi seperti Islam,tetapi karena ide pikirannya memang tidak benar sejak awal. Di Amerika dan di semua negara demokrasi ide komunis tetap ada, tetapi tidak bisa menang karena idenya kalah ‘dalam pertandingan’ demokrasi dan politik.

“Idenya salah! Ide komunisme mulai hilang di dunia, bukan karena diperangi tetapi karena ia tidak benar,” tandas Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia ini.

Fahri menilai andaikata Partai Komunis di Indonesia tidak melakukan pengkhianatan, tentu PKI di Indonesia tidak akan dilarang. Padahal ide komunis itu akan mati dengan sendirinya, tanpa harus diperangi.

“Komunis akan mati dengan sendirinya bahkan di negara yang partai komunisme sendiri berasal, komunisme sudah tinggal bungkus belaka,” ujarnya.

Sementara terkait UUD 1945 yang merupakan Konstitusi Indonesia, Fahri menilai sebagai jalan pikiran yang diambil negara dari sebuah perbedaan pendapat, dimana negara memfasilitasi perbedaan pendapat untuk melindungi kebebasan berkumpul dan berserikat.

“Demokrasi memang ide yang susah dan tidak mudah dimengerti. Tetapi setidaknya seandainya para penguasa mau mendengar saja. Tentu ceritanya beda,” jelas Fahri.

Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 Ini lantas menyentil Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi yang berencana melakukan sertifikasi terhadap 8.200 penceramah yang ditargetkan selesai pada September 2020 ini, sehingga menimbulkan polemik di masyarakat. Hal itu akibat Menag tidak mengeja ‘alif ba ta ‘demokrasi Indonesia.

“Saya mohon maaf menulis soal-soal elementer ini. Coretan kecil ini saya buat agar kaum intelektual di samping pak Menteri Agama mulai mengeja kembali, alif ba ta dari demokrasi kita. Takkan sulit jika kita mau,” pungkas Fahri.

Anis Matta: Pesantren Harus Beradaptasi dengan Kemajuan Teknologi Digital Tanpa Hilangkan Nilai-nilai Keunggulannya

JAKARTA – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengunjungi Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam, Gombara, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (4/9/2020).

Pondok pesantren ini adalah tempat dahulu Anis Matta menimba ilmu agama enam tahun dan menjadi alumni pada 1986.

Sehingga Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam, Gombara ini, tak asing bagi Anis Matta.

Ketika undangan silaturahmi alumni pesantren tersebut, maka Anis Matta meluangkan waktu untuk hadir.

Kehadirannya dalam silaturahmi ini juga menjadi kerinduan tersendiri kepada teman-teman satu angkatan dan para guru-gurunya.

Bahkan kata Anis Matta, setiap kali ke Makassar, ia selalu menyempatkan diri datang ke Gombara untuk bertemu guru-gurunya.

“Peran para guru itu lebih banyak membangun motivasi atau sebagai motivator, ketimbang sekadar mengajar materi pelajaran,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Minggu (6/9/2020).

“Tempat ini dulu terpencil dan sepi. Kita belajar di bawah pohon, tapi kami selalu tersambung dengan cita-cita besar, karena guru kami dulu semuanya motivator,” lanjut Anis Matta mengurai kenangannya.

Karena itu, Anis Matta selalu mengingat jasa-jasa gurunya tersebut, yang telah menjadikannya sebagai seorang motivator, menjadikan Indonesia kekuatan lima besar dunia.

Ia pun sangat berkesan terhadap foto KH Abdul Jabbar Ashiri, saat berkesempatan berkeliling melihat foto-foto kenangan di pesantren itu. KH Abdul Jabbar Ashiri merupakan guru Anis Matta saat mondok.

“Beliau guru saya. Saya selalu berdoa untuk beliau (KH. Abdul Jabbar Ashiri, red) yang telah mendedikasikan diri dalam membangun pesantren ini,” katanya.

Namun, menurut Anis Matta, membangun pesantren dahulu dengan sekarang dan kedepan memiliki perbedaan signifikan.

“Tantangan besar yang akan dihadapi dunia pesantren ke depan dalam menghadapi kemajuan teknologi digital. Semua orang bisa mengakses ilmu pengetahuan secara mandiri,” katanya.

Anis Matta berharap dunia pesantren harus bisa segera beradaptasi tanpa menghilangkan nilai-nilai keunggulan pesantren dalam membentuk generasi Islam unggul, berdaya saing dan berakhlak mulia.

“Dalam situasi kemudahan akses pengetahuan di era digital ini, maka peran guru seharusnya lebih kuat sebagai motivator atau mengajari murid bagaimana belajar,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Matta juga mengunjungi pesantren lainnya tempat dia menimba ilmu agama di Makassar, yakni Pesantren Darul Aman.

Anis Mattà bertemu dengan KH Abdul Djalil Thahir, salah seorang gurunya yang masih hidup hingga saat ini yang juga merupakan salah satu pendiri pesantren tersebut.

Abdul Djalil Thahir dikenal sebagai yang berpengaruh terhadap pembentukan hati dan jiwa Anis Matta.

“Saya sudah melihat jiwa pemimpin anak ini (Anis Matta red), bukan hanya cerdas tapì juga pemberani dia. Dia pernah pimpin temannya demo saya,” tawa KH Abdul Djalil Thahir sambil mengenang saat menjadi guru Anis Matta.

Anis Matta Dorong Perguruan Tinggi Jadikan Politik sebagai Industri Pemikiran

JAKARTA – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia melakukan safari politiknya di Kota Makassar usai menghadiri deklarasi pasangan Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi Masse (Danny-Fatma) di atas Kapal Phinisi di Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/9/2020).

Pada Jumat (4/9/2020), Anis Matta bertemu dua rektor perguruan tinggi terkenal di Kota Makassar, yakni Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam dan Rektor Universitas Muhamamdiyah (Unismuh) Makassar Prof Ambo Asse,

Saat bertemu Rektor UNM Prof Husain Syam, Anis Matta berbicara mengenai perlunya Ilmuan dan akademisi terlibat dalam membangun sistem perpolitikan di Indonesia.

“Umumnya kita bicara politik itu ,pada proses dan pencapaiannya. Namun kita minim bicara pada produk politiknya, sehingga kita kadang kelihatan bingung setelah berkuasa,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Sabtu (5/9/2020).

Padahal menurut Anis, keduanya harus menjadi satu kesatuan desain perpolitikan di Indonesia. Oleh karena itu, Partai Gelora berpandangan untuk memperkuat pendidikan politik di Indonesia, harus menjadikan universitas sebagai mitra pemikiran strategis terhadap kebijakan pemerintah.

Contohnya dalam pandemi Covid-19, para ilmuwan (scientist) di perguruan tinggi saat ini tengah berlomba-lomba untuk menciptakan yang mendukung penanganan virus Corona (Covid-19, maupun vaksinnya yang masih terus dikembangkan dan dilakukan uji coba.

Nah, mestinya kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19 itu, berbasis pada science dan perguruan tinggi sebagai mitranya dalam memutus mata rantai penyebaran Corona tidak semakin meluas.

“Adapun gerakan pertama Partai Gelora adalah melakukan revolusi pendidikan dengan menjadikan politik sebagai industri pemikiran, dimana universitas sebagai mitra berpikir,” beber Anis Matta.

Sebab, platform politik saat ini sangat lemah dan hanya menjadi alat kekuasaan, akibatnya berpengaruh pada keseriusan pemerintah menangani Covid-19, terutama menurunkan kurva penyebaran dan kasus Corona agar segera melandai.

“Jika hal ini dibiarkan dan platform politiknya tidak diperkuat, maka sulit bangsa ini mengharap kemajuan masa depan bangsa,” kata Ketua Umum Partai Gelora Indonesia ini.

Menanggapi hal ini, Rektor UNM Prof Husain Syam sependapat dengan Anis Matta. Ia menyampaikan terima kasih atas kesediaan Anis Matta berbagi pemikiran di UNM. “Kami siap diajak jadi teman berpikir,” kata Prof Husain.

Sementara saat bertemu, Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse, Anis Matta memberikan apresiasi langkah Unismuh Makassar, karena telah menjalin kerjasama bidang pengembangan teknologi pertanian dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar.

“Ini langkah maju bagi Unismuh Makassar yang telah melakukan shifting (bergeser) ke dalam dunia teknologi dengan cara kolaborasi atau kemitraan dengan Pemda Takalar,” puji Anis Matta.

Kepada Anis Matta, Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse menyatakan silaturrahim dengan tokoh nasional atau politik terkait kebangsaan.

“Iini silaturrahim yang penting terutama berbicara terkait dengan bangsa kita, tema kebangsaan. Pak Anis Matta, ini salah satu tokoh Muhammadiyah kategori tokoh umat dan tokoh bangsa,”kata Prof Ambo Asse.

Di atas Kapal Phinisi, Anis Matta: ADAMA Bisa Kembalikan Kejayaan Makasar sebagai Kota Internasional

JAKARTA – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta, hadir dalam deklarasi pasangan Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi Massae (Danny-Fatma) di atas Kapal Phinisi di Pantai Losari, Jalan Penghibur, Makasar , Kamis (3/9/2020).

Diiringi 200 perahu nelayan, pasangan calon Walikota Makasar dengan tagline ‘ADAMA’ menggelar deklarasi di atas laut dengan menggunakan Kapal Phinisi , kapal tradisional Suku Bugis yang telah melegenda di seluruh dunia.

Deklarasi ini juga dihadiri pimpinan Partai Nasdem, Partai Gerindra dan Partai Bulan Bintang yang mendukung pasangan tersebut.

Pada kesempatan itu, Anis Matta menyampaikan orasi politiknya. Dia bercerita tentang sejarah mengapa partai besutannya memilih mendukung pasangan yang dikenal dengan jargon ADAMA tersebut.

Menurut Anis Matta, jejak Danny Pomanto di Kota Makasar sudah telanjur kuat dan melekat. Berkat sejumlah gagasan dan inovasi yang diciptakannya saat memimpin Makasar periode sebelumnya.

“Salah satu masalah kita di Makasar adalah susah sekali menghapus nama Danny. Jejaknya sudah terlalu kuat,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Jumat (4/9/2020)

Dengan menggandeng Fatmawati Rusdi, kata Anis Matta, membuat pasangan ini makin ideal. Sebab, istri dari Ketua DPW NasDem Sulsel, Rusdi Masse, itu sudah teruji di level nasional.

“Alasan kami mendukung mereka berdua adalah untuk mewujudkan harapan kita melanjutkan perjuangan menjadikan Kota Makasar sebagai kota internasional yang berwibawa. Hal ini demi menjaga nama baik dan kejayaan Indonesia kedepannya,” beber Anis Matta.

Tak hanya itu, Makasar dengan jumlah lebih dari 1 juta penduduk diharapkan dibawa kepemimpinan Danny-Fatma, jika terpilih nantinya mampu mendongkrak perekonomian di Makasar .

Di ujung pidatonya, Anis menganalogikan filosofi konsep deklarasi di Kapal Phinisi mengarungi laut Kota Makasar

Menurutnya, hanya pasangan Danny-Fatma yang memiliki peluang besar untuk mewujudkan harapan tersebut.

“Kita dukung ADAMA karena mereka pasangan terbaik yang bisa mewujudkan cita-cita itu. Apalagi deklarasinya ini juga cukup menarik sebab digelar di atas Kapal Phinisi yang dekat dengan makna gelombang. Makanya Partai Gelombang Rakyat atau Gelora Indonesia mendukung Danny-Fatma,” tegas Anis Matta.

Sementara itu, Danny Pomanto menegaskan, bahwa dirinya maju dalam kontestasi pilkada melawan tiga pasangan calon lainnya di Pilkada Kota Makassar . Yakni pasangan Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando, Syamsu Rizal-Fadli Ananda, serta Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun .

“Pilkada ini untuk memajukan Makasar . bukan menceraiberaikan masyarakat Makasar . Ini adalah Pilkada, bukan pemilihan Raja Hoax dan Raja Begal,” kata Danny

Seperti diketahui, Kota Makasar sempat menggelar Pilkada pada 2018 lalu, namun dimenangkan oleh kotak kosong , pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto-Indira Mulyasari dinyatakan gugur.

Ketika itu pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi kalah dari kotak kosong. karena calon tunggal kalah, maka ditunjuk penjabat yang menjalankan pemerintahan di daerah tersebut, sampai digelar lagi Pilkada 2020 pada 9 Desember 2020.

Pada Pilkada 2020 ini, Mohammad Ramdhan Pomanto tidak lagi menggandeng Indira Mulyasari sebagai pasangannya, namun berpasangan Fatmawati Rusdi Masse, istri Ketua DPW Partai Nasdem Makasar Rudi Masse.

Perempuan di Partai Gelora tak Sekedar Jadi ‘Lipstik atau Vote Getter’ Saja

JAKARTA- Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menetapkan lima perempuan sebagai Ketua Bidang Dewan Pimpinan Nasional (DPN). Mereka adalah Ketua Bidang Perempuan Ratih Sanggarwati, Ketua Bidang Jaringan dan Kerjasama Lembaga Ratu Ratna Damayani, Ketua Bidang Pengembangan UMKM dan Ekonomi Keluarga Srie Wulandarie, Ketua Bidang Pelayanan Masyarakat Styandari Hakim, serta Ketua Bidang Olahraga, Hobbi dan Gaya Hidup Kumalasari Kartini.

“Partai Gelora ini partai yang suka bikin surprises. Tapi kejutan yang diberikan adalah super positif, menyegarkan dan memperbarui dinamika politik di tanah air,” kata Ketua Bidang Jaringan dan Kerjasama Lembaga Ratu Ratna Damayani yang lebih akrab dipanggil Mia dalam keterangannya, Kamis (3/9/2020).

Menurut Mia, Partai Gelora mendudukkan perempuan sebagai sosok yang potensial dan kuat secara politik, bukan sekedar lipstik. Kehadiran lima perempuan sebagai pengurus inti di pusat, tentu saja hal itu yang membedakan Partai Gelora dengan partai lain, dimana perempuan tidak hanya dijadikan sebagai vote getter (pengumpul suara) saja.

“Saya sendiri merasakan, bahwa Partai Gelora memberikan respek dan pengakuan bahwa perempuan tidak hanya dijadikan vote getter saja, tapi juga kemampuannya. Tinggal kami sebagai perempuan yang membuktikan ekspektasinya dalam bentuk kerja nyata,” kata istri Hersubeno Arif yang juga seorang pengusaha ini .

Mia menegaskan, sebenarnya tidak mudah bagi partai politik untuk merekrut perempuan menjadi pekerja partai, karena kiprah perempuan di politik masih dipandang sebelah mata.

“Kehadiran lima perempuan ini dapat membangun kesadaran bahwa perempuan untuk tidak ragu menjadi politisi. Menjadi politisi perempuan bisa ikut mempengaruhi hawa politik jadi lebih penuh empati dan penuh makna,” tandasnya.

Sementara Ketua Bidang Pengembangan UMKM dan Ekonomi Keluarga Srie Wulandarie mengatakan, dengan terpilihnya perempuan sebagai kepala bidang menandakan bahwa Partai Gelora percaya perempuan menjalankan amanahnya dengan baik.

“Perempuan itu paling tangguh dan jadi penopang ekonomi keluarga. Perempuan yang paling kuat dan terdepan, serta menandakan partai percaya bahwa perempuan menjalaninya dengan baik,” kata Wulan.

Sehingga tidak mengherankan apabila perempuan banyak yang berkiprah pada sektor UMKM, karena sebagai penopang ekonomi keluarga.

“UMKM yang dikelola perempuan itu datanya mencapai 64,5 persen atau 37 juta dari total UMKM di Indonesia dengan pendapatan perempuan 36,7 persen,” kata Ketua PEPES ini.

Wulan menegaskan, UMKM saat ini merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, yakni sekitar 60,34 persen. Sedangkan kontribusi UMKM yang dikelola perempuan terhadap PDB mencapai 9,1 persen.

“Karena itu, Gelora akan menjadikan UMKM yang berdaya saing dan mandiri, terkonsolidasi dengan sistem ekonomi nasional, sehingga dapat menopang kedaulatan ekonomi Indonesia,” pungkasnya.

Partai Gelora Beri Ruang Khusus Bagi Perempuan untuk Eksis di Politik

JAKARTA – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia membentuk lima bidang baru yang diisi semuanya oleh kaum perempuan. Hal itu dilakukan Partai Gelora Indonesia untuk memberi ruang bagi perempuan politisi untuk eksis dan mengaktualisasi perannya.

“Kabid diisi perempuan semua, karena berdasarkan kompetisi yang bersangkutan dan Gelora berikan ruang bagi calon politisi perempuan untuk eksis dan mengaktualisasikan perannya,” kata Mahfuz Sidik dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (2/8/2020).

Pembentukan lima bidang baru tersebut diresmikan secara langsung oleh Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta di Jakarta, Selasa (1/9/2020). Peresmian tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah, Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidik dan Bendahara Umum Achmad Rilyadi.

Mahfuz mengatakan, dengan bertambahnya lima bidang baru tersebut, maka jumlah bidang di Dewan Pempinan Nasional (DPN) sekarang berjumlah 20 bidang. Partai Gelora, lanjutnya, masih akan membentuk bidang-bidang baru dan merekrut orang-orang muda untuk menjadi pengurus.

“Pesan Ketum (Anis Matta, red) yang penting punya kepercayaan diri. Ada tiga syarat penting, mau bekerja, mau belajar dan mau berkorban. Syarat itu tidak hanya di pusat, tapi juga di kepengurusan daerah dan alhamduillah banyak orang-orang muda yang mengisi,” katanya.

Adapun lima bidang baru tersebut, Ketua Bidang Perempuan Ratih Sanggarwati, Ketua Bidang Jaringan dan Kerjasama Lembaga Mia Ratu Ratna Damayani, Ketua Bidang Pengembangan UMKM dan Ekonomi Keluarga Srie Wulandarie, Ketua Bidang Pelayanan Masyarakat Styandari Hakim, serta Ketua Bidang Olahraga, Hobbi dan Gaya Hidup Kumalasari Kartini.

Ketua Bidang Olahraga, Hobbi dan Gaya Hidup Kumalasari Kartini mengatakan, sebagai ketua bidang ia telah menyusun kegiatan yang bersifat massal untuk mengenalkan Partai Gelora,

“Kalau olahraga bersifat massal itu seperti bersepeda, lari, gerak jalan dan senam aroebik, kalau hobi kuliner , traveling, sementara kalau gaya hidup kita kampanye kesehatan. Pelaksanaan program ini untuk membangun ketertarikan kepada Partai Gelora,” kata Kumalasari.

Anis Matta Doakan 100 Dokter yang Meninggal Mati Syahid

JAKARTA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat sebanyak 100 dokter meninggal dunia sejak pandemi virus corona (Covid-19) menghantam Indonesia lima bulan terakhir. Berdasarkan laporan IDI, seluruh dokter tersebut telah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

“Mari kita berdoa agar para dokter dan tenaga kesehatan yang wafat dalam perjuangan menghadapi Covid-19 diterima sebagai syahid di sisi Allah SWT,” kata Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia dalam keterangannya, Selasa (1/9/2020).

Menurut Anis, meninggalnya 100 dokter ini harus menjadi momentum dan perhatian semua dalam penanganan Covid-19. Sebab, dokter adalah profesi dan keahlian dengan investasi waktu dan biaya yang sangat mahal. Apalagi sampai pada keahlian spesialis tertentu.

“Sudah 100 orang dokter meninggal dunia akibat Covid-19. Jadi kita ini kehilangan makna strategis, bukan hanya pada penanganan Covid-19, melainkan juga kekuatan sektor kesehatan kita,” katanya.

Kata Anis, 100 dokter tersebut juga berasal dari berbagai daerah, dengan tingkat keahlian dan senioritas yang tentu dibutuhkan bagi pengembangan kesehatan di Indonesia. Bahkan sebagian dokter juga mengajar di berbagai fakultas kedokteran dan lembaga pendidikan kesehatan.

“Sehingga kehilangan ini juga berdampak bagi pendidikan kedokteran kita. Tidak ada waktu lagi. Semua pihak harus serius melihat pandemi dan dampak strategis yang ditimbulkannya,” ujar Anis Matta.

Anis Matta menegaskan, kehilangan dokter dan tenaga kesehatan bisa berujung pada lumpuhnya sistem kesehatan kita. “Dan kita berdoa agar Allah segera memberi kita jalan keluar dari krisis ini melalui ilmu pengetahuan. Amin,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Ketua Umum Partai Gelora Indonesia menyampaikan apresiasinya kepada para jurnalis yang tidak mengenal lelah dalam mewartakan penanganan pandemi Covid-19, meskipun nyawa mereka juga terancam.

“Ternyata benar yang saya dengar, jurnalis tak kenal kata libur. Perang dan bencana pun ditembus untuk menghasilkan berita terbaik kepada publik. Kami mengapreasiasi tugas para jurnalis, salam kami untuk rekan-rekan jurnalis di seluruh Indonesia,” tandas Anis Matta.

Partai Gelora Beri Pelatihan Youtuber Cara Datangkan Uang Melalui ‘Edit Video

JAKARTA – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menggelar pelatihan ‘Mastering Youtube#2 , Edit Video Datangkan Uang’ bagi kader dan masyarakat umum. Pelatihan sesi-2 yang digelar secara daring ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta pada Sabtu (29/8/2020).

Pelatihan Mastering Youtube#2 ini berbicara mengenai cara membuat video yang menarik mulai dari ide atau gagasan, serta optimasi di Youtube.

Sehingga konten video yang dibuat tidak hanya mendatangkan viewers, tapi juga membuat penonton betah dan mendatangkan pundi-pundi uang. Apabila konten yang dibuat tidak menarik, maka tidak akan menghasilkan apa-apa

Program ini bertujuan untuk mencetak sebanyak mungkin juru bicara yang akan mensosialisasikan ide dan gagasan Partai Gelora seluas dan sesegera mungkin di era audio visual.

Sebelumnya pada sesi-1, dilakukan pelatihan dasar untuk memproduksi konten visual, peserta dari perwakilan seluruh struktur DPW dan bidang-bidang di DPN Partai Gelora Indonesia mendapat pengetahuan dasar tentang perencanaan, produksi dan optimasi konten Youtube.

Menghadirkan pembicara Budi Putra, ex CEO Jakarta Post Digital, yang kini menjadi Country Manager Collabs Asia di Indonesia. Pembicara lain Endy Kurniawan, Ferry Ardian dan Aditya Mahfuzha yang memiliki pengalaman melakukan perencanaan dan pengelolaan kanal Youtube untuk beragam segmen.

Pada sesi-2 mengenai ‘Mastering Youtube#2 , Edit Video Datangkan Uang’ menghadirkan narasumber Kahfi Karsadinata, Cinematographer dan still photographer dan Anjar Zarkasi, Video Editor dan Youtube Optimizer.

Kahfi Karsadinata mengatakan, untuk membuat konten berupa video atau film perlu dilakukan perencanaan yang matang, mulai dari pre produksi, produksi dan pos produksi. Pre produksi adalah membahas ide yang akan dituangkan dalam bentuk script atau cerita, bisa berasal dari kisah nyata, pengalaman pribadi atau cerita lain.

“Biasanya pre poduksi ini membutuhkan waktu enam bulan untuk membuat script, pemilihan tempat, penyetingan warna, visualnya, perannya semua sudah tergambarkan, sehingga bisa langsung masuk produksi,” kata Kahfi.

Sehingga ketika proses produksi, semua sudah sesuai dengan alur cerita atau script yang sudah digambarkan, tidak ada lagi permasalahan yang seharusnya ada ditahap pre produksi dimasukkan ke produksi.

“Bagian produksi itu simple, tinggal shooting saja. Sehingga bagaimana secara produksi agar produksi tidak lama, maka pre poduksi yang kita buat harus matang,” katanya.

Setelah proses produksi selesai, tahap selanjutnya pos produksi, yakni mempromosikan film atau konten yang akan luncurkan (launching) atau ditayangkan.

“Promosinya harus menarik, bisa iklan di televisi, media cetak atau online, satu bulan sebelum ditayangkan. Promosi juga bisa dilakukan dengan mengefektifkan media sosial kita di Youtube, Facebook, Twitter dan Instagram,” kata Cinematographer film nasional dan luar negeri ini.

Sementara Anjar Zarkasi mengatakan, untuk membuat konten yang perlu diperhatikan adalah membuat alur cerita dalam sebuah gambaran kecil, yang bisa disusun dari potongan kertas kecil-kecil, kemudian diberikan visual detik per detik.

“Ini pengalaman saya membuat film pariwisata Sumbawa Barat, saya tidak ada uang, tidak ada proposal. Saya datang ke dinas, cuman bawa potongan kertas kecil yang menggambar alur cerita. Nah, disitu saya sampaikan jika pantai kita, tarian kita indah banyak orang yang tidak tahu. Ini yang kita sampaikan, sehingga saya dapat project,” kata Anjar.

Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah saat melakukan video editing, gambar yang akan disusun harus diambil secara detil dengan berbagai angle, terutama dalam pemilihan tempat. Sehingga saat diberikan video effect tidak akan menggangu fokus dan perhatian penonton, sehingga pesan penting yang akan disampaikan bisa tercapai.

“Audionya juga jangan sampai pecah, kalau terlalu pelan juga berbahaya, tiba-tiba ganti audio karena tidak stabil, waduh bisa hancur HP orang.

Perlu distabilkan ke yang paling keras, jangan sampai 0 atau merah. Audionya bisa rusak,” katanya.

Setelah semuanya selesai, selanjutnya mengaploud konten yang dibuat di Youtube dengan membuat deskripsi dan caption yang menarik, menggambarkan mengenai konten tersebut, serta membuat highlight video yang akan ditampikan sekitar 15 detik sebelum melihat pada video utama.

“Agar menarik warna harus cerah, isi video harus berbeda dari yang lain dan harus ikonik,” pungkas Alumnus Institute Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini.

Sekretaris Jendaral Partai Gelora Mahfuz Sidik mengatakan konten di Youtube sendiri tidak harus berupa kampanye ‘hard politics’ tapi disesuaikan dengan kekhasan talent ataupun kekhasan wilayah seperti tips, edukasi, hiburan dan inspirasi.

Pelatihan secara daring akan terus berlanjut dengan tema-tema yang bertujuan meningkatkan literasi digital para anggota dan pengurus Partai Gelora di seluruh Indonesia.

“Sebagai partai politik yang paling anyar lahir, Partai Gelora agresif melakukan kampanye secara digital. Partai Gelora masuk ke fase pengembangan, menargetkan rekrutmen jutaan anggota melalui website dan aplikasi. Rekrutmen secara offline dan online,” kata Mahfuz dalam keterangannya, Senin (31/8/2020).

Partai Gelora Nilai Keberhasilan Ridwan Kamil dalam Penanganan Covid-19 di Jabar Perlu Dicontoh Kepala Daerah Lain

JAKARTA – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Haris Yuliana menilai Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil merupakan kepala daerah yang berhasil melakukan penanganan pandemi Covid-19 di Jawa Barat.

Karena itu, keberhasilan Ridwan Kamil perlu dicontoh oleh kepala daerah lain dalam upaya penanganan Covid-19 di daerahnya. Terbukti di Jabar kini sudah tidak ada lagi zona merah Covid-19, dan menekan jumlah penyebaran dan angka masyarakat yang terpapar virus Corona.

“Kang Emil (Ridwan Kamil, red) ini satu-satunya kepala daerah yang berani menjadi relawan uji vaksin Covid-19. Apa yang dilakukan Ridwan menjawab keraguan masyarakat di tengah pro kontra soal vaksin. Partai Gelora mengapresiasi dan memberikan support penuh,” kata Haris dalam keterangan, Rabu (26/8/2020).

Pada Selasa (25/8/2020), Ketua DPW Gelora Indonesia Jabar Haris Yuliana dan jajaranya melakukan silaturahmi ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan Bandung, Jabar.

Partai Gelora menilai kinerja Emil dalam penanganan Covid-19 di Jabar sudah sangat maksimal. Emil tidak hanya menunjukkan kinerjanya dalam kebijakan, tetapi juga sikap pribadinya dalam penanganan Covid-19 dengan menjadi relawan uji vaksin Corona.

“Kang Emil dari sisi kerja dan sikap pribadinya patut kita apresiasi, semua pihak harus mendukung, bukan justru memberikan kritik yang tidak membangun. Jawa Barat sudah tidak ada lagi zona merah,” kata Ketua DPW Partai Gelora Jabar ini.

Dalam kesempatan itu, Haris melaporkan keberadaan Partai Gelora sebagai partai baru kepada pembina politik di Jawa Barat, Ridwan Kamil.

“Sebagai partai politik baru, Partai Gelora memperkenalkan keberadaanya kepada pembina politik di Jawa Barat, Kang Emil selaku Gubernur. Kita sowan dan kita nyatakan, kesiapan Partai Gelora untuk mendukung seluruh program pembangunan di Jawa Barat,” katanya.

Artinya, Partai Gelora siap berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jabar untuk mewujudkan Jabar ‘Juara Lahir Batin’.

“Kita siap berkolaborasi dalam ruang-ruang strategis dengan pemprov Jabar dalam rangka mewujudkan Jabar juara lahir batin. Tentu, hal ini dalam rangka ikhtiar untuk mewujudkan Indonesia menjadi 5 besar kekuatan dunia,” tegas Haris.

Menanggapi hal ini, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyambut silahturahmi Ketua DPW Partai Gelora Indonesia Haris Yuliana dan jajaranya.

Emil berharap sebagai partai terbuka, Partai Gelora yang menyatakan diri sebagai partai digital bisa optimalkan keberadaan media sosial (medsos) untuk melakukan perekrutan secara massif dan militansi, terutama para milineal.

Hal itu perlu dilakukan dalam sarana penyampaian aspirasi dan eksistensi sebagai partai digital.

“Sebagai partai yang terbuka, media sosial menjadi platform yang perlu dimaksimalkan secara masif. Selain media sosial, militansipun menjadi poin penting dalam keberlangsungan partai ke depan,” kata Emil

Emil juga berharap Partai Gelora bisa ikut serta dalam mewujudkan program Jabar ‘Juara Lahir Batin’.

“Harapannya, dengan adanya partai ini dapat turut serta dalam mewujudkan Jabar ‘Juara Lahir Batin’,” Emil.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X