Category: Kegiatan

Partai Gelora Tuntut Perusahaan Besar Bayar Biaya Pemulihan Ekologis Dampak Banjir-Longsor di Sumatera

Partaigelora.id-Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menuntut sejumlah perusahaan besar pelaku perusakan dan perambahan hutan di Pulau Sumatera membayar biaya pemulihan ekologi, yang menimbulkan banjir-longsor di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

“Tuntutan kita jelas perusahaan-perusahaan besar, wajib membayar pemulihan ekologi, bukan sekedar CSR ceremony,” kata Rully Syumanda, Ketua Bidang Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup DPP Partai Gelora, Rabu (3/12/2025).

Selain itu, Partai Gelora juga menuntut adanya audit kehancuran hutan tersebut, yang harus dibuka ke publik, termasuk mengenai rantai pasoknya.

Menurut dia, saat ini diperlukan moratorium pemberian izin baru pemanfaatan dan pengelolaan hasil hutan di Pulau Sumatera.

“Sampai hutan yang tersisa benar-benar dipetakan dan diamankan, dan warga terdampak mendapatkan reparasi sosial, ” ujarnya.

Rully menegaskan, bahwa reparasi sosial ini adalah kewajiban bukan bersifat bantuan. Sebab, bencana banjir dan longsor di Sumatera akibat prilaku mereka.

“Ini bukan takdir. Ini akibat perbuatan mereka, para pelaku yang kemarin turut menghadiri konferensi iklim di Brazil (Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30), red),” kata mantan aktivis lingkungan, Walhi Indonesia ini.

Ketua Bidang Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup DPP Partai Gelora ini mengatakan, bahwa banjir dan tanah longsor yang melululantakan Pulau Sumatera, bukan peristiwa kebetulan.

“Tapi ini invoice (tagihan, red) terbuka dari puluhan tahun pembabatan hutan oleh industri kayu, pulp and paper raksasa hingga perusahaan sawit yang menjadikan hutan sebagai modal awal. Mereka bekerja sama meratakan benteng terakhir ekosistem kita, hutan,” ujarnya.

Akibatnya, ketika terjadi hujan ekstrem di kawasan hutan, tanah yang dulu bisa menyimpan air, kini sudah tidak bisa lagi.

“Sungai-sungai menjadi meluap, akibatnya kampung-kampung hanyut dan warga menanggung semua kerusakan yang mereka tidak pernah minta, ” tandasnya.

Kehancuran ini, lanjut dia, bukan karena perubahan iklim, tapi lebih pada prilaku korup pembabatan hutan yang dilakukan secara semena-mena, tanpa memperdulikan dampak dan daya dukung lingkungan.

“Ini karena buah dari korupsi yang di tanam pemerintah kepada perusahaan-perusahaan yang mendapat izin pemanfaatan atau konsesi selama ini,” katanya.

Rully berharap peristiwa banjir dan tanah longsor di Sumatera yang diperkirakan menelan ribuan korban jiwa pada 2025 ini, dapat menyadarkan semua pihak.

“Bahwa ada puluhan juta orang di hilir yang menggantungkan kehidupannya terhadap kehidupan hutan, yang tidak diketahui pemerintah dan perusahaan,” pungkasnya.

Dinamika Politik Global Semakin Kompleks dari Waktu ke Waktu

Partaigelora.id- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik mengatakan, dinamika politik global saat ini semakin kompleks dari waktu ke waktu.

“Sampai hari ini konfigurasinya masih didominasi oleh kekuatan negara-negara besar. Perannya berbeda-beda, ada yang punya kemampuan superpower dan ada juga punya kemampuan pengaruh dalam lingkup kawasan,” kata Mahfuz Sidik saat menjadi narasumber Kajian Pengembangan Wawasan dengan tema ‘Dinamika Politik Global: Perspektif Sejarah dan Geografi’, Jumat (28/11/2025) malam.

Menurut Mahfuz, pola relasi antar negara ini sangat dinamis dan menunjukkan kompleksitasnya. 

“Yakni berkembangnya faktor-faktor non negara  yang mulai memiliki pengaruh. Pengaruhnya melampaui kekuatan dan kemampuan negara,” ujarnya.

Faktor-faktor non negara ini, adalah perusahaan-perusahaan lintas negara yang mempengaruhi kebijakan negara, memiliki kekuatan dalam level dunia.

“Melihat hal ini, saya membuat satu modeling untuk menggambarkan bahwa relasi atau hubungan dalam politik global itu jauh lebih kompleks ketimbang relasi dalam konteks hubungan antar negara,” katanya.

Adapun faktor utama dalam politik global ini, lanjut Mahfuz, semakin kompleks karena ada aktor negara yang terlibat, sehingga . menjadi salah satu isu utama dari aktor-aktor luar negara.

“Jadi kalau kita ingin memahami lebih dalam tentang politik global dan membuat proyeksi tentang perubahan apa yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka kita harus melakukan telaah perspektif geografi global dan geopolitik,” katanya.

Hubungan antara perspektif geografi global dan geopolitik ini, menurut Mahfuz, 

sangat erat.

Sehingga apabila kedua aspek tersebut dipadukan, maka akan dapat dipahami bagaimana perjalanan masyarakat dunia saat ini, sampai pada tatanan politik global.

“Nah, kita bisa menggunakan perspektif  pertarungan dan perebutan sumber daya alam. Pertarungan ini memicu perubahan-perubahan dalam konteks global ini secara historis dan geografis hingga memunculkan peradaban baru atau imperium,” pungkasnya.

Kader Gelora Diminta Bantu Korban Banjir dan Longsor di Sumatera, Blue Helmet Siap Diterjunkan

Partaigelora.id-Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyampaikan keprihatinan dan duka cita yang mendalam atas terjadinya bencana banjir dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Hingga Jumat (28/11/2025), sebanyak 174 orang dilaporkan meninggal dunia dan 79 lainnya masih dinyatakan hilang.

Jumlah ini diperkirakan bertambah, karena banyak lokasi terdampak berada di area sulit dijangkau.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelora Mahfuz Sidik saat membuka Kajian Pengembangan Wawasan dengan tema ‘Dinamika Politik Global: Perspektif Sejarah dan Geografi’, Jumat (28/11/2025) malam.

“Kita menyampaikan keprihatinan yang dalam atas musibah yang sedang menimpa saudara-saudara kita di wilayah Sumatera bagian utara, mulai dari Aceh, Sumatera Utara hingga Sumatera Barat,” kata Mahfuz Sidik.

Dalam kajian yang digelar secara daring iru, yang diikuti oleh kader dan fungsionaris DPP, DPW dan DPD se-Indonesia, Mahfuz menginstruksikan kepada kader mereka di daerah untuk membantu korban bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera.

“Kita mendorong kader Partai Gelora di berbagai tempat untuk berpartisipasi dalam membantu masyarakat dan keluarga masyarakat kita, mengatasi bencana banjir yang dahsyat,” katanya.

Mahfuz mengingatkan, bahwa bencana banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatera ini, tidak bisa dilepaskan dari maraknya fenomena aksi pembakaran liar dan penebangan hutan semena-mena.

“Alam sekarang sedang menujukkan buah dari prilaku kita. Bencana ini akibat ‘Climate Change’, perubahan iklim yang dipicu oleh sikap-sikap negatif dan tindakan destruktif yang kita pertontonkan seperti pembalakan liar dan penebangan hutan semena-mena,” katanya.

Karena itu, Mahfuz mengatakan, Partai Gelora akan membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menghentikan aksi pembalakan liar dan penebangan hutan semena-mena.

“Penebangan hutan secara ilegal harus segera dihentikan dan Partai Gelora akan menjadi juru bicara pelestarian lingkungan kita,” tegas Sekjen Partai Gelora ini.

Terjunkan Blue Helmet

Sementara itu, Partai Gelora akan segera menerjunkan organisasi kemanusiaan dan relawan mereka, Blue Helmet.

Blue Helmet akan bekerja sama dengan TNI/Polri, BNPB, Basarnas dan lain-lain ke lokasi terdampak, terutama lokasi yang sulit dijangkau.

“Kita sudah melakukan assesment, pengumpulan data dan informasi, termasuk penerbangan Hercules ke Sumatera. Kita akan membawa bantuan makanan dan relawan ke lkkasi terdampak,” kata Sulfiadi Bermawi, Komandan Nasional Blue Helmet Indonesia.

Sulfiadi mengatakan, kondisi masyarakat terdampak saat ini sedang kelaparan, sehingga dibutuhkan banyak logistik atau bantuan makanan.

“Kita akan segera menyalurkan bantuan ke lapangan, sehingga dibutuhkan fasilitas transportasi dan armada untuk mencapai lokasi,” ujarnya.

Sufialdi berharap dukungan fasilitas armada transportasi dari pihak-pihak yang bertanggungjawab pada kesiapsiagaan bencana atau
‘Disasster Management’,

“Mohon doa dan kolaborasinya agar Blue Helmet segera ke lapangan membantu saudara saudara kita yang sedang tertimpa musibah bencana ini,” pungkas Sulfiadi.

Guru Hebat, Indonesia Kuat!

Partaigelora.id-Hari ini, Selasa 25 November 2025 pada peringatan Hari Guru, saya menulis dengan hati yang penuh rasa syukur.

Sebagai salah satu anak bangsa yang hidupnya telah diubah oleh sentuhan seorang guru, saya ingin menyampaikan sesuatu yang mungkin tidak selalu terdengar: guru adalah pahlawan yang selalu ada, meski sering terlupakan.

Saya masih ingat ketika saya duduk di bangku sekolah, ada guru yang rela bertahan di kelas hingga senja, hanya untuk membantu satu-dua murid yang kesulitan.

Ada guru yang mengorbankan waktu istirahatnya demi memastikan kami paham pada satu pelajaran.

Ada pula guru yang datang ke rumah, hanya untuk meyakinkan orang tua bahwa saya punya potensi yang perlu diperjuangkan.

Guru-guru itu bagaikan lilin di gelap malam. Mereka menerangi jalan, meski seringkali cahaya mereka tidak terlihat oleh dunia luar.

Mereka yang pertama melihat bakat tersembunyi dalam diri seorang anak, yang pertama memercikkan harapan ketika semuanya terasa sulit.

Banyak dari kita, termasuk saya, mungkin tidak pernah sempat mengucapkan terima kasih yang cukup.

Namun hari ini, dalam renungan ini, kita semua diingatkan bahwa guru bukan sekadar pengajar.

Mereka adalah penjaga cahaya, yang menjaga agar mimpi-mimpi kita tetap menyala.

Hari ini, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, perhatian terhadap guru semakin nyata.

Inilah saatnya kita meneguhkan tekad bahwa pendidikan adalah jalan kebangkitan Indonesia.

Guru adalah pondasi, dan dengan memastikan mereka sejahtera, kita sedang membangun masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak kita.

Bayangkan suatu hari, di masa depan, ketika seorang anak dari pelosok desa kecil berhasil menjadi pemimpin hebat, seorang ilmuwan, atau wirausahawan sukses.

Di balik keberhasilan itu, ada seorang guru yang dulu percaya padanya, yang menyemangatinya ketika dia hampir menyerah, yang menuntunnya melewati kesulitan demi kesulitan.

Itulah masa depan yang kita idamkan: sebuah Indonesia yang hebat, lahir dari tangan-tangan guru yang kuat.

Hari Guru ini, mari kita renungkan jasa-jasa mereka, hingga kita tidak bisa menahan air mata haru, karena di setiap keberhasilan kita, ada jejak tangan lembut seorang guru.

Jika kita bisa menjadi seperti sekarang, itu karena mereka yang pernah berdiri di depan kelas, mengajarkan kita lebih dari sekadar pelajaran, tetapi juga tentang arti hidup, perjuangan, dan harapan.

Dengan guru yang kuat, Indonesia pasti hebat. Dan Sebaliknya, Guru Hebat Indonesia Kuat!

Selamat!

Selamat Hari Guru Nasional 2025

Fahri Hamzah

Wakil Ketua Umum Partai Gelora/Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI

Anis Matta: Partai Gelora akan Geser Budaya Politik Transaksional Jadi Politik Berbasis pada Isu dan Gagasan

Partaigelora.id-Ketua Umum Partai Gelombang (Gelora) Indonesia Anis Matta menegaskan, pentingnya perubahan paradigma dalam panggung politik tanah air, khususnya dalam mendekati pemilih muda atau Generasi Z.

Karena itu, Partai Gelora hendak membangun tradisi baru, dengan menggeser budaya politik transaksional menjadi politik yang berbasis pada isu dan gagasan.

Hal itu disampaikan Anis Matta dalam
Sarasehan dan Konsolidasi HUT ke-6 Partai Gelora bertema ‘Gelora Istimewa untuk Indonesia’ di Hotel Harper, Yogyakarta, Kamis (20/11/2025) malam.

​”Itu yang selama ini tidak ditawarkan oleh partai politik. Sehingga, kita masuk ke dalam politik transaksi. Kita ingin mengubah tradisi, mengubah politik transaksi menjadi politik isu, atau politik narasi,” kata Anis Matta.

Pendekatan tersebut dipilih karena Partai Gelora disebutnya lahir dari kesadaran untuk mengantisipasi krisis global dan sistemik yang mengancam dunia saat ini.

Oleh sebab itu, partainya ingin fokus memberikan dampak atau impact nyata bagi masyarakat luas, bukan sekadar perebutan kursi kekuasaan semata.

“Kita ingin membangun satu tradisi di Partai Gelora, tradisi berpolitik yang berbasis pada tujuan untuk menciptakan impact. Bukan sekadar merebut kursi, tapi terutama untuk menciptakan pengaruh dalam kehidupan orang banyak,” katanya.

Menurut, dia perubahan paradigma dari politik transaksional ke politik isu atau politik narasi dalam panggung politik tanah air akan membuat pemilih muda atau Gen Z semakin tertarik dan tidak apatis terhadap politik.

Menurut dia dengan nalar kritisnya, Gen Z justru merupakan kelompok yang paling haus akan ideologi dan narasi, bukan sekadar gimik politik belaka.

“Jadi berpolitik itu, baru akan punya makna bila bisa menghasilkan kebermanfaatan bagi publik, terutama Gen Z,” ujarnya.

Anis Matta yang juga Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI ini mengatakan, agar bisa memberikan dampak, berpolitik harus dilandasi kesadaran dan pemahaman tentang alasan suatu partai politik didirikan.

“Ini dibutuhkan untuk mengerti konteks keberadaannya. Sebab, pemahaman tentang konteks akan menjadi dasar yang menentukan cara berpolitik,” katanya.

Ketua Umum Partai Gelora ini menilai proses perubahan paradigma tersebut, diperkirakan akan makan waktu lama, dan bisa jadi akan diwarnai benturan pada awal perjalanan perubahan paradigma tersebut.

“Karena, mimpi besar yang sesungguhnya adalah cita-cita yang melampaui kemampuan kita. Benturan-lah yang memberi kita perspektif lain dalam melihat segala fenomena, sekaligus memberi jalan bagi kita untuk membuka peluang baru,” pungkas Anis Matta.

Sarasehan dan Konsolidasi ‘Gelora Istimewa untuk Indonesia’ ini dihadiri oleh kader dan fungsionaris di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng).

Hadir antara lain Ketua DPW Partai Gelora Yogyakarta Alfian Ramadani dan Ketua DPW Partai Gelora Jateng Ahmadi.

Rayakan HUT ke-6, Partai Gelora Gelar Pawai Budaya dan Bagikan Gunungan ke Masyarakat Jogja

Partaigelora.id-Partai Gelombang (Gelora) Rakyat Indonesia menggelar Pawai Budaya dengan tema ‘Gelora Istimewa untuk Indonesia’ dalam rangkaian perayaan HUT ke-6 di Yogyakarta, Kamis (20/11/2025) sore.

Perayaan ini berlangsung meriah dengan sentuhan budaya khas Kota Pelajar, Yogyakarta, dihadiri langsung Ketua Umum Partai Gelora sekaligus Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Anis Matta.

Acara tersebut, merupakan hasil kolaborasi antara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng).

Acara ini dihadiri kader dan simpatisan Partai Gelora dari wilayah DIY dan Jateng, serta fungsionaris dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Pawai Budaya ‘Gelora Istimewa untuk Indonesia’ menghadirkan gunungan, tumpeng, dan arak-arakan pasukan pengawal Bergada Surakarsa.

Pasukan Bregada lengkap dengan atribut tradisional mengiringi rombongan menuju titik utama di Tugu Jogja (Yogyakarta)

Kehadiran simbol-simbol budaya dalam perayaan tersebut, menjadi cara Partai Gelora mendekatkan diri dengan karakter masyarakat Yogyakarta.

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta mengikuti rangkaian kirab bersama pasukan Bregada serta prosesi pembagian gunungan kepada masyarakat dan kader.

Anis Matta mengatakan, bahwa perayaan HUT ini adalah momentum untuk memperkuat soliditas partai dan meningkatkan kontribusi dalam pembangunan bangsa.

“Partai Gelora harus menjadi rumah bagi semua, tempat di mana ide-ide besar untuk kemajuan Indonesia dilahirkan,” ujar Anis Matta.

Ia menyampaikan rasa syukur atas perjalanan enam tahun Partai Gelora hingga sekarang.

Anis Matta menilai perayaan di Jogja merefleksikan semangat untuk tumbuh sebagai partai yang sehat, bugar, dan berorientasi besar.

“Ini budaya yang kuat di Yogyakarta. Simbol tadi pada akhirnya menggambarkan cita-cita bersama kita menciptakan kemakmuran. Partai politik adalah sarana untuk berkontribusi bagi kemakmuran rakyat Indonesia,” ungkapnya pada wartawan di sela pemotongan tumpeng.

Anis Matta menegaskan Partai Gelora akan terus bekerja keras menghadapi tantangan politik ke depan.

Menurutnya, meski berat, ia optimistis Gelora dapat berkembang lebih besar di tahun-tahun mendatang.

“Untuk teman-teman di Yogyakarta, sama seperti DPW lain, tantangannya berat. Tapi insyaallah kita bisa tumbuh sebagai partai besar di masa yang akan datang,” tambahnya.

Sementara Ketua DPW Gelora DIY, Alfian Ramadani, mengatakan kehadiran Bregada dan gunungan bukan sekadar dekorasi, tetapi bentuk penghormatan terhadap budaya lokal.

Menurut Alfian, Jogja yang dikenal sebagai kota budaya menuntut pendekatan politik yang dekat dengan tradisi masyarakat.

“Jogja ini kota budaya, sangat kental sekali. Jadi pendekatan budaya memang harus dilakukan,” ucapnya.

Gunungan yang dibagikan dalam acara ibi, kata Alfian, menjadi simbol harapan akan kemakmuran, sesuai pesan yang juga disampaikan Anis Matta.

Alfian menambahkan bahwa tumpeng enam tingkat yang turut dihadirkan merupakan penanda usia Partai Gelora yang diharapkan terus bertumbuh dari kecil hingga besar, selaras dengan perjalanan politiknya.

Dipilihnya kawasan Tugu Jogja sebagai lokasi perayaan juga memiliki makna khusus.

Menurut Alfian, Tugu Pal Putih adalah representasi pusat kota dan ikon Yogyakarta, sehingga menjadi titik yang tepat untuk menunjukkan kehadiran Gelora di ruang publik.

“Pusat kota. Simbol dari pusat kota Jogja yang unsur budayanya sangat kuat. Ini juga bagian penting Sumbu Filosofi,” ujarnya singkat.

Rangkaian acara berlangsung ramai dan tertib, dihadiri kader dari seluruh DIY. Kirab budaya, doa bersama, hingga pembagian gunungan menutup perayaan ulang tahun partai yang diharapkan menjadi titik awal memperkuat konsolidasi dan kedekatan Partai Gelora dengan masyarakat Yogyakarta.

Selain pawai budaya, rangkaian ulang tahun ke-6 Partai Gelora di Yogyakarta dilanjutkan dengan acara acara sarasehan dan konsolidasi kader Partai Gelora se-DIY dan Jateng.

Anis Matta: Mari Bercerita ke Dunia soal Kapal Pinisi dan Kota Makassar

Partaigelora.id-Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI sekaligus Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta melakukan pelayaran santai bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham di atas kapal Pinisi sambil menikmati senja di kota Makassar pada Senin (17/11/2025).

Pelayaran tersebut, dalam rangka memenuhi undangan Wali Kota Makassar
Munafri Arifuddin di sela-sela kegiatannya di Makassar.

“Kita butuh pencerita. Kita butuh narator. Kita butuh ada yang bercerita tentang Indonesia, tentang kita,” pesan Anis Matta.

Menurut Anis Matta, undangan ini memberi kesempatan diirinya untuk menikmati pemandangan Pantai Losari dari atas kapal pinisi.

“Dan di sinilah saya kembali mengajak kita semua untuk memperbanyak cerita tentang Indonesia ke dunia luar, termasuk soal kapal Pinisi,” ujar Anis Matta.

Kapal Pinisi, kata Anis Matta, sejatinya saksi sekaligus bukti bahwa pada suatu masa Indonesia punya kemampuan teknologi tinggi di bidang kelautan.

“Bila digali dan dikumpulkan kembali, saya percaya ada banyak cerita dari Indonesia yang akan memukau dunia dan berpotensi setidaknya mendatangkan wisatawan ke Nusantara,” katanya.

“Mari bercerita ke dunia soal Indonesia, tentang kita,” sambungnya.

Ia menuturkan bahwa Indonesia memiliki warisan budaya yang luar biasa, termasuk Pinisi, namun masih kurang dalam kemampuan menceritakan keunggulannya kepada dunia.

“Saya ke banyak negara-negara Islam yang disibukkan birokrasi, dan setiap kali saya bercerita tentang Pinisi, saya selalu bilang bahwa ini dari kampung saya. Banyak orang di luar penasaran dengan Indonesia yang kaya warisan budaya, tapi sedikit sekali yang diceritakan kepada mereka,” katanya.

Menurut Anis Matta, Indonesia adalah bangsa yang cenderung melihat ke dalam (inward looking), sehingga tidak terbiasa mempromosikan dirinya sendiri secara agresif seperti negara-negara kecil di Timur Tengah.

Ia mencontohkan Qatar yang memiliki penduduk asli hanya sekitar 350 ribu jiwa, namun dikenal oleh hampir seluruh dunia karena memiliki instrumen komunikasi yang kuat.

“Kita perlu instrumen untuk bercerita. Pemandangan seperti ini, sunset seperti ini, adalah aset luar biasa. Tapi cerita tentang kota ini masih sangat sedikit disampaikan ke dunia luar,” terangnya.

Anis Matta membandingkan persepsi publik yang sering kagum terhadap bandara besar negara lain seperti Turki atau Uni Emirat Arab.

Padahal, menurutnya, Indonesia memiliki banyak bandara besar yang tidak kalah megah, termasuk Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar.

Dia menegaskan bahwa inti dari pariwisata bukan hanya keindahan alam, tetapi cerita yang menyertainya.

Salah satunya adalah sejarah dan filosofi kapal Pinisi, kapal tradisional Sulawesi Selatan yang kini telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia.

“Cerita tentang Pinisi ini adalah cerita penemuan teknologi luar biasa dari nenek moyang kita sebagai bangsa bahari. Tapi sekali lagi, kita jarang menceritakannya kepada orang di luar,” tuturnya.

Anis Matta mengapresiasi potensi wisata bahari Kota Makassar yang dinilai memiliki kekuatan cerita dan kekayaan budaya yang unik.

“Kota Makassar adalah salah satu kota besar di Indonesia yang punya sejarah panjang dan potensi wisata bahari. Kota Makassar memiliki kekuatan cerita dan kekayaan budaya yang unik, namun belum banyak dipromosikan secara maksimal ke dunia internasional,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta yang berkesempatan menikmati langsung pengalaman wisata bahari Kota Makassar.

Munafri memperkenalka kapal Pinisi milik Pemerintah Kota Makassar, bahwa kapal yang digunakan tersebut, bukan hanya fasilitas wisata, tetapi juga simbol penggerak untuk mendorong pihak swasta ikut mengembangkan potensi wisata bahari di Kota Daeng.

“Pinisi ini adalah milik pemerintah kota, dan kami berharap bisa menjadi pemicu bagi sektor swasta untuk ikut berpartisipasi mengembangkan kegiatan wisata di Makassar,” ucapnya.

Anis Matta Ajak Kampus Perbanyak Riset Kawasan dan Bentuk Kelompok Diskusi Strategis

Partaigelora.id-Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI sekaligus Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mendorong  dorong para mahasiswa dan segenap civitas akademik se-Indonesia untuk memperbanyak riset kawasan dan kelompok diskusi strategis.

Hal itu ia sampaikan saat membawakan materi pada Kuliah Umum 2025 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Auditorium Al Jibra, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Selasa (18/11/2025).

“Ajakan ini saya sampaikan dalam konteks perlu dan pentingnya pemahaman geopolitik bagi kita semua untuk dapat menghadapi tantangan dan dinamika global ke depan, termasuk di bidang ekonomi,” kata Anis Matta.

Di kampus tertua di Sulawesi Selatan ini, Anis Matta berbagi perspektif tentang potensi dan peluang yang terbentang bagi Indonesia dari kerja sama dengan negara-negara di Dunia Islam.

“Potensi kerjasama ekonomi antara Indonesia dan negara OKI masih sangat besar dan perlu dimaksimalkan secara strategis, karena pengamat ekonomi dunia menguatkan prediksi bahwa indonesia dapat menjadi negara paling kaya di dunia islam”, jelasnya.

Namun,  faktor disrupsi global mulai dari konflik negara adidaya, konflik supremasi yang dapat memicu perang dan faktor perkembangan teknologi, bisa menghambat peluang ini.

“Kami berharap UMI dan Kementerian Luar Negeri RI dapat memperkuat kerjasama khususnya dalam menyerap beasiswa LPDP Luar Negeri khususnya dalam membuka kelas internasional, ungkapnya.

“Dan saya mengajak para mahasiswa untuk membuka cakrawala berpikir dan meningkatkan skill agar di kemudian hari dapat memanfaatkan peluang ini,” sambungnya.

Rektor V UMI Prof. Dr. Ir. H. M. Hattah Fattah, MS mengatakan, UMI adalah kampus unggulan yangb telah meraih akreditasi institusi Unggul sebanyak dua kali berturut-turut dan mempersiapkan diri meraih akreditasi internasional.

“UMI terus mencatatkan prestasi dengan visi World Class University. UMI semakin aktif menggelar kegiatan internasional bahkan menjadi tujuan mahasiswa asing menempuh pendidikan, tercatat secara resmi berjumlah 52 orang berstatus mahasiswa internasional di UMI,” kata Prof Hattah Fatah.

Ia menyampaikan terima kasih atas kehadiran Wamenlu Anis Matta dalam kuliah umum di FEB UMI.

Rektor juga menyampaikan apresiasi atas kesediaan Anis Matta menjadi Keynote Speaker pada Seminar Internasional yang dilaksanakan pada Mei 2026 mendatang.

“Kami berharap bapak Wakil Menteri Luar Negeri RI dapat kembali hadir sebagai keynote speaker pada kegiatan Literasi Budaya Yang Akan Memperkuat Hubungan Antar Negara. Semoga kahadiran bapak dapat memperkuat literasi budaya global di kampus UMI,” harapnya.

Hattah berharap silaturahmi dan kolaborasi ini, membawa keberkahan serta memperkuat peran UMI dalam memahami dinamika geopolitik dunia dan dampaknya bagi ekonomi Indonesia.

Dekan FEB UMI Dr. H. Muhammad Syafii A. Basalamah, SE.,MM menambahkan, kolaborasi di era sekarang dengan Kementerian Luar Negeri menjadi sangat penting, karena dapat mengantar UMI menuju World Class University.

“Kami berharap sinergi yang kuat antara UMI dan Kementerian Luar Negeri RI dapat mendorong internasionalisasi akademik khususnya dalam mendiskusikan lebih dalam terkait geopolitik dan disrupsi global bagi ekonomi,” kata Prof Syafii A. Basalamah.

Tegaskan Dukungan Indonesia, Anis Matta: Kemerdekaan Palestina Hanya soal Waktu

Partaigelora.id-Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI sekaligus Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta, menegaskan bahwa dukungan Indonesia kepada Palestina berlandaskan tiga mandat utama, yaitu konstitusi, agama, dan kemanusiaan.

Hal ini disampaikan Anis Matta saat menjadi keynote speaker dalam seminar internasional yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di UIN Alauddin Makassar, Senin (17/11/2025), dalam rangkaian kunjungannya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dalam seminar yang juga dihadiri Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar, Wamenlu menekankan bahwa posisi Indonesia terhadap Palestina tidak pernah berubah sejak era Presiden Soekarno hingga masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Ini adalah utang sejarah yang belum lunas sejak Konferensi Asia Afrika,” ujar Anis Matta.

Wamenlu menekankan bahwa posisi Indonesia terhadap Palestina tidak pernah berubah sejak era Presiden Soekarno hingga masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dukungan tersebut, menurutnya, bukan hanya bersifat politik, tetapi juga moral dan kemanusiaan.

Wamenlu menjelaskan bahwa mandat konstitusi mengharuskan Indonesia menolak segala bentuk penjajahan. Prinsip tersebut menjadi landasan kuat bagi konsistensi diplomasi Indonesia di berbagai forum internasional.

Dari aspek agama, solidaritas terhadap Palestina, khususnya terhadap warga sipil yang terdampak konflik, merupakan nilai yang melekat erat dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Sementara itu, mandat kemanusiaan mengingatkan bahwa krisis Gaza bukan lagi sekadar isu regional, melainkan ujian bagi tatanan hukum internasional dan komitmen global terhadap perdamaian.

Dalam forum itu, Anis Matta juga merinci sejumlah langkah nyata yang telah dilakukan Indonesia untuk membantu Palestina.

Salah satunya adalah pengiriman bantuan terbaru senilai US$12 juta yang dialokasikan untuk pembangunan dapur umum di Gaza. Dengan penambahan ini, total bantuan Indonesia sejauh ini mencapai US$36 juta.

Selain bantuan finansial, Indonesia juga mengirimkan 1.200 ton bantuan kemanusiaan melalui jalur udara untuk mendukung kebutuhan dasar warga Palestina di tengah situasi yang semakin memburuk.

Tidak hanya itu, Wamenlu menegaskan adanya inisiatif baru dari Presiden Prabowo berupa kesiapan Indonesia mengirim pasukan perdamaian di bawah mandat PBB bila situasi memungkinkan.

Langkah ini dinilai sebagai pembeda yang signifikan dari pemerintahan sebelumnya karena untuk pertama kalinya Indonesia menyatakan kesiapan terlibat langsung dalam menjaga stabilitas kawasan Gaza melalui operasi perdamaian.

“Inilah yang membedakan pemerintahan Presiden Prabowo. Ini pertama kalinya Indonesia menyatakan kesiapan terlibat langsung melalui pasukan perdamaian,” tegas Wamenlu.

Lebih lanjut, Anis Matta menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam memperkuat perspektif akademik terkait diplomasi Indonesia.

Ia menyebut bahwa hasil dari rangkaian seminar internasional ini akan dirangkum sebagai masukan kebijakan (policy input) bagi kementerian dan lembaga terkait.

“Krisis Gaza bukan lagi isu Palestina semata. Ia sudah menjadi ujian bagi hukum internasional dan tatanan global,” katanya.

Kemerdekaan Palestina soal Waktu

Dalam kesempatan ini,
Anis Matta memaparkan kembali sejarah panjang dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina, mulai dari momentum Konferensi Asia-Afrika hingga komitmen politik yang terus dijaga hingga saat ini.

Ia menegaskan bahwa dukungan Indonesia bukan hanya berdasarkan diplomasi politik, tetapi juga bagian dari amanat konstitusi dan nilai kemanusiaan.

Anis Matta juga menyoroti perubahan narasi global terkait isu Palestina.

Menurutnya, narasi yang awalnya dipahami sebagai konflik Palestina versus Israel sempat bergeser menjadi isu Islam melawan zionisme Israel.

Namun kini, narasi tersebut telah bertransformasi menjadi isu universal: kemanusiaan melawan anti-kemanusiaa.

“Kini dukungan terhadap Palestina semakin luas, melampaui batas agama dan negara. Dunia mulai menyadari bahwa ini bukan lagi sekadar konflik kepentingan geopolitik, tetapi persoalan moral dan hak asasi manusia,” tegas Anis Matta.

Ia menambahkan bahwa perubahan cara pandang masyarakat internasional merupakan sinyal kuat bahwa kemerdekaan Palestina merupakan keniscayaan sejarah yang tidak bisa dihindari.

“Kemerdekaan Palestina bukan soal apakah itu terjadi, tetapi kapan. Ini hanya masalah waktu,” ujarnya.

Seminar internasional ini dihadiri oleh civitas akademika, mahasiswa, peneliti, serta berbagai komunitas pendukung kemerdekaan Palestina.

Seminar ini merupakan salah satu upaya Kemenag mendorong diplomasi akademik sebagai bagian dari kontribusi Indonesia dalam isu kemanusiaan global.

Melalui forum ini, perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan kajian dan rekomendasi yang memperkaya langkah-langkah diplomasi Indonesia dalam mendukung Palestina.

Forum ini merupakan bagian dari rangkaian seminar internasional yang diinisiasi Kemenag di empat UIN untuk memperkuat diplomasi akademik Indonesia dalam isu perdamaian dunia.

Wamenlu Anis Matta Soroti Pentingnya Literasi dan Kesadaran Geopolitik di Unismuh Makassar

Partaigelora.id-Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI sekaligus Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengungkapkan pentingnya memahami geo politik dan konflik internasional yang terjadi di dunia saat ini, salah satu yang terbesar adalah konflik Palestina dan Israel.

Hal tersebut diungkapkan Anis Matta dalam materinya yang dibawakan di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Senin (17/11/2025).

Dialog tersebut dipandu Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unismuh Makassar, Dr Luhur A Prianto. Acara dihadiri perwakilan Ormas Islam dan sivitas akademika Unismuh Makassar.

Anis Matta mengungkapkan hal tersebut penting sebab Indonesia termasuk dalam sejarah terbentuknya Muhammadiyah yang juga berkaitan secara tidak langsung.

“Krisis global sudah bergerak ke arah kita, Indonesia harus bersiap menghadapi musim dingin geopolitik,” kata Anis Matta.

Dalam pemaparannya, Anis menekankan bahwa geopolitik kini bukan lagi wilayah eksklusif diplomat dan elite, melainkan pengetahuan publik yang menentukan cara bangsa ini mengambil keputusan.

“Kesadaran geopolitik harus menjadi bagian dari literasi bersama, termasuk di kampus,” ujarnya.

Anis Matta menggambarkan dunia yang tengah berada dalam pusaran krisis sistemik, tatanan global lama runtuh, sementara tatanan baru belum terbentuk.

Kekosongan itu memunculkan gelombang instabilitas, dari ketimpangan ekonomi hingga rapuhnya komitmen internasional yang tampak jelas pada tragedi Palestina.

Lebih dari seratus konflik militer aktif, katanya, menunjukkan bahwa ‘musim dingin’ itu sudah menyelimuti berbagai kawasan, terutama Timur Tengah yang kini menjadi game changer politik dunia.

Dampaknya merembet ke Asia Selatan dan Asia Tenggara melalui ketegangan perbatasan dan gejolak politik yang menguji stabilitas kawasan.

“Ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi ajakan agar Indonesia bersiap sebagai bangsa,” katanya.

Untuk membaca posisi Indonesia di tengah pusaran itu, Anis Matta menguraikan empat ‘halaman geopolitik’ yang membentuk arena strategis Indonesia.

Yakni geografi sebagai halaman takdir; dunia Islam sebagai halaman identitas, Global South sebagai ruang solidaritas, serta kemanusiaan sebagai panggung universal tempat krisis global berkelindan.

Dalam persimpangan empat halaman ini, Indonesia memiliki dua modal besar, yakni populasi muslim terbesar di dunia dan posisi sentral di ASEAN.

Hal tersebut menurutnya perlu dipahami publik, terutama komunitas akademik yang sedang menyiapkan generasi pemimpin baru.

Anis Matta berharap Unismuh dapat menjadi destinasi mahasiswa dari dunia Islam di masa mendatang.

Namun ia menegaskan bahwa tugas utama kampus hari ini adalah membangun laboratorium kesadaran geopolitik.

Forum seperti dialog kebangsaan, katanya, harus menjadi tradisi agar mahasiswa terbiasa membaca dinamika global dan tidak mudah terseret arus informasi negatif.

Ia mengingatkan bahwa tradisi pengembaraan dan ilmu geografi dalam peradaban Islam adalah modal penting untuk membentuk imajinasi geopolitik generasi muda.

Menutup orasinya, Anis menegaskan bahwa kampus seperti Unismuh memiliki peran strategis dalam membangun ketahanan intelektual Indonesia.

Di tengah musim dingin geopolitik yang kian dekat, ia berharap kampus menjadi ruang di mana kesadaran baru tumbuh, kolaborasi antarbangsa diperkuat, dan Indonesia bersiap menghadapi dunia yang berubah cepat.

Respon Unismuh

Rektor Unismuh, Dr Abdul Rahim Nanda usai acara dialog mengatakan, paparan Anis Matta sebagai pengingat bahwa perguruan tinggi harus memperluas cakrawala dan keluar dari pemikiran sektoral.

Rahim menilai situasi global ‘sangat mengkhawatirkan’ dan kampus perlu memperkuat kerja sama internasional, terutama dengan negara-negara muslim.

Ia menggarisbawahi pentingnya memasukkan geografi, sejarah kawasan, dan politik global dalam kurikulum agar mahasiswa memiliki kesadaran ruang dan peradaban yang lebih matang.

“Ruang akademik harus menjadi tempat tumbuhnya kemampuan membaca dunia,” kata Rakhim.

Dalam sambutan pembukaan, Rektor Unismuh juga memaparkan capaian Unismuh sebagai modal diplomasi kampus, mulai dari akreditasi unggul, sertifikasi ISO 21001:2018, pemeringkatan di Times Higher Education dan QS Asia University Ranking, hingga mandat pelatihan tenaga kesehatan untuk Arab Saudi.

Rektor Unismuh berharap rekam jejak ini membuka jalan kolaborasi yang lebih luas, termasuk dengan Kementerian Luar Negeri.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X