Category: Kegiatan

Miliki Strategis di IKN, Partai Gelora Bersama Demokrat Resmi Usung Pasangan Hamdan-Basir untuk Pilkada PPU

Partaigelora.id-Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia secara resmi mengusung pasangan Hamdan Pongrewa dan Ahmad Basir maju di Pilkada 2024 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Pasangan Hamdan-Basir juga didukung oleh Partai Demokrat.

Pasangan Hamdan Pongrewa-Ahmad Basir sebagai calon bupati dan wakil bupati Kabupaten PPU telah mengantongi dua rekomendasi B1KWK dari Partai Demokrat dan Partai Gelora. Artinya, syarat untuk maju dikontestasi Pilkada PPU 2024 telah terpenuhi.

Rekomendasi dari Partai Demokrat diserahkan langsung oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku ketua umum pada Kamis, 8 Agustus 2024 di DPP Partai Demokrat Jakarta.

Sementara rekomendasi dari Partai Gelora diserahkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Mahfuz Sidik pada Jumat, 9 Agustus 2024 malam di Gelora Media Center, Jakarta.

Pasangan Hamdan-Basir akan didaftarkan ke KPU PPU pada Rabu, 28 Agustus 2024. Hamdan Pongrewa adalah Bupati Icumbent PPU, sedangkan Ahmad Basir adalah kader Partai NasDem sekaligus Ketua DPD Partai NasDem Balikpapan.

“Tanggal 9 Agustus, Partai Gelora melalui pimpinan pusatnya secara resmi relah mengeluarkan surat keputusan dukungan untuk calon kepala daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. Pak Hamdan dan Pak Basir,” kata Mahfuz Sidik, Sabtu (10/8/2024).

Mahfuz mengatakan, pasangan Hamdan-Basir didukung dua partai, Partai Demokrat dan Partai Gelora. Partai Demokrat memiliki 4 kursi di DPRD PPU, sedangkan Partai Gelora satu kursi.

“Jumlah kursi di DPRD PPU ada 25 kursi, Partai Demokrat 5 kursi dan Partai Gelora 1 kursi. Itu sudah memenuhi syarat untuk mengikuti kontestasi,” katanya.

Dukungan kepada pasangan Hamdan-Basir, kata Mahfuz, adalah bagian dari langkah partisipasi Partai Gelora dalam Pilkada 2024, terimasuk di Pilkada PPU.

“Khusus untuk PPU, ini ada nilai strategisnya, karena PPU adalah kabupaten tempat ibu kota baru didirikan, Ibu Kota Nusantara (IKN). Ini penting karena ada nilai strategisnya,” ujar Mahfuz.

Sekjen Partai Gelora ini berharap pasangan Hamdan-Basir bisa memenangi Pilkada 2024 Kabupaten PPU. “Partai Gelora berharap calon yang didukung bisa memenangkan Pilkada PPU. Dan dari perkembangan Insya Allah menang,” katanya.

Mahfuz mempersilahkan pasangan Hamdan-Basir untuk membangun komunikasi politik dengan partai lain untuk menambah dukungan.

“Mudah-mudahan ada partai lagi yang mendukung, meski dengan dua partai, Partai Demokrat dan Partai Gelora sudah cukup, karena kemungkinan Pilkada PPU akan diikuti dua atau partai,” katanya.

Ketua DPW Partai Gelora Kalimantan Timur Hadi Mulyadi mengatakan, basis massa pasangan Hamdan Pongrewa-Ahmad Basir cukup kuat meski hanya didukung Partai Demokrat dan Partai Gelora.

“Hamdan ini pernah jadi bupati, dia incumbent. Kita juga punya basis massa yang kuat di sana, walaupun kursinya pas-pasan hanya didukung Partai Demokrat dan Partai Gelora, Insya Allah akan menang,” kata Hadi Mulyadi.

Hadi menegaskan, dukungan partai dalam Pilkada itu tidak linier dengan dukungan massa sebenarnya. Apalagi pasangan lain saling memecah suara, sehingga hal ini menjadi keuntungan bagi pasangan Hamdan-Basir.

“Itu hanya untuk perahu saja, dan pasangan Hamdan-Basir ini sudah mengantongi tiket di Pilkada PPU. Mereka akan datang ke KPU untuk mendaftar 28 Agustus,” kata Ketua DPW Partai Gelora.

Calon Bupati PPU Hamdan Pongrewa mengatakan, setelah mengantongi resmi dukungan dari Partai Demokrat dan Partai Gelora akan segera mempersiapkan strategi pemenangan untuk Pilkada 2024 Kabupaten PPU.

“Kami akan segera mempersiapkan strategi-strategi untuk kemenangan. Kita akan mempersiapkan rencana kerja yang praktis. Kita optimis menang, karena dari hasil survei dua kali survei kita lebih unggul,” kata Hamdan.

Hamdan mengatakan, akan mendekati partai lain untuk membangun komunikasi agar memberikan dukungan ke pasangan Hamdan-Basir di Pilkada PPU.

“Semakin banyak partai yang dibutuhkan itu untuk kekuatan politik, akan semakin menguatkan kita untuk menang,” katanya.

Hamdan mengaku masih berupaya untuk membangun komunikasi ke Partai NasDem, PDIP dan Partai Gerindra. Nasdem diketahui memiliki dua kursi, PDIP tiga kursi dan Partai Gerindra empat kursi.

Kemerdekaan Palestina Harus Didorong Melalui Pendekatan Geopolitik dan Memperkuat Sistem Multipolar

Partaigelora.id-Konflik antara Palestina-Israel baru bisa diakhiri melalui pendekatan geopolitik, sebab berdirinya Israel merupakan hadiah dari Inggris, karena Sekutu menjadi pemenang Perang Dunia (PD) I dan pada saat yang sama Inggris menguasai Semenanjung Palestina.

Sehingga kemerdekaan Palestina juga harus didorong melalui pendekatan geopolitik. Dan Situasi geopolitik sekarang menjadi momentum bagi Palestina, ketika Israel dikucilkan dunia, karena melakukan genosida di Gaza.

Hal itu disampaikan Pengamat GeoPolitik Internasional Tengku Zulkifli Usman dalam Gelora Talk bertajuk ‘Ismail Haniya, Hamas dan Masa Depan Perjuangan Palestina’, Rabu (7/8/2024) sore.

“Jadi soal Palestina ini, masalah klasik geopolitik, Inggris janji ke Yahudi. Dan waktu itu Sekutu menang Perang Dunia (PD) I, maka berdirilah Israel. Artinya, penyelesaiannya juga harus dengan pendekatan Geopolitik (GeoPolitical Approach),” kata Tengku Zulkifli Usman.

Sebab, Israel lahir dari rahim warisan kolonialisme barat yang settingannya sudah dilakukan sejak PD I. Sehingga apabila ingin menghilangkan Israel dari peta dunia juga harus dengan momentum geopolitik.

Namun, pendekatan geopolitik juga harus dipahami bahwa selama tatanan dunia masih seperti ini, dimana Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) masih didominasi Amerika Serikat (AS) dan aliansinya, maka Palestina akan sulit Merdeka.

“Sekarang ini mulai ada perubahan geopolitik yang selama ini stagnan, menyediakan momentum untuk Palestina karena ada kekuatan multipolar aliansi Rusia, Iran, China dan Korea Utara,” kata TZU, sapaan Zulkifli Usman.

Sekarang perubahan dunia sedang menuju multipolar, sehingga memberikan secercah cahaya bagi peluang kemerdekaan Palestina.

Perubahan tatanan dunia dan melemahnya aliansi Aliansi AS, Israel dan Sekutunya ini adalah perubahan yang mengarah positif kepada kemerdekaan Palestina.

“Disanalah Indonesia perlu banyak berperan, untuk memperkuat sistem multipolar dan mendorong banyak negara lain, bangkit bersama-sama menentang ketidakadilan AS, Israel, dan seluruh Sekutunya atas penghinaan terhadap nilai nilai kemanusiaan di seluruh tanah Palestina terutama Gaza, yang telah berlangsung lebih dari 70 tahun,” ujarnya.

Anggota Dewan Pakar Prabowo-Gibran ini berharap Presiden terpilih Prabowo Subianto mengambil momentum ini untuk mempercepat kemerdekaan Palestina melalui landscape perubahan geopolitik global.

“Pendekatan geopolitik adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Momentum ini harus diambil Indonesia ke depan dibawah pimpinan Pak Prabowo,” tegasnya.

Pakar Hukum Internasional, Universitas Indonesia Arie Afriansyah menambahkan, mudah-mudahan ke depan akan lebih banyak lagi negara yang mengakui Palestina sebagai negara berdaulat, tidak hanya 143 negara saja, serta semakin sedikit negara yang abstain.

Dengan demikian, keberadaan negara Palestina yang didukung oleh perubahan geopolitik global akan semakin kuat dan nyata.

Sehingga Isarel pun pada akhirnya diharapkan dapat menyadari tidak akan bisa lagi menguasai keseluruhan Semenanjung Palestina sebagai wilayah Israel.

“Dan Israel harus mengembalikan tanah-tanah yang secara ilegal itu diambil oleh Israel, ya harus diserahkan kembali kepada Palestina,” kata Afriansyah.

Meski hal itu sulit untuk dilakukan, tetapi dengan adanya perkembangan dunia yang mengalami perubahan saat ini, ia yakin hal itu akan terwujud.

“Harapan saya, dengan perkembangan dunia yang sedang berubah ini, saya rasa akan ada jalan ke sana, karena bukanya tidak mungkin (tanah-tanah yang diambil secara ilegal Israel dikembalikan ke Palestina),” katanya.

Tidak terpengaruh

Sementara itu, Director Asia Middle East Center for Research and Dialogue Muslim Imran mengatakan, terbunuhnya Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran pada Rabu (31/7/2024) tidak akan mempengaruhi Hamas sebagai organisasi perlawanan Israel.

“Peristiwa pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Zionis Israel di Teheran Iran tidak akan mempengaruhi jalannya organisasi Hamas, karena Hamas memiliki budaya organisasi dan sistem yang sudah berjalan,” kata Muslim Imran.

Bahkan Hamas, kata Muslim, telah menunjuk pemimpin barunya Yahya Sinwar, yang pernah menghabiskan hidupnya lebih dari 20 tahun di penjara Israel sebagai pengganti Ismail Haniyeh.

“Penujukkan Yahya Sinwar justru meningkatkan dukungan dari kekuatan-kekuatan yang ada di Palestina. Sementara Israel sekarang sedang mengalami stagnasi karena tidak mampu mengambil alih kondisi yang ada,” katanya.

Ia mengatakan, saat ini ada pergeseran dinamika global akibat peristiwa genosida dan perkembangan terakhir di Palestina yang telah mempengaruhi tatanan dunia. “Kalau Israel hanya begitu-begitu saja,” katanya.

Hal senada disampaikan Direktur Baitul Maqdis Institute Pizaro Gozali Idrus. Pizaro mengatakan, terbunuhnya Ismail Haniyeh tidak akan mengubah situasi perjuangan rakyat Palestina dalam memerangi penjajah Israel.

“Terbunuhnya Ismail Haniyeh tidak akan mengubah situasi apapun, itu bukan situasi baru bagi Hamas. Kalau kita lihat wafatnya Syekh Ahmad Yasin misalnya, tetap ada yang melanjutkan tongkat estafet perjuangan hingga Ismail Haniyeh gugur. Dan Hamas sekarang sudah menujuk Yahya Sinwar,” kata Pizaro.

Pizaro mengatakan, bandul perjuangan politik Hamas akan semakin menarik ke depannya, karena Yahya Sinwar merupakan orang lapangan yang mengetahui betul karakter Israel dan mempelajari bahasa Ibrani, karena pernah dipenjara selama 23 tahun di penjara negara zionis.

“Yahya Sinwar ini yang berhasil melakukan transformasi kelompok militer Hamas hingga seperti sekarang dan berani melakukan serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. Yahya Sinwar ini monster bagi Israel, mimpi buruk bagi Israel,” katanya.

Pizaro menilai penunjukkan Yahya Sinwar sebagai pemimpin Hamas, menujukkan bahwa perjuangan Hamas ke depan akan lebih fokus kepada kekuatan militer daripada diplomasi global seperti yang dilakukan Ismail Haniyeh selama ini.

Iran, Mossad, Hamas, dan Proyeksi Axis of Resistance.

Partaigelora.id-Terbunuhnya Pimpinan Hamas Ismail Haniyah di Iran adalah murni operasi intelijen Israel, Mossad. Operasi intelijen Israel ini sifatnya reguler di negara negara muslim, baik Iran atau di berbagai negara lainnya.

Mossad aktif beroperasi di berbagai negara muslim, dari timur tengah sampai eropa, dari Asia Barat sampai Asia tenggara.
Hanya saja, tidak semua rencana mossad berjalan lancar. Di Turki, Qatar, Nigeria, Oman, misalnya, mossad mengalami kesulitan paling akut dalam menjalankan operasi nya.

Iran sendiri adalah “special case”, karena Iran sejak 1979 adalah negara musuh Israel, negara yang benar-benar ada dalam situasi “perang dingin” dengan Israel. Beda dengan Qatar, Turki, dan beberapa negara lain, Israel kesulitan di Qatar karena hubungan baik antara rezim Al Khalifa Qatar dengan Ikhwanul muslimin yang cukup kuat sejak puluhan tahun silam.

Di Turki, sejak Erdogan naik tahta, nyaris mossad disweeping dan dibersihkan, bahkan hal seperti ini dilakukan Turki sampai detik ini. Dalam dua tahun terakhir saja misalnya, Turki menangkap kurang lebih 1000 an orang yang terkoneksi dengan jaringan Mossad.

Operasi intelijen Israel mossad juga tidak luput terjadi di Palestina itu sendiri, di Jalur Gaza dan tepi Barat banyak agen Israel berkeliaran dan menjalankan misinya. Hanya saja di Gaza, sejak hamas menguasai jalur Gaza secara full sejak 2007, Agen agen mossad mengalami kesulitan tingkat tinggi dalam menjalankan aktivitas nya.

Sebagai contoh, pada perang besar terakhir antara Israel dan Hamas sebelum 7 Oktober, Hamas menangkap dan mengeksekusi mati kurang lebih 20 an orang agen intelijen yang berafiliasi dengan mossad.

Massif nya aktivitas mossad di seluruh Timur Tengah inilah yang menyebabkan banyak tokoh tokoh Iran dan tokoh tokoh Axis of Resistance dieliminasi Israel, Dari tokoh Hizbullah, Jihad Islami, Houthi di Yaman, Hamas, Kataib Fathimiyah Suriah, Kataib syuhada Irak dll.

Pusat operasi Mossad di timur tengah ada di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan sekarang bertambah Mesir pasca lengserkan Muhammad Mursi. Mesir dari dulu sampai sekarang adalah strong hold bagi aktivitas mossad kecuali hanya di era Mursi.

Negara lain yang sangat aktif membantu mossad antara lain seperti Bahrain dan Jordania. Selain Turki, Qatar dan Iran, hampir semua negara di Timur Tengah aktif mensupport operasi Mossad.

Kembali ke “special case” Iran, Iran posisinya beda dengan Turki dan Qatar. Iran adalah negara yang mengalami embargo full dari barat, pemboikotan senjata, alutsista, ekonomi, ekspor impor, dan hampir seluruh aspek di Iran mengalami embargo barat.

Iran adalah “Common Enemy” bagi semua sekutu Israel, dari AS sampai eropa. Itulah kenapa, Iran mengalami sasaran intelijen Israel, Inggris, Prancis, AS, dan semua sekutunya paling parah sepanjang tahun setiap saat. Tidak ada negara di Timur Tengah yang mengalami sasaran intelijen asing paling hebat seberat apa yang dialami Iran.

Faktor inilah yang membuat Iran memutuskan membangun proxy besar pro Iran di seluruh timur tengah. Mulai dari Hizbullah sejak 1982, menyebar ke Irak dan Suriah setelahnya, Houthi di Yaman pasca Arab spring, dan Iran akhirnya memutuskan membackup Hamas sejak era 1990 an.

Sampai saat ini, Iran memiliki proxy militer paling besar di dunia, Iran membawahi tidak kurang 250.000 milisi bersenjata di seluruh timur tengah, termasuk Hamas di jalur Gaza.

Dalam sejarah perang dan konflik Palestina-Israel atau Hamas-Israel sejak Hamas berdiri, Iran adalah negara satu satunya yang konsisten memberikan support ke Hamas tanpa lelah. Sejak tahun 2000an, Iran mensupport kurang lebih 300 – 400 juta dolar setiap tahun kepada Hamas. Baik Gaza Dalam kondisi damai atau dalam kondisi perang dengan Israel.

Bantuan Iran ke Hamas adalah bantuan terbesar Iran kepada faksi bersenjata aliran Sunni di seluruh dunia. Tidak ada negara yang konsisten membantu hamas dengan angka sebesar itu setiap tahun. Termasuk bantuan Qatar dan Turki itu sendiri.

Axis of Resistance atau poros proxy Iran di seluruh timur tengah, dari Hamas sampai Houthi, dari Irak sampai Suriah, semua menginduk ke Iran. Baik militer maupun finansial.

Negara negara sunni sendiri abai dan termasuk tidak terlalu peduli dengan Palestina, termasuk arab Saudi yang merupakan salah satu negara yang sangat menginginkan damai dengan Israel dalam proyek Abraham Accords, dan paling menginginkan Hamas tidak ada.

Terhadap apa motivasi Iran dalam membantu hamas, itu adalah poin yang tidak penting. Yang paling penting adalah ril bantuan kepada Hamas dan Palestina terutama ketika mereka membutuhkan bantuan itu untuk melawan Israel, baik dana, diplomasi, maupun senjata.

Terkait apa motivasi Iran di seluruh kawasan Timur Tengah dengan semua proxy mereka melawan Israel atau hegemoni AS, itu soal soal lain yang tidak terlalu penting bagi kaum muslimin di dunia.

Faktanya di lapangan, Iran adalah negara paling kokoh dalam mendukung Hamas dalam melawan penjajahan Israel. Tanpa Bantuan Iran, kita tidak akan melihat kekuatan Hamas yang terus bertumbuh, dari melempar batu kerikil sampai mampu memproduksi roket jarak jauh yang mampu menembus ke jantung kota Tel Aviv.

Banyak negara lain ikut membantu Hamas, termasuk Turki, Qatar, Malaysia, Indonesia dll. Tapi bantuan Iran adalah yang paling signifikan dan paling impact full bagi perkembangan militer Hamas terutama.

Hamas hari ini mampu menjadi ancaman eksistensi bagi Israel, salah satunya karena keterlibatan Iran yang terus memberikan berbagai support. Dari dana, intelijen, penasehat militer, sampai transfer teknologi ke jalur Gaza.

Terbunuhnya pimpinan Hamas di Iran tidak bisa menutup fakta bahwa Iran adalah salah satu negara tujuan berlindung tokoh tokoh hamas selain Qatar dan Turki.

Soal kegagalan intelijen yang dialami Iran sehingga terjadi pembunuhan terhadap pimpinan Hamas, hal ini bisa terjadi kapan saja dan kepada negara mana saja secara unpredictable. Semua negara hampir pernah mengalami kegagalan intelijen maupun konter intelijen.

Israel sendiri yang memiliki dua dinas rahasia yang katanya sangat digdaya, yaitu Shin Bet dan Mossad. Mereka sendiri mengalami kegagalan intelijen sangat fatal di tanggal 7 Oktober 2023 lalu saat Hamas menyerang dan membunuh 1400 orang Israel dalam sehari. Ini adalah sejarah kelam bagi Israel sejak kejadian Holocaust pada perang dunia II.

Soal soal kegagalan intelijen adalah hal hal yang tidak bisa presisi terprediksi dengan baik. Iran dengan kategori negara dengan sasaran intelijen asing sekutu Israel paling parah, sejauh ini bisa dikatakan masih under control.

Mossad tidak sendirian dalam beroperasi, tanpa bantuan AS, dan semua sekutunya di eropa, mustahil operasi intelijen untuk mengeliminasi pimpinan Hamas bisa terwujud. Izin membunuh pimpinan Hamas adalah murni lampu hijau dari AS, saat Netanyahu berkunjung ke AS dua pekan lalu dan berpidato di kongres.

Netanyahu di kongres AS waktu itu meminta bantuan senjata, dana, intelijen, approval dalam segala bidang untuk melawan Hamas. Netanyahu berkata di depan kongres AS: Give us a tools and we will finish the job.

Kondisi Axis of Resistance setelah terbunuhnya Ismail Haniyah secara substansial tidak terpengaruh, hanya memang membutuhkan waktu untuk Hamas untuk melakukan reformasi organisasi, penataan intelijen, dan konsolidasi internal sambil terus melakukan perang di jalur Gaza melawan Israel.

Axis of Resistance masih menjadi tumpuan harapan besar bagi proses melawan penjajahan Israel, saat Hamas sendiri tidak bisa berharap kepada negara sunni lain di timur tengah.

Mencela Iran karena terbunuhnya pimpinan Hamas Ismail Haniyah adalah sikap dangkal dalam memahami Geopolitik secara utuh, dan sikap ini bagian dari kebodohan umat Islam dalam memahami peta musuh dan strategi Israel secara mendasar.

Mencela Iran karena kegagalan intelijen tanggal 31 Juli kemarin adalah upaya melokalisir dan mempersempit masalah, upaya untuk menyerang Iran sebagai negara Syiah untuk membenturkan umat Islam, karena sesungguhnya perang yang terjadi gak ada kaitannya dengan Sunni atau Syiah. Ini murni konflik Geopolitik dengan semua dimensi nya.

Perang kedepannya adalah “atrition war”. Bahkan Israel yang merasa saat ini menang sebenarnya adalah pihak yang kalah dan akan bisa dikalahkan dimasa depan.

Pembunuhan demi pembunuhan yang dilakukan Israel kepada tokoh dan pimpinan Axis of Resistance adalah upaya Netanyahu untuk mentrigger perang kawasan yang lebih besar. Dengan tujuan mendorong AS terlibat melawan Iran dan semua proxy nya.

Iran dan Axis of Resistance tidak perlu terpancing untuk perang melawan Israel skala all out war. Karena itu justru menguntungkan Israel dan sekutunya. Justru itu akan membuat Axis of Resistance dimasa depan akan melemah. Perang 9 bulan selama ini trend nya positif terhadap Palestina secara Geopolitik. Dan ini negatif bagi Israel dan sekutunya di seluruh kawasan.

Jika Iran melakukan perang besar saat ini untuk melawan Israel, justru inilah yang diinginkan Israel, semua provokasi Israel bertujuan menumbangkan rezim Iran yang merupakan payung bagi semua poros Axis of Resistance.

Israel membutuhkan perang besar, yang dengan itu dia ingin memastikan keterlibatan AS untuk membuat Iran seperti Irak. Dan ujung di semua proses ini adalah melemahkan semua faksi perlawanan terhadap Israel sehingga peristiwa 7 Oktober tidak terulang kembali.

Iran dan Axis of Resistance perlu terus menjaga nafas perlawanan dan tidak perlu masuk dalam perangkap provokasi Netanyahu. Pemenang perang atrisi adalah bukan yang paling kuat, tapi siapa yang paling bisa bertahan lama dan beradaptasi dengan perang dan strategi musuh.

Tengku Zulkifli Usman
Pengamat GeoPolitik, Pengurus DPP Partai Gelora, dan Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran Bidang Hubungan Internasional.

Presiden Terpilih Prabowo Subianto Diyakini akan Memimpin Langsung Negosiasi dan Diplomasi Kemerdekaan Palestina

Partaigelora.id-Ketua Komisi I DPR 2010-2016 Mahfuz Sidik mengatakan, Kemerdekaan Palestina tidak akan pernah bisa terwujud, apabila bangsa Palestina dibiarkan berjuang sendiri.

“Karena isu Palestina versus Israel ini, bagian dari pertarungan global. Kehadiran atau eksistensi negara yang bernama Israel di tanah Palestina itu, bagian dari skenario kekuatan barat,” kata Mahfuz dalam diskusi Gelora Talks, Rabu (31/7/2024) sore

Dalam diskusi dengan tema ‘Rekonsiliasi Hamas dan Fatah & Diplomasi Baru China di Timur Tengah itu, Mahfuz mengatakan, Israel tidak akan pernah berdiri sebagai negara, jika tidak ada skenario dan agenda kekuatan barat setelah Perang Dunia II.

“Begitupun dengan Palestina tidak akan bisa eksis sendiri, juga membutuhkan keterlibatan kekuatan-kekuatan di luar itu. Kita harus berperan aktif dalam perdamaian dan kemerdekaan Palestina,” katanya.

Sekretaris Jenderal Partai Gelora ini mengatakan, Indonesia bisa memainkan perannya lebih jauh, karena konstitusi mengamanatkan hal itu, sehingga bisa menjadi pijakan bagi politik luar negeri kita.

“Seperti kata Menlu China (Wang Yi) untuk mendukung kemerdekaan Palestina itu, membutuhkan dukungan internasional, meskipun mereka memiliki hak veto. Di PBB tidak akan selesai, jika Palestina dibiarkan sendiri,” katanya.

Menurut dia, Indonesia harus mengkapitalisasi hal itu, menjadi kekuatan di level middle power. Indonesia harus memainkan ‘puzzle’ dukungan internasional untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

“Dukungan masyarakat dan pemerintah Indonesia memang luar biasa, tinggal kita highlight langkah-langkahnya seperti apa, sehingga bisa menjadi model politik luar negeri kita. Kita titipkan ke Pak Prabowo setelah dilantik, kemerdekaan Palestina harus jadi agenda utama,” katanya.

Duta Besar LBBP RI untuk Yordania merangkap Palestina Ade Padmo Sarwono mengaku pesimis perdamaian di Palestina bakal terwujud pasca terbunuhnya Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Iran.

“Terbunuhnya Ismail Haniyeh akan memperkuat konsolidasi persatuan di Palestina. Mereka akan mengubah kembali jalur diplomasi dan negosiasi untuk mencapai kemerdekaan, dengan senjata lagi. Situasi ini akan memperkeras perjuangan melalui senjata,” kata Ade Padmo.

Perjanjian antara Hamas dan Fatah dalam ‘Deklarasi Beijing’, kata Ade Padmo, sebenarnya menjadi hal menarik, karena untuk pertama kali kesepakatan diantara faksi-faksi di Palestina ditandatangani di luar Timur Tengah.

“KIta sebenarnya menyambut baik rekonsiliasi nasional di antara faksi-faksi Palestina. Tetapi situasi hari ini menyebabkan temperatur di kawasan Timur Tengah naik, ketegangan semakin tinggi. Nampaknya akan semakin sulit dan semakin susah untuk mencapai gencatan senjata yang saat ini,” katanya.

Harus Jadi Mediator

Sementara itu, Pengajar dan Peneliti Hubungan International, Universitas Gadjah Mada Siti Mutiah Setiawati menilai, China berhasil mengambil kesempatan ketika Amerika Serikat (AS) sedang tidak populer. Akibat dukungannya kepada Israel dan membiarkan adanya pembantaian terhadap rakyat Palestina.

“Dalam teori negosiasi, China berhasil membawa pihak-pihak yang berkonflik ke wilayah netral untuk didamaikan. Tetapi itu, tidak cukup hanya menjadi fasilitator, karena kesepakatannya tidak mengikat. China harusnya menjadi mediator, bukan faslitator,” kata Siti Mutiah Setiawati.

Dengan menjadi mediator, lanjut dia, China bisa mendorong adanya ‘agreement treaty’ atau MoU antara Hamas dan Fatah agar dilaksanakan dalam rangka membangun negara Palestina merdeka. Hal itu tidak akan tercapai, apabila China sekedar memfasilitasi perundingan saja.

“Indonesia sebenarnya punya pengalaman menjadi mediator dalam menangani masalah Kamboja. Mereka bertikai diundang ke Jakarta untuk meeting, dan masalah Kamboja tuntas sampai sekarang,” katanya.

Artinya, Indonesia sebenarnya punya pengalaman menjadi mediator dalam penyelesaian konflik dibandingkan China. Apalagi Indonesia juga memiliki kedekatan dengan faksi-faksi di Palestina, serta mendukung kemerdekaan Palestina.

“Peran ini bisa dimainkan Indonesia, karena kesuksesan Deklarasi Beijing ini sangat tergantung pada Hamas dan Fatah sendiri yang berunding. Nah, Indonesia bisa masuk menjadi mediator,” ujarnya.

Duta Besar RI untuk Australia dan Tiongkok, 2003-2013 Imron Cotan menambahkan, konflik di Timur Tengah menjadi momentum bagi negara-negara middle power seperti Indonesia untuk mendorong kemerdekaan Palestina.

“Presiden terpilih kita (Prabowo Subianto) ini orang yang mengerti betul politik regional dan global. Lihat saja, beliau sudah berkunjung kemana saja dari Prancis masuk Serbia, lalu Turki dan sekarang ke Rusia,” kata Imron Cotan.

Prabowo, kata Imron Cotan, memberikan perhatian penuh terhadap isu-isu global seperti konflik di Timur Tengah dan perang Rusia-Ukraina. Sebab, kerusuhan di tingkat global akan mempengaruhi jalur logistik dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Saya kira Presiden terpilih akan memimpin negosiasi dan diplomasi secara langsung, karena beliau mengetahui betul politik luar negeri Indonesia. Prabowo memberikan perhatian penuh terhadap isu-isu global, termasuk mendukung kemerdekaan Palestina,” katanya.

Anis Matta dan Partai Gelora Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Partaigelora.id-Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Pemimpin Politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran.

“Turut berduka cita yang sedalam dalamnya atas wafatnya Pemimpin Hamas Syeikh Ismail Haniyeh di Iran,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Rabu (1/8/2024).

Anis Matta mendoakan Ismail Haniyeh bersama seluruh pejuang dan rakyat Palestina yang telah gugur diterima di sisi Allah SWT sebagai syuhada.

“Dan darah mereka terus menyulut api perjuangan, serta menjadi sebab kemerdekaan Palestina. Aaamiin,” tandas Anis Matta.

Anis Matta pun mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang ditujukan kepada seluruh fungsionaris dan anggota tentang Belasungkawa untuk Dr Ismail Haniyeh.

Dalam SE itu, Anis Matta menyatakan Partai Gelora turut berduka cita dan belasungkawa atas syahidnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada Rabu (31/7/2024) dan warga Palestina yang menjadi korban agresi militer Israel.

“Sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina, DPN Partai Gelora menghimbau kepada seluruh fungsionaris, anggota dan simpatisan untuk melakukan sholat ghaib dan doa bagi almarhum Dr Ismail Haniyeh,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik. Ia menyampaikan rasa ungkapan duka yang mendalam atas wafatnya Pemimpim Hamas Ismail Haniyeh yang menjadi korban dari serangan Israel di Teheran.

“Kami tentu saja sangat berharap bahwa peristiwa ini tidak menyurutkan semangat perjuangan kemerdekaan Palestina karena datang dan pergi nampaknya sudah menjadi bagian dari sejarah perjuangan rakyat Palestina,” kata Mahfuz Sidik.

Ketua Komisi I DPR 2010-2016 ini mengatakan, masyarakat dunia dan masyarakat dunia islam terus mendoakan agar konflik Palestina-Israel segera berakhir, serta segera terwujudnya negara Palestina Merdeka.

“Sekali lagi kami menyampaikan salam takzia, semoga Dr Ismail Haniyeh mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah SWT dan seluruh rakyat Palestina tidak surut di dalam memperjuangkan hak kemerdekaan, yang sudah puluhan tahun diperjuangkan,” katanya.

Seperti diketahui, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dilaporkan tewas terbunuh di kediamannya di Teheran Iran, Rabu (31/7/2024) waktu setempat.

Hamas menyatakan Ismail Haniyeh meninggal dunia karena serangan dari agen “Israel” di tempat menginapnya di Teheran.

Sehari sebelum terbunuh, Ismail Haniyeh bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Ismail Haniyeh ke Teheran untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran.

Partai Gelora Tengah Siapkan Kader dan Mesin Partai untuk Pilkada Serentak 2024

Partaigelora.id-Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia tengah menyiapkan kader dan mesin partai untuk ikut serta berkompetisi di Pilkada Serentak 2024 pada November mendatang.

“Partai Gelora menyiapkan kader dan mesin partainya untuk berkompetisi pada Pilkada 2024 mendatang, ” kata Rico Marbun, Ketua Desk Pilkada Partai Gelora dalam keterangannya, Rabu (31/7/2024).

Menurut Rico, Partai Gelora memiliki kursi di 54 kota/kabupaten dan 1 provinsi berdasarkan hasil Pemilu 2024 lalu.

Untuk itu, ia tengah mempersiapkan rekomendasi dan dukungan kepada para kandidat yang akan berjuang bersama Partai Gelora pada perhelatan Pilkada 2024 untuk kabupaten/kota/provinsi.

“Partai Gelora sedang mempersiapkan dukungan kepada kandidat yang bersedia berjuang bersama Partai Gelora dan membawa maslahat untuk kota/kabupaten/provinsi yang dimaksud dan bisa membawa kemenangan,” katanya.

Ketua Bidang Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPN Partai Gelora ini mengatakan, untuk pemenangan dalam Pilkada Serentak 2024 tersebut, Partai Gelora membagi wilayah kerja dalam 5 teritorial.

Yakni teritorial 1 wilayah Sumatera, teritorial 2 meliputi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten. Lalu, teritorial 3 terdiri DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kemudian teritorial 4 terdiri dari Bali, Nusa Tenggara dan Kelimantan. Dan teritorial 5 meliputi Sulawesi, Papua, Maluku dan Maluku Utara.

Untuk sementara, Partai Gelora telah memberikan rekomendasi kepada 12 calon kepala daerah di teritorial 1 dan 5 yang mencakup wilayah Sumatera dan Indonesia Timur untuk Pilkada 2024.

  1. Provinsi Bengkulu: Calon gubernur (Cagub) H. Helmi Hasan, SE dan calon wakil gubernur (cawagub) Ir. H. Mian.
  2. Kabupaten Aceh Selatan: Calon bupati (cabup) H. Mirwan MS, S.E, M.Sos.
  3. Kabupaten Gayo Lues: Cabup H. Said Sani, S.Pd
    dan calon wakil bupati (cawabup) Saini.
  4. Kabupaten Simalungun: Cabup Radiapoh Hasiholan Sinaga, S.H., M.H.
  5. Povinsi Papua Pegunungan: Cagub Dr. (HC) John Tabo, S.E, M.B.A dan cawagub Dr Ones Pahabol, S.E, M.M.
  6. Kabupaten Nduga: Ccbup Namia Gwijangge, S.Pd, M.Si dan cawabup Obed Gwijangge.
  7. Kabupaten Lanny Jaya: Cabup Yemis Kogoya, S.IP
  8. Kabupaten Sorong: Dr. Johny Kamuru, SH. M.SI.
  9. Kabupaten Asmat: Cabup Thomas Eppe Safanpo, S.T dan cawabup Yoel Manggaparou S.Th.
  10. Kabupaten Puncak : Cabup Peniel Waker, S.Th, M.Si dan cawabup Saulinus Murib, S.Sos., M.Si,Kp.
  11. Kota Jayapura: Calon wali kota Jhony Banua Rouw, SE.
  12. Kabupaten Waropen: Cabup Ruben Yason Rumboisano, ST dan cawabup Hendrik Lambert Maniagasi, ST.

Konsolidasi Organisasi Pasca Pemilu 2024, Partai Gelora Gelar ‘Workshop Kaderisasi’

Partaigelora.id-Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menggelar ‘Workshop Kaderisasi’ selama tiga hari pada Kamis-Sabtu (25-27 Juli 2024) di Hotel Pomelotel, Jakarta.

Workshop kaderisasi ini diikuti oleh seluruh ketua bidang, fungsionaris Dewan Pimpinan Nasional (DPN) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gelora se-Indonesia.

Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik mengatakan, Workshop Kaderisasi tersebut bagian dari konsolidasi organisasi pasca Pemilu 2024.

“Workshop kaderisasi ini dimaksudkan untuk merumuskan desain kerja pengkaderan partai, untuk memenuhi kebutuhan SDM pada Pemilu 2029,” kata Mahfuz Sidik dalam keterangannya, Minggu (28/7/2024).

Kebutuhan sumberdaya manusia (SDM) itu, kata Mahfuz, mencakup kebutuhan anggota yang terdaftar dan anggota yang memiliki militansi kuat. Kemudian kebutuhan pengurus dari pusat hingga daerah yang memiliki kemampuan pengelolaan organisasi partai.

Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan calon anggota legislatif (caleg) yang ditargetkan pada Pemilu 2029 mendatang, yakni bisa memenuhi semua formasi di semua daerah pemilihan (dapil).

“Keterpenuhan SDM secara kualitas dan kuantitas itu membutuhkan kerja keras, kerja kaderisasi partai yang sistematik dan berkesinambungan,” katanya.

Sementara pada Pemilu 2024 lalu, lanjut Mahfuz, Partai Gelora tidak mempunyai cukup waktu untuk memenuhi kebutuhan SDM tersebut, sehingga belum berhasil lolos ke Senayan.

“Jadi pada Pemilu 2024 lalu, sebagai partai baru, Partai Gelora memang tidak punya cukup waktu yang memadai untuk keterpenuhan SDM tersebut,” ujarnya.

Sekjen Partai Gelora ini menjelaskan, bahwa setelah Partai Gelora secara resmi didirikan pada 28 Oktober 2019 lalu, Indonesia kemudian dihadapkan pada Covid-19.

“Kondisi tersebut, tentu saja membatasi mobilitas partai dan ketika Covid-19 selesai, sehingga mobilitas baru bisa dilaksanakan dalam waktu yang tidak memadai,” ujarnya.

Sementara pada Agustus 2022, Partai Gelora sudah terlibat dalam proses tahapan sebagai peserta Pemilu 2024. Sehingga sebagai partai baru, Partai Gelora tidak punya cukup waktu untuk kerja konsolidasi.

“Nah, untuk menghadapi Pemilu 2029, Partai Gelora punya cukup waktu untuk menjalankan kerja kaderisasi secara lebih sistematis dan berkesinambungan,” katanya.

Mahfuz menambahkan, selain melakukan konsolidasi kaderisasi, Partai Gelora juga sedang melaksanakan konsolidasi struktur kepengurusan dan konsolidasi pada aspek-aspek organisasi lainnya secara nasional. “Kita targetkan selesai pada akhir tahun 2024,” katanya.

Seperti diketahui, pasca Pemilu 2024, Partai Gelora telah menetapkan 7 aspek kegiatan konsolidasi organisasi yang akan dilaksanakan.

Pertama aspek konsolidasi struktural, kedua konsolidasi kaderisasi, ketiga konsolidasi keumatan, keempat konsolidasi jaringan, kelima koordinasi komunikasi, keenam konsolidasi pelayanan dan ketujuh konsolidasi sumberdaya.

Mahfuz Sidik: Indonesia akan Jadi Pemain Global asal Jadikan Isu Palestina Sebagai Salah satu Agenda Utama

Partaigelora.id-Putusan Mahkamah Internasional International Court of Justice/ICJ) pada Jumat (19/7/2024), yang menyatakan pendudukan Israel atas wilayah Palestina ilegal, menjadi momentum bagi Prabowo Subianto untuk menyampaikan isu Palestina dalam pidato perdananya usai dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober mendatang.

Hal itu disampaikan Pakar Hubungan International Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah dalam Gelora Talk dengan tema “Menanti PBB Bertindak, Akankah Israel Patuhi Putusan ICJ?”, Rabu (24/7/2024) sore.

Menurut Reza, Palestina perlu disebutkan dalam pidato perdana Prabowo usai dilantik sebagai Presiden. Sebab, Prabowo dalam kampanyenya secara tegas akan mendukung perjuangan dan kemerdekaan Palestina, termasuk saat menghadiri pertemuan Shangri-La Dialague di Singapura beberapa waktu lalu.

Sehingga putusan ICJ ini menjadi angin segar bagi kemerdekaan Palestina, dan perlu disampaikan kepada Prabowo ketika resmi menjadi Presiden agar bisa membuka mata dunia, serta pentingnya solusi dua negara.

“Kata kunci Palestina perlu dimasukkan dalam pidato awal Pak Prabowo, termasuk kita akan mengirimkan pasukan perdamaian. Palestina ini adalah panggilan konsititusi kita, untuk turut serta memelihara perdamaian dunia,” katanya.

Indonesia saat ini, kata Teuku Rezasyah, dipandang sebagai mediator potensial secara global, karena sikap dan penerimaannya diangggap sebagai negara muslim moderat. Tinggal memperkuat upaya diplomatik untuk mendorong kemerdekaan Palestina melalui forum-forum internasional.

“Kita bisa menyerukan solidaritas global dan kedudukan yang setara di antara semua negara. Dan perlunya perubahan sistemik di negara mereka sendiri untuk meningkatkan tekanan global terhadap Israel,” katanya.

Jadi Pemain Global

Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik mengatakan, Indonesia bisa menjadi pemain global asal memasukkan isu Palestina sebagai salah satu agenda utama.

Dalam kesempatan itu, Mahfuz menggambarkan bagaimana China baru-baru ini mengambil peran sebagai pihak yang menengahi rekonsiliasi faksi-faksi Palestina, termasuk menyatuhkan Fatah dan Hamas di Beijing pada Selasa (23/7/2024).

“Ini menunjukkan bahwa China ingin mengambil posisi di tengah, yaitu situasi di persimpangan global agar kekuatan nasionalnya bisa menjadi lebih berpengaruh di tataran global,” kata dia.

Menurut Mahfuz, jika Indonesia ingin menjadi pemain besar seperti China sekarang, maka melibatkan diri dalam dinamika politik global mutlak dilakukan.

Oleh sebab itu, Mahfuz menyarankan agar Presiden terpilih Prabowo Subianto membawa isu Palestina yang disaksikan seluruh mata dunia saat ini menjadi perhatian utama di bawah kepemimpinannya.

“Setelah dilantik sebagai presiden yang harus dilakukan (Prabowo) adalah menjadikan Palestina sebagai salah satu isu besar Indonesia dalam diplomasi internasionalnya,” tegasnya.

Dikatakan Mahfuz, peningkatan dukungan terhadap Palestina di akar rumput harus terus didorong dan dibawa ke tingkat nasional.

Sebab, kebijakan yang dibawa ke tataran pemerintah bisa digaungkan di kancah internasional dan berpengaruh pada pengambilan sikap PBB.

“Gelombang dunia yang saat ini sangat kuat di akar rumput ini memang harus terus didorong ke tingkat kebijakan negara maka nanti itu akan berpengaruh di sidang umum PBB,” ujarnya.

Kendati demikian, Mahfuz menilai penyelesaian konflik Palestina tidak bisa hanya bergantung sepenuhnya pada mekanisme multilateral seperti melalui PBB dan Mahkamah Internasonal.

“Benjamin Netanyahu buru-buru berangkat ke Washington setelah ICJ mengeluarkan putusan. Karena dia tahu bahwasanya harus ada yang menjaga palang pintunya di PBB yaitu Amerika,”kata mantan Ketua Komisi I DPR ini.

Buka Perwakilan di Palestina

Sementara itu, Sejarawan dan Tokoh Agama Babeh Haikal Hassan mengusulkan agar pemerintah Indonesia segera membuka perwakilan di Ramallah dan Yerussalem Barat di Palestina untuk meningkatkan hubungan diplomatik ke dua negara.

“Kantor ini bukan kantor kedutaan, tapi sebuah kantor kebudayaan atau rumah Indonesia sebagai gagasan gerakan persaudaraan antara Indonesia dan Palestina, memberikan pelatihan, beasiswa dan lain-lain,” kata Babeh Haikal.

Dengan adanya kantor kebudayaan di Palestina, lanjut Babeh Haikal, berbagai upaya diplomatik lebih lanjut dan negosiasi di antara negara-negara yang terlibat dalam konflik, pembicaraannya bisa dilakukan di sini.

Selama ini, kata Babeh Haikal, masalah Palestina dirangkap oleh Kedutaan Besar Indonesia di Yordania. Sehingga ketika pejabat/orang-orang Indonesia mau masuk Palestina dilarang dan harus mendapat izin Israel.

“Kalau kita punya kantor perwakilan kebudayaan di Palestina sendiri, tidak akan ada yang bisa melarang. Rumahnya kita beli untuk kegiatan budaya Indonesia, bisa jadi alat negosiasi. Jadi ini yang saya usulkan, mudah-mudahan menjadi tindakan nyata pada tahun 2025,” pungkasnya.

Partai Gelora dan Partai Buruh Minta MK Percepat Putus Uji Materi UU Pilkada

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia dan Partai Butuh meminta Mahkamah Konstitusi untuk mempercepat putusan uji materi Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota (UU Pilkada) yang mereka ajukan sebelum pendaftaran Pilkada 2024 dimulai.

“Apabila putusan Mahkamah dijatuhkan mendekati waktu pendaftaran, maka kerja sama politik atau koalisi yang dibangun dikhawatirkan akan dilakukan secara terburu-terburu, sehingga berpotensi menghasilkan pemimpin eksekutif yang tidak berkualitas dan kurang berpihak kepada kepentingan rakyat di daerah,” kata kuasa hukum para pemohon Said Salahudin dalam sidang lanjutan di Ruang Sidang MK, Jakarta, Rabu (24/7/2024).

Pada perkara ini, Partai Buruh dan Partai Gelora mengajukan permohonan uji materi Pasal 40 ayat (3) UU Pilkada. Mereka meminta MK menghapus ketentuan hanya partai politik atau gabungan partai politik yang memperoleh kursi DPRD yang bisa mengusulkan pasangan calon kepala daerah.

Menurut Said, permohonan kliennya berbeda dengan perkara uji materi UU Pilkada lainnya yang tengah bergulir di MK. Oleh sebab itu, ia merasa Perkara Nomor 60/PUU-XXII/2024 tersebut perlu diprioritaskan.

“Pada perkara lain yang sejauh pemohon ikuti lebih terkait dengan persyaratan administrasi individu bakal calon, sedangkan perkara yang pemohon ajukan lebih kompleks karena terkait dengan proses komunikasi serta kerja sama politik antar-partai politik yang perlu membangun kesepakatan koalisi dalam rangka pendaftaran pasangan calon ke KPU,” katanya.

Ia mengatakan, apabila perkara tersebut diputus mendekati waktu pendaftaran Pilkada 2024, dikhawatirkan akan muncul persoalan di level aturan teknis. Adapun pendaftaran Pilkada 2024 direncanakan pada akhir Agustus mendatang.

“Sebab KPU perlu terlebih dahulu melakukan harmonisasi Peraturan KPU dengan Kementerian Hukum dan HAM serta melakukan konsultasi dengan DPR yang sudah barang tentu juga akan memakan waktu,” tuturnya.

Untuk mempercepat proses persidangan, Said menyampaikan agar MK tidak perlu menggelar sidang mendengar keterangan saksi ataupun ahli. “Karena pemohon memandang mahkamah sudah cukup memahami persoalan dan apa yang kami uraikan,” katanya.

Pasal 40 ayat (3) UU Pilkada yang digugat oleh Partai Buruh dan Partai Gelora berbunyi: Dalam hal Partai Politik atau gabungan Partai Politik mengusulkan pasangan calon menggunakan ketentuan memperoleh paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ketentuan itu hanya berlaku untuk Partai Politik yang memperoleh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Dalam petitumnya, kedua partai ingin MK mengubah pasal diuji selengkapnya menjadi: Dalam hal partai politik atau gabungan partai politik mengusulkan pasangan calon menggunakan ketentuan memperoleh paling sedikit 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), jika hasil bagi jumlah akumulasi perolehan suara sah dalam Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di daerah yang bersangkutan menghasilkan angka pecahan, maka dihitung dengan pembulatan ke atas.

Partai Gelora Resmi Dukung Pasangan Jhon Tabo-Ones Pahabol di Pilgub Papua Pegunungan

Partaigelora.id-Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia secara resmi mengusung pasangan John Tabo-Ones Pahabol sebagai calon gubernur dan wakil gubernur dalam kontestasi dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Provinsi Papua Pegunungan pada Pilkada Serentak 2024 mendatang.

Hal ini diikuti dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) yang diserahkan secara langsung kepada pasangan John Tabo-Ones Pahabol oleh Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik di Gelora Media Centre (GMC) Jakarta, Selasa (23/7/2024).

“Hari ini Partai Gelora menyerahkan secara resmi Surat Keputusan dukungan untuk calon gubernur dan calon wakil gubernur Provinsi Papua Pegunungan,” kata Mahfuz Sidik.

Dukungan kepada pasangan Jhon Tabo-Ones Pahabol, menurut Mahfuz, diyakini bagian dari langkah dan kontribusi Partai Gelora untuk memajukan Tanah Papua, khususnya Papua Pegunungan.

“Proses yang kami lakukan cukup panjang, bukan hanya dalam satu bulan terakhir, karena komunikasi kami dengan dua tokoh besar Papua ini sudah lama. Kami tahu track recordnya, kemampuannya dan kredibilitasnya,” ujar Mahfuz.

Partai Gelora yakin pasangan John Tabo-Ones Pahabol akan memenangi Pilgub Papua Pegunungan dan membawa kemajuan bagi masa depan tanah Papua secara keseluruhan.

“Dengan keyakinan tersebut, maka sore ini kami menyerahkan surat keputusan dukungan terhadap pencalonan beliau berdua. Inilah masa depan bagi kemajuan Tanah Papua, khususnya Kota Papua Pegunungan,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, John Tabo mengucapkan terima kasih kepada Partai Gelora yang telah memberikan dukungan kepadanya dan Ones Pahabol di Pilgub Papua Pegunungan.

“Hari ini, kita menerima amanah dari Partai Gelora untuk meneruskan masa depan dalam pembangunan di masyarakat. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan, kami akan sungguh-sungguh melaksanakan amanat ini dengan baik,” kata Jhon Tabo.

Jhon Tabo merasa terhormat mendapatkan kepercayaan dari Partai Gelora. Sebab, partai yang dipimpin Anis Matta dan Fahri Hamzah ini diisi oleh anak-anak muda Papua.

“Apabila kami telah diberi kehormatan dan kepercayaan dari rakyat, kami akan perhatikan partai-partai yang membina adik-adik dan mempersiapkan mereka jadi pemimpin yang hebat di masa yang akan datang,” katanya.

Sedangkan Ones Pahabol menambahkan, tiket yang diberikan Partai Gelora untuk Pilgub Papua Pegunungan sangat penting, sehingga menjadi lengkap dan sempurna.

“Jadi dukungan dari Partai Gelora menjadikannya sempurna, dan lengkap. Bersama bapak Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, saya siap membantu beliau untuk 5 tahun ke depan,” kata Ones Pahabol.

Penyerahan SK dukungan Partai Gelora untuk John Tabo-Ones Pahabol maju Pilgub Papua Pegunungan ini, juga dihadiri Ketua Desk Pilkada Partai Gelora Rico Marbun, Ketua DPW Papua Pegunungan Onesimus Heluka dan lain-lain.

Selain didukung Partai Gelora, pasangan John Tabo-Ones Pahabol juga didukung Partai Golkar dan Partai Demokrat.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X