Category: Kegiatan

Fahri Hamzah Optimistis Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran di Pilpres 2024

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah optimistis pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan memenangi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 satu putaran.

Sebab, Prabowo-Gibran adalah pasangan yang paling ideal dibandingkan pasangan lain, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

“Sekarang ini kita sadar ada di tengah. Dagangan kita, dagangan yang paling ideal. Yang penting tarinya dibikin anggun, Insya Allah semua ke kita. Jadi logika kita bisa menang satu putaran itu sangat mungkin, karena memang kita adalah kandidat yang sangat indah,” kata Fahri Hamzah, Rabu (1/11/2023) sore.

Penegasan itu disampaikan Fahri Hamzah dalam diskusi Gelora Talk dengan tema Gibran: Mengulas Plus dan Minusnya yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Gelora TV.

Diskusi yang dipandu Ketua Bidang Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga Ratu Ratna Damayani ini juga menghadirkan Ketua Dewan Penasehat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Direktur Eksekutif IndoBarometer Muhammad Qodari.

Menurut Fahri, kandidat lain akan sulit menarik suara dari kelompk usia muda, yang jumlahnya disebut mencapai 60 persen itu, meski sudah berbicara masalah milenial dan pemuda hingga berbusa-busa.

“Orang boleh ngomong soal milenial dan pemuda, tapi begitu Gibran tampil, lewat semua itu orang. Mereka terlalu terpesonafikasi terhadap calon kita, karena tidak ada seperti calon kita. Itu yang membuat orang sakit perut, apa boleh buat, salah sendiri kan,” ujar Fahri.

Fahri menilai saat ini banyak pihak yang naik pitam terhadap Gibran, terutama di partai tertentu, karena Wali Kota Solo itu merasa diangap sebagai figur yang penting di internalnya.

“Mungkin kemarahan itu, sebab karena katakanlah tiba-tiba ada kartu Mas Gibran, yang kartu ini sangat penting sekali, tetapi lepas dari tangan mereka, itulah kemarahan-kemarahan yang tidak bisa kita berargumen dengan nalar sistem,” ujarnya.

Pihak yang marah itu, saat ini merasa berseberangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka juga terus mendorong black campaign (kampanye hitam) dan narasi kritis terhadap pribadi Presiden dengan mengangkat isu politik dinasti misalnya, secara terus menerus.

Padahal, menurut dia, politik dinasti tak relevan di Indonesia yang menganut sistem demokrasi. “Dalam demokrasi, doktrinnya adalah mustahil dalam demokrasi ini satu orang mengontrol semua permainan,” ucapnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini menganggap Presiden Jokowi tak pernah berubah. Ia mengatakan, Jokowi dianggap tak sejalan dengan pihak tertentu yang dulu mendukungnya dan tengah marah saat ini.

“Saya barusan podcast sama Adian (Adian Napitupulu, politisi PDIP), saya bilang, ‘Ian kamu itu lagi marah. Ian, kamu mempersonalisasi Pak Jokowi’,” ujar Fahri.

Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini menilai kemarahan pihak tertentu itu merupakan fakta politik yang harus dihadapi. Ia optimistis Prabowo-Gibran bisa melalui situasi politik saat ini dan memenangkan Pilpres 2024.

“Begitu Mas Gibran muncul sebagai kartu yang signifikan dahsyat, akibatnya banyak orang marah. Tapi bahwa Prabowo-Gibran adalah simbolisasi dari idealnya kepemimpinan yang akan datang,” ujar dia.

Disrupsi Politik

Sedangkan Direktur Eksekutif IndoBarometer Muhammad Qodari menganalogikan, kehadiran Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 seperti kemunculan startup baru di bidang teknologi.

Yakni memiliki potensi besar untuk mendisrupsi produk-produk konvensional yang sudah ada sebelumnya, sehingga menimbulkan kekagetan dimana-mana.

“Gojek misalnya, ketika baru lahirkan menimbulkan disrupsi teknologi, karena memang regulasinya tidak siap mengantisipasi kemajuan teknologi, padahal punya potensi berkembang. Ini analogi yang saya coba pakai untuk menjelaskan fenomena Gibran,” kata Qodari.

Gibran ini, kata Qodari, adalah calon wakil presiden (cawapres) termuda sepanjang Indonesia modern, yang selama ini diisi oleh cawapres tua yang dimulai era Presiden Soeharto seperti Sudarmomo, Tri Sutrisno, BJ Habibie dan lain-lain.

“Jadi nggak mudah memang mendisrupsi pikiran sebagian politisi kita, terutama yang senior-senior. Mereka melihat Gibran ini agak aneh, karena dalam kacamata politik selalu dilihat harus melalui proses birokratisasi,” katanya.

Padahal politik itu, seharusnya dilihat mirip dengan dunia usaha, tidak boleh pakai kacamata birokrasi. “Ya kalau kita pakai kacamata birokrasi, namanya jabatan-jabatan tinggi itu tidak mungkin dicapai orang yang masih muda, harus berjenjang linier. Makanya ketika berbicara Sekda provinsi, kabupaten/kota, semuannya pasti sudah tua, tidak ada yang muda. Begipula dengan Kapolda atau Jenderal, tidak ada yang usia dibawah 40 tahun,” ujarnya.

Namun, ketika berbicara dalam dunia bisnis, maka tidak akan kaku melihatnya, karena tidak ada soal batas usia. Karena yang diutamakan adalah kemampuan eksekusi dan organisasi, sehingga bisa mendatangkan laba atau cuan.

“Visi dan misinya anak muda ini jauh ke depan, dan dimungkinkan lakukan percepatan. Kalau di dalam politik, masa usia dipertanyakan, tapi kalau dalam bisnis apakah ada yang mempersoalkan kalau direkturnya atau pemiliknya, umurnya 28 tahun, sementara karyawannya usia 60 an, misalnya. Mark Zuckerberg mendirikan itu kira-kira diusia 21 tahun dan sekarang menjadi kaya raya di usia 39 tahun,” jelas Qodari.

Artinya, kehadiran Gibran ini telah mendisrupsi secara politik, peran-peran politisi tua yang tidak mau digeser politisi muda. Hal itu terjadi di semua partai politik lama.

“Di Golkar misalnya, ruang bagi anak muda untuk bisa menjadi ketua umum itu sulit. Saya pernah mendengar cerita Bahlil Lahadalia di usia 47, mantan ketua HIPMI da juga Menteri Investasi, ketika ada wacana maju sebagai calon ketua umum. Seniornya bilang, dinda saya ini lebih senior di organisasi, dan bisa disebut muda. Jadi ketika berbicara tua muda, yang tua ini maunya disebut muda, padahal sudah tua,” katanya.

Sehingga kehadiran Gibran ini, wajar apabila menimbulkan pro kontra di publik dan menjadi disrupsi politik di Pilpres 2024.

“Dalam dunia teknologi, Gibran ini barang bagus, belum ada di pasar, punya potensi berkembang pesat. Kalau di pasar sekarang kan banyak yang KW 1, KW2 dan KW3. Makanya dalam politik itu harus pakai kacamata bisnis, bukan birokrasi,” tegasnya.

Qodari menilai lucu ketika tingkah pola politisi tua yang menolak Gibran, padahal Bung Karno (Soekarno) menjadi ketua umum PNI diusia yang masih sangat muda, 26 tahun.

Bahkan pidato-pidato Bung Karno yang menjadi slogan perjuangan Indonesia melawan penjajah kolonial Belanda itu, dibuat diusia 29 tahun.

Karena itu, Qodari yakin gugatan terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) di sidang di Majelis Kehormatan MK (MKMK) terkait dugaan pelanggaran etik dalam putusan tentang batas usia capres-cawapres tidak akan mengubah putusan.

“Saya yakin nggak bisa berubah, karena sudah jelas undang-undangnya itu bersifat final dan mengikat, Kalau misalnya nanti ditemukan masalah-masalah dalam proses pengambilan keputusan tetap tidak akan membatalkan putusan. Sudah ada contohnya, pernah terjadi peritiwa Akil Mochtar ditangkap, karena kasus suap kan putusannya tidak berubah, tidak dibatalkan. Apalagi dalam kasus ini, tidak ada unsur pidananya,” katanya.

Direktur Eksekutif IndoBarometer ini menambahkan, Partai Gelora adalah partai yang paling kompatibel dalam peta perpolitikan sekarang, dibandingkan partai besar sekalipun.

Partai Gelora bisa memainkan perannya untuk mewujudkan Indonesia Superpower baru seperti visi Presiden Jokowi menuju Indonesia Emas 2045.

“Indonesia Superpower baru itu, diamanatkan di program Indonesia Emas 2045. Nah, presiden yang bisa menjalankan program adalah Prabowo Subianto yang didukung Partai Gelora. Artinya, partai yang paling kompatibel dengan cerita politik pada hari ini adalah Partai Gelora,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Penasihat PSI Helmi Yahya mengatakan kehadiran Gibran Rakabuming sebagai cawapres Prabowo Subianto memang menimbulkan pro kontra di masyarakat.

Namun, PSI berharap semua pihak tetap berpolitik secara santun, santuy dan riang gembira, serta tidak perlu menjelek-jelekkan kandidat lain.

Ia mempersilahkan semua pihak untuk menentukan pilihannya sesuai dengan hati nurani dan yang terbaik untuk Indonesia ke depan.

“Pro kontra itu biasa, kita memang tidak bisa memuaskan semua pihak. Tapi kami di PSI sudah punya kesepakaan, bahwa berpolitik itu harus santun, santuy dan riang gembira,” kata Helmi.

Helmi berpandangan, saat ini memang waktunya anak muda diberikan peran lebih dalam politik di tanah air, karena mereka yang akan menentukan berbagai masa depan Indonesia.

“Sekarang waktunya berbagai masa depan dengan anak muda, karena masa depan ini milik anak muda. Kita jangan underestimate dengan anak muda seperti Gibran, karena memang Indonesia harus dipimpin anak-anak muda,” katanya.

Mantan politisi PDIP ini mengatakan, para politisi tua dan senior sebaiknya cukup menjadi mentor bagi yang muda-muda saja seperti yang dilakukannya di PSI bersama Ade Armando dan Irma Hutabarat.

“Saya kira kita harus saling menghormati, apalagi Gibran dimentori lansung sama Pak Probowo Subianto. Kenapa kita harus menentang anak muda, padahal dulu Indonesia dibangun oleh anak-anak muda. Berilah kesempatan anak muda tampil, sehingga ada regenerasi. Pemimpin dunia sekarang trennya adalah pemimpin muda,” pungkas Helmi.

Neno Warisman Resmi Gabung ke Partai Gelora, Ini Alasan yang Mendasarinya

Partaigelora.id – Artis peran Titi Wideretno Warisman yang akrab dipanggil Neno Warisman atau Bunda Neno secara resmi bergabung kepada Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia. Bergabungnya Retno disampaikan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta saat HUT Partai Gelora ke-4 pada Sabtu (28/10/2023).

Lalu, apa sebenarnya yang mendasari alasan Neno Warisman bergabung ke Partai Gelora dan mengubah haluan politiknya saat ini.

Padahal Neno sebelumnya adalah aktivis Persaudaraan Alumni 212 dan Deklarator #2019GantiPresiden pada Pemilu 2019 lalu. Simak penuturannya berikut ini.

Neno Warisman mengatakan, awal mula bergabung dengan Partai Gelora berawal ketika sahabat seperjuangannya, Fahri Hamzah menghubunginya sekitar empat tahun lalu.

Saat itu, kata Neno, Fahri mengatakan, akan mendirikan Partai Gelora dengan mengangkat tema narasi-narasi besar. Namun, ia memilih tidak menerima ajakan Fahri saat itu.

“Sejujurnya saya dengan Fadli Zon sempat menanyakan, alasan Pak Fahri keluar dari DPR dan ingin mendirikan partai baru, diberi Partai Gelora. Saya tidak menerima ajakan beliau, tapi dalam waktu 4 tahun itu, saya terus membuat beberapa karya dengan Pak Fahri, Fadli Zon, Ahmad Dhani dan beberapa kawan lainnya,” kata Neno Warisman dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023).

Dalam kurun waktu itu, lanjut Neno, terjadi dialog yang panjang dengan Wakil Ketua Umum Partai Gelora tersebut. Ia melihat Fahri Hamzah sebagai sosok atau figur yang konsisten mengenalkan pikiran-pikiran Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelora.

“Ada beberapa kali beliau mengajak saya untuk bertemu dengan Pak Anis Matta, tetapi saya bertabrakan waktu. Karena ketika saya selesai memimpin barisan ganti presiden pada 2019, saya langsung gantung raket, istilahnya. Saya masuk ke kampung, dan mengabdikan diri saya ke wilayah pendidikan. Di situ saya all out selama dua tahun,” ungkapnya.

Rupanya, kata Neno, Fahri Hamzah tidak putus asa dan terus membujuk dirinya untuk bergabung ke Partai Gelora agar aspirasinya bisa diperjuangkan. Ia terus mengingatkan dirinya, bahwa jihad terbaik itu adalah jihad politik.

“Dia (Fahri Hamzah) mengatakan, tidak bisa kapasitas yang besar digunakan untuk komunitas kecil itu, meski tanpa merendahkan komunitas itu, saya paham maksud beliau, saya harus kembali ke medan pertempuran,” ujarnya.

Namun, karena ia tidak punya dorongan politik dan belum memiliki satu kemauan untuk hidup di partai politik (parpol), karena partai dinilai hanya akan mengurangi ruang gerak dirinya untuk masyarakat.

“Saya nggak mau dikasih label dan merk, karena akan mengurangi ruang lingkup gerak saya. Tidak hanya Partai Gelora yang saya tolak, tetapi ada dua partai lagi yang meminta saya untuk bergabung. Saya memang belum memiliki satu kemauan, bukan tahan harga atau jual mahal. Karena memang tidak punya dorongan saat itu,” ujarnya lagi.

Namun, karena kecerdasan Fahri Hamzah, Neno mengaku akhirnya luluh dan mau masuk Partai Gelora. Ada kata-kata dari Fahri Hamzah yang membuatnya tersadar dan terketuk hatinya untuk kembali terjun ke politik.

“Saat itu Pak Fahri mengatakan, saya tidak harus memilih Partai Gelora untuk kembali berjuang. Terjun dan ambillah, tolonglah masyarakat, tidak harus Gelora, bunda. Dengan partai besar sekalipun, kalau bunda pilih silahkan, yang penting kembali berjuang. Jadi kerelaan Pak Fahri itu membuat saya terketuk, membuat saya akhirnya berpikir. Itulah kecerdasanya Pak Fahri, karena dia tahu, saya tidak bisa dibeli dengan apapun,” tandasnya.

Neno Warisman akhirnya bergabung ke Partai Gelora dua bulan lalu, dan menjadi calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur (Jatim) III meliputi Kabupaten Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso. Ia sengaja memilih dapil Jatim III, karena berasal dari Banyuwangi.

“Dia juga mengingatkan saya, karena kebiasaan saya menolong kampung-kampung miskin, maka ketika kita tidak punya kekuatan atau power, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Saya jadi ingat ketika ingin menolong kampung dari penggusuran. Ketika, itu saya meminta tolong Pak Fahri dan Fadli, dan beliau-beliau sudah tidak menjadi wakil ketua DPR saat it. Dan beliau mengatakan sayang saya tidak menjabat lagi. Oh, iya ini menambah kesadaran saya, kita memang harus punya kekuatan. Saya putuskan maju dari Banyuwangi, karena saya putri Banyuwangi,” katanya.

Neno juga mengungkapkan, alasan dirinya berlabuh ke Partai Gelora, karena Partai Gelora merupakan partai orang-orang mustadh’afin dan tidak ada tawaran jabatan apapun kepada dirinya.

“Partai ini tidak diasuh oleh para hartawan-hartawan, memang benar partai mustadh’afin. Tak lama setelah itu, saya urus semua persyaratan menjadi caleg, itu kurang lebih dua bulan lalu. Dan semuanya selesai,” katanya.

Neno mengaku tidak tahu, jika Partai Gelora pada akhirnya mendukung pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang tergabung dalam partai Koalisi Indonesia Maju sebagai pengusungnya.

“Seperti kata Pak Anis Matta apa yang sudah terjadi, terjadilah, saya tetap memutuskan masuk, karena saya percaya dengan narasi baik Partai Gelora. Saya tetap menemukan kelurusan, ketulusan, dan saya senang menemukan orang-orang lurus yang benar strunggling (berjuang). Mereka semua bergerak bukan karena materi, tapi karena ideologis. Saya nikmati persaudaraan baru ini,” katanya.

Neno menyadari banyak kesalahpahaman di masyarakat terkait langkahnya bergabung ke Partai Gelora.

“Saya menerima jika ada kesalahpahaman, sebab saya ini orangnya selalu berpikir visioner, tidak bisa berpikir parsial. Saya juga suka memikirkan Indonesia yang terbaik, walaupun ongkosnya politiknya banyak,” katanya.

Ia menegaskan, sejak dulu kiprahnya dalam memperjuangkan orang miskin tidak berubah, dan menghimbau agar kita tidak bertengkar sesama komponen bangsa Indonesia, apalagi sesama muslim.

“Kita peluk saja, kalau nanti ada yang kecewa, saya akan memeluk, karena partai ini bukan partai agama. Karena partai ini hanya wasilah, atau cara saja, jalan saja yang berbeda dalam berjuang,” katanya.

Neno percaya terhadap perumpaan pada gelas yang kotor, jika terus menerus dituangkan air bersih lama-lama akan bersih dan bening juga.

Artinya, itulah kiasan kehidupan dalam bernegara dan bermasyarakat, dimana untuk memperbaiki politilk dan sistem itu membutuhkan waktu.

“Dia memang harus mengalami kekeruhan-kekeruhan dahulu, ada kotoran-kotoran segala macam, tetap saja kita berbuat baik. Bisa jadi langkah saya ini keliru, tapi saya bergerak bukan karena saya diiming-imingi sesuatu, tetapi saya bergerak, karena nurani. Saya bisa menerima ini baik atau tidak, walaupun rumah saya pernah mau dibakar, mobil saya dibakar dan diri saya mau dibakar. Tetapi saya yakin terhadap langkah yang saya lakukan, meskipun di persekusi-persekusi. Kalau berbeda, saya akan kasih pemahaman, kalau tidak bisa saya syukuri saja perbedaan, makanya saya tidak pernah membeci siapapun,” katanya.

Ia mengatakan, pasti akan menemui kesulitan saat akan menyosialisasikan pasangan Prabowo-Gibran di lapangan, karena sepak terjangnya di politik selama ini berbeda dengan sekarang.

“Tapi saya tidak suka melihat masalah itu menjadi sulit. Jangankan di politik, di rumah tangga saja, saya memiliki perbedaan politik dengan anak-anak saya, itu tidak masalah, karena memang hidup ini penuh dengan tantangan-tantangan, semua tergantung interaksi kita kepada lingkungan,” ujarnya.

Neno pun belajar banyak dari tiga anaknya yang milenial, bagaimana cara memahami milenial, yang berbeda dengan cara pikiran orang tua seperti kita.

“Saya tidak mengenal Gibran, tetapi saya sudah mengasuh anak 100 milenial, dan setiap anak itu menyimpan kehebatannya masing-masing. Jadi saya orang yang selalu berpihak kepada orang yang lebih muda. Saya melihat masa depan dunia ini, ada di tangan anak muda, karena mereka jauh lebih berani dan kreatif sesuai dengan kebutuhan mereka. Hidup ini untuk kita wariskan, bukan kita pertahankan. Mudah-mudahan pengasuh-pengasuh Gibran, Pak Anis Matta, Pak Fahri Hamzah, Pak Zulkifli Hasan, serta partai koalisi sebagai pengemong, dapat memberikan arahan-arahan yang telah dilakukan generasi sebelumnya, yang buruk jangan dilakukan. Dan apa yang menjadi potensi yang baik dikembangkan, dan terus diingatkan ketika ada kekeliruan-kekeliruan,” pungkasnya.

Anis Matta Apresiasi Upaya Presiden Jokowi Percepat Bantuan Kemanusiaan ke Palestina

, , , , , ,

Partaigelora.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia akan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina pada pekan ini. Bantuan tersebut, adalah gabungan bantuan dari pemerintah dan dunia usaha serta masyarakat.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangan persnya di Istana Negara, Jakarta pada Senin (30/10/2023).

“Indonesia akan mengirim bantuan kemanusiaan yang akan disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan rakyat Palestina, dan kloter pertama akan dikirimkan minggu ini,” tegas Presiden.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengapresiasi Presiden Jokowi yang mempercepat bantuan kemanusiaan ke Palestina.

“Partai Gelora mengapresiasi upaya pemerintah yang akan mempercepat bantuan kemanusian bagi Palestina. Informasinya bantuan kemanusiaan yang akan diberikan jumlahnya sangat besar,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Selasa (31/10/2023).

Menurut Anis Matta, Presiden Jokowi telah menjelaskan sikap tegas Indonesia terhadap konflik Palestina-Israel saat ini. Dimana Pemerintah Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

Bahkan, Presiden Jokowi, juga sangat marah terhadap serangan acak yang dilakukan Israel, membuat memburuknya situasi di Gaza, terutama situasi kemanusiaan.

“Saya ingin memberikan apresiasi yang sangat besar kepada Presiden Jokowi, yang telah menjelaskan sikap Indonesia yang sangat tegas, mengutuk keras serangan Israel terhadap masyarakat sipil dan fasilitas sipil di Gaza,” katanya.

Sikap tersebut, lanjut Anis Matta, juga ditunjukkan Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata antara Hamas, Palestina-Israel demi kemanusiaan pada Jumat (27/10/2023).

Anis Matta berpandangan, Indonesia perlu melakukan tiga hal untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel. Pertama melakukan langkah diplomatik dengan membentuk Tim Special Inform untuk perdamaian di Palestina.

“Tugas Tim Special Inform ini adalah melakukan semua langkah diplomatik yang mungkin di lakukan untuk tercapainya gencatan senjata antara Palestina-Israel,” katanya.

Kedua adalah memberikan bantuan kemanusian kepada warga Gaza di Palestina, yang bersumber dari APBN, tidak hanya berasal dari sumbangan masyarakat.

“Pemerintah memiliki kewajiban memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza, Palestina saat ini. Kan kita punya rumah sakit di situ, sehingga pemerintah bisa memberikan bantuan alat kesehatan, bantuan makanan atau apapun bantuan yang mendesak sekaramg ini. Kita perlu mengeluarkan koceknya dari APBN,” ujarnya.

Ketiga, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri juga perlu membuat sebuah forum untuk memfasilitasi bantuan dari masyarakat dan organisasi-organisasi di Indonesia agar benar-benar sampai di Gaza, Palestina.

“Situasi keamanan sekarang juga tidak mudah masuknya ke Palestina, dengan adanya cover dari pemerintah, maka bantuan dari masyarakat dan organisasi-organisasi di Indonesia bisa sampai di sana,” kata Ketua Umum Partai Gelora ini.

Seperti diketahui, selain akan mempercepat pengiriman bantuan kemanusian, dan mengutuk keras kebiadaban Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza, Presiden Joko Widodo juga minta agar gencatan senjata harus terus diupayakan dalam konflik Israel-Palestina.

Menurut Jokowi, kekerasan yang terjadi di Gaza harus segera dihentikan dan bantuan kemanusiaan harus dipercepat untuk masuk ke daerah konflik tersebut.

“Kekerasan harus dihentikan, gencatan senjata diupayakan, bantuan kemanusiaan harus didorong,” kata Jokowi melalui siaran akun YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (30/10/2023).

Anis Matta Nilai Makan Siang Bersama Jokowi dengan Tiga Capres sebagai Perjamuan Rekonsiliasi

Partaigelora.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar makan siang bersama tiga calon presiden (capres) yang akan berpartisipasi pada pemilihan presiden 2024, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Santap siang tersebut digelar di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (30/10/2023).

Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengapresiasi acara makan siang bersama para capres yang diprakarsasi oleh Presiden Jokowi.

“Makan siang bersama ini, mengirim pesan yang sangat kuat kepada kita semua, Insya Allah Pilpres 2024 akan berlangsung lebih damai,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Senin (30/10/2023).

Menurut Anis Matta, pelaksanaan Pemilu 2024, baik pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) yang akan digelar pada 14 Pebruari 2024 akan berjalan damai, tidak seperti pada Pilpres 2014 dan 2019.

“Pilpres kita, Pileg kita yang akan berlangsung 14 Pebruari nanti, jauh akan berlangsung lebih damai dan lebih teduh dari Pemilu kita tahun 2019 dan 2014,” katanya.

Presiden Joko Widodo santap siang bersama tiga calon presiden yang akan berpartisipasi pada pemilihan presiden 2024, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 30 Oktober 2023 (Foto: BPMI Setpres)

Anis Matta menilai makan siang Presiden Jokowi bersama tiga capres sebagai perjamuan rekonsiliasi atau perjamuan persahabatan, sebelum Pemilu 2024 digelar pada 14 Pebruari mendatang.

“Anggaplah ini sebagai perjamuan rekonsiliasi, atau perjamuan persahabatan, sebelum pertandngan dimulai,” ujarnya.

Ketua Umum Partai Gelora ini menilai makan siang bersama antara Presiden Jokowi dengan para capres tersebut, diberkahi oleh SWT dan dapat memperkokoh demokrasi Indonesia.

“Sekali lagi, ini acara makan siang yang diberkahi oleh Allah SWT. Dan dengan cara ini, kita bisa memperkokoh proses demokrasi kita, Insya Allah,” pungkasnya.

Seperti diketahui, dalam makan siang bersama antara Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Istana Negara, Senin (30/10/2023) siang terlihat suasana hangat dan akrab pada pertemuan para tokoh tersebut.

Sebelum bertemu Presiden Jokowi, ketiga capres tampak berbincang di ruang tunggu tamu Istana Merdeka. Ketiganya tampak kompak mengenakan batik lengan panjang.

Tak berselang lama, ketiganya bersalaman dengan Presiden Jokowi yang kemudian mengajak mereka untuk menuju ruang makan.

Keempatnya lantas duduk melingkar di hadapan sebuah meja makan bundar dengan beragam menu yang telah tersaji.

Beberapa menu yang disajikan yaitu nasi putih, soto lamongan, ayam kodok, sapi lada hitam, dan bebek panggang.

Selain itu tampak juga cumi goreng, udang goreng telur asin, kaylan cah sapi, hingga sajian minuman es laksamana mengamuk serta jus jeruk.

Diselingi perbincangan yang akrab, suasana makan siang Presiden Jokowi bersama ketiga capres pun berlangsung dengan hangat.

Selepas santap siang, Prabowo, Ganjar dan Anies mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas undangan makan siang tersebut.

dan lumayan tadi ya makannya. Ada soto tadi, lontong, cumi-cumi, sayur, lumayan jadi bagus ya kita juga dalam suasana yang akrab. Dan tadi kami juga ucapkan terima kasih diundang. Kalau enggak diundang kita jarang bisa kumpul ya,” ujar Prabowo di hadapan awak media.

Sementara itu, Anies Baswedan mengatakan bahwa ia menyampaikan harapan rakyat yang ingin agar para aparat bisa menjaga netralitasnya di dalam perhelatan pilpres mendatang.

Menurut Anies, Presiden Jokowi juga menyampaikan kepada para kepala daerah hingga TNI-Polri terkait netralitas tersebut.

“Tadi beliau sampaikan bahwa beliau memang mengumpulkan penjabat gubernur, bupati, bahkan akan mengumpulkan TNI, polisi, dan semua aparat untuk netral dan kami melihat itu adalah pesan penting yang bisa membuat pilpres kita besok berjalan dengan aman, damai, karena seluruh unsur penyelenggara menunjukkan sikap yang netral, yang profesional. Jadi itu salah satu yang kami sampaikan kepada beliau dan beliau merespons positif, baik, sehingga diskusi kita juga tadi lancar,” jelas Anies.

Senada, Ganjar Pranowo menilai bahwa Presiden Jokowi akan mendukung sistem demokrasi yang baik. Ia pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga agar pemilu bisa berjalan dengan baik, damai, dan adil.

“Beliau orang baik, Insyaallah juga akan mendukung sistem demokrasi yang baik, dan mudah-mudahan tadi apa yang disampaikan oleh beliau-beliau juga insyaallah akan bisa dilaksanakan. Tugas kita, yuk kita jaga bersama-sama pemilu ini damai, para aparaturnya betul-betul imparsial, semua bisa berjalan dengan fair, dan kita bisa saling menjaga,” ujar Ganjar.

Partai Gelora: Program Prabowo-Gibran Dukung Startup Millenial Sangat Tepat untuk Tumbuhkan Bisnis Anak Muda

, , , , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia sangat mendukung salah satu program unggulan yang dipaparkan calon wakil presiden (cawapres) pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka yaitu Kredit untuk Startup Millenial.

“Itu bukan program sederhana tapi efek positifnya besar dan harus didukung,” kata Ketua DPN Bidang Rekrutmen Anggota Partai Gelora Indonesia Endy Kurniawan dalam keterangannya, Senin (30/10/2023).

“Selama ini yang paling perhatian (terhadap sektor itu) adalah swasta, seperti pusat inkubasi bisnis, modal ventura, investor pribadi dari dalam dan luar negeri,” kata Endy.

Padahal efeknya dapat memberikan nilai tambah pada ekonomi Indonesia dan perlu multi sektor yang terlibat,

“Pendidikan, industri keuangan idealnya terlibat dan saling terhubung. Peran negara dalam inovasi dan teknologi dalam bisnis akan menciptakan nilai tambah industri Indonesia, ini juga akan mendukung program hilirasasi,” kata Endy lagi.

Endy yakin program itu akan disambut luas masyarakat dan direspon positif khususnya generasi muda, karena merupakan program yang akan merangsang demokratisasi ekonomi dan menjadi nilai tambah bagi industri.

Di satu sisi, Fajri Marifatullah, Professional Slide Designer mengatakan, pelaku usaha membutuhkan aspek lain lebih dari sekedar permodalan agar usahanya bertahan lama dan mampu bersaing.

“Kami juga menginginkan negara memfasilitasi program ‘bootcamp’ agar anak muda yang tertarik untuk membangun startup mendapat akses tidak saja ke pendanaan namun juga bimbingan bisnis, akses sumber daya manusia dan akses pasar,” kata Fajri Marifatullah yang merupakan founder BengkelSlide, sebuah usaha rintisan berusia tiga tahun yang memberikan ketrampilan olah data dan visual untuk penggunanya secara online.

“Program mas Gibran itu sekaligus juga kritik terhadap industrialisasi yang hanya mengandalkan produksi dan ekspor bahan mentah saja. Kita perlu terobosan sehingga industri benar-benar menciptakan banyak nilai tambah, senafas dengan program hilirisasi yang dicanangkan Presiden Jokowi dan akan dilanjutkan oleh Pak Prabowo,” tambahnya.

Namun, “Kuncinya di penekanan investasi SDM yaitu penguatan pengetahuan, teknologi dan enterpreneurship serta skema permodalan yang agresif,” catat Endy.

“Itu sebabnya negara perlu terlibat penuh,” tutup Endy yang juga sebagai Jubir Koalisi Indonesia Maju.

Peringati HUT ke-4, Partai Gelora Dapat Ucapan Khusus dari Presiden Jokowi dan Gibran

, , , , , , , , , ,

Partaigelora.id – artai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia merayakan HUT ke-4 secara sederhana yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2023.

Peringatan digelar secara daring pada Sabtu (28/10/2023) malam, diikuti oleh seluruh pengurus dan fungsionaris DPN, MPN, DPW dan DPD Partai Gelora se-Indonesia.

HUT ke-4 yang mengambil tema “Muda, Bergelora dan Berdaya” ini digelar dengan konsep nonton bareng (nobar) yang diikuti oleh para generasi muda Partai Gelora.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelora Mahfud Sidik menyampaikan alasan, mengapa memilih tema “Muda, Bergelora dan Berdaya” dalam HUT ke-4 ini.

Sedangkan Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah dalam kesempatan ini, membacakan Manifesto Politik Partai Gelora Indonesia.

Sementara Ketua Umum Partai Gelora menyampaikan pidato politik menanggapi manifesto politik yang dibacakan Fahri Hamzah, serta pandangannya terhadap peran generasi muda dalam situasi krisis sekarang.

Dalam kesempatan ini, Partai Gelora juga memperkenalkan kader baru, yakni Siti Widoretno, yang akrab dipanggil Neno Warisman atau Bunda Neno.

Neno Warisman diusung sebagai calon anggota legislatif Partai Gelora daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur III meliputi wilayah Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso.

Deklaralator gerakan #2019GantiPresiden ini siap memenangkan pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Dalam HUT ke-4 ini, Partai Gelora mendapatkan ucapan selamat secara khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, yang menjadi cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) berpasangan dengan capres Prabowo Subianto.

Presiden Jokowi dalam videonya, berharap pada Partai Gelora memberikan kesegaran dalam perpolitikan nasional dengan menyajikan narasi-narasi baru dan gagasan konstruktif untuk kehidupan berdemokrasi di Indonesia.

“Mari membangun budaya politik yang menjaga persatuan demi kemajuan bangsa. Selamat ulang tahun keempat kepada ketua umum, jajaran pengurus dan seluruh keluarga besar Partai Gelora dimanapun berada,” kata Jokowi.

Harapan senada juga disampaikan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam video ucapan selamat HUT ke-4 Partai Gelora.

Gibran juga berharap agar Partai Gelora menjadi bagian dari demokrasi di Indonesia yang menyenangkan, menyatukan semua perbedaan atas nama bangsa Indonesia.

“Selamat ulang tahun Partai Gelora, di tahun keempat ini terus tumbuh menjadi bagian dari demokrasi di Indonesia yang menyenangkan, politik narasi optimisme sebagaimana spirit sumpah pemuda. Yakni menyatukan semua perbedaan atas nama bangsa indonesia. Sekali lagi selamat ulang tahun untuk Partai Gelora,” kata Gibran.

Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik mengatakan, pemilihan tema “Muda, Bergelora dan Berdaya” menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, karena memang Partai Gelora didirikan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, tepatnya pada 28 Oktober 2019.

“Kita ingin mengambil spirit perjuangan orang-orang muda untuk mewujudkan NKRI. Kita ingin menghidupkan dan menguatkan lagi semangat perjuangan orang-orang muda menjelang Pemilu 2024 nanti,” katanya.

Hal ini penting dilakukan, karena 13.800 caleg Partai Gelora berusia muda, 65 persen diantaranya berusia di bawah 40 tahun. Upaya tersebut, mendapatkan sambutan positif dari publik, yang beperan generasi muda untuk ikut mewarnai perpolitikan Indonesia.

“Ketika mendukung capres Prabowo Subianto, kemudian kita menemukan satu takdir sejarah, bahwa cawapresnya adalah orang muda. Ketika banyak orang menyerang, kita nggak boleh main-main, apalagi uji coba dengan calon muda, karena tidak akan mampu. Justru ini memberikan keyakinan kita, bahwa inilah saatnya orang muda memimpin Indonesia,” tegas Mahfuz.

Neno Warisman mengatakan, masa depan Indonesia adalah milik anak muda sekarang, bukan orang tua, sehingga perlu diberikan ruang lebih agar mereka berperan. Sebab, anak muda memiliki kemampuan melampaui orang tua.

“Saya banyak belajar dari putra-putri saya yang milenial. Saya jadi tahu, bahwa anak muda ini bukan punya orang tua, tapi punya anak muda sendiri. Berikan kepercayaan kepada anak muda, sebab mereka jauh melampaui kita-kita yang sudah tua ini,” kata Neno Warisman.

Pada kesempatan ini Neno Warisman membacakan puisi bertema “Cinta” dalam rangka memperingati HUT ke-4 dan Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023. Dalam puisi ini, Neno Warisman menyidir, soal peran anak muda kerap dikangkangi oleh pertarungan politik, dimana suaranya hanya diperebutkan, tetapi tidak diberikan peran

“Kekasihku, oh kekasihku, oh kekasihku, ini cinta 1460 hari yang indah kekasihku. Saat kau meminta menulis puisi dari kisah cinta di 1460 hari kita … Kita akan tetap saling menyentak, aku biru dan kau merah putih. Aku mencintaimu kekasihku, 278 juta mata dan hati 278 juta mulut yang lapar, 278 juta yang terlanjur hidup tanpa peta jalan yang benar. 278 juta yang hidup dalam rasa takut yang takut dan tak memiliki narasi besar yang seharusnya dimiliki, kau dianggap hanya angka dan diperebutkan,” ujar Neno.

Perawi Masa Depan

Sementara itu, Wakil Ketua Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan, Hari Sumpah Pemuda adalah salah satu hari terpenting di antara hari-hari penting bangsa Indonesia, yakni pergerakan anak-anak muda yang berkumpul dan mengambil kesimpulan, bahwa bangsa ini harus merdeka suatu hari.

“Peran anak muda dalam Sumpah Pemuda ini menjadi diskusi panjang berdirinya Partai Gelora dengan mendengarkan pikiran-pikiran yang berkembang di tengah masyarakat mengambil keputusan dan bersepakat. Anak-anak muda 90 dan 95 melahirkan Partai Gelora,” kata Fahri.

Kemudian para pendiri Partai Gelora, kata Fahri, membuat manisfeto politik yang memberi kesadaran mengenai dinamika situasi geopolitik dan perkembangan bangsa kita saat ini.

“Manifesto ini merupakan kesadaran dan renungan yang luar biasa dalamnya terhadap situasi dunia, pembacaan terhadap dinamika geopolitik dan perkembangan bangsa kita. Lalu, manifesto itu kita ditulis dalam satu lembaran putih, hanya satu lembar, satu halaman,” ujarnya.

Manifesto itu, lanjutnya, menyampaikan hikmah atau pemikiran kebangsaan terhadap peristiwa penting yang terjadi hari ini, ketika dunia diterpa krisis dan perang yang sudah diprediksi bakal terjadi dalam Manisfeto Politik Partai Gelora.

“Ini kebanggan buat kamu, bahwa sebuah teks yang ditulis 4 tahun yang lalu, bisa menerawang masa depan secara begitu akurat dan berani. Sehingga mudah-mudahan kita doakan teks ini juga suatu hari akan dirayakan seperti lahirnya teks-teks besar dalam sejarah bangsa Indonesia,” tegas Fahri.

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta mengatakan, manifesto politik yang dibacakan Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah dimaksudkan untuk menyertai dua peristiwa penting yang terjadi sekarang ini.

Yakni pertama deklarasi calon presiden dan calon wakil presiden sejak tanggal 19-25 Oktober lalu. Kedua adalah perang Palestina-Israel, yang bisa memicu perang kawasan dan perang dunia ketiga, serta krisis global.

“Sebenarnya kita ingin menegaskan diri kita sebagai perawi masa depan, yaitu Partai Gelora. Krisis global yang akan berlangsung secara sistemik, multidimensi dan berlarut yang akan berlangsung dalam waktu yang lama satu persatu, dari apa yang kita prediksi itu sekarang mulai terbukti,” kata Anis Matta.

Perang Rusia-Ukraina dan perang Palestina-Israel, kata Anis Matta, sudah diprediksi akan terjadi bertepatan dengan pelaksanan Pemilu 2024.

“Ini alasan kita lahir, kita ingin menjadi jawaban dari krisis itu dan mengantarkan bangsa Indonesia mengubah sumber ketakutannya dari kemungkinan menjadi korban sia-sia akibat krisis global yang terjadi menjadi sumber harapannya yang paling besar untuk menjadikan tantangan itu sebagai peluang. Menjadi kekuatan super power baru, itu yang kita tuliskan di dalam manisfesto,” katanya.

Anis Matta mengungkapkan, hal ini sudah disampaikan kepada Presiden Jokowi pada masa pemerintahannya yang kedua, bahwa dunia akan dilanda krisis global.

“Sekarang satu persatu dari prediksi itu mulai menjadi kenyataan. Kita ada dalam ancaman perang global yang benar-benar bisa menjadi peran dunia ketiga dalam bentuknya yang paling mengerikan,” katanya lagi menegaskan.

Karena itu, ketika pasangan Prabowo-Gibran nanti terpilih sebagai presiden dan wakil presiden di 2024, situasi global akan jauh lebih sulit dari pemerintahan Presiden Jokowi di periode kedua.

“Jadi generasi muda sekarang, generasi Z yang sekarang berumur diantara 17 sampai ke 22 tahun, kira-kira 20 tahun yang akan datang akan berumur 40 tahun, sebagian besar hidup mereka akan ada di tengah puncak dari krisis global,” ujarnya.

Atas dasar itu, Partai Gelora memilih Prabowo-Gibran agar pemimpin yang terpilih memahami geopolitik, karena jumlah penduduk juga didominasi anak muda, sehingga harus memiliki kemampuan untuk memikul beban lebih dalam menghadapi tantangan besar tersebut.

“Jadi Pak Prabowo dan Mas Gibran itu, adalah jawaban dari krisis yang sekarang berlangsung. Ini prioritas kita untuk menghadapi semua ancaman disintegrasi dalam negeri caranya adalah memperkuat konsolidasi elite. Konsolidasi elite bisa kita lakukan manakala, kita memperkuat dan melanjutkan rekonsiliasi yang sekarang ini, yaitu rekonsiliasi yang sudah dilakukan antara Presiden Jokowi dan Pak Prabowo,” pungkasnya.

KPU: Prabowo-Gibran Mampu Jalankan Tugas sebagai Presiden dan Wakil Presiden

, , , , , , , , , ,

Partaigelora.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto mengumumkan hasil tes kesehatan terhadap tiga bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres).

Hasilnya tiga pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto-Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan lolos tes kesehatan.

“Semua pasangan calon, hasil pemeriksaannya mampu untuk menjalankan tugas sebagai presiden dan wakil presiden. Kedua, dinyatakan bebas dari penyalahgunaan narkoba,” kata Ketua KPU, Hasyim Asy’ari, di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (27/10/2023) sore.

Penyerahan hasil tes kesehatan capres-cawapres diberikan langsung oleh Kepala RSPAD Gatot Soebroto Letjen TNI Albertus Budi Sulistya kepada Ketua KPU Hasyim Asy’ari.

Sesi tersebut juga dihadiri oleh perwakilan ketiga pasangan capres-cawapres. Berkas hasil tes kesehatan yang pertama diterima KPU adalah yakni hasil tes dari pasangan Anies-Muhaimin. Lalu, diikuti hasil tes kesehatan Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran.

Kepala RSPAD Gatot Subroeto, Letjen Budi Sulistya menyebut, enam kandidat itu memang sehat secara jasmani dan rohani.

“Juga tidak didapatkan penyalahgunaan narkoba pada semua calon,” ujarnya dalam kesempatan sama.

Sebagai catatan, tim dokter RSPAD melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Sabtu (21/10/2023). Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD diperiksa Minggu (22/10/2023).

Adapun duet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diperiksa Kamis (26/10/2023). Pemeriksaan kesehatan terhadap enam kandidat itu masing-masing berlangsung sekitar 8-10 jam.

Hasil tes kesehatan ini merupakan salah satu syarat agar pasangan bakal capres-cawapres tersebut bisa ditetapkan sebagai pasangan capres-cawapres Pilpres 2024.

Selanjutnya, KPU akan menetapkan pasangan calon presiden/wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024 pada 13 November 2023, setelah KPU memverifikasi semua dokumen persyaratan mereka..

Sementara pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon akan dilakukan pada 14 November 2023.

Masa kampanye dijadwalkan berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Kemudian akan dilanjutkan masa tenang pada 11-13 Februari 2024, lalu pemungutan suara akan dilakukan pada 14 Februari 2024.

Pemilu di Indonesia Jadi Agak Liar, Fahri Hamzah: UU Parpol dan UU Pemilu Harus Diubah

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menyebut jika pemilu di negeri ini, menjadi agak liar ketegangannya. Karenanya ada banyak hal yang perlu diperbaiki.

“Saya mengkritik ini sudah lama. Jadi kalau kita mau menciptakan pemilu yang tidak lebih tegang seperti sekarang ini, kita harus menata secara serius, hal-hal yang kita catat hari ini harus kita ubah, paling tidak dua undang-undang,” kata Fahri Hamzah di Jakarta.

Hal itu di sampaikan saat menjadi narasumber dalam Dialektika Demokrasi bertema ‘Peran DPR RI Kawal Tahapan Pemilu, Usai Pendaftaran Capres’ di Media Center Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Fahri bahkan mengaku selalu mencoba mengungkapkan apa yang terjadi dengan menganalisis sebab-sebab ketegangan, dalam menganalisa situasi dan kalau ini sebuah

kompetisi. Dan biasanya kompetisi tersebut jadwalnya jelas, sehingga akan mendatangkan penonton musiman.

“Yang main juga jelas siapa di situ, sehingga datanglah penonton itu idol-idol dari jagoan-jagoan yang akan muncul, kemudian juga rutenya dari pertarungan itu. Kalau kita nonton MotoGP ada sirkuit-sirkuitnya, selain mendatangkan satu keasyikan, tetapi pada dasarnya ketegangan itu terkelola, karena itu seperti suatu yang menarik,” sebutnya.

Sedang dua UU yang dimaksud Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 tersebut adalah UU tentang Partai Politik (Parpol) dan UU Pemilu.

UU Parpol itu, menurut Fahri, harus menegaskan otoritas partai sebagai satu-satunya peserta di dalam pemilu legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres).

Ini penting betul, karena Undang-Undang Dasar (UUD) bilang demikian, yakni kalau mau merubah, maka mengubah harus konstitusinya.

Selain itu, lanjut Fahri, parpol itu juga harus punya confidence dari awal, untuk mendesain bahwa peserta pemilu itu adalah parpol, sehingga kedisiplinan jenjang dalam karir politik, keanggotaan, afiliasi partai seperti yang selama ini kita diskusikan, itu memang harus dimatangkan.

“Sehingga nanti ke depan nggak ada lagi pengusaha di tengah jalan yang punya uang numpang dengan jadi calon. Itu akan hilang. Tapi tentunya kita harus berani itu, meski pun sebagai parpol tidak mempunyai modal alias uang. Tapi jangan karena tidak punya uang, lantas dikasih kesempatan kepada para pemilik uang untuk masuk dalam politik,” katanya.

“Nah, kedepannya mesti ini jelas. Jadi pendulumnya adalah di satu sisi partai politik harus serius mengatur karir orang politik, Dan di dalam partai politik tidak boleh berlonggar-longgar soal keanggotaan yang sekarang ini sedang kita kritik. Tetapi di pendulum yang lain saya mengusulkan adanya kebebasan dari kader partai yang menjadi pejabat publik. Itu kalau dua pendulum kita selesaikan itu enak kita melihat politik kita kedepannya,”sambung Fahri lagi.

Revisi yang kedua adalah melakukan revisi terhadap UU Pemilu, khususnya terkait ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold/PT 20 persen dan juga orang Parliamentary Threshold. tutup Caleg DPR RI dari Partai Gelora untuk Dapil Nusa Tenggara Barat I Itu.

Prabowo-Gibran Lancar Jalani Tes Kesehatan di RSPAD Gatot Subroto

Partaigelora.id – Bakal calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming telah selesai menjalani pemeriksaan kesehatan, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2023) sekitar 9 jam.

Keduanya sudah tiba pada sejak pagi di RSPAD Gatot Subroto. Pasangan Prabowo-Gibran tiba di RSPAD Gatot Subroto sekitar pukul 07.00 WIB dan selesai menjalani pemeriksaan kesehatan pukul 16.34 WIB.

Dalam pemeriksaan ini, baik Prabowo-Gibran kompak mengenakan baju biru tua saat mendatangi RSPAD. Gibran terlihat didampingi istrinya, Selvi Ananda.

Ketua Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Gibran Rosan Roeslani terlihat mengantar pemeriksaan kesehatan pasangan capres-cawapres partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu.

Beberapa sekretaris jenderal parpol KIM juga terlihat mengantar pemeriksaan kesehatan Prabowo-Gibran, antara lain Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik dan Sekjen PSI Raja Juli Antoni

Usai pemeriksaan kesehatan, Prabowo mengungkap pemeriksaan hari ini berjalan dengan lancar. Dengan hal itu dia mengucapkan terimakasih kepada seluruh staf RSPAD Gatot Subroto yang ikut andil dalam proses pemeriksaan kali ini.

“Kami merasa sangat tertib profesional saya sangat berterima kasih dan saya bangga dengan dokter-dokter tenaga kesehatan perawat putra-putri Indonesia yang sangat profesional Saya sangat bangga,” kata Prabowo di RSPAD Gatot Subroto, Kamis (26/10/2023).

Prabowo mengaku setiap kali melakukan pemeriksaan kesehatan, hal itu tidak membuat hatinya tenang, karena takut hasilnya tidak memuaskan.

Namun ketika melihat banyak tim dokter banyak melempar senyum dia yakin hasil pemeriksaan kesehatan kali ini akan lolos.

Prabowo menceritakan kalau terdapat hal menarik dalam pemeriksaan tes kali ini. Dia mengaku kalau dirinya sangat takut terhadap jarum suntik.

“Boleh saya ngaku nggak? Saya mantan Kopassus tapi saya takut disuntik lebih baik saya terjun 10 kali ketimbang disuntik,” katanya

Sementara Gibran Rakabuming Raka tak banyak bicara terkait pemeriksaan kesehatan tersebut. Gibran mengaku sudah menjalani semua tahapan pemeriksaan kesehatan tersebut.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut, mengatakan pemeriksaan tes kesehatannya berjalan lancar. “Lancar semua ya, terima kasih,” ujar Gibran, Wali Kota Solo ini.

Usai menjalani serangkaian pemeriksaan test kesehatan, Prabowo-Gibran menerima hasilnya. Hasil pemeriksaan langsung diberikan oleh Kepala RSPAD Gatot Soebroto Letjen TNI Albertus Budi Sulistya.

Kepala RSPAD Gatot Soebroto Letjen TNI Albertus Budi Sulistya mengatakan pasangan calon diperiksa dari pagi hingga sore hari.

“Rangkaian pemeriksaan antara 8 sampai 10 jam,” ujar Albertus.

Dia menjelaskan Pemeriksaan kesehatan ini sama seperti dua pasangan yang sebelumnya telah rampung yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar.

“Sama dengan yang lalu, standar pemeriksaan, tim pemeriksa, alat pemeriksaan,semua diperlakukan sama. Sehingga hasilnya pun harus standar,” ucapnya.

Sedangkan Ketua KPU Hasyim Asy’ari menyebut hari ini pemeriksaan terakhir bagi bakal capres dan cawapres. Menurutnya, RSPAD Gatot Subroto akan menyampaikan hasil seluruh pasangan calon di KPU besok.

“Rangkaian pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap 3 bakal pasangan calon rencananya hari Jumat besok, tanggal 27 Oktober 2023 sekitar jam 14.00 WIB siang akan disampaikan oleh tim pemeriksa kesehatan RSPAD Gatot Subroto kepada KPU, yang akan dilakukan di kantor KPU,” kata Hasyim.

Hasyim mengatakan, pengecekan kesehatan dilakukan untuk membuktikan apakah kesehatan bakal calon benar-benar mampu menjalankan tugasnya selama lima tahun sebagai presiden dan wakil presiden.

Ketua KPU RI mengatakan, pemeriksaan kesehatan itu merujuk pada Pemilihan Umum 2019. Dari pemeriksaan itu dokter akan merumuskan sistem organ tubuh apa saja yang akan diperiksa, serta mengecek sistem ketahanan tubuh bakal pasangan calon.

Tim dokter tersebut akan memeriksa kesehatan jasmani dan rohani serta bebas narkoba. Setelah pengecekan kondisi tubuh pasangan calon, hasil pemeriksaan itu akan diserahkan langsung kepada KPU. Surat ini akan dibawa di saat bakal calon mendaftar di KPU.

Merangkum berbagai sumber, tes kesehatan bagi capres-cawapres serupa dengan pemeriksaan kesehatan umum (medical check-up). Hanya saja, beberapa komponen pemeriksaan dilakukan lebih detail dan mendalam sehingga membutuhkan waktu setidaknya delapan jam.

Panduan teknis pemeriksaan dan penilaian kemampuan jasmani calon Presiden dan Wakil Presiden telah diatur dalam SK KPU No. 1004/PL.02-2-Kpt/06/KPU/VIII/2018.

Berikut ini adalah 16 jenis pemeriksaan yang harus dilalui oleh setiap pasangan calon beserta lamanya pemeriksaan yang dilakukan:

  • MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)
  • Penyakit dalam
  • Bedah
  • Neurologi
  • Kandungan (ginekologi), bagi calon Presiden dan Wakil Presiden perempuan
  • Wawancara Psikiatri berupa MINI ICD-10, DIP, dan MMI
  • Mata
  • THT-KL dan Audiometri nada murni
  • Jantung dan pembuluh darah, yaitu Elektrokardiogram dan treadmill
  • Echokardiografi
  • Paru, yaitu spirometri dan tes lain
  • Radiologi toraks
  • MRI (Magnetic Resonance Imaging) kepala
  • Pengambilan sampel laboratorium
  • USG transvaginal
  • Pemeriksaan penunjang lain ke capres dan cawapres (atas indikasi)

Fahri Hamzah Berharap Tiga Capres Bisa Lakukan Perubahan yang Baik Secara Bertahap

, , , , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menegaskan, bahwa sistem presidensial 20 persen tidak menciptakan koalisi rasional, tetapi koalisi irasional lebih banyak.

“Karena semua ingin memenuhi tiket 20 persen, sehingga berkumpullah orang-orang yang banyak anomaliya seperti di koalisi perubahan ada dua partai yang masih di dalam kabinet, ikut programnya Pak Jokowi (Joko Widodo), tapi menyebut dirinya antitesis Pak Jokowi dan mengusung perubahan,” kata Fahri Hamzah dalam Gelora Talks bertema ‘Sah! Prabowo-Gibran: Membaca Peluang dan Tantangannya’, Rabu (25/8/2023) sore.

Demikian juga dengan PDIP yang tetap menyebut kelanjutan dari pemerintahan Jokowi, tetapi keluar dari koalisi besar Koalisi Indonesia Maju.

“Harusnya mereka secara rasional menyusun langkah persaingan politik, tetapi muncullah hal-hal yang tidak rasional yang bersifat simbolik,” katanya.

Hal itu terjadi, karena memang sistemnya tidak mengatur, seperti tidak adanya debat calon presiden (capres) yang dilakukan sejak awal oleh para ketua umum partai atau juru bicara.

“Inilah problematik kita sekarang, sehingga menciptakkan hal-hal tidak rasional dan simbolik. Sejak awal kami sudah mengusulkan agar konstetasi ini berbasis kabinet, koalisi besar 2019-2024 antara yang sedang berkuasa melawan siapa penantangnya. Kan akan lebih asyik sekali pertarungan,” katanya.

Namun, disayangkan koalisi besar yang menggagas bersatunya Jokowi-Prabowo tersebut, sekarang terpecah menjadi tiga capres, yakni pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

“Karena memang sudah pecah tiga, dan dua mungkin bisalah yang sebelah disebut sebagai penantang. Bagusnya setelah menyebut dirinya penantang keluar dari kabinet dan betul-betul menantang jalannya pemerintahan,” katanya.

Karena itu, Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini menilai keinginan untuk rekonsiliasi dan keberlanjutan pemerintahan Jokowi ada di pundak pasangan Prabowo-Gibran, bukan di pasangan Ganjar-Mahfud, apalagi pasangan Anies-Muhaimin.

“Mudah-mudahan para pengamat bisa mengkritisi situasi ini, karena memang alur dari cara berpikir pembentukannya kira-kira seperti itu. Ada sisi rasionalnya dan ada sisi irasionalnya. Politik itu memang tidak pernah sepenuhnya rasional, karena variabel-variabelnya begitu banyak dan kompleks,” ujarnya.

Fahri menegaskan, apabila Partai Gelora masuk ke Senayan, akan pembenahan sistem pemilu, terutama yang mengatur soal treshold 20 persen.

Namun, bukan hanya itu juga yang harus dibenahi misalnya, partai pendukung yang tidak mempunyai tiket, tetapi mendukung salah satu pasangan capres, harus dimasukkan ke dalam kertas suara.

“Kami sudah tidak bisa mengusung capres sendiri, kita mendukung pun di kertas suara tidak ada. Logo Partai Gelora tidak ada, kan aneh. Padahal kita mendukung Prabowo-Gibran, tapi di kertas suara tidak ada Partai Gelora. Inilah bagian dari konsekuensi dari situasi politik sekarang dan harus kita terima. Hal-hal inilah yang kita perjuangkan untuk dilakukan perubahan Sistem Pemilu,” tegas Fahri.

Fahri mengatakan, sebagai partai politik yang mengusung gagasan dan narasi, Partai Gelora membuka ruang dialog untuk beragumen mengenai ideologi seperti menggelar diskusi Gelora Talks setiap pekan yang kini telah memasuki episode ke-109 dengan mengundang berbagai narasumber yang kompeten.

“Gelora Talks itu bagian dari kontribusi kami untuk memberikan pencerahan kepada publik. Jadi ketika ada partai beragumen tentang ideologi, maka dia harus punya keberanian untuk membuka dialog yang substantif ya tentang formulasi apa sistem yang kita tawarkan,” ujarnya.

Fahri berharap nantinya Partai Gelora dapat membentuk satu fraksi, sehingga dialog-dialog tentang ideologi akan semakin diintensifkan, termasuk dialog mengenai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang ideal.

“Sekarang kita sudah punya tiga pasang, ya enam orang itu semuanya itu diselimuti oleh banyak hal yang tidak ideal, tetapi sudah kita putuskan. Mudah-mudahan akan membuka jalan ke depan untuk menghasilkan satu perubahan yang baik secara bertahap,” pungkasnya.

Eksperimen Politik

Sementara itu, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik, FISIP Universitas Indonesia (UI) Hurriyah mengatakan, banyak eksperimen politik yang diuji coba untuk memenangkan kotestasi di 2024, karena kompetisi ketidakpastiannya sangat tinggi.

“Tidak ada satupun calon yang hari ini mampu men-secure-kan, mengamankan 50% suara. Semuanya kalau kita lihat , di kisaran 30-20 persen. Akhirnya partai nyoba ini, nyoba itu, semua nggak ada jaminan berhasil. Mau di Prabowo, Ganjar, Anies semua sekedar asumsi mau mendulang suara, itu bagian dari eksperimen politik,” kata Hurriyah.

Hurriyah jutsru mengkwatirkan para capres akan menggunakan kembali politik identitas untuk mendulang suara, karena ketidakpastian kompetisinya begitu tinggi.

“Kekhawatiran saya ketika ketidakpastiannya begitu tinggi kompetisinya begitu sengit. Politik identitas dipakai sebagai cara terakhir untuk memainkan emosi masa. Kita perlu berkomitmen serius sekali, agar kasus 2019 tidak terjadi lagi. Cukup Pemilu 2019 yang kita rusak,” katanya.

Hurriyah meminta semua capres dan partai politik berkomitmen untuk tidak memainkan lagi politik identitas, terlepas dari semua kelebihan dan kelemahan pasangan capres-cawapres yang ada.

“Pemilu 2024 jangan dirusak lagi seperti seperti Pemilu 2019. Semua calon yang bertarung hari ini, terlepas dari kelebihan dan kelemahan masing-masing, semua partai dan capres untuk tidak mempolitisasi politik, terutamai dentitas agama dan identitas etnis lagi di Pemilu sekarang,” pintanya.

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik, FISIP UI mengatakan, eksperimen mengusung anak muda di Pilpres 2024 bisa menjadi batu uji bagi partai politik untuk medorong mereka maju di Pilkada.

“Partai mengusung anak-anak muda di pencalonan di dalam semua Pemilu, tidak hanya Pileg atau Pilpres, tetapi Pilkada. Partai bisa mendorong kadernya, yang anak muda, apakah mereka dipilih karena seorang aktivis atau ada hubungan kekerabatan dengan elite tertentu. Saya kira ini bisa diuji hari ini,” katanya.

Ajang Pembuktian

Sedangkan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, pengusungan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024, bisa menjadi pembuktian bagi PDIP, apakah menjadi Partai ID atau partai yang memilih ideologi atau tidak.

“Kan Pak Prabowo ini sudah dua kali Pilpres kalau di Jawa Tengah, maka diambillah Gibran agar bisa merebut suara di Jawa Tengah. Karena Prabowo sudah bolak-balik ke Jawa Tengah, bahkan mendirikan posko pemenangan suaranya tidak berubah 18 persen,” kata Pangi.

Menurut dia, Prabowo memahami betul peta politik di Jawa Tengah dengan menggandeng Jokowi melalui Gibran, maka suara PDIP dan Ganjar bisa dipecah dan berpindah ke Prabowo.

“Dengan mengambil Gibran, Jawa Tengah bisa di split suaranya, dan bisa terbelah. Sehingga PDIP di kandang banteng di Jawa Tengah tidak akan menang, karena ada efek Jokowi yang signifikan,” katanya.

Efek Jokowi yang akan menggerus suara PDIP dan Ganjar di Jawa Tengah ini, kata Pangi, juga akan menjadi ajang pembuktian bagi PDIP, sebagai partai yang memiliki ideologi atau tidak. Sehingga apakah benar yang bekerja adalah ideologi partai dan mesin partai, bukan efek calon yang diusung.

“Kan PDIP selalu mengklaim sebagai partai ideologi, bukan karena efek Jokowi hanya 9-13 persen, selebihnya karena kedekatan psikologis kader, ideologi Soekarno. Ini waktu yang tepat pembuktian, apakah memilih figur atau ideologi,” katanya.

Jadi Efek saat ini, lanjut Pangi, menjadi pembelanjaran buat semua, apakah semua calon yang diusung PDIP di Jawa Tengah di semua tingkatan yang dikatakan tidak pernah kalah seperti klaim PDIP itu terjadi di Pilpres 2024 atau tidak.

“PDIP ini kan selalu mengatakan, Jokowi itu bukan siapa-siapa. Mereka mengatakan semua calon yang diusung di Jawa Tengah mau capres atau gubernur yang elektablitasnya rendah sekalipun akan menang. Nah, Jokowi Efek ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, bagi PDIP dan Jokowi sendiri, apakah benar Jokowi menjadi magnet elektoral yang tinggi. Inilah waktu yang tepat pembuktiannya,” pungkasnya.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X