Kemana arah Perang Iran-Israel?

Partaigelora.id-Serangan Iran ke Israel yang dilakukan pekan lalu adalah sebatas serangan balasan atas apa yang dilakukan Israel di suriah pada kedutaan Iran tanggal 1 April.

Serangan Iran ini sesuai dengan hukum internasional dan konvensi PBB soal hak hak dan keamanan properti dan aset diplomatik.

Iran melakukan serangan terbatas dengan menargetkan hanya aset aset militer Israel dan tidak menargetkan rakyat sipil.

Iran menyerang dengan alasan yang jelas dan payung hukum internasional yang jelas. Israel tidak membalas juga karena alasan Geopolitik yang jelas dengan kalkulasi yang jelas. Bukan karena konspirasi.

Rapat kabinet perang Israel selama 3jam tidak menghasilkan keputusan apapun soal pembalasan terhadap iran, PM Israel Netanyahu menolak melakukan serangan balasan langsung walaupun didesak oleh menteri pertahanan Yoav Gallant dan oposisi utama Israel Benny Gantz.

Kondisi Geopolitik global memang seperti tidak mentolerir Adannya perang baru yang serius pecah di belahan dunia manapun, perang yang sedang berlangsung saat ini antara Rusia dan NATO di Ukraina sudah menjadi beban sangat berat bagi dunia.

Jika pecah perang antara Israel dan Iran dalam skala penuh, maka seluruh kawasan Timur Tengah akan terbakar, perang ini juga akan merembet ke perang global dengan melibatkan semua kekuatan utama dunia. Ini cost nya sangat tinggi.

Iran dan Israel adalah dua negara yang sama sama memiliki senjata nuklir dan internasional backer. Konfrontasi langsung kedua negara ini ibarat miniatur konfrontasi AS dengan Rusia.

Iran dan Israel sangat memahami konsekuensi perang langsung antara mereka berdua. Perang antara mereka bukan hanya memukul mereka di Medan perang, tapi akan memukul seluruh dunia.

Serangan Langsung Iran untuk pertama kali dalam waktu 45 tahun ini setidaknya meninggalkan pesan yang jelas dalam lanskap Geopolitik, bahwa Israel berada pada posisi yang lemah.

Israel tidak mampu menangkal semua rudal Iran yang ditembakkan pekan lalu, 90% misil Iran dicegat oleh AS, inggris dan Prancis lewat jaringan mereka di timur tengah. Bukan oleh Israel sendiri.

Iran akan belajar dari serangan ini, kenapa ada rudal yang gagal mendarat dan senjata apa yang dipakai musuh untuk menjatuhkan rudal Mereka. Ini akan memberikan pelajaran kepada Iran untuk melakukan serangan yang lebih presisi dan lebih sukses di masa masa mendatang.

Serangan Iran tidak dilihat dari berapa rudal yang sukses menghantam sasaran, dan tidak dilihat dari berapa korban yang jatuh. Tapi ini dilihat sebagai perkembangan signifikan dalam perimbangan kekuatan di timur tengah antara Iran dan Israel dengan semua proxy mereka.

Iran dan Israel bertindak dengan kesadaran penuh akan garis finish yang akan mereka capai jika eskalasi ini terus berlanjut. Maka sekutu Israel dalam posisi yang tepat melakukan tekanan kepada Israel untuk tidak melakukan balas dendam.

Cost perang Iran dan Israel dengan skala penuh tidak akan mampu dipikul oleh kondisi dunia saat ini yang tidak stabil. Itulah mengapa perang ini sangat menjadi perhatian dunia agar eskalasi tidak meningkat.

Perang Iran dan Israel skala penuh bukan hanya akan berdampak pada kehancuran efek senjata, tapi dunia akan mengalami pukulan ekonomi sangat keras apabila perang ini pecah. Semua sekutu Iran dan sekutu Israel tidak menginginkan ini terjadi.

Timur Tengah, laut merah, terusan Suez, selat Hormuz, adalah rute perdagangan super penting dunia. Perang Israel dan Iran akan langsung melumpuhkan 50% perdagangan dunia. Ini akan menjadi bencana.

Perang Israel dan Iran skala penuh hanya akan terjadi jika AS dan Rusia sudah siap head to head. Itu artinya masuk gerbang perang dunia ketiga. Itulah kenapa dunia masih tidak mampu memikul beban ini.

Iran dan Israel sama sama merasakan luka di Medan perang, tapi luka itu harus disikapi dengan bijaksana daripada harus mendapatkan luka lebih besar di kedua belah pihak dan bahkan luka bagi dunia. Dititik ini Iran dan Israel dituntut berpikir lebih rasional dan tidak gegabah melangkah lebih jauh.

Israel tidak akan masuk perang kawasan tanpa support dari AS, dan posisi AS saat ini tidak siap membackup Israel maksimal. Begitu juga sebaliknya, Iran tidak akan masuk ke perang kawasan kecuali ada support yang ril dari Rusia dan seluruh sekutunya. Tanpa itu, Iran akan sangat beresiko masuk dalam perang kawasan. Itulah bedanya mindset negara kuat saat menghadapi kondisi genting seperti ini.

Kondisi Geopolitik global saat ini yang sangat tidak stabil efek perang Ukraina dan perang Palestina yang masih berlangsung, tidak memungkinkan adanya perang di front baru, dimana pun itu. Kecuali kekuatan super power sudah siap memasuki perang dunia.

Keberanian Iran menyerang langsung Israel, setidaknya mengubah arah Geopolitik kawasan, dan ini sangat memukul Israel secara mental dan wibawa. Lembaran baru Geopolitik timur tengah akan segera dibuka.

Serangan Iran pekan lalu dengan 170 drone, 30 Cruise missile, dan 120 balistic missile adalah pesan yang jelas dari Iran. Bahwa kapan saja Israel melakukan serangan terhadap Iran dan seluruh proxy nya. Iran akan langsung membalas secara langsung dan tanpa peringatan.

Eskalasi perang Israel dan Iran kali ini mengubah cara pandang Israel soal timur tengah dan proxy Iran. Setidaknya membuat Israel akan lebih hati-hati dalam menyikapi Iran dan dunia Islam di masa masa mendatang.

Lebih jauh, kemampuan Iran menembak 300 an serangan ke Israel dalam satu malam, menjelaskan bahwa AS dan Israel kehilangan kapabilitas untuk menggertak Iran dan kehilangan daya deterrence mereka di seluruh kawasan. Yang akan berefek jauh pada posisi keseimbangan regional dan global.

Tengku Zulkifli Usman
Pengamat Geopolitik, Wakil Ketua Bidang Narasi Partai Gelora Indonesia

No comments
Leave Your Comment

No comments

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X