Partaigelora.id-Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Muhammad Anis Matta mengatakan sudah saatnya Indonesia fokus melakukan investasi ke negara-negara Islam yang mayoritas berada di kawasan Asia khususnya Timur Tengah (Timteng) ketimbang ke negara-negara di Eropa dan Amerika.
“Dari keuntungan ekonomi, (penduduk negara-negara) Islam terdiri atas dua miliar jiwa. Ini potensi sumber investasi yang dibutuhkan Indonesia saat ini, khususnya negara-negara teluk,” kata Anis Matta saat ramah tamah dengan lembaga pendidikan Islam, Yayasan Ukhuwah di Galaxy Hotel, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (9/12/2025) malam.
Dalam pengertian sebagai pasar dan sumber investasi, Wamenlu Anis menyebutkan dunia Islam sebenarnya adalah partner yang belum diseriusi selama ini.
“Volume perdagangan Indonesia dengan dunia Islam ada di urutan tiga setelah China dan ASEAN. China volume perdagangan sekitar 135 miliar dolar AS per tahun, dan ASEAN sekitar 82 miliar dolar AS per tahun (Malaysia dan Brunei Darussalam belum termasuk),” ujar dia.
Saat ini, menurut dia, potensi perdagangan Indonesia dengan negara-negara Islam mencapai 62 miliar dolar AS per tahun.
Dengan potensi itu, Wamenlu Anis Matta mengatakan seharusnya Indonesia memberikan fokus besar investasi ke negara-negara Islam di Asia maupun Afrika.
Ia mengakui bahwa selama ini pemerintah memang belum memberikan perhatian serius di negara Islam karena sebelumnya terlalu berorientasi negara di Amerika dan Eropa.
Padahal, lanjut Anis Matta, volume perdagangan Indonesia dengan Eropa hanya sekitar 35 miliar dolar AS per tahun dan di Amerika hanya 38 miliar dolar AS per tahun.
Sedangkan volume perdagangan Indonesia dengan negara-negara Islam mencapai 62 miliar dolar AS per tahun.
“Bahkan volume perdagangan dengan Singapura masih lebih besar dibanding dengan Eropa,” ujar dia.
Ia mengatakan catatan itu menyadarkan para pihak bahwa negara-negara Islam di Asia dan Afrika merupakan partner yang selama ini kurang diseriusi.
“Kita sedang membuat portofolio investasi di Kemenlu, ini menjadi awal orientasi yang kuat pada integrasi ekonomi antara Indonesia dengan dunia Islam,” ujar Wamenlu Anis Matta.
Umrah Perkuat Diplomasi
Dalam kesempatam itu, Wamenlu Anis Matta mendorong konsep umrah sebagai bagian dari diplomasi rakyat dengan mengintegrasikan kunjungan ke negara-negara lain dalam satu paket perjalanan.
Menurut Anis Matta, masyarakat Banjar merupakan salah satu kelompok yang paling aktif melaksanakan ibadah umrah di Indonesia.
Potensi tersebut dinilainya dapat dikembangkan lebih jauh, tidak hanya sebagai perjalanan ibadah, tetapi juga sebagai media memperluas wawasan global masyarakat.
Ia mengatakan, perjalanan umrah WNI ke Arab Saudi menjadi peluang memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara di Timteng dan sekitarnya.
“Biasanya WNI selain umrah, ada yang mampir ke negara tetangga di Timteng. Peluang ini sedang kita usahakan supaya ke depan dapat paket umrah sekaligus bisa jadi paket kunjungan ke negara-negara lain,” katanya.
Menurut dia, langkah itu akan semakin memperkuat hubungan budaya dengan negara-negara di Timteng dan sekitarnya.
“Ini sedang kami bahas. Saya baru saja berkunjung ke Bosnia dan Herzegovina (negara Islam di luar Timteng). Kemudian ke Asia Tengah seperti Uzbekistan,” ujar dia.
Anis Matta mengaku sedang mengatur rute-rute di negara itu karena peluang sangat besar dan bahkan biasanya harga tiket untuk penerbangan internasional antarnegara tersebut sama.
Menurut dia, dengan tren penduduk Indonesia berangkat umrah ke Arab Saudi setiap tahun yang mencapai tiga juta jiwa, tidak begitu disadari para pihak
.“Kedutaan Arab Saudi mengeluarkan visa tiga juta per tahun untuk WNI. Bayangkan sebanyak ini setiap tahun WNI ke Arab Saudi. Indonesia dianggap sebagai pengunjung terbesar ke Arab Saudi,” kata Anis Matta
Di samping itu, ia menyebut kunjungan warga negara Arab Saudi ke Indonesia justru tidak lebih dari 300 ribu jiwa per tahun.
Oleh karena itu, ia mengingatkan para pihak bahwa kondisi itu merupakan peluang bagi Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara di Timteng dan sekitarnya.
“Kalau kita dari sekarang meminta itu (paket keliling negara) ke mereka, ini akan menjadi keuntungan menambah wawasan dan pengetahuan bagi WNI bisa mengenal negara-negara Timteng dan sekitarnya,” ujar Anis Matta.
Anis Matta dijadwalkan berada di Kalsel selama tiga hari. Pada Rabu (10/12/2025), Wamenlu Anis Matta akan berdiskusi bersama civitas akademika Universitas Islam Negeri Antasari di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tentang posisi dan peran strategis Indonesia dalam Dunia Islam.
Ia juga akan menghadiri kegiatan aksi kemanusiaan bertajuk “Banua Peduli Kemanusiaan” di Gedung Serbaguna Ukhuwah, Banjarmasin.
Hari terakhir, Anis Matta menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-6 Partai Gelora di Kota Banjarbaru, Kamis (11/12/2025).

No comments