Tag: #Save Palestina

Indonesia Bisa Jadi Kekuatan Baru Dorong Kemerdekaan Palestina

, , , , ,

Partaigelora.id – Mantan Ketua Komisi I DPR RI Mahfuz Sidik 2010-2016 mengatakan, Indonesia saat ini bisa mengambil peran lebih sebagai kekuatan baru untuk mendorong kemerdekaan Palestina sebagai negara merdeka, di tengah melemahnya kekuatan kawasan timur tengah.

Yakni dengan mendorong proses konsolidasi dan rekonsilasi dua kekuatan politik utama di Palestina, yakni Fatah dengan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)-nya di Tepi Barat dan Hamas di Gaza.

“Kalau kita ingin mempercepat kemerdekaan Palestina, maka kita harus mendorong rekonsilasi dan konsolidasi kekuatan politik di Palestina untuk bersatu. Nah Indonesia mampu mengambil posisi itu,” kata Mahfuz dalam diskusi ‘Akankah Palestina Segera Merdeka’ yang diselenggarakan Al Quds Volunteer Indonesia, Senin (17/5/2021) malam.

Menurut dia, kekuatan kawasan yang selama ini didominasi Liga Arab, kemudian juga Iran dan Turki sedang melemah, sehingga perhatian dan dukungan terhadap Palestina berkurang, termasuk soal pendanaan.

Beberapa negara-negara yang tergabung di Liga Arab banyak terlibat konflik politik dan perang di kawasan. Sedangkan Iran masih dianggap musuh oleh sebagian negara arab karena paham Syiahnya, sementara Turki menghadapi tekanan politik dan ekonomi di dalam negerinya.

“Jadi Indonesia bisa mengambil peran lebih besar, basis politik kita jelas ada di konstitusi. Dari Presiden Soekarno hingga pemerintahan Jokowi (Joko Widodo), sikapnya jelas. Dukungan masyarakat juga sangat luas. Saat kekuatan di kawasan timur tengah melemah, peran Indonesia bisa semakin penting,” katanya.

Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia ini berharap pemerintahan Jokowi wujudkan kemauan politik untuk mengambil peran lebih besar dalam mendorong kemerdekaan Palestina, meskipun jalannya tidak mudah.

“Indonesia bisa menjadi kekuatan baru yang bisa menyatukan politik pemerintahan di Palestina dan masyarakatnya. Kita sudah punya pengalaman kemerdekaan. Indonesia juga bisa menggalang dukungan 138 negara yg sudah mengakui negara Palestina melalui jalur diplomasi internasional,” ujarnya.

Persoalan mendasar saat ini di Palestina memang masih terjadi pembelahan. Tidak hanya soal wilayahnya yang terbelah antara Tepi Barat dan Gaza, tetapi juga menyangkut soal pemerintahan otoritas palestina yg terbelah.

Dua kekuatan politik di Palestina antara PLO (Fatah) dan Hamas diharapkan bisa bersatu kembali untuk membentuk pemerintahan Palestina merdeka yg kokoh.

“Palestina harus mampu melewati itu. Itu prasyarat dasar menuju kemerdekaan yg berdaulat,” ujarnya.

“Sekali lagi Indonesia bisa mengambil peran lebih besar di tengah melemahnya kekuatan kawasan timur tengah. Yaitu mendorong rekonsiliasi dan konsolidasi politik nasional di Palestina, lalu menggalang dukungan 138 negara yg sudah mengakui negara Palestina untuk memperjuangkan kemerdekaan penuh negara Palestina.” tutup Mahfuz.

Miliki Hubungan Historis, Anis Matta: Kemerdekaan Palestina Adalah Misi Konstitusi Kita

, , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menegaskan, Palestina merupakan salah satu negara yang sejak awal mendukung kemerdekaan Indonesia.

Karena itu, memerdekakan bangsa Palestina dari penjajahan zionis Israel merupakan kewajiban moral sekaligus amanah konstitusi bagi bangsa Indonesia yang sejak awal telah memiliki hubungan historis diantara kedua negara.

“Palestina adalah salah satu negara yang sejak awal mendukung kemerdekaan Indonesia. Karena itu, semangat mereka ada di setiap nafas kita. Kita punya kewajiban moral, historis dan kemanusiaan untuk menghentikan penindasan atas Palestina,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Minggu (16/5/2021).

Menurut Anis, sejak awal para pendiri bangsa (foundung fathers) memiliki satu misi suci yang memberikan kebebasan dan kemerdekaan kepada seluruh bangsa di dunia, serta melenyapkan segala bentuk penjajahan dari seluruh muka bumi.

“Oleh karena itu, rasa senasib dan sepenangungan yang dialami oleh rakyat Palestina mengalir deras kepada bangsa Indonesia. Itu sebabnya, memerdekakan Palestina adalah misi konstitusi kita yang sangat suci,” tegas Anis Matta.

Bahkan Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 di Bandung yang digagas oleh Soekarno (Bung Karno), Presiden RI pertama yang juga Proklamator, menurutnya, juga bertujuan untuk memerdekakan negara-negara di kawasan Asia dan Afrika dari penjajahan, diantaranya mendukung kemerdekaan bangsa Palestina.

“Jadi Bung Karno membuat Konferensi Asia Afrika itu untuk mendorong kemerdekaan negara-negara di Asia-Afrika. Semua negara sudah merdeka, yang paling akhir itu Afrika Selatan. Dan satu yang terakhir, adalah Palestina. Ini adalah misi terakhir yang harus kita tuntaskan dalam misi konstitusi kita,” tandasnya.

Anis Matta lantas menjelaskan, sejarah awal mula penguasaan lahan atau tanah Palestina oleh zionis Israel yang telah direncanakan kaum Yahudi sejak 100an tahun lalu, melalui organisasi zionis yang didirikan Theodor Herzl pada tahun 1882. 

Herzl ini secara khusus disebut namanya dalam Deklarasi Kemerdekaan Israel dan secara resmi diberi sebutan sebagai ‘bapa rohani Negara Yahudi’ (the spiritual father of the Jewish State).

“Mulanya zionis punya empat pilihan negara untuk menampung kaum Yahudi, yakni Palestina, Argentina, Uganda dan Mozambik. Tapi kemudian memilih Palestina, karena justifikasi keagamaan akan memudahkan mobilisasi global kaum Yahudi untuk bermigrasi ke Palestina,” katanya.

Pendirian negara Israel untuk kaum Yahudi di tanah Palestina ini mendapatkan dukungan dari PM Inggris Arthur Balfour saat berkecamuknya Perang Dunia I dan bertepatan dengan terjadinya peristiwa Holocaust yang dilakukan oleh penguasa Jerman Adolf Hitler.

“Arthur Balfour memberikan dukungan penuh Inggris terhadap misi zionis membentuk negara Israel di Palestina melalui surat ke Rothschild (Patriark Mayer Amschel Rothschild, bankir nomor satu di benua Eropa abad ke-18) saat berkecamuknya Perang Dunia I,” jelasnya.

Rothschild yakin pasukan sekutu yang didalamnya ada Inggris dan Prancis dapat mengalahkan Ottoman Imperium (Kesultanan Utsmaniyah, Turki)  dan membuat perjanjian membagi kekuasaan Ottoman, termasuk wilayah Palestina.

Perjanjian itu dikenal dengan Perjanjian Sykes Picot. Dalam perjanjian itu, Yerussalam akan dikelola sebagai brown area yang akan dikelola internasional, namun akhirnya diambil oleh Inggris pada tahun 1920.

“Dalam ruang pergerseran geopolitik inilah pengambil-alihan Palestina berlangsung. Dukungan Inggris melalui Deklarasi Balfour dan Perjanjian Sykes Picot, serta kemenangan Inggris dan Prancis dalam Perang Dunia I mempercepat ekspansi teritorial dan demografis kaum zionis untuk membentuk negara Israel semakin cepat,” katanya.

Akibatnya, jumlah kaum Yahudi yang tadinya pada 1882 hanya 3 persen dari 460 ribu penduduk Palestina, dalam kurun waktu 70 tahun menjadi 31,5 persen dari 2.065.000 penduduk di tanah Palestina pada 1948.

“Jadi zionis terencana secara masif untuk melakukan migrasi ke tanah Palestina sebelum negara Israel berdiri pada 1948. Berakibat konflik penguasaan lahan, yang tidak disadari oleh bangsa Palestina dan berujung pada penjajahan,” ujar Anis Matta.

Sayangnya,  PBB juga tidak berpihak kepada bangsa Palestina, justru mendukung Israel melalui Resolusi No.181 Tahun 1947, yang membagi  tanah Palestina menjadi tiga zona, yakni untuk pemerintahan Israel, Palestina dan zona bersama yang dinamakan Al-Quds atau Yerussalem. Namun, akhirnya Al Quds juga dicaplok oleh Israel.

“Singkatnya bila hutang budi, karena tragedi holocaust yang menimpa Yahudi menjadi dasar negara-negara barat mendukung berdirinya negara Israel. Mengapa Palestina yang harus membayarnya? ” tanya Anis Matta.

Lalu, logika apakah yang bisa membenarkan langkah zionis Israel, yang sebelumnya mendapatkan perlakuan Holocaust di Eropa, justru menjadi pelaku pembataian kaum Muslimin di Palestina, tanya Anis Matta lanjut.

“Jadi logika apa yang apa yang membenarkan kaum Yahudi yang menjadi korban pembantaian di Eropa sekonyong-konyong datang ke Palestina dan berbalik menjadi pelaku pembantaian kaum Muslim Palestina?”

Penderitaan rakyat Palestina, lanjut Anis Matta, semakin menjadi-jadi saat mantan Presiden Amerika Serikat (AS) mengakui Yerussalem sebagai ibukota Israel pada 6 Desember 2017 lalu. 

“Pengakuan Trump (Donald Trump) terhadap Al Quds, Yerussalem sebagai ibukota Israel menyempurnakan skenario satu abad zionis. Ini sesuai mimpi Bapak Israel, Theodor Herzl. ‘tidaklah sempurna tanpa Al Quds’, Yerussalem,” pungkas Anis Matta.

Fahri Hamzah Menyeru Presiden Bantu Hentikan Agresi Israel terhadap Rakyat Palestina

, , , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua  Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan mendesak PBB dan komunitas internasional mendesak Israel untuk menghentikan agresi militernya  terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

“Serangan udara Israel ke jalur gaza 11 Mei 2021 telah  menewaskan 26 orang. Sehari sebelumnya tentara Israel juga menembaki warga palestine yang sedang menjalankan sholat taraweh di masjid Al Aqsa. Indonesia harus bertindak, hentikan  agresi Pak Presiden (Jokowi),” kata Fahri dalam keterangannya, Rabu (12/5/2021).

Menurut Fahri, UUD NRI 1945 mengamanahkan, bahwa  sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

“Sekarang, ketika kebiadaban dan agresi mencipta memar di wajah kemanusiaan Palestina, maka kita menjadi tersadar. Indonesia tidak boleh diam,  tapi juga memerlukan lebih dari sekedar kata-kata dan sikap,” tegasnya.

Mantan Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 menegaskan, salah satu tujuan mendirikan Republik Indonesia adalah Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Oleh sebab itu, maka sesuai dengan amanah dalam pembukaan UUD194,  mengharuskan Indonesia melaksanakan ketertiban dunia agar agresi Israel bisa dihentikan.

“Tangis perempuan dan anak-anak Palestina memekak telinga, tangis bayi dan nestapa terlalu kasat mata. Kehancuran rumah dan tempat ibadah, terutama Masjid Al-Aqsa sebagai kiblat pertama,” ujarnya.

Fahri menilai, inilah momentum bagi Indonesia untuk memulai menjadi pemimpin global dengan memulai memainkan perannya dalam percaturan politik dunia, diantaranya menghentikan agresi Israel dan memerdekakan Palestina.

“Inilah waktu berbuat lebih untuk mengubah wajah dunia, dan seharusnya Indonesia tampil sebagaimana yang dikehendaki oleh para pendiri bangsa. Dunia tidak bisa menunggu Indonesia lebih lama lagi,” pungkas Fahri Hamzah.

Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta menambahkan, para pendiri bangsa sejak awal sudah memiliki misi suci dalam membuat konstitusi Indonesia.

Dimana para pendiri bangsa memiliki satu misi suci yang memberikan kebebasan dan kemerdekaan kepada seluruh bangsa di dunia, serta melenyapkan segala bentuk penjajahan dari seluruh muka bumi.

“Oleh karena itu, rasa senasib  dan sepenangungan yang dialami oleh rakyat Palestina mengalir deras kepada bangsa Indonesia. Itu sebabnya,  memerdekan  palestina adalah misi konstitsi kita yang sangat suci,” tandas Anis Matta,

Seperti diketahui, Gaza kembali membara ketika Israel melancarkan tembakan roket dan serangan udara ke wilayah Palestina pada Senin (10/5/2021).

Dikutip Reuters, tembakan roket dan serangan udara Israel terus berlangsung hingga larut malam. Warga Palestina melaporkan ledakan keras di dekat Kota Gaza dan di sepanjang jalur pantai.

Serangan udara Israel ke jalur Gaza hingga Selasa (11/5/2021) telah menewaskan 26 orang.

Sebelumnya, Bulan Sabit Merah Palestina dalam sebuah pernyataan mengatakan, Masjid Al Aqsa, gerbang Damaskus Kota Tua dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur mengalami penyerangan pada Jumat, 7 Mei 2021 malam.

Polisi Israel menyerang jemaah yang sedang salat tarawih di Masjid al-Qiblatain di dalam Al Aqsa dengan granat kejut dan peluru karet.

Mereka berusaha membubarkan ibadah khusus di malam Ramadhan tersebut, sementara jemaah terus melakukan tarawih. Penyerangan pasukan keamanaan Israel tersebut mengakibatkan korban luka sebanyak 178 orang.

Partai Gelora Mengutuk Keras Aksi Kekekerasan Israel terhadap Jemaah Palestina di Masjidil Al-Aqsa

, , , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengutuk keras aksi kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan Israel terhadap ribuan jemaah di Masjidil Al Aqsa pada Jumat (7/5/2021), malam waktu setempat, yang mengakibatkan ratusan orang terluka, termasuk seorang balita.

“Partai Gelora meminta Israel menghormati hak-hak asasi warga Palestina untuk menjalankan ibadah tanpa ancaman kekerasan oleh aparat Israel,” kata Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelora Indonesia dalam keteranganya, Minggu (9/5/2021).

Menurut Anis Matta, PBB dan komunitas internasional harus melakukan intervensi untuk mendesak Israel agar menghormati hukum internasional dan hak-hak asasi rakyat Palestina, termasuk dalam beribadah.

Anis Matta mengaku prihatin melihat kerusuhan yang terjadi dan meminta agar penggunaan kekerasan segera diakhiri supaya tidak jatuh korban lebih banyak lagi terutama di saat menjelang Eid al-Fitri (Idul Fitri).

“Penggunaan kekerasan yang berlebihan oleh aparat Israel dengan menembakkan peluru karet dan granat kejut pada masa bulan Ramadhan di saat puluhan ribu jemaah Muslim sedang berupaya menjalankan ibadah adalah sebuah keputusan yang hanya akan semakin memperuncing permasalahan,” katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menilai apapun pertimbangan keamanan Israel mengenai besarnya kerumunan jemaah yang hendak beribadah menyambut malam Laylat al-Qadr, harusnya pemerintah Israel bekerjasama dengan pihak otoritas Palestina,  bukan secara sepihak.

“Sehingga tidak mengakibatkan ketegangan kian memuncak dan memancing aksi kerusuhan. Keamanan Israel juga terlalu mudah menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah, ketimbang mengedepankan dialog dan pendekatan kemanusiaan,” kata Fahri Hamzah.

Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini menilai insiden tersebut, merupakan kekerasan terburuk di Al Aqsa sejak beberapa tahun terakhir.

“Hal ini merupakan titik kulminasi berbagai kebijakan pemerintah Israel yang semakin keras dalam menindas hak-hak asasi rakyat Palestina,” ujarnya.

Fahri menilai kebijakan pemerintah Israel yang melakukan penggusuran, membangun pemukiman bagi warganya,  pembatasan mobilitas warga Palestina, termasuk dalam menjalankan ibadah ke Al Aqsa, merupakan kebijakan yang cenderung apartheid dan menghancurkan rasa percaya antara warga Israel dan Palestina.

“Sangat disayangkan bahwa pemerintah Israel terus menerus memainkan eskalasi ketegangan di antara warga Israel dengan warga Palestina demi mempertahankan kekuasaannya ketimbang berupaya mencari solusi politik yang adil dan damai demi kepentingan dan kesejahteraan bersama,” katanya.

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Henwira Halim menambahkan, solusi politik tersebut hanya bisa dicapai jika ada upaya serius untuk membangun kembali kepercayaan antara warga Israel dan Palestina agar perundingan dapat berlangsung dengan konstruktif.

“Akan sangat sulit untuk melakukan perundingan mencari kata sepakat jika berbagai kebijakan destruktif pemerintah Israel terhadap rakyat Palestina terus berlangsung,” kata Henwira.

Henwira meminta pemerintah Indonesia, PBB, serta komunitas internasional atas nama kemanusiaan yang adil dan beradab agar sesegera mungkin bersama-sama mendesak Israel menghentikan perbuatan melawan hukum Israel.

Yakni aksi penggusuran pemukiman Palestina, termasuk rencana penggusuran warga di pemukiman Sheikh Jarrah dan Silwan di Jerusalem.

“Sulit membayangkan bahwa pemerintah Israel akan sukarela duduk di meja perundingan untuk mencapai sebuah solusi politik yang adil dan damai, tanpa adanya intervensi PBB dan komunitas internasional,” tegas Henwira Halim.

Seperti diketahui, Bulan Sabit Merah Palestina dalam sebuah pernyataan mengatakan, Masjid Al Aqsa, gerbang Damaskus Kota Tua dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur mengalami penyerangan pada Jumat, 7 Mei 2021 malam.

Polisi Israel menyerang jemaah yang sedang salat tarawih di Masjid al-Qiblatain di dalam Al Aqsa dengan granat kejut dan peluru karet.

Mereka berusaha membubarkan ibadah khusus di malam Ramadhan tersebut, sementara jemaah terus melakukan tarawih. Penyerangan pasukan keamanaan Israel tersebut mengakibatkan korban luka sebanyak 178 orang.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X