Partaigelora.id-Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI sekaligus Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta memberikan kuliah umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Rabu (10/12/2025).
Kuliah umum dalam rangkaian kunjungan kerja Anis Matta ke Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ini dihadiri ratusan mahasiswa.
Sekitar 350 mahasiswa, Dosen dan tenaga kependidikan terlihat antusias memadati ruangan Auditorium Mastur Jahri, Kampus 1 UIN.
Ruangan terlihat penuh sesak, hanya untuk mendengarkan kuliah umum Wamenlu Anis Matta dimoderatori oleh Siti Muflichah, S.Ag., M.Ag., M.Ed., Ph.D.
Dalam kesempatan ini, Wamenlu Anis Matta membawakan materi bertajuk ‘Peran dan Posisi Indonesia dalam Geopolitik Dunia Islam’.
Kehadiran tokoh yang juga dikenal sebagai pemikir dan penulis buku Gelombang I, II dan III Indonesia ini menjadi magnet tersendiri bagi civitas academica UIN Antasari.
Dalam paparannya, Anis Matta menekankan, Indonesia memegang kartu strategis dalam percaturan global.
Dirinya menyoroti letak geografis negeri ini yang berada di kawasan Asia-Pasifik dan tepat di tengah jalur maritim utama dunia.
Namun, lebih dari sekadar lokasi, identitas demografis dan nilai yang dianut bangsa menjadi kekuatan diplomasi.
“Indonesia adalah salah satu negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Islam masuk ke Indonesia abad ke-7. Artinya hubungan kita dengan Islam sudah lama, bahkan sebelum ada nama negara Indonesia,” ujar Anis Matta.
Lebih lanjut, Wamenlu menjelaskan, bahwa diplomasi Indonesia juga dibangun di atas fondasi solidaritas sejarah.
Dirinya menyebutkan, Indonesia merupakan bagian tak terpisahkan dari kumpulan negara Global South yang memiliki kesamaan nasib sejarah, sehingga solidaritas antarnegara menjadi sangat kuat.
“Dalam Konferensi Asia Afrika, Indonesia mendorong negara-negara yang hadir untuk melawan kolonial,” tambah Wamenlu.
Selain aspek politik dan sosial, Anis Matta juga menyinggung dimensi ekonomi dalam diplomasi Indonesia, khususnya dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Berdasarkan data tahun 2024, dirinya memaparkan, bahwa volume perdagangan Indonesia dengan negara-negara OKI telah mencapai USD 61 miliar.
“Angka ini setara dengan 12% dari total perdagangan Indonesia. Nilai perdagangan kita dengan OKI bahkan dua kali lipat dari Uni Eropa dan hampir dua kali lipat dari Amerika Serikat,” tegasnya.
Anis Matta optimistis angka tersebut masih bisa ditingkatkan, mengingat potensi besar yang dimiliki negara-negara anggota OKI untuk ruang penguatan kerja sama di masa depan.
Suasana kuliah umum tidak hanya diisi dengan dialektika akademis, namun juga aksi nyata peduli dengan isu-isu kemanusiaan.
Dalam rangkaian acara tersebut, dilakukan penyerahan donasi. Sumbangan tersebut diserahkan oleh Unit Pengumpul Zakat UIN Antasari kepada Tim Wamenlu RI, sebagai bentuk kepedulian civitas academica terhadap krisis yang terjadi.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan ramah tamah, sebelum Wamenlu melanjutkan agenda kunjungan kerjanya ke berbagai lokasi lain di Banua.

No comments