Author: Surya Irawan

Wafatnya Saefullah Jadi Alarm Nyaring Bagi Pemerintah untuk Tuntaskan Penanganan Covid-19

, , ,

JAKARTA – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menyatakan keprihatinan mendalam dan turut berduka atas meninggalnya Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah pada Rabu (16/9/2020) siang di Rumah Sakit Gatot Soebroto Jakarta, karena terpapar Covid-19. Saefullah diketahui mengidap Covid-19 pada Sabtu (12/9/2020) lalu.

“Kita semua prihatin dan berduka atas meninggalnya Bang Saefullah, Sekda Pemprov DKI Jakarta akibat Covid-19. Penyakit ini telah merenggut nyawa orang-orang dengan potensi besar dari berbagai profesi,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Kamis (17/9/2020).

Menurut Anis Matta, meninggalnya Saefullah dan sebelumnya 100 dokter di lapangan yang bekerja secara langsung menangani Covid-19 menjadi alarm yang jelas bagi pemerintah untuk mengutamakan keselamatan masyarakat.

“Berpulangnya Bang Saefullah dan lebih dari 100 dokter di lapangan, serta banyak lagi orang-orang berpotensi merupakan alarm yang sangat nyaring agar pemerintah menguatkan koordinasi serta membuat kebijakan yang mengutamakan keselamatan dan nyawa manusia,” katanya.

Anis Matta pun mendoakan para dokter yang berjihad menyembuhkan para pasien Covid-19 agar diberikan keselamatan dan perlindungan dari virus ganas yang belum ditemukan obatnya ini.

“Yang juga tak kalah memprihatinkan adalah meninggalnya para dokter yang berjuang menyembuhkan pasien yang terkena penyakit ini. Saya mendoakan agar mereka yang telah berjihad bekerja dalam penanganan pandemi diterima di sisi terbaik Allah SWT,” katanya.

Ketua Umum Partai Gelora Indonesia ini juga mengajak semua pihak mendoakan almarhum Saefullah dan berharap agar diberikan segera jalan keluar dari krisis berlarut akibat pandemi Covid-19 ini.

“Marilah kita berdoa semoga Allah SWT selalu melindungi Indonesia dan memberi jalan keluar melalui ilmu pengetahuan. Hanya kepada Allah kita memohon petunjuk dan kekuatan,” ajaknya.

Anis Matta soal Kematian Nakes: Alarm Nyaring ke Pemerintah

, , , , , , ,

JAKARTA – Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta mendorong pemerintah memperbaiki koordinasi antar lembaga dan kementerian dalam penanganan pandemi virus corona (Covid-19).

Menurut Anis, kematian ratusan tenaga kesehatan (nakees) dan yang terbaru wafatnya Sekretaris Daerah DKI Saefullah akibat terpapar Covid-19, ibarat sebuah alarm peringatan yang berbunyi nyaring.

“Berpulangnya Bang Saefullah dan lebih dari 100 dokter di lapangan, serta banyak lagi orang-orang berpotensi merupakan alarm yang sangat nyaring agar pemerintah menguatkan koordinasi serta membuat kebijakan yang mengutamakan keselamatan dan nyawa manusia,” kata Anis dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (17/9).

Berkaca dari tewasnya ratusan tenaga kesehatan itu Anis berharap agar para dokter yang berada di garda terdepan menyembuhkan pasien Covid-19 diberikan keselamatan dan perlindungan dari virus tersebut. Terlebih, virus corona sampai saat ini belum ditemukan obat dan vaksinnya.

Ia lantas mengingatkan bahwa virus corona tak pandang bulu dalam menyerang manusia. Virus tersebut bisa merenggut nyawa orang-orang dari berbagai macam profesi.

“Saya mendoakan agar mereka yang telah berjihad bekerja dalam penanganan pandemi diterima di sisi terbaik Allah SWT,” kata dia.

Data dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan ada 184 tenaga medis terdiri dari 105 dokter umum dan spesialis, 9 dokter gigi, dan 70 perawat yang telah gugur akibat Covid-19.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia berharap pemerintah mau memperhatikan nasib tenaga kesehatan yang bekerja menjadi garda terdepan penanganan pasien virus corona selama ini.

Mereka menilai tenaga kesehatan rentan terpapar Covid-19. Karena itu, pemerintah bisa memberi kemudahan bagi para nakes maupun keluarganya yang ingin memeriksakan kondisi kesehatan.

Link terkait :

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200917143017-32-547687/anis-matta-soal-kematian-nakes-alarm-nyaring-ke-pemerintah

Sumber: CNN Indonesia

Dukung Pasangan Ipuk-Sugirah, Partai Gelora Sebut Ipuk Sosok Tepat Lanjutkan Kepemimpinan Banyuwangi

, , , , ,

BANYUWANGI – Dewan Pimpinan Nasional Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia pimpinan Muhammad Anis Matta menyampaikan surat dukungannya kepada pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas dan H. Sugirah.

Surat tersebut diserahkan langsung oleh Ketua DPW Partai Gelora Jawa Timur M Siraj di kediaman Ipuk di Kebalenan, Banyuwangi, Jumat (11/9/2020) malam.

Dukungan tersebut, ungkap Siraj, karena Ipuk dinilai sebagai sosok yang tepat untuk melanjutkan pembangunan di Banyuwangi.

“Banyuwangi di bawah kepemimpinan Pak Anas ini telah berjalan sangat baik. Belum tentu ketika orang lain yang melanjutkan akan sustinable. Di sinilah kami melihat sosok Bu Ipuk adalah orang yang tepat,” ujar Siraj.

Siraj menambahkan, visi pembangunan yang telah dilakukan oleh Anas serta program yang dicanangkan oleh Ipuk, sesuai dengan visi Gelora.

“Inilah yang menjadi semangat kami untuk bersama-sama mewujudkan visi misi pembangunan Banyuwangi,” imbuhnya ditemani Sekretaris DPW Gelora Jatim Misbah.

Sementara itu, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh Partai Gelora.

“Untuk membangun Banyuwangi ini, tidak bisa sendiri. Dengan semakin banyak yang terlibat, maka akan semakin mudah proses pembangunannya. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan dari teman-teman di Gelora,” ungkap Ipuk.

Ketua TP PKK Banyuwangi itu menjelaskan, jika program yang diusungnya nanti salah satunya akan berfokus pada pemberdayaan berbasis keluarga. Yakni, melalui program Keluarga Berdaya.

“Dari pengalaman kami memimpin PKK, kami menyadari betul jika peran keluarga teramat penting. Hampir semua permasalahan yang dialami suatu daerah, berasal dari permasalahan keluarga. Maka, jika keluarga berdaya, dapat dipastikan daerah pun akan berdaya,” ungkap Ipuk.

Ketua DPD Gelora Banyuwangi Warang Agung Mandiri menegaskan komitmen Gelora untuk memenangkan pasangan Ipuk – Sugirah. Meski sebagai partai baru yang belum pernah mengikuti pemilu, ia optimistis mampu turut berkontribusi.

“Walaupun kami partai baru, kami telah memiliki struktural di seluruh kecamatan. Ini akan kami optimalkan. Apalagi dalam kepengurusan kami juga didominasi oleh anak-anak muda, ini akan menjadi energi lebih untuk menggelorakan pasangan Ipuk-Sugirah pada Pilkada Banyuwangi,” tegas Agung.

Link terkait:

https://surabaya.tribunnews.com/2020/09/12/dukung-pasangan-ipuk-sugirah-partai-gelora-sebut-ipuk-sosok-tepat-lanjutkan-kepemimpinan-banyuwangi

Sumber: Surya.co.id

Fahri: Penguasa Perlu Mulai Mengeja Kembali ‘Alif Ba Ta’ Demokrasi Indonesia

, , , , , ,

JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, negara sebelumnya percaya bahwa pikiran harus dikontrol sejak dini sehingga negara menentukan apa yang boleh dibaca dan apa yang boleh dikatakan.

Untuk mengontrol itu, pemerintah kemudian menyelenggarakan penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) sebagai alat kontrol.

“Ini yang boleh dan ini yang tidak boleh secara sepihak. Tapi kita telah hentikan kekeliruan tersebut,” kata Fahri dalam keterangannya, Jumat 11 September 2020.

Menurut dia, konstitusi telah mengatur perbedaan pendapat adalah sebuah keberkahan. Sehingga negara menjamin kemerdekaan setiap penduduk untuk berserikat, berkumpul, menyatakan pendapat baik lisan maupun tulisan.

“Konstitusi kita sekarang percaya bahwa ide dan pikiran hanya bisa dilawan dengan ide dan pikiran,” ujarnya.

Karena itu, Fahri menegaskan, kekuasaan sebesar apapun tidak bisa memusnahkan pikiran. Sebab, pikiran selalu punya cara untuk menang di depan kekuasaan sebesar apapun.

“Kita sudah pernah dengar dalam sejarah pemuda Ibrahim di depan Raja Namrudz yang memberikan argumen pikiran melawan kekuasaan. Ibrahim adalah pemuda ‘Good Looking’ yang cerdas mempertanyakan tradisi menyembah berhala saat itu,” ujarnya.

Hal ini juga dilakukan oleh seorang pemuda bernama Muhammad yang datang dengan ide ‘Islam’ di tengah masa jahiliyah. Ide tentang Islam ini membuat banyak orang tertarik, tetapi kaum mapan justru mencoba mematikannya dengan kekuasaan karena merasa terancam. Bahkan merencanakan pembunuhan dan perang terhadap Nabi Muhammad SAW.

“Apa yang terjadi? Ide Islam bersemi dan sampai sekarang ia menjadi agama yang terus berkembang, sehingga kita pun di Indonesia menjadi pemeluk Islam yang terbesar di dunia. Ini karena ide, kalau benar ia tidak bisa dilawan. Kebenaran ide hanya bisa dilawan dengan membuktikannya salah!” katanya.

Sebaliknya, yang terjadi dengan komunisme yang mulai hilang di dunia, bukan karena diperangi seperti Islam, tetapi karena ide pikirannya memang tidak benar sejak awal.

Di Amerika dan di semua negara demokrasi ide komunis tetap ada, tapi tidak bisa menang karena idenya kalah ‘dalam pertandingan’ demokrasi dan politik.

“Idenya salah! Ide komunisme mulai hilang di dunia, bukan karena diperangi tetapi karena ia tidak benar,” tandas Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia ini.

Fahri menilai andaikata Partai Komunis di Indonesia tidak melakukan pengkhianatan, tentu PKI di Indonesia tidak akan dilarang. Padahal ide komunis itu akan mati dengan sendirinya, tanpa harus diperangi.

“Komunis akan mati dengan sendirinya bahkan di negara yang partai komunisme sendiri berasal, komunisme sudah tinggal bungkus belaka,” ujarnya.

Sementara terkait UUD 1945 yang merupakan Konstitusi Indonesia, Fahri menilai sebagai jalan pikiran yang diambil negara dari sebuah perbedaan pendapat, dimana negara memfasilitasi perbedaan pendapat untuk melindungi kebebasan berkumpul dan berserikat.

“Demokrasi memang ide yang susah dan tidak mudah dimengerti. Tetapi setidaknya, seandainya para penguasa mau mendengar saja tentu ceritanya beda,” jelas Fahri.

Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 ini lantas menyentil Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi yang berencana melakukan sertifikasi terhadap 8.200 penceramah yang ditargetkan selesai pada September 2020 ini, sehingga menimbulkan polemik di masyarakat.

Hal itu akibat Menag tidak mengeja ‘alif ba ta’ demokrasi Indonesia.

“Saya mohon maaf menulis soal-soal elementer ini. Coretan kecil ini saya buat agar kaum intelektual di samping pak Menteri Agama mulai mengeja kembali, alif ba ta dari demokrasi kita. Takkan sulit jika kita mau,” pungkas Fahri.

Link terkait:

https://fixpekanbaru.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-41735930/fahri-penguasa-perlu-mulai-mengeja-kembali-alif-ba-ta-demokrasi-indonesia

Sumber: Fix Pekanbaru Pikiran Rakyat

Pilkada Gunungkidul 2020, Partai Gelora Berikan Dukungan ke Bapaslon BaBe

, , , , ,

GUNUNGKIDUL – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia secara resmi memberikan dukungan penuh pada bakal pasangan calon (bapaslon) Bambang Wisnu Handoyo dan Benyamin Sudarmadi (BaBe) di Pilkada Gunungkidul 2020.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gelora Indonesia Gunungkidul, Kurniawan Triatmaja mengatakan keputusan dukungan tersebut sudah diteken sejak 1 September lalu.

“Surat dukungan resminya ditandatangani langsung oleh ketua umum beserta sekretaris jenderal (sekjen) dari Partai Gelora,” kata Kurniawan dalam jumpa pers di Kantor DPC PDI-P Gunungkidul, Wonosari, Jumat (11/09/2020) siang.

Kurniawan mengatakan pernyataan politik ini sekaligus menepis isu yang terlanjur beredar, di mana ada bapaslon lain yang mengklaim telah mendapat dukungan dari Partai Gelora Indonesia.

Ia menegaskan pihaknya sama sekali tidak pernah menjalin komunikasi politik dengan bapaslon tersebut. Kurniawan pun menyebut klaim dukungan tersebut sebagai pembohongan publik.

“Terkait hal ini kami minta penjelasan dari pihak terkait mengenai klaim tersebut, paling lambat 2 kali 24 jam terhitung mulai hari ini,” ujarnya.

Menanggapi sikap politik Partai Gelora, Ketua DPC PDI-P Gunungkidul Endah Subekti menyatakan apresiasinya terhadap dukungan yang sudah diberikan.

Ia pun berharap dukungan dari pihak lain juga diberikan, terutama dari seluruh lapisan masyarakat.

Sebagai parpol pengusung, Endah mengatakan pihaknya akan berjuang bersama parpol pendukung dan masyarakat untuk memenangkan Babe.

Kendati demikian, ia tetap berharap kompetisi antar bapaslon yang bertarung di Pilkada Gunungkidul 2020 tetap berjalan baik tanpa friksi yang kuat.

“Apa pun hasilnya nanti akan kami terima secara ikhlas dan tulus,” kata Endah.

Kurniawan sendiri memberikan alasan mengapa memberikan dukungan ke BaBe.

Ia menyebut Bambang Wisnu Handoyo secara khusus telah berperan besar dalam pembangunan di DIY.

Selain itu ia disebut sebagai calon yang tidak menggunakan mahar politik.

Meskipun tergolong parpol baru, Kurniawan memastikan pihaknya akan mengerahkan kekuatan demi memberikan dukungan pada BaBe di Pilkada nanti.

“Kami akan membantu pemenangan terutama lewat media sosial, karena sasaran kami adalah usia milenial,” jelasnya.

Link terkait:

https://jogja.tribunnews.com/2020/09/11/pilkada-gunungkidul-2020-partai-gelora-berikan-dukungan-ke-bapaslon-babe

Sumber: Tribun Jogja

Nyatakan Dukungan, Partai Gelora Indonesia Siap Menangkan Fachrori-Syafril di Pilgub Jambi

, , , , ,

JAMBI – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyatakan dukungan dan siap memenangkan pasangan Fachrori Umar-Syafril pada konstentasi politik Pilgub Jambi Desember mendatang.

Hal ini berdasarkan SK Maklumat yang dikeluarkan DPW Partai Gelora Indonesia Provinsi Jambi terkait Pemenangan Pilgub Jambi 2020 tertanggal 7 September 2020.

Ketua DPW Partai Gelora Indonesia, Mahyudi, mengatakan, bahwa masyarakat Jambi butuh pemimpin yang berkualitas, syarat pengalaman dengan semangat Arah Baru dalam rangka menciptakan pemerintahan yang bersih dan pembangunan berkelanjutan guna mewujudkan Jambi BERKAH 2024.

“Partai Gelora Indonesia sebagai partai yang bergerak dengan narasi Arah Baru Indonesia berpandangan bahwa dengan segala integritas dan pengalamannya, pasangan Fachrori-Syafril mampu menyakinkan menjawab tantangan pembangunan daerah yang berkelanjutan,” katanya Kamis (10/9).

Dia menegaskan, Partai Gelora Indonesia mendukung pasangan Fachori-Syafril berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Nasional dengan Nomor: 99/SKEP/G:R/IX/2020 tanggal 5 September 2020.

“Kami akan melakukan konsolidasi struktur mulai dari DPW, DPD, DPC dan PAC, kader serta simpatisan terlibat aktif melakukan kampanye pemenangan pasangan Fachrori-Syafril,” tegasnya.

Selain itu, dirinya pun mengakui bahwa pihaknya akan turut serta menjaga kondusifitas Pilkada 2020 demi terciptanya Pilgub Jambi yang berkualitas dan bermartabat.

Link terkait:

https://www.jambiupdate.co/read/2020/09/10/87776/nyatakan-dukungan-partai-gelora-indonesia-siap-menangkan-fachrorisyafril-di-pilgub-jambi

Sumber: Jambiupdate.co

Makna 75 Tahun Kemeredakaan, Menata Arah Indonesia di Masa Depan

, , ,

(Sebuah pikiran sederhana dari anak pinggiran untuk Indonesia di masa depan)

KEMERDEKAAN yang kita raih adalah anugerah terindah dari Allah SWT untuk bangsa ini. Lepasnya bangsa ini dari cengkeraman penjajah tidaklah semudah membalik telapak tangan. Kemerdekaan yang diraih penuh cucuran keringat, tetesan darah, ribuan nyawa yang tak bisa dibayar dengan apapun. Berapa banyak para pejuang yang gugur, berapa banyak anak-anak yang kehilangan orang tuanya, berapa banyak wanita yang kehilangan suaminya demi membela tanah air ini lepas dari penjajahan. Sebuah pengorbanan yang luar biasa, dipertaruhkan untuk satu tujuan yakni menghirup udara kebahagian dari penjajahan.

Terbebasnya bangsa ini dari penjajahan harapannya menjadi pelecut semangat dan perlu semakin banyak generasi muda yang merasakan secara langsung makna kemerdekaan ini agar bisa meneladani generasi pejuang sebelumnya. Semangat perjuangan ini harus terus berlanjut dan membara hingga generasi mendatang.

Mewariskan dan menanamkan berbagai semangat tersebut juga merupakan cara untuk memaknai kemerdekaan. Memaknai kemerdekaan adalah mengaktualisasikan diri kita pada nilai-nilai kebaikan seperti keikhlasan dalam berjuang, kegigihan, semangat pantang menyerah dalam mencapai sebuah tujuan, serta semangat kegotong royongan dalam realitas kehidupan sosial.
Sebagai muslim, di hari kemerdekaan ini kalau kita cermati tidaklah cukup bagi kita merayakan hari kemerdekaan ini sebatas dengan mengadakan lomba-lomba saja. Tetapi, semestinya umat Islam lebih banyak menebar manfaat dan kebaikan kepada sesama. Bagi umat Islam, anugerah kemerdekaan ini seharusnya dijadikan momentum untuk menghidupkan rasa syukur kita kepada Allah SWT.

Syukur terhadap kemerdekaan merupakan segala bentuk aktivitas seorang hamba dalam rangka mendayagunakan semua nikmat yang Allah berikan kepadanya menuju tujuan manusia itu diciptakan yaitu beribadah kepada Allah SWT. Indikasi dari rasa syukur yang mendalam sudah sepatutnya dibuktikan dengan hal nyata di dalam kehidupan sehari-hari.

Ungkapan rasa syukur terhadap perjuangan para pahlawan adalah bagian rasa syukur kita juga kepada Allah. Ini selaras dengan hadits Nabi SAW yang berbunyi:
مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ
Barang siapa tidak berterima kasih kepada manusia, berarti dia sama saja tidak berterima kasih kepada Allah SWT. (HR. Ahmad)

Paling tidak ada dua cara menghargai jasa para pahlawan. Pertama, mendoakan kepada Allah agar mereka yang saat ini sudah wafat mendapatkan balasan kenikmatan dari Allah SWT. Kedua, melanjutkan perjuangan mereka, yaitu mewujudkan cita-cita kemerdekaan dengan cara menebar manfaat dan kebaikan demi kemajuan bangsa yang kita cintai ini. Selain itu sebagai warga negara, kita adalah menjadi perawi peradaban berikutnya, oleh sebab itu perlu proposal hidup agar hidup kita selama di dunia ini bermakna dan mendapat keberkahan dari Allah SWT.

Indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan jaya. Indonesia sejak dulu kala, selalu dipuja-puja bangsa. Indonesia merupakan negara yang kaya dan memiliki keindahan yang luar biasa. Namun, ada beberapa pesan dan harapan nih untuk seluruh masyarakat Indonesia, pesan dan harapan ini merupakan keresahan dan keinginan yang diharapkan dapat menjadikan Indonesia menjadi lebih baik dan lebih maju di masa yang akan datang. Bersama-sama berpegang tangan untuk mewujudkan Indonesia maju dan Indonesia jaya. Hal itu dikarenakan mewujudkan mimpi Indonesia adalah tugas kita bersama, seluruh masyarakat Indonesia bukan hanya tugas satu atau dua orang saja.

Ada beberapa pesan dan harapan bersama yang perlu kita capai agar bangsa kita ini senantiasa dalam kemakmuran dan kesejahteraan. Yaitu :

  1. Pada Bidang Ekonomi
    Pemerataan kesejahteraan adalah harapan semua warga Indonesia. Bisa diikatakan orang tidak akan mampu berpikir kalau perutnya masih lapar. Perlu diisi dulu perutnya maka akan mudah untuk bertenaga dan berpikir. Demikian juga sebuah negara, sektor ekonomi adalah jantung dari dari masyarakat karena menyangkut isi perut dan kesejahteraan warga negara. Dalam hal ekonomi kita bisa belajar pada bangsa Jepang bagaimana mereka menggerakkan roda perekonomian mereka yakni dengan menghidupkan UMKM sektor perekonomian rumah tangga. Pemerintah bisa lebih optimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pemberdayaan UMKM mentransformasikan UMKM ke arah ekspor menjadi wajib dan UMKM juga harus bergerak untuk memproduksi barang-barang substitusi impor, yang selama ini memberatkan neraca perdagangan nasional. Melalui pemberdayaan sektor UMKM ini mampu menjamah hasrat kemajuan pada lapisan terkecil warga masyarakat. Sehingga angka kemiskinan semakin menurun dan lapangan kerja rakyat kecil semakin luas.
  2. Pada Bidang Pendidikan
    Pada bidang pendidikan, tampaknya tidak akan pernah bosan kita katakan. Pendidikan merupakan pintu gerbang bagi para penerus bangsa untuk memeroleh berbagai ilmu dan pelajaran yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kesenjangan sosial yang terjadi di dalam dunia pendidikan Indonesia. Salah satunya adalah perbedaan antara fasilitas penunjang pendidikan di pusat kota dan daerah. Masih banyak sekolah-sekolah yang masih jauh dari kata layak dan nyaman. Contohnya saja di masa Pandemi Covid 19 ini. Banyak hambatan dan tantangan yang perlu kita cari solusinya bersama. Akses internet, quota, jarak tempuh siswa yang jauh, rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan mahalnya biaya pendidikan. Akan sangat baik jika memang anak-anak negeri ini dapat mengenyam pendidikan tanpa harus khawatir mengenai fasilitasnya, sehingga nantinya ilmu yang mereka dapatkan menjadi bekal untuk membuat hidupnya menjadi lebih baik. Menyambung tongkat estafet para pejuang negeri ini untuk kehidupan yang lebih maju dan bermartabat. Pada bidang pendidikan ini sangat erat kaitannya dengan ekonomi, karena kalau pendapatan kita rendah maka pembiayaan pada sektor pendidikan juga akan sedikit.
  3. Pada Bidang Kesehatan
    Akses layanan kesehatan yang cepat, murah dan baik harapannya juga dirasakan oleh semua warga. Peningkatan kualitas kesehatan dengan baik akan tercipta, jika fasilitas dan akses kesehatan terpenuhi serta persebarannya merata. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat harus melibatkan seluruh masyarakat Indonesia, terutama masyarakat 3T (tertinggal, terdepan, terluar), dengan perhatian yang diberikan merata kepada setiap provinsi, diharapkan mampu mengurangi permasalahan kesehatan di seluruh Indonesia. Selain itu pemahaman kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hidup sehat, apalagi dalam masa Pandemi Covid 19 ini, perlu upaya berbagai pihak untuk menggaungkan pola hidup sehat sehingga menjadi sebuah kesadaran bersama. Mengembangkan obat-obatan herbal dan alami dari bahan baku alam Indonesia perlu digalakkan sehingga bisa lebih ekonomis dan kecil efek samping. Selain itu juga kita harus peka dan waspada terhadap setiap jenis vaksin yang masuk dari luar negara kita ke dalam negara kita, karena boleh jadi itu bagian dari strategic war dari negara lain untuk menghancurkan negara kita.
  4. Pada Bidang Pertahanan dan Keamanan
    Dalam hal pertahanan dan keamanan, harapannya negara kita jangan sampai diintervensi oleh bangsa lain. Baik dari sektor udara, darat maupun laut. Peningkatan sistem pertahanan dan keamanan, memang harus melibatkan seluruh elemen kekuatan bangsa ini meliputi tenaga manusia (manpower), industri dan material industri, ilmu pengetahuan dan teknologi. Akses dan fasilitas di daerah perbatasan adalah bagian hal yang menjadi perhatian serius bersama. Bagian kemaritiman, daerah lautan yang begitu luas perlu stategi untuk menjangkaunya agar bisa lebih mudah terkontrol. Selain itu kejelasan daerah teritorial kelautan kita harus kita jaga dengan cermat. Letakkan di sana pertahanan berlapis untuk menjaga keutuhan kekayaan alam, sumber daya kelautan dan tanah air kita. Pemberlakuan pajak pada daerah strategis di selat-selat yang berbatasan langsung dengan wilayah internasional yang di lalui oleh negara lain dan itu bisa menjadi tambahan pemasukan bagi negara kita sehingga terjadi peningkatan pendapatan devisa serta negara kita berwibawa di mata dunia.
  5. Pada Bidang Teknologi
    Penggunaan internet memang sudah bukan hal yang asing lagi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Qouta internet sudah menjadi kebutuhan wajib. Realitas sekarang ini setiap orang selain handphone, charger, power bank dan colokan adalah semacam menu wajib yang harus ada di dalam tas mereka masing-masing.
    Pada era digital sekarang ini hampir dipastikan akan sangat menyulitkan jika tidak ada internet. Seluruh aktifitas yang ada kini bisa didapatkan dengan lebih mudah melalui satu ketukan saja di perangkat elektronik yakni handphone. Mulai dari komunikasi, transportasi, ekonomi, kesehatan, berbagai macam jenis transaksi dan masih banyak lagi yang lainnya. Contoh permasalahan yang kita hadapi pada masa pandemic Covid 19 ini, hampir semua sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran tersebut tentunya memerlukan quota internet dan jaringan yang harus memadai. Mungkin yang kita rasakan akses internet dan layanan sinyal jaringan yang baik perlu pemerataan yang dirasakan oleh masyarakat sampai ke semua pelosok negeri. Oleh karena itu, hal ini menjadi pikiran bersama dari sejak dini perlu terus ditingkatkan berbagai kreativitas serta diperlukan wadah untuk ide-ide kreatif dari anak bangsa kita karena jika teknologi dapat dikembangkan dengan baik dan optimal. Maka teknologi betul-betul akan berpengaruh lebih besar dan memberikan dampak positif terhadap kemajuan bangsa kita.

Mengutip pesan dari Jenderal Soedirman :
“Hendaknya perjuangan kita harus kita dasarkan pada kesucian. Kami percaya bahwa perjuangan yang suci itu senantiasa mendapat pertolongan dari Tuhan.”

Sebuah refleksi bersama Surah Al Bayyinah ayat kelima agar kita senantiasa memurnikan niat kita dalam beribadah, beraktifitas dan berjuang untuk mencari keridhaan Allah SWT. Entah itu dia sebagai rakyat, pengusaha, pejabat dan lain-lain. Karena dari situ akan datang pertolongan Allah SWT.

Oleh: Akhmad Muzakir – Pemenang Lomba Karya Tulis Kemerdekaan Periode-2

Partai Gelora Tancap Gas Beri Dukungan di 14 Pilkada se-Jatim, Kota Surabaya Menyusul

SURABAYA – Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) memastikan akan ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan pilkada serentak 2020. Sekalipun, berpredikat partai baru dan belum memiliki kursi di parlemen.

Dari 19 pilkada di jawa Timur, DPW partai Gelora Jatim telah menyerahkan rekomendasi kepada 14 calon kepala daerah di Jawa Timur.

Di antaranya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Tuban, Pasuruan, Situbondo, dan Banyuwangi.

Kemudian, Sumenep, Kota Blitar, Ngawi, Pacitan, Trenggalek, Mojokerto dan Jember.

Sedangkan untuk lima daerah lainnya, termasuk Surabaya, belum menentukan pilihan.

Ketua DPW Parta Gelora Jatim, Muhamad Sirot, menjelaskan pihaknya memiliki pertimbangan matang dalam memberikan dukungan, termasuk di Surabaya.

Di Kota Pahlawan, Sirot menilai kedua calon, baik pasangan Eri Cahyadi-Armuji maupun pasangan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno memiliki bobot yang nyaris sama.

“Hal ini dilihat baik dari sisi kapasitas maupun kapabilitas,” ujar Sirot.

Selain itu, Surabaya juga menjadi kota terbesar kedua setelah DKI Jakarta.

Sehingga, Surabaya selaiknya harus di pimpin oleh Wali Kota yang tepat.

Karena itu, Gelora Surabaya saat ini masih berkomunikasi dengan kedua calon.

“Kami membawa amanah dari kader dan relawan Gelora Surabaya yang jumlahnya cukup besar,” katanya

Pada prinsipnya,Partai Gelora telah memiliki kriteria calon yang akan diusung.

Di antaranya, kapasitas kepemimpinan calon, tingkat keterpilihan yang dibuktikan denjan survei, dan komitmen kerakyatan.

Pasca pemberian rekomendasi, Partai Gelora akan langsung menjalankan mesin pemenangan.

“Gelora di Surabaya tidak bisa dipandang sebelah mata karena kami punya kekuatan hingga di akar rumput,” tegasnya.

Sebagai gambaran, jumlah pengurus DPD Gelora di Kota Surabaya mencapai 120 orang.

Hal ini masih akan didukung oleh pengurus DPC, ranting, hingga pemenangan di tiap TPS.

“Alhamdulillah, kami sudah memiliki 100 persen kepengurusan di tingkat DPC dan memiliki 3- 5 relawan berbasis TPS,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Partai Gelora telah menerima SK dari Kemenkumham sehari menjelang Hari Kebangkitan Nasional.

SK badan hukum partai Gelora sudah diterbitkan oleh Kemenkumham pada 19 Mei 2020.

Tak hanya mempersiapkan diri untuk memperkuat struktur organisasi partai, partai yang dipimpin Anis Matta ini juga mempersiapkan Pilkada 2020.

Sekalipun, partai ini belum berhak untuk mengusung calon kepala daerah.

“Terkait Pilkada, Partai Gelora Indonesia belum punya hak untuk mengusung paslon (pasangan calon),” kata Sekjen Partai Gelora Indonesia Mahfuz Sidik, Jumat (22/5/2020).

Kendati demikian, Mahfuz Sidik mengatakan Pilkada akan menjadi ajang latihan bagi pengurus daerah mengelola kontestasi politik lokal.

“Tapi momen Pilkada akan dimanfaatkan untuk latihan politik bagi struktur dan pengurus daerah-daerah mengelola kontestasi politik lokal,” ujarnya.

“Bisa dalam bentuk mendukung paslon atau literasi Pilkada agar masyarakat mendapatkan hasil Pilkada yang lebih baik,” imbuhnya.

Link terkait:

https://surabaya.tribunnews.com/2020/09/08/partai-gelora-tancap-gas-beri-dukungan-di-14-pilkada-se-jatim-kota-surabaya-menyusul?page=all

Sumber: Surya.co.id

Anis Matta: Pondok Pesantren Terbukti Bisa Harmoni dengan Teknologi Digital Tanpa Hilangkan Nilai-nilainya

, , ,

SURABAYA – Ketua Umum Partai Gelora (Gelombang Rakyat) Indonesia Anis Matta mengunjungi Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam, Gombara, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (4/9/2020).

Pondok pesantren ini adalah tempat dahulu Anis Matta menimba ilmu agama enam tahun dan menjadi alumni pada 1986.

Sehingga Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam, Gombara ini, tak asing bagi Anis Matta.

Ketika undangan silaturahmi alumni pesantren tersebut, maka Anis Matta meluangkan waktu untuk hadir.

Kehadirannya dalam silaturahmi ini juga menjadi kerinduan tersendiri kepada teman-teman satu angkatan dan para guru-gurunya.

Bahkan kata Anis Matta, setiap kali ke Makassar, ia selalu menyempatkan diri datang ke Gombara untuk bertemu guru-gurunya.

“Peran para guru itu lebih banyak membangun motivasi atau sebagai motivator, ketimbang sekadar mengajar materi pelajaran,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Minggu (6/9/2020).

“Tempat ini dulu terpencil dan sepi. Kita belajar di bawah pohon, tapi kami selalu tersambung dengan cita-cita besar, karena guru kami dulu semuanya motivator,” lanjut Anis Matta mengurai kenangannya.

Karena itu, Anis Matta selalu mengingat jasa-jasa gurunya tersebut, yang telah menjadikannya sebagai seorang motivator, menjadikan Indonesia kekuatan lima besar dunia.

Ia pun sangat berkesan terhadap foto KH Abdul Jabbar Ashiri, saat berkesempatan berkeliling melihat foto-foto kenangan di pesantren itu. KH Abdul Jabbar Ashiri merupakan guru Anis Matta saat mondok.

“Beliau guru saya. Saya selalu berdoa untuk beliau (KH. Abdul Jabbar Ashiri, red) yang telah mendedikasikan diri dalam membangun pesantren ini,” katanya.

Namun, menurut Anis Matta, membangun pesantren dahulu dengan sekarang dan kedepan memiliki perbedaan signifikan.

“Tantangan besar yang akan dihadapi dunia pesantren ke depan dalam menghadapi kemajuan teknologi digital. Semua orang bisa mengakses ilmu pengetahuan secara mandiri,” katanya.

Anis Matta berharap dunia pesantren harus bisa segera beradaptasi tanpa menghilangkan nilai-nilai keunggulan pesantren dalam membentuk generasi Islam unggul, berdaya saing dan berakhlak mulia.

“Dalam situasi kemudahan akses pengetahuan di era digital ini, maka peran guru seharusnya lebih kuat sebagai motivator atau mengajari murid bagaimana belajar,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Matta juga mengunjungi pesantren lainnya tempat dia menimba ilmu agama di Makassar, yakni Pesantren Darul Aman.

Anis Mattà bertemu dengan KH Abdul Djalil Thahir, salah seorang gurunya yang masih hidup hingga saat ini yang juga merupakan salah satu pendiri pesantren tersebut.

Abdul Djalil Thahir dikenal sebagai yang berpengaruh terhadap pembentukan hati dan jiwa Anis Matta.

“Saya sudah melihat jiwa pemimpin anak ini (Anis Matta red), bukan hanya cerdas tapì juga pemberani dia. Dia pernah pimpin temannya demo saya,” tawa KH Abdul Djalil Thahir sambil mengenang saat menjadi guru Anis Matta.

Link terkait:

https://www.timesindonesia.co.id/read/news/295020/anis-matta-pondok-pesantren-terbukti-bisa-harmoni-dengan-teknologi-digital-tanpa-hilangkan-nilainilainya

Sumber: Times Indonesia.co.id

Bos Gelora Dorong Revolusi Pendidikan

, , ,

JAKARTA – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengatakan, untuk memperkuat pendidikan politik di Indonesia, harus menjadikan universitas sebagai mitra pemikiran strategis terhadap kebijakan pemerintah.

Contohnya dalam pandemi Covid-19, para ilmuwan di perguruan tinggi saat ini tengah berlomba-lomba untuk menciptakan yang mendukung penanganan Virus Corona (Covid-19), maupun vaksinnya yang masih terus dikembangkan dan dilakukan uji coba.

Nah, mestinya kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19 itu berbasis pada science dan perguruan tinggi sebagai mitranya dalam memutus mata rantai penyebaran Corona tidak semakin meluas.

“Adapun gerakan pertama Partai Gelora adalah melakukan revolusi pendidikan dengan menjadikan politik sebagai industri pemikiran, di mana universitas sebagai mitra berpikir,” beber Anis Matta.

Sebab, platform politik saat ini sangat lemah dan hanya menjadi alat kekuasaan, akibatnya berpengaruh pada keseriusan pemerintah menangani Covid-19, terutama menurunkan kurva penyebaran dan kasus Corona agar segera melandai.

“Jika hal ini dibiarkan dan platform politiknya tidak diperkuat, maka sulit bangsa ini mengharap kemajuan masa depan bangsa,” katanya.

Menanggapi hal ini, Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam sependapat dengan Anis Matta.

Ia menyampaikan terima kasih atas kesediaan Anis berbagi pemikiran di UNM. “Kami siap diajak jadi teman berpikir,” kata Prof Husain.

Link terkait:

https://rmco.id/baca-berita/parpol/46597/bos-gelora-dorong-revolusi-pendidikan

Sumber: RMco.id (Rakyat Merdeka)

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X