Tag: bidang perempuan

Ratih Sanggarwati Janjikan 30 Ribu Beasiswa Jika Terpilih sebagai Anggota DPR RI Periode 2024-2029

, , , , , , ,

Partaigelora.id – Politisi Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Ratih Sanggarwati, calon anggota legislatif (caleg) dari daerah pemilihan Jawa Timur V Malang Raya (Kota/kabupaten Malang dan Kota Batu) dari Partai Gelora membagikan pengalaman uniknya saat menjadi Anggota DPR RI Periode 2009-2014 lalu.

Ketika itu, Ratih duduk di Komisi X yang membidangi pendidikan selama 18 bulan dari 2018 hingga Oktober 2019 dari partai lamanya.

Ratih mengatakan, pentingnya seorang wakil rakyat memberikan kontribusi yang berarti kepada masyarakat. Salah satu kontribusi diungkapkannya adalah upayanya membawa beasiswa ke dalam lingkup Komisi X DPR.

“Dalam pengalaman tersebut, kami berhasil membawa beasiswa untuk masyarakat. Apabila saya terpilih di Komisi X, kami akan menyampaikan kepada masyarakat bahwa terdapat 30.000 beasiswa yang dapat kami berikan. Ini adalah hal yang ingin kami sampaikan kepada mereka,” ujar Ratih, Selasa (11/7/2023).

Hal itu disampaikan Ratih Sanggarwarti saat menjadi narasumber dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema ‘Caleg Artis Dobrak Hegemoni Politik’ yang digelar di Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta.

Diskusi ini juga dihadiri Anggota DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Arzeti Bilbina dan caleg Partai Solidaritas Indonesia Diadbadai Hollo (Badai Krispatih).

Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora ini mengatakan, setiap caleg yang maju di Pemilu 2024 harus memperhatikan dengan seksama kebutuhan khusus daerah pemilihannya.

Ratih menggambarkan Malang Raya sebagai kota yang kaya akan perguruan tinggi dengan 90 institusi pendidikan tinggi.

Sehingga setiap kali berkesempatan bertemu dengan akademisi, Ratih berusaha untuk menyampaikan pesan yang relevan dengan dunia pendidikan.

Bahkan, ketika melakukan kunjungan kerja di Universitas Brawijaya, para calon profesor memberikan dukungan mereka.

Ratih kemudian menyampaikan hal tersebut kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menunjukkan minatnya.

“Saya tidak bisa menyampaikan visi dan misi kepada orang-orang yang anti politik, karena mereka selalu berpendapat bahwa memilih seorang calon hanya menghasilkan janji-janji kosong. Namun, ketika kita sudah bekerja, kita dapat menyampaikan segala hal yang telah kita lakukan,” tegas Ratih.

Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), fungsi utama Ratih adalah terkait pembuatan undang-undang, penganggaran, dan pengawasan.

Namun, ia menyadari bahwa dengan popularitasnya sebagai figur publik, ia memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap masyarakat. Oleh karena itu, ia selalu berusaha untuk memberikan konten yang berkualitas.

“Para sahabat saya sendiri, terutama mereka yang berada di komisi IV, tidak boleh malas mengisi diri. Jika, misalnya, di komisi IV mencari hal-hal yang berkaitan dengan pemilih, maka ketika Mas Badai, seorang penyanyi, tampil, dia telah berhasil mendapatkan setengah dari perhatian penonton,” jelas Ratih.

“Namun, ketika saya menyampaikan bahwa saya akan membawa hal-hal tersebut kepada masyarakat melalui komisi ini, suara saya akan terdengar jelas. Inilah beban berat yang kami, sebagai figur publik, harus pikul. Ketika kita terlibat dalam partai politik, jangan hanya menjadi pengumpul suara semata,” tambah Ratih.

Ratih menekankan pentingnya memanfaatkan posisinya untuk memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat.

Ia menjelaskan bahwa menjadi pengumpul suara hanya merupakan langkah awal, namun setelah memperoleh suara yang banyak dan kursi yang signifikan, tanggung jawab tidak berhenti di situ.

Ratih selalu berpendapat bahwa setelah terpilih, ia harus terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tugas di komisi yang akan dijalani.

Ratih mengungkapkan bahwa ia tidak ragu dalam memilih antara panggung busana dan posisinya di Komisi X. Ia mempertimbangkan dengan matang sebelum mengambil keputusan, dan jika ia terlibat sebagai juri atau pelatih di acara busana, itu merupakan hal yang berbeda.

“Pengalaman seorang penyanyi berbeda dengan pengalaman kami sebagai peragawati. Tetapi yang paling penting, kami merasa beruntung,” pungkasnya.

Ratih menambahkan akan menggandeng para selebgram lokal untuk mempromosikan dirinya sebagai caleg dapil Malang Raya.

Ia menilai para selebgram lokal ini punya follower atau pengikut sendiri, sehingga akan efektif sebagai media pemenangan.

“Kami tentu saja kami juga bekerja di media sosial sendiri, karena kami punya komunitas saya sendiri yang terhubung dengan politik. Tapi kami akan ajak selebgram lokal bersama-sama untuk promosi kita. Jadi ini keuntungan kami maju di Malang Raya,” katanya.

Ratih yakin Partai Gelora yang mendapatkan nomor urut 7 sebagai peserta Pemilu 2024 lolos ke Senayan dan memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary treshold) 4 %, meskipun statusnya sebagai partai baru atau pendatang baru dalam kancah perpolitikan nasional, yang baru ikut kontestasi Pemilu 2024.

“Semua pada nanya ke saya, suami saya sampai tanya, susah nggak sebagai partai baru. Jawaban saya, susah kalau ketua umumnya bukan Anis Matta. Dan susah Wakil Ketua Umumnya bukan Fahri Hamzah. Itu jawaban saya,” pungkas Ratih.

Fahri Ajak Masyarakat Jaga Tiga Keseimbangan Agar Tetap Bahagia Saat Pandemi Covid-19

, , , , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengajak semua pihak untuk menjaga keseimbangan kesehatan fisik, fikiran dan jiwanya agar tetap bahagia dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini.

“Karena orang yang tidak punya kebahagian tidak akan bisa menyebarkan optimisme. Bagaimana dia bisa mengajak orang bahagia, sementara dia sendiri tidak bahagia,” kata Fahri dalam keterangannya, Sabtu (10/4/2021).

Hal itu disampaikan Fahri saat menjadi keynote speker acarara Ngrumpi#6  dengan tema ‘Perempuan Bahagia Itu Sehat’ yang diselenggarakan Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia, Jumat (9/4/2021).

Menurut Fahri, kebahagian itu sangat penting bagi umat manusia baik itu, laki-laki dan perempuan. Masalah kebahagian juga diatur dalam tradisi bernegara, konstutusi dan agama.

“Kebahagian itu tema penting, tapi jarang dianggap penting. Saya sering mengajukan tema ini, apalagi kalau soal agama, karena memotivasi orang untuk bahagia itu jauh lebih kena. Kebahagian itu dicari sendiri, bukan dari orang lain sehingga menjadi lifestyle to habit,” katanya.

Karena itu, Fahri berharap Bidang Perempuan Partai Gelora Indonesia bisa menelurkan semboyan ‘Happines Is My Habit (kebahagiaan itu kebiasaan saya)

“Happines is my is habit, bahagia itu kebiasaanku, every minute,  every time, happines.  So happines itu harus menjadi kebahagiaan dan jadi rutinas kebiasaan,” kata Fahri.

Di beberapa negara seperti Uni Emirat Arab (UEA) misalnya, lanjut Fahri, kebahagian itu bahkan menjadi departemen sendiri dan dipimpin oleh seorang perempuan. 

“Topik kebahagian ini harus diperdalam dan kita mengeksplor kebiasaan orang bisa bahagia, daripada mengeksplor kebiasaan bersedih. Sekarang ini tangis sedihnya lebih banyak daripada tangis bahagia, padahal kita harus memperbanyak tangis bahagia, bukan tangis sedih,” ujar Fahri.

Fahri kemudihan mencontohkan soal kelahiran Partai  Gelora seperti dinantikan oleh kedua orang tuanya, orang yang melihat dengan tangis kebahagian, bukan kesedihan. 

“Kita harus mentradisikan tangis kebagiaan itu, karena bisa  memperbesar volume rongga dada kita, sehingga kita bisa menghadapi tantangan masa depan,” kata mantan Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini.

Fahri menegaskan, dalam latihan keseimbangan, kita sering mendapatkan motivasi untuk mencari kebahagian. Dimulai dari latihan menjaga kesehatan fisik, pikiran dan jiwa.

“Sebentar lagi memasuki bulan Ramdhan, mau nggak mau kita stop makan dan memperbanyak ibadah pada malam hari. Jadi ada semacama overhaul dari kesehatan fisik menuju keseimbangan. Fisiknya terkoreksi, dan ahli kesehatan tidak ada yang menyatakan tidak puas,” katanya.

Sementara kesehatan fikiran harus diperbanyak dengan membaca buku, sehingga bisa berpikiran sehat dan memiliki nalar dalam mencerna pembicaraan di ruang publik.

“Kalau kesehatan jiwa harus sering bertanya, bercermin dan evaluasi setiap saat untuk menjadi lebih baik dan bisa menjadi energi buat kita, dan berani berbicara,” katanya.

Tiga keseimbangan fisik, fikiran dan jiwa ini, kata Fahri, akan melahirkan kebahagian. Ia berharap tema-tema seperti ini harus menjadi bahan diskusi dalam situasi pandemi Covid-19, sehingga orang bisa menemukan kebahagian, bukan kesedihan. 

“Kita perlu sharing-sharing dalam acara Rumpi seperti ini karena sharing happines menarik orang-orang. Sehingga rumpi yang dulu konotasi negatif, jadi positif. Jadi ruang untuk menemukan kebahagian, mendengar hal-hal bahagia. Saya suka rumpi ini, bukan rumpi yang lain,” kata tandas Fahri.

Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia Ratih Sanggarwati mengatakan, Ngrumpi#6 dengan tema ‘Perempuan Bahagia Itu Sehat’ semakin menegaskan, bahwa perempuan bahagia itu sehat.

Ahli kesehatan perempuan lulusan Harvard University, dr Roy Panunsunan Sibarani mengatakan, kebahagian itu terbentuk dari diri sendiri yang berasal dari pikiran positif, bukan negatif.

“Saya punya pasien usianya 78 tahun yang selalu dihantui kekuatiran kesehatannya karena memiliki penyakit diabetes dan hipertensi. Pasien saya takut mati kena Covid-19 seperti temennya yang berusia 93 tahun,” kata Roy.

Ia kemudian menasehati pasien agar tidak perlu takut, dan terus menumbuhkan kebahagian. Sakit dan ketakutan itu bisa timbul karena pikiran-pikiran negatif. 

“Kalau kita bilang sakit ya akan menjadi sakit, jadi sangat berpengaruh pada bentukkan pikiran kita sendiri. Saya bilang jangan main-main dengan fikiran, karena fikiran ini selalu menghantui ibu,” kata Roy menasehati pasiennya. 

Roy mengingatkan agar setiap orang tidak mempersepsikan pikiran negatif atau jelek saja, melainkan harus selalu optimis dalam setiap mengerjakan sesuatu. 

“Kehidupan kita kalau selalu diliputi rasa cemas, tentu tidak akan bahagia. Kalau sudah begitu, hidup sudah tidak ada gunanya. Jadi saya setuju perempuan bahagia itu sehat, bisa juga permpuan sehat itu bahagia. Perempuan itu tangguh sekali saat pandemi Covid-19 saat ini,” pungkas Roy.

Kaum Perempuan Diharapkan Gunakan Medsos untuk Berkontribusi Bagi Kemajuan, bukan Sekedar Urusan Rumah Tangga

, , , ,

Kaum perempuan diharapkan dapat memanfaatkan media sosial (medsos) sebagai kegiatan positif dalam ikut serta memberikan kontribusi memajukan Indonesia. Bukan sebaliknya, hanya digunakan untuk update status urusan rumah tangga saja.

“Melalui ‘Ngumpi Gelora’ ini, saya berharap para perempuan aktif berkiprah, tidak hanya konteks rumah tangga saja, tapi juga dapat memberikan kontribusi lebih luas lagi melalui penggunaan media sosial ini,” kata Ratih Sanggarwati, Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Minggu (21/3/2021).

Pernyataan Ratih tersebut, disampaikan saat menjadi Keynote Speaker dalam acara #NGRUMPI3 dengan tema ‘Perempuan Aktif dan Media Sosial’ pada Jumat (19/3/2021) petang lalu.

Menurut Ratih, ‘Ngrumpi Gelora’ (Ruang untuk Maju Perempuan Indonesia Partai Gelora) diselenggarakan dengan tujuan untuk menghimpun para perempuan yang ingin berkortribusi memajukan indonesia menjadi lima besar dunia.

“Tema ini menarik, perempuan aktif di media sosial, bahwa . betapa digdayanya para perempuan dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Ada peningkatan aktivitas di media sosial, dimana perempuan lebih banyak di rumah,” kata Ratih.

Ia mengungkapkan, terjadi peningkatan aktivitas kaum perempuan di medsos sebesar 40 persen sejak Maret 2020, pertama kali pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia.

“Penggunaan Instagram, Facebook, Twitter, WhatsAPP, Telegram ataupun Tiktok semuanya ada peningkatan secara drastis. Booming media sosial berdampak positif, tetapi juga ada dampak negatifnya,” ujar Ratih.

Ratih mengaku tidak anti medsos, tetapi ia mengajak perempuan Indonesia untuk cerdas dalam menggunakan medsos.

“Sebagai perempuan kita harus cerdas. Potensi media sosial ini bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan produktif dan berdaya guna,” katanya.

Beberapa manfaat dari medsos yang bisa dimanfaatkan adalah sebagai ruang untuk mengekspresikan diri dan sarana komunitas kaum perempuan.

“Saya berharap makin banyak perempuan yang bergabung dalam ‘Ngrumpi Gelora’ untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas diri menjadi pribadi lebih baik lagi,” katanya.

Untuk meningkatkan kapasitas diri, Ketua Biro Pengembangan Diri, Bidang Perempuan Partai Gelora Indonesia Tanti Lidia menilai, kaum perempuan harus melakukan personal branding

“Personal branding ini penting sekali, apalagi kalau kita berbinis. Kita akan kehilangan reputasi dan kehilangan peluang bisnis, kalau kita tidak membranding diri kita mulai sekarang,” kata Tanti.

Medsos, terutama Instagram, lanjutnya, bisa digunakan untuk membranding diri, tetapi dengan catatan memiliki follower (pengikut) yang banyak.

“Kita harus rajin posting di Istagram untuk meningkatkan follower. Jangan posting yang tidak berguna atau tidak bermanfaat, serta berikan like kepada folower. Jangan jutek-jutek kalau mau membranding diri,” tandasnya.

Tanti menambahkan, perlunya posting hal-hal yang bermanfaatkan agar para follower dapat memberikan tanggapan terhadap apa yang diposting, bahwa sesungguhnya kita adalah seorang professional.

“Jadi sahabat Gelora akan menghabiskan banyak waktu membangun branding diri. Di era digital revolusi 4.0, tantangan personal branding tidak sama dengan sebelum, peradabannya sudah berubah,” pungkasnya.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X