Tag: ratih sanggarwati

Ratih Sanggarwati Janjikan 30 Ribu Beasiswa Jika Terpilih sebagai Anggota DPR RI Periode 2024-2029

, , , , , , ,

Partaigelora.id – Politisi Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Ratih Sanggarwati, calon anggota legislatif (caleg) dari daerah pemilihan Jawa Timur V Malang Raya (Kota/kabupaten Malang dan Kota Batu) dari Partai Gelora membagikan pengalaman uniknya saat menjadi Anggota DPR RI Periode 2009-2014 lalu.

Ketika itu, Ratih duduk di Komisi X yang membidangi pendidikan selama 18 bulan dari 2018 hingga Oktober 2019 dari partai lamanya.

Ratih mengatakan, pentingnya seorang wakil rakyat memberikan kontribusi yang berarti kepada masyarakat. Salah satu kontribusi diungkapkannya adalah upayanya membawa beasiswa ke dalam lingkup Komisi X DPR.

“Dalam pengalaman tersebut, kami berhasil membawa beasiswa untuk masyarakat. Apabila saya terpilih di Komisi X, kami akan menyampaikan kepada masyarakat bahwa terdapat 30.000 beasiswa yang dapat kami berikan. Ini adalah hal yang ingin kami sampaikan kepada mereka,” ujar Ratih, Selasa (11/7/2023).

Hal itu disampaikan Ratih Sanggarwarti saat menjadi narasumber dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema ‘Caleg Artis Dobrak Hegemoni Politik’ yang digelar di Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta.

Diskusi ini juga dihadiri Anggota DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Arzeti Bilbina dan caleg Partai Solidaritas Indonesia Diadbadai Hollo (Badai Krispatih).

Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora ini mengatakan, setiap caleg yang maju di Pemilu 2024 harus memperhatikan dengan seksama kebutuhan khusus daerah pemilihannya.

Ratih menggambarkan Malang Raya sebagai kota yang kaya akan perguruan tinggi dengan 90 institusi pendidikan tinggi.

Sehingga setiap kali berkesempatan bertemu dengan akademisi, Ratih berusaha untuk menyampaikan pesan yang relevan dengan dunia pendidikan.

Bahkan, ketika melakukan kunjungan kerja di Universitas Brawijaya, para calon profesor memberikan dukungan mereka.

Ratih kemudian menyampaikan hal tersebut kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menunjukkan minatnya.

“Saya tidak bisa menyampaikan visi dan misi kepada orang-orang yang anti politik, karena mereka selalu berpendapat bahwa memilih seorang calon hanya menghasilkan janji-janji kosong. Namun, ketika kita sudah bekerja, kita dapat menyampaikan segala hal yang telah kita lakukan,” tegas Ratih.

Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), fungsi utama Ratih adalah terkait pembuatan undang-undang, penganggaran, dan pengawasan.

Namun, ia menyadari bahwa dengan popularitasnya sebagai figur publik, ia memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap masyarakat. Oleh karena itu, ia selalu berusaha untuk memberikan konten yang berkualitas.

“Para sahabat saya sendiri, terutama mereka yang berada di komisi IV, tidak boleh malas mengisi diri. Jika, misalnya, di komisi IV mencari hal-hal yang berkaitan dengan pemilih, maka ketika Mas Badai, seorang penyanyi, tampil, dia telah berhasil mendapatkan setengah dari perhatian penonton,” jelas Ratih.

“Namun, ketika saya menyampaikan bahwa saya akan membawa hal-hal tersebut kepada masyarakat melalui komisi ini, suara saya akan terdengar jelas. Inilah beban berat yang kami, sebagai figur publik, harus pikul. Ketika kita terlibat dalam partai politik, jangan hanya menjadi pengumpul suara semata,” tambah Ratih.

Ratih menekankan pentingnya memanfaatkan posisinya untuk memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat.

Ia menjelaskan bahwa menjadi pengumpul suara hanya merupakan langkah awal, namun setelah memperoleh suara yang banyak dan kursi yang signifikan, tanggung jawab tidak berhenti di situ.

Ratih selalu berpendapat bahwa setelah terpilih, ia harus terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tugas di komisi yang akan dijalani.

Ratih mengungkapkan bahwa ia tidak ragu dalam memilih antara panggung busana dan posisinya di Komisi X. Ia mempertimbangkan dengan matang sebelum mengambil keputusan, dan jika ia terlibat sebagai juri atau pelatih di acara busana, itu merupakan hal yang berbeda.

“Pengalaman seorang penyanyi berbeda dengan pengalaman kami sebagai peragawati. Tetapi yang paling penting, kami merasa beruntung,” pungkasnya.

Ratih menambahkan akan menggandeng para selebgram lokal untuk mempromosikan dirinya sebagai caleg dapil Malang Raya.

Ia menilai para selebgram lokal ini punya follower atau pengikut sendiri, sehingga akan efektif sebagai media pemenangan.

“Kami tentu saja kami juga bekerja di media sosial sendiri, karena kami punya komunitas saya sendiri yang terhubung dengan politik. Tapi kami akan ajak selebgram lokal bersama-sama untuk promosi kita. Jadi ini keuntungan kami maju di Malang Raya,” katanya.

Ratih yakin Partai Gelora yang mendapatkan nomor urut 7 sebagai peserta Pemilu 2024 lolos ke Senayan dan memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary treshold) 4 %, meskipun statusnya sebagai partai baru atau pendatang baru dalam kancah perpolitikan nasional, yang baru ikut kontestasi Pemilu 2024.

“Semua pada nanya ke saya, suami saya sampai tanya, susah nggak sebagai partai baru. Jawaban saya, susah kalau ketua umumnya bukan Anis Matta. Dan susah Wakil Ketua Umumnya bukan Fahri Hamzah. Itu jawaban saya,” pungkas Ratih.

Gembleng Kader Perempuan Partai Gelora Kepri, Ratih: Jangan Malu ‘Berebut Pengaruh’ dengan Laki-laki

, , , , , ,

Partaigelora.id – Bidang Perempuan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk meningkatkan kualitas kaum perempuan Kepri.

Rakor Perempuan Partai Gelora Kepri ini digelar di Hotel PIH Batam Centre, Batam, Kepri pada Minggu (24/10/20201). Rakor dengan tema ‘Be Smart and Struggle Women’ tersebut dihadiri Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia, Ratih Sanggarwati.

Menurut Ratih, kader perempuan Partai Gelora Kepri memiliki potensi dan kemampuan, terutama dalam aktivitas politik. Perempuan, lanjutnya, tidak perlu malu untuk ikut berebut kekuasaan dengan kaum laki-laki.

Sebab, dalam politik tidak ada perbedaan gender, laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk memilih dan dipilih di dalam politik.

“Ada banyak hak-hak perempuan yang membutuhkan dan diperjuangkan oleh perempuan. Yang tahu tentang diri kita, ya kita sendiri, perempuan. Bukan berarti bapak-bapak tidak tahu, tetapi perempuan bisa lebih menjiwai apa yang dimau oleh perempuan,” ujarnya.

Melihat antusiasme kader perempuan Partai Gelora Kepri, Ratih yakin Partai Gelora akan memiliki keterwakilan di kursi legilastif pada Pemilu 2024, baik di kursi di DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

“Saya yakin perempuan Gelora akan duduk di DPR, DPRD di setiap kota/kbupaten dan provinsi di Pemilu Legislatif 2024. Partai ini memberikan keadilan, tidak ada drisminasi antar gender. Itulah salah satu alasan saya bergabung ke Partai Gelora,” ungkapnya.

Dalam Rakor Perempuan Gelora Kepri ini juga diadakan diskusi yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pelindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPA-PPKB) Provinsi Kepri Misni

Dalam sambutannya, Misni menyampaikan Partai Gelora adalah mitra Pemerintah Provinsi Kepri dalam membangun Kepri, meskipun sebagai partai politik baru.

“Salam dari Ibu Marlin Agustina, Wakil Gubernur Kepri, beliau memohon maaf tidak bisa hadir dan mewakilkan kepada saya untuk hadir dalam diskusi ini,” kata Msni.

Misni berharap kaum perempuan di Partai Gelora tidak sekedar menjadi pelengkap kuota 30 persen perempuan semata. Tetapi harus multitasking, mampu mengangkat derajat perempuan dan anak dalam bentuk produk hukum, serta kebijakan politik.

“Semakin banyak perempuan yang aktif dalam politik, menjadi penanda meningkatnya indeks pembangunan manusia. Majunya negara juga dapat diihat dari berdayanya perempuan di segala bidang, termasuk politik,” katanya.

Ratih menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan hangat dari Pemerintah Provinsi Kepri atas kehadiran Partai Gelora yang ibaratnya baru seumuran ‘Jagung’, tetapi sudah mendapatkan sambutan yang luar biasa.

“Sebagai partai baru yang akan merayakan HUT-nya ke-2 pada 28 Oktober nant, Partai Gelora adalah partai terbuka dan siap berkolaborasi dengan siapa saja, termasuk Pemerintah Provinsi Kepri. Semoga kesempatan berikutnya, ada kolaborasi nyata lagi Partai Gelora dan Pemerintah Provinsi Kepri untuk meningkatkan peran perempuan,” harap Ratih.

Kaum Perempuan Diminta Melek Investasi Agar Tidak Tertipu Investasi Bodong

, , , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia meminta kaum perempuan melek investasi dan memiliki kecerdasan finansial dalam pengelolaan keuangan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang serba sulit saat ini.

Sebab saat ini, banyak investasi bodong yang ditawarkan dengan iming-iming keuntungan luar biasa, tidak masuk akal dan di luar nalar manusia.

“Tentu saja hal ini sangat menarik di tengah kondisi yang serba sulit, peluang investasi menjadi secercah harapan bagi semua orang, terutama ibu-ibu,” kata Ratih Sanggarwati, Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia seperti dikutip dari Channel YouTube Gelora TV, Minggu (10/10/2021).

Hal itu disampaikan Ratih saat memberikan pengantar diskusi Rumpi bertajuk ‘Sebar Bohong Investasi Bodong, Berhati-hatilah’ pada Jumat (8/10/2021). Diskusi daring ini dihadiri praktisi pasar modal dan konsultan investasi, Erry Syarifuddin Pasaribu.

Menurut Ratih, sudah banyak masyarakat yang telah tertipu oleh investasi abal-abal atau bodong, karena tidak memikirkan resikonya secara matang. Akibat mendapatkan tawaran keuntungan yang menggiurkan  mencapai ratusan miliar melayang dalam sekejap.

Pemerintah sendiri telah berupaya untuk memblokir sedikitnya 242 investasi bodong. Namun, money games, trading forex, Kampung Kurma, investasi emas online dan investasi bodong lainnya tetap merajalela dan sulit diberantas.

“Disinilah pentingnya kaum perempuan harus melek investasi, karena bertanggungjawab kepada generasi berikutnya, terutama dalam mengelola kebutuhan rumah tangga,” katanya.

Ratih berharap kaum perempuan bisa memiliki ilmu tentang investasi agar dapat memahami prinsip dasar dari sebuah investasi, sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

“Dengan begitu kaum perempuan tidak gampang tergoda dengan tawaran yang menggiurkan. Sehingga mampu membedakan mana yang prospektif dan mana investasi bodong yang harus dihindari,” ujar Ratih.

Dengan melek investasi, maka kaum perempuan diharapkan memiliki kecerdasan finansial sebagai salah modal utama untuk menjadi perempuan yang berdaya dalam kiprahnya di masyarakat dan negara.

Praktisi pasar modal dan konsultan investasi, Erry Syarifuddin Pasaribu mengatakan, kondisi pandemi yang serba online ini memunculkan gencarnya penawaran investasi. Akibatnya sulit untuk mendeteksi, apakah investasi tersebut, benar atau bodong.

“Nah, karakter masyarakat kita yang cepat kaya dan tidak mau bekerja keras menjadi faktor maraknya investasi bodong, karena diiming-imingi oleh tingginya imbal hasil yang besar,” kata Erry.

Karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, masyarakat diminta memahami terlebih dahulu tujuan berinvestasi.

Sebab, investasi sifatnya jangka panjang dan aset yang ditanam dapat imbal hasil yang wajar, bukan imbal yang  mencurigakan.

“Lalu, pertanyaannya apakah kalau diivestasikan ke saham, dalam waktu satu bulan, apakah mungkin kita bisa menghasilkan 30 persen? Jawabannya jelas tidak mungkin,” tegas Erry.

Disinilah masyarakat diminta perlunya memahami literasi keuangan seperti yang disampaikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bahwa masyarakat yang berinvestasi harus bisa menguasai investasi dan asetnya.

Jika penawaran investasi tidak sesuai dengan aset yang diinvestasikan, apalagi masyarakat kesulitan untuk mencairkan, jelas hal itu merupakan investasi bodong.

“Investasi bodong itu ada di semua sektor, baik yang finansial maupun non finansial seperti investasi emas. Penawarannya biasanya menarik, mendesak dan memaksa,” katanya.

Investasi bodong juga selalu mengatakan, investasinya aman karena dikelola secara profesional. Dan untuk menarik minat masyarakat, biasanya menggunakan jasa selebriti.

“Itu namanya money games dengan skema Ponzi. Skrema Ponzi ini seperti multi level marketing, imbal hasilnya diambil dari peserta atau downline-downline yang baru masuk diberikan ke peserta awal. Jadi tidak ada pengelolan dana sebenarnya, ini hanya money games saja,” pungkasnya.

Fahri Hamzah: Biaya Politik Mahal Awal Mula Korupsi dan Rusaknya Demokrasi

, , , , , , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, mahalnya biaya politik yang harus dikeluarkan dalam pemilihan presiden, legislatif maupun pilkada selama ini, telah menjadi bumerang bagi keberlangsungan sistem demokrasi dan keberadaan (parpol) di Indonesia.

Sehingga melahirkan praktik-praktik korup yang dilakukan oleh para politisi atau pejabat yang terpilih. Sebab, keterpilihan mereka tidak ditentukan oleh kualitas dan kapabilitasnya, tapi ditentukan ‘isi tas’ atau besaran dana politik yang bersumber dari kantong pribadi atau dari penyandang dana (bohir).

Menurut Fahri, tidak mengherankan apabila ketika mereka terpilih dalam jabatan tertentu, maka yang terpikir pertama kali adalah bagaimana mengembalikan biaya politik yang telah dikeluarkan agar balik modal.

“Hampir tidak ada klaster politik yang tidak ditangkap KPK, nggak ada lagi politisi yang tidak ditangkap. Dan baru-baru ini yang ramai ada seorang Anggota DPR dengan bupati, yang merupakan istrinya ditangkap,” kata Fahri saat menjadi narasumber dalam acara ‘RUMPI’ dengan ‘tema Cost Politik Mahal, Bisakah Disiasati? yang disiarkan live streaming YouTube Gelora TV, Jumat (3/9/2021) petang.

Fahri berpandangan, bahwa kerusakan sebuah negara demokrasi, bisa dilihat setidaknya dari tingkah laku parpolnya, apalagi yang masuk dalam lingkaran kekuasaan. Untuk itu, mendesak segera dilakukan pembenahan agar parpol dan sistem demokrasinya sehat.

“Partai politik itu sebenarnya lembaga pemikiran untuk mengintroduksi cara berpikir dalam penyelenggaraan negara. Tetapi sekarang justru menjelma menjadi mesin kekuasaan,” katanya.

Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini menegaskan, Partai Gelora akan berusaha untuk memutus lingkaran setan tersebut. Ia mengatakan, pertarungan politik adalah pertarungan rakyat, bukan pertarungan pribadi atau partai politik.

“Negara yang beres sistem politiknya ya harus bebas korupsi. Sistemnya harus ditata dan dikelola dengan baik, termasuk soal pembiayaan politiknya. Saya juga tidak mau, kalau caleg dibiayai partai, karena kalau dia bersalah, partai politik akan mengambil kepemilikannya,” ujar Fahri

Fahri menambahkan, pembiayaan politik yang mahal sebenarnya bisa disiasati ditekan seminimal mungkin dengan berbagai cara seperti misalnya menggelar pertemuan secara virtual dibandingkan bertemu dengan cara bertatap muka.

“Dengan modal pulsakan sebenarnya orang sudah bisa mendengarkan ceramah kita. Partai Gelora ingin menemukan akarnya, sehingga kita mencanangkan dari perbaikan negara melalui perbaikan partai politiknya,” tandas Fahri.

Sementara Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia Ratih Sanggarwati mengatakan, Partai Gelora akan akan mendorong kaum perempuan untuk maju dalam konstestasi Pemilu 2024 dalam rangka memenuhi keterwakilan 30 persen perempuan di parlemen.

“Saya berharap semua perempuan di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki kapasitas yang hebat untuk maju sebagai kandidat di Pemilu. Tidak lagi berpikir terganjal biaya politik yang mahal, tapi harus kita dorong untuk mampu dan mau berkontestasi pada pemilu terutama untuk memenuhi kuota keterwakilan 30% perempuan,” kata Ratih.

Praktik-praktik pembiayaan politik yang mahal selama ini, lanjut Ratih, tidak mencerdaskan masyarakat dan hanya menyuburkan prilaku korups seperti lahir istilah ‘Serangan Fajar’ dan ‘Wani Piro?’. Hal ini membuat praktik jual beli suara terjadi antara pemilih dan calon

“Serangan Fajar dan Wani Piro harus dihindar, karena selain melanggar aturan yang ada praktik-praktik ini sangat tidak mencerdaskan masyarakat kita. Dana yang disiapkan itu digunakan uberbagai alat peraga kampanye, atau untuk membuat iklan di media massa jika diperlukan. Kita perlu mengedukas masyarakat,” katanya

Tentukan Masa Depan Indonesia, Anis Matta: Perempuan akan Semakin Eksis di Pemilu 2024

, , , , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia yakin kaum perempuan akan semakin eksis dalam Pemilu 2024 mendatang. Kaum perempuan akan semakin berpengaruh dalam menentukan masa depan politik Indonesia ke depan.

“Dalam Pemilu 2024 akan datang, kita akan menyaksikan Partai Gelora menjadi pelopor pemberdayaan Perempuan Indonesia, karena pengaruh yang mereka berikan semakin besar dalam politik,” kata Anis Matta saat menjadi keynote speaker dalam acara peringatan Hari Kartini Partai Gelora Indonesia dengan tema ‘Perempuan Gelora, Perempuan Berdaya’ di Jakarta, Selasa (20/4/2021).

Menurut Anis Matta, Partai Gelora mempunyai ide untuk menjadikan seluruh perempuan Indonesia berdaya. Sebab, agama, negara dan masyarakat memberi peluang bagi perempuan lebih berdaya dan berpartisipasi, tidak hanya di lingkungan sosial saja, tapi juga politik dan bisnis.

“Insya Alllah peluang-peluang ini bisa kita rebut. Perempuan Indonesia bersama Partai Gelora menemukan ruangnya untuk mengaktualisasi dirinya,” ujar Anis Matta.

Bidang Perempuan Partai Gelora, lanjut Anis Matta, telah menemukan narasinya dan menjadi role model untuk mengajak kaum perempuan Indonesia agar berpartipasi lebih besar lagi dalam  berbagai bidang.

“Kita bersyukur bisa mendorong perempuan berpartisipasi lebih besar lagi. DPD sudah 100 persen di 514 kabupaten/kota dan DPC sudah 73 persen. Kita ingin di DPD dan DPC dibentuk bidang perempuan, supaya ide perempuan tidak hanya di Jakarta saja, bukan hanya di ibukota provinsi, tapi juga sampai ke desa-desa,” tegas Anis Matta.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menambahkan, dalam era milenium ini kaum perempuan harus diperkuat pada posisi yang tinggi, sejajar dan setara, bukan sebaliknya dilemahkan.

“Kita harus bangkit bersama dan saling menguatkan, karena laki-laki dan perempuan itu diciptakan berpasangan. Harus saling menguatkan, tidak boleh menganggap perempuan tidak ada. Inilah arti emansipasi sebenarnya,” kata Fahri Hamzah.

Karena itu sebagai pasangan, menurut Fahri, kaum pria harus membuat perempuan semakin berjaya, sehingga dapat menyongsong masa depan yang penuh ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 ini dapat dilakukan secara bersama-sama.

“Laki-laki dan perempuan harus saling menguatkan dan bersatu. Ini waktunya bagi perempuan untuk bekerja, semakin setara dan kita bersama-sama bersatu menyongsong masa depan Indonesia,” tandas Fahri.

Guru Besar IPB dan Wakil Ketua Dewan Penasehat ICMI, Prof Dr Ir Aida Vitaliya Hubels menilai kebijakan pemerintah dalam meningkatkan peran perempuan telah membawa dampak positif bagi perempuan. Misalnya dalam pengisian ragam jabatan yang di tempati perempuan.

“Perempuan semakin kompeten dan kapabel. Ada yang jadi menteri, anggota DPR, gubernur, bupati, walikota, rektor perguruan tinggi dan komisaris BUMN. Akses terhadap perempuan semakin terbuka,” kata Aida.

Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia Ratih Sanggarwati mengatakan, peringatan Hari Kartini 2021 di tengah pandemi Cobid-19 ini bisa menjadi momentum berbagi dan memberi inspirasi, serta meningkatkan hak-hak kesetaraan gender kaum perempuan.

“Perempuan saat ini berjuang di tengah situasi yang sulit, sehingga bisa memberikan inspirasi bagi kelurga dan lingkungannya,” kata Ratih.

Kartini masa kini, dalam pandangannya, memiliki dedikasi, kiprah dan kontribusi yang luar biasa, sehingga bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja. 

“Sekarang perempuan dapat memaksimalkan perannya untuk ikut membangun Indonesia maju dan kokoh lagi. Bersama perempuan Gelora, perempuan berdaya,” katanya.

Dalam peringatan Hari Kartini ini, Partai Gelora menggelar berbagai lomba antara lain lomba narasi sejarah Kartini, lomba pantun dan Kartini Award.

Lomba narasi sejarah Kartini ini diikuti oleh anak-anak dan remaja dari berbagai daerah di Indonesia.  Pemenang pertama di Faza Mutmainah dari Banyumas, Jawa tengah. Pemenang kedua Mursi dan Najwa dari Makassar, Sulawesi Selatan, serta Eva Julianti pemenang ketiga dari Maluku.

Sedangkan pemenang lomba pantun, pemenang pertama diraih pelajar SMA Regina Pacis, Ngada, Nusa Tenggara Timur. Pemenang kedua diraih Ali Nurdin dari Sanggar Bang Ben DKI Jakarta, serta pemenang ketiga Reni Isniati dari Pekanrbaru Riau.

Sementara untuk Kartini Award Partai Gelora 2021, yang menjadi pemenang inspirasi pertama adalah Ana Rohanah Salamah dari DPW Bali, pemenang kedua Deni Rahmawati dari DPW Jawa Timur, pemenang ketiga Evi Femilia dari DPW DKI Jakarta, pemenang keempat Herlita Jayadianti dari DPW Daerah Istimewa Yogyakarta dan Fitri dari DPW Kalimantan Timur menjadi pemenang inspirasi kelima.

Fahri Ajak Masyarakat Jaga Tiga Keseimbangan Agar Tetap Bahagia Saat Pandemi Covid-19

, , , , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengajak semua pihak untuk menjaga keseimbangan kesehatan fisik, fikiran dan jiwanya agar tetap bahagia dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini.

“Karena orang yang tidak punya kebahagian tidak akan bisa menyebarkan optimisme. Bagaimana dia bisa mengajak orang bahagia, sementara dia sendiri tidak bahagia,” kata Fahri dalam keterangannya, Sabtu (10/4/2021).

Hal itu disampaikan Fahri saat menjadi keynote speker acarara Ngrumpi#6  dengan tema ‘Perempuan Bahagia Itu Sehat’ yang diselenggarakan Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia, Jumat (9/4/2021).

Menurut Fahri, kebahagian itu sangat penting bagi umat manusia baik itu, laki-laki dan perempuan. Masalah kebahagian juga diatur dalam tradisi bernegara, konstutusi dan agama.

“Kebahagian itu tema penting, tapi jarang dianggap penting. Saya sering mengajukan tema ini, apalagi kalau soal agama, karena memotivasi orang untuk bahagia itu jauh lebih kena. Kebahagian itu dicari sendiri, bukan dari orang lain sehingga menjadi lifestyle to habit,” katanya.

Karena itu, Fahri berharap Bidang Perempuan Partai Gelora Indonesia bisa menelurkan semboyan ‘Happines Is My Habit (kebahagiaan itu kebiasaan saya)

“Happines is my is habit, bahagia itu kebiasaanku, every minute,  every time, happines.  So happines itu harus menjadi kebahagiaan dan jadi rutinas kebiasaan,” kata Fahri.

Di beberapa negara seperti Uni Emirat Arab (UEA) misalnya, lanjut Fahri, kebahagian itu bahkan menjadi departemen sendiri dan dipimpin oleh seorang perempuan. 

“Topik kebahagian ini harus diperdalam dan kita mengeksplor kebiasaan orang bisa bahagia, daripada mengeksplor kebiasaan bersedih. Sekarang ini tangis sedihnya lebih banyak daripada tangis bahagia, padahal kita harus memperbanyak tangis bahagia, bukan tangis sedih,” ujar Fahri.

Fahri kemudihan mencontohkan soal kelahiran Partai  Gelora seperti dinantikan oleh kedua orang tuanya, orang yang melihat dengan tangis kebahagian, bukan kesedihan. 

“Kita harus mentradisikan tangis kebagiaan itu, karena bisa  memperbesar volume rongga dada kita, sehingga kita bisa menghadapi tantangan masa depan,” kata mantan Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini.

Fahri menegaskan, dalam latihan keseimbangan, kita sering mendapatkan motivasi untuk mencari kebahagian. Dimulai dari latihan menjaga kesehatan fisik, pikiran dan jiwa.

“Sebentar lagi memasuki bulan Ramdhan, mau nggak mau kita stop makan dan memperbanyak ibadah pada malam hari. Jadi ada semacama overhaul dari kesehatan fisik menuju keseimbangan. Fisiknya terkoreksi, dan ahli kesehatan tidak ada yang menyatakan tidak puas,” katanya.

Sementara kesehatan fikiran harus diperbanyak dengan membaca buku, sehingga bisa berpikiran sehat dan memiliki nalar dalam mencerna pembicaraan di ruang publik.

“Kalau kesehatan jiwa harus sering bertanya, bercermin dan evaluasi setiap saat untuk menjadi lebih baik dan bisa menjadi energi buat kita, dan berani berbicara,” katanya.

Tiga keseimbangan fisik, fikiran dan jiwa ini, kata Fahri, akan melahirkan kebahagian. Ia berharap tema-tema seperti ini harus menjadi bahan diskusi dalam situasi pandemi Covid-19, sehingga orang bisa menemukan kebahagian, bukan kesedihan. 

“Kita perlu sharing-sharing dalam acara Rumpi seperti ini karena sharing happines menarik orang-orang. Sehingga rumpi yang dulu konotasi negatif, jadi positif. Jadi ruang untuk menemukan kebahagian, mendengar hal-hal bahagia. Saya suka rumpi ini, bukan rumpi yang lain,” kata tandas Fahri.

Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia Ratih Sanggarwati mengatakan, Ngrumpi#6 dengan tema ‘Perempuan Bahagia Itu Sehat’ semakin menegaskan, bahwa perempuan bahagia itu sehat.

Ahli kesehatan perempuan lulusan Harvard University, dr Roy Panunsunan Sibarani mengatakan, kebahagian itu terbentuk dari diri sendiri yang berasal dari pikiran positif, bukan negatif.

“Saya punya pasien usianya 78 tahun yang selalu dihantui kekuatiran kesehatannya karena memiliki penyakit diabetes dan hipertensi. Pasien saya takut mati kena Covid-19 seperti temennya yang berusia 93 tahun,” kata Roy.

Ia kemudian menasehati pasien agar tidak perlu takut, dan terus menumbuhkan kebahagian. Sakit dan ketakutan itu bisa timbul karena pikiran-pikiran negatif. 

“Kalau kita bilang sakit ya akan menjadi sakit, jadi sangat berpengaruh pada bentukkan pikiran kita sendiri. Saya bilang jangan main-main dengan fikiran, karena fikiran ini selalu menghantui ibu,” kata Roy menasehati pasiennya. 

Roy mengingatkan agar setiap orang tidak mempersepsikan pikiran negatif atau jelek saja, melainkan harus selalu optimis dalam setiap mengerjakan sesuatu. 

“Kehidupan kita kalau selalu diliputi rasa cemas, tentu tidak akan bahagia. Kalau sudah begitu, hidup sudah tidak ada gunanya. Jadi saya setuju perempuan bahagia itu sehat, bisa juga permpuan sehat itu bahagia. Perempuan itu tangguh sekali saat pandemi Covid-19 saat ini,” pungkas Roy.

Kaum Perempuan Diharapkan Gunakan Medsos untuk Berkontribusi Bagi Kemajuan, bukan Sekedar Urusan Rumah Tangga

, , , ,

Kaum perempuan diharapkan dapat memanfaatkan media sosial (medsos) sebagai kegiatan positif dalam ikut serta memberikan kontribusi memajukan Indonesia. Bukan sebaliknya, hanya digunakan untuk update status urusan rumah tangga saja.

“Melalui ‘Ngumpi Gelora’ ini, saya berharap para perempuan aktif berkiprah, tidak hanya konteks rumah tangga saja, tapi juga dapat memberikan kontribusi lebih luas lagi melalui penggunaan media sosial ini,” kata Ratih Sanggarwati, Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Minggu (21/3/2021).

Pernyataan Ratih tersebut, disampaikan saat menjadi Keynote Speaker dalam acara #NGRUMPI3 dengan tema ‘Perempuan Aktif dan Media Sosial’ pada Jumat (19/3/2021) petang lalu.

Menurut Ratih, ‘Ngrumpi Gelora’ (Ruang untuk Maju Perempuan Indonesia Partai Gelora) diselenggarakan dengan tujuan untuk menghimpun para perempuan yang ingin berkortribusi memajukan indonesia menjadi lima besar dunia.

“Tema ini menarik, perempuan aktif di media sosial, bahwa . betapa digdayanya para perempuan dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Ada peningkatan aktivitas di media sosial, dimana perempuan lebih banyak di rumah,” kata Ratih.

Ia mengungkapkan, terjadi peningkatan aktivitas kaum perempuan di medsos sebesar 40 persen sejak Maret 2020, pertama kali pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia.

“Penggunaan Instagram, Facebook, Twitter, WhatsAPP, Telegram ataupun Tiktok semuanya ada peningkatan secara drastis. Booming media sosial berdampak positif, tetapi juga ada dampak negatifnya,” ujar Ratih.

Ratih mengaku tidak anti medsos, tetapi ia mengajak perempuan Indonesia untuk cerdas dalam menggunakan medsos.

“Sebagai perempuan kita harus cerdas. Potensi media sosial ini bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan produktif dan berdaya guna,” katanya.

Beberapa manfaat dari medsos yang bisa dimanfaatkan adalah sebagai ruang untuk mengekspresikan diri dan sarana komunitas kaum perempuan.

“Saya berharap makin banyak perempuan yang bergabung dalam ‘Ngrumpi Gelora’ untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas diri menjadi pribadi lebih baik lagi,” katanya.

Untuk meningkatkan kapasitas diri, Ketua Biro Pengembangan Diri, Bidang Perempuan Partai Gelora Indonesia Tanti Lidia menilai, kaum perempuan harus melakukan personal branding

“Personal branding ini penting sekali, apalagi kalau kita berbinis. Kita akan kehilangan reputasi dan kehilangan peluang bisnis, kalau kita tidak membranding diri kita mulai sekarang,” kata Tanti.

Medsos, terutama Instagram, lanjutnya, bisa digunakan untuk membranding diri, tetapi dengan catatan memiliki follower (pengikut) yang banyak.

“Kita harus rajin posting di Istagram untuk meningkatkan follower. Jangan posting yang tidak berguna atau tidak bermanfaat, serta berikan like kepada folower. Jangan jutek-jutek kalau mau membranding diri,” tandasnya.

Tanti menambahkan, perlunya posting hal-hal yang bermanfaatkan agar para follower dapat memberikan tanggapan terhadap apa yang diposting, bahwa sesungguhnya kita adalah seorang professional.

“Jadi sahabat Gelora akan menghabiskan banyak waktu membangun branding diri. Di era digital revolusi 4.0, tantangan personal branding tidak sama dengan sebelum, peradabannya sudah berubah,” pungkasnya.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X