Tag: #Fahri Hamzah

Kasus Kemensos Jadi Pengingat Bagi Kepala Daerah di Minggu Tenang Jelang Pilkada

, , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah berharap kasus Kementerian Sosial (Kemensos) bisa menjadi pengingat bagi kepala daerah di minggu tenang, menjelang hari pencoblosan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan digelar pada 9 Desember 2020.

“Polri dan TNI bisa tekan anak buah. Tapi birokrasi daerah ?” tulis Fahri Hamzah melalui akun Twitternya @Fahrihamzah dengan hastag #WaspadaPilkada2020, yang dipostingnya pada Senin (7/12/2020).

Peringatan mantan Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 ini terkait kasus dugaan suap bantuan sosial (Bansos) penanganan Covid-19 yang melibatkan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara, beberapa waktu lalu.

Melanjutkan pernyataannya, Fahri pun menegaskan bahwa modus memakai dana-dana bantuan yang dicairkan di minggu tenang ini, bahaya sekali dalam Pilkada di 270 daerah baik provinsi, kabupaten/kota.

“Jadi, jangan sampai modus-modus (dana bantuan) tersebut dijadikan alat untuk mendulang suara di Pilkada nanti,” tegas politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Mensos Juliari Peter Batubara sebagai tersangka kasus dugaan suap Bansos penanganan pandemi Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek pada 2020.

Penetapan tersangka ini, kata Ketua KPK Firli Bahuri saat konferensi pers, Minggu (6/12/2012) dini hari, merupakan tindak lanjut atas operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada Jumat (5/12/2020) dini hari.

“KPK menetapkan lima orang tersangka. Sebagai penerima JPB, MJS dan AW. Kemudian sebagai pemberi AIM dan HS,” beber Firli sambil menambahkan kalau MJS dan AW diketahui merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Kementerian Sosial. Sementara AIM dan HS merupakan pihak swasta.

KPK mengatakan, ada uang senilai Rp 8,8 miliar yang diduga untuk keperluan Juliari P Batubara. “Untuk periode kedua pelaksanaan paket Bansos sembako, terkumpul uang fee dari bulan Oktober 2020 sampai dengan Desember 2020 sejumlah Rp 8,8 miliar yang juga diduga akan dipergunakan untuk keperluan saudara JPB,” kata Ketua KPK Firli Bahuri.

Fahri: UMKM Jadi Roda Penggerak Ekonomi dan Mampu Bertahan dari Krisis Saat Ini

, , , , , , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menegaskan, fundamental perekonomian Indonesia selama ini belum kokoh dan krisis berlarut akibat pandemi Covid-19 membuatnya semakin terpuruk.

Karena itu wajar jika pemerintah saat ini terus mendorong untuk memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebab, sektor ini terbukti mampu bertahan dan menjadi roda penggerak ekonomi, terutama krisis ekonomi.

“UMKM itu melibatkan 3 hal, yakni Pasar, Negara dan Rakyat. Ketiganya tidak bisa dipisahkan melainkan harus adanya kolaborasi. Dan sektor ini mampu menyerap tenaga kerja cukup besar,” kata Fahri dalam keterangannya, Senin (30/11/2020).

Hal itu disampaikan Fahri saat melaunching program YES (Yakin Entrepreneur Sukses) Preneur yang digagas Bidang Pengembangan UMKM dan Ekonomi Keluarga DPN Partai Gelora Indonesia, Minggu (29/11/2020).

Dalam launcing ini juga digelar webinar tentang ‘UMKM Pondasi Ekonomi Kerakyatan’ dengan pembicara pakar kebijakakan publik Achmad Nur Hidayat, Ketua DPW Partai Gelora DKI Jakarta Triwicaksana, Ketua DPW Partai Gelora Jawa Barat Haris Yuliana dan Ketua Bidang Pengembangan UMKM dan Ekonomi Keluarga DPN Partai Gelora Srie Wulandarie.

Fahri menegaskan, eksistensi UMKM tidak dapat diragukan lagi dalam perekonomian Indonesia, baik itu saat krisis maupun tidak ada krisis. Namun, keberadaan UMKM saat ini menghadapi banyak sekali permasalahan seperti terbatasnya modal kerja, sumber daya manusia yang rendah, dan minimnya penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi.

“Pemerintah harus terus memberi peluang bagi UMKM untuk berkembang dan bersaing dengan perusahaan yang lebih cenderung menggunakan modal besar (capital intensive),” kata Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini.

Pakar kebijakan publik Achmad Nur Hidayat menyatakan, beberapa sektor UMKM saat ini terpukul oleh dampak pandemi Covid-19 seperti pariwisata. Namun, peluang usaha bisnis makan dan kesehatan justru berkembang pesat.

“Saya sangat mengapresiasi Launching YES ini sebagai gerakan sosial untuk kewirausahaan. Sehingga YES bisa menjadi pendamping bagi pelaku UKM dalam hal akses-akses informasi, akses modal , perijinan dan pemasaran,” kata Matnur, sapaan Achmad Nur Hidayat.

Matnur menilai, digitalisasi bukan satu-satunya solusi bagi UMKM untuk mendongkrak bisnis dan penjualannya. Karena digitalisasi tanpa efisiensi adalah bunuh diri, orang akan sering berpindah-pindah untuk mencari harga yang murah.

“hanya karena beda harga, orang lain akan pindah (membelinya,red), itu sama saja bunuh diri. Dan ini yang unik, digitalisai bukan satu-satunya solusi bagi UMKM,” katanya.

Ketua DPW Partai Gelora DKI Jakarta Triwicaksana berharap YES bisa segera kolaborasi untuk melakukan advokasi semua unsur dan elemen yang dibutuhkan agar UMKM bisa maju

“Salah satunya platform untuk YES sebagai platform UKM harus segera dibuat dan digunakan untuk kemajuan Bersama. UMKM memiliki potensi dan pasar yang besar,” kata Triwicaksana.

Ketua DPW Partai Gelora Jawa Barat Haris Yuliana menambahkan, agar program UMKM Partai Gelora yang disebut YES bisa segera dilakukan penetrasi atau pengen alan kepada masyarakat.

“YES bisa dengan cepat melakukan penetrasi kepada masyarakat dan tentu saja membuat UMKM lebih berdaya. YES dan Gelora bisa berkolaborasi juga untuk mendapatkan akses-akses yang membuat pelaku UMKM lebih maju,” kata Haris.

Ketua Bidang Pengembangan UMKM dan Ekonomi Keluarga DPN Partai Gelora Srie Wulandarie mengatakan, program YES akan menjadi mentor bagi UMKM agar usahanya bisa meningkat.

“YES ini akan menjadikan UMKM Berdaya sehingga bisa membantu perekonomian negara dan neraca rumah tangga pada khususnya,” kata Srie Wulandarie.

Selain melaunching program YES, lanjut Wulandarie, juga menggelar Webinar Series ‘YES Akan Menjadi Motor Penggerak UMKM Gelora. Pada chapter 1 dimulai dari Jakarta dan Jawa Barat. Selanjutnya akan dilgelar di provinsi-provinsi lainnya dalam waktu dekat.

Anis Matta dan Fahri Hamzah Apresiasi Tekad Kuat Bobby Majukan Kota Medan

, , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta dan Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah mengapreasiasi tekad calon Walikota Medan Bobby Afif Nasution akan membenahi Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) menjadi kota internasional .

Mereka menilai Kota Medan saat ini jauh tertinggal dari kota besar lain dan mempunyai banyak masalah, yang merupakan bukti dari kegagalan pemimpin sebelumnya. Dengan begitu, pemimpin yang berpengalaman bukan sebagai patokan untuk bisa memajukan Kota Medan.

Hal itu disampaikan Anis Matta dan Fahri Hamzah dalam acara Ngopi Sore ‘Medan Butuh Wajah Baru’ di pandu oleh Pemred Tribun Medan Syarief Dayan di Studio Kolaborasi Medan Berkah di Medan, Sumut, Kamis (19/11/2020) petang.

Anis menepis anggapan pihak tertentu yang menyebutkan Bobby Nasution merupakan orang tidak berpengalaman. Padahal, masalah di Medan saat ini bukankah akibat kegagalan orang yang berpengalaman.

“Pengalaman itu bisa didapat segera dengan sistematika kerja, proses pembelajaran, kemampuan belajar cepat. Harus itu kita ubah kultur birokrasi untuk mempercepat kemajuan. Di Indonesia ada 11 kota penduduknya di atas satu juta. Medan harus punya infrastruktur standar internasional,” ujar Anis.

Fahri menuturkan, sebagai kota besar dengan penduduk yang banyak, kemewahan Kota Medan hanya sampai di bandara nya saja.

“Saya lihat Kota Medan ini kemewahan nya hanya sebatas Bandara nya saja. Selepas dari situ, kita bisa lihat sendiri, begitu banyak infrastruktur yang bisa dibilang tidak layak untuk sekelas kota besar seperti Medan,” ujar Fahri.

Fahri menilai, akan ada banyak sekali pembenahan yang harus dilakukan dari segi pelayanan publik dan infrastruktur dalam perbaikan Kota Medan.

“Saya rasa tidak ada yang perlu ditutup-tutupi ya. Karena sifatnya ini kita semua bisa lihat. Jalan rusak kita bisa rasakan, trotoar, dan berbagai infrastruktur lainnya itu kasat mata dan kira semua bisa menyaksikan,” katanya.

Dikatakannya, sebagai semangat yang juga diusung Partai Gelora, kolaborasi menjadi konsep penting dalam pembangunan Kota Medan menjadi lebih tertata.

“Dalam prinsip-prinsip penataan kota dan perencanaan, Kota Medan masih belum punya itu. Kita belum bisa lihat bahwa Medan ini ditata dengan baik. Untuk itu, kolaborasi yang menjadi ruh kita itu yang saya rasa tepat sekali dalam membenahi ini,” ungkapnya.

Fahri mengungkapkan, misi membenahi birokrasi Bobby Nasution adalah keniscayaan yang layak diapresiasi.

“Yang mau kita bangun adalah public good, infrastruktur fisik dan non fisik. Nah birokrasi itu kata kunci. Benar cara berpikir Bobby perbaiki birokrasi dulu baru fisik pembangunan lancar. Jadi misi Bobby Nasution sudah sangat tepat,” kata Fahri.

Anis maupun Fahri menyatakan sepakat bahwa kedekatan Bobby Nasution dengan pusat akan turut memuluskan pembangunan di Medan.

“Infrastruktur kota tak bisa hanya dibangun pemkot, bahkan pemprov, perlu bek ap dari pusat, dan di tangan Bobby tentu ada akses yang luas,” kata Anis.

Pilkada bukan Pilpres
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta menegaskan, Pilkada Kota Medan ini bukan Pilpres. Karena itu, Partai Gelora memberikan dukungan penuh kepada Paslon Nomor Urut 2, Bobby Nasution dan Aulia Rachman.

Menurut Anis Matta, ada oknum yang antipemerintahan sekarang dan oknum yang membenci Presiden Joko Widodo berupaya membelah masyarakat dengan menasionalkan Pilkada Medan.

“Dan itu saya kira tidak tepat. Ini Pilkada bukan pilpres. Ada logika latah mau menasionalkan Pilkada, ini isu lokal bukan nasional,” terang Anis Matta.

Maka isu dinasti politik itu pun tak berdasar. Kata Anis, Bobby Nasution punya hak yang sama dalam iklim demokrasi untuk memilih dan dipilih.

Di Pilkada Medan, Bobby Nasution berjuang untuk menang bukan alih-alih diberi jabatan tanpa proses demokrasi seperti tuduhan dinasti politik itu sendiri.

“Kan kita dipilih bukan ditunjuk, jadi dinastinya itu di mana? Sistem demokrasi beri ruang yang sama. Yang beri suara rakyat, jabatan dipilih rakyat bukan ditunjuk. Itulah indahnya demokrasi semua orang punya peluang, semua berjuang tidak ada yang diperlakukan istimewa,” lanjut Anis Matta.

Bobby Nasution sendiri tak begitu ambil pusing dengan tuduhan macam-macam dari oknum tertentu. Baginya, niat maju di Pilkada Medan adalah semata untuk memperbaiki kemunduran Kota Medan.

“Saya turun ke masyarakat, saya dengar keluhan masyarakat dan saya akan jawab harapan masyarakat kepada saya. Kita akan libatkan semua pihak untuk berkolaborasi mewujudkan Medan yang berkah. Maknanya luas sekali. Kita akan kejar ketertinggalan dengan kota lain. Insya Allah,” kata Bobby.

Bobby menjelaskan kolaborasi itu sangat penting. Sebab, Bobby sering bertemu dengan banyak komunitas masyarakat, baik yang profesional hingga awam, bahwa Kota Medan bisa dibangun dengan cara gotong royong, bersama-sama.

“Kolaborasi itu dengan menerima, mendengar, minta saran dari banyak pihak. Target utama sistem birokrasi kita benahi. Dan sebagai legitimasi pemimpin itu harus capai kolaborasi dengan pemerintah lainnya bahkan dengan masyarakat. Kita bisa didengar masyarakat dan bisa juga didengar stakeholder di pusat,” tandas Bobby.

Fahri: Milenial Adalah Generasi Baru Yang Menyaksikan Dunia Mengalami Perubahan

, ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah menegaskan, kaum milenial adalah generasi baru yang menyaksikan negara maupun dunia yang mengalami perubahan, termasuk dalam krisis berlarut akibat pandemi Covid-19 saat ini.

Karena itu, peran generasi milenial sangat diperlukan dalam perjalanan panjang suatu negara dan transisi demokrasi guna menciptakan negara yang sejahtera.

“Terlebih lagi, saat ini teknologi mengalami disrupsi yang dahsyat. Bahkan, sekarang ini ada disrupsi baru yang bukan saja oleh teknologi, tetapi juga karena pandemi virus corona atau Covid-19,” kata Fahri dalam keterangannya, Senin (2/11/2020).

Mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 inj menegaskan, disrupsi oleh pandemi Covid-19 dan teknologi sekaligus itu menciptakan kegalauan yang masif bagi generasi milenial.

Fahri mengatakan, generasi milenial sekarang ini sebenarnya lagi mencari siapa panutannya yang harus didengar, dan menentukan ke mana menuju dan melangkah.

“Ada baiknya untuk memahami dan menyadari bahwa jangan-jangan kegagalannya ada pada generasi yang seharusnya menjadi suri teladan. Contoh yang setiap hari ditiru dan dilihat baik itu kata-katanya, aksi, maupun polanya di dalam berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, introspeksi paling besar harus dilakukan oleh politisi,” katanya.

Melanjutkan pernyataannya, Fahri mengatakan kalau politikuslah yang diberi amanat untuk menjadi pendidik politik dan bangsa, diberi anggaran, akses kekuasaan, maupun uang negara untuk melakukan itu, harus menjadi panutan bagi generasi mileneal, buukan sebaliknya.

“Jadi amanat pertama adalah kepada para pemimpin politik. Kalau sekarang ini menyaksikan milenial galau dan tidak sesuai dengan pandangan-pandangan politisi, di satu sisi itu adalah watak dari sebuah perubahan. Namun, yang penting adalah apakah kita (politisi) sudah memberi contoh yang cukup sehingga ekspektasi tentang kaum milenial itu memadai,” ungkap mantan aktivis mahasiswa 1998 itu.

Ia menambahkan amanat yang kedua adalah kepada tokoh dan agamawan. Sebab, kata dia, tokoh dan agamawan juga punya mekanisme dan medium untuk membimbing kaum milenial supaya mereka memegang jati dirinya, maupun tuntunannya di dalam melangkah ke depan.

“Jadi kaum milenial itu tidak bisa disalahkan. Mereka tumbuh dengan zaman, ada kompleksitas yang memengaruhi mereka,” katanya.

Oleh sebab itu, politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) ini mengingatkan, politisi tidak boleh menanyakan apa yang sudah generasi milenial lakukan. Sebab, kata dia, generasi milenial akan bertanya balik, apa yang sudah dicontohkan kepada mereka.

“Apakah politisi sudah berbuat cukup untuk menjelaskan kepada kaum milenial tentang mimpi bersama, beginilah cara melangkah ke depan. Saya kira, kalau pemimpin juga mengalami disorientasi, politisi mengalami kegalauan, maka tentu kegalauan itu akan lebih masif ke bawah,” kata Fahri.

Menurut Fahri, faktanya sekarang kaum milenial tidak mau mendengar siapa pun sekarang ini. Kaum milenial lebih memilih gadget mereka. Sebab, di dalam gadget itu ada ribuan fitur yang bisa dipilih kaum milenial.

“Kaum milenial punya hak pilih untuk menentukan siapa pun yang ingin mereka dengarkan. Sebagiannya mendengar orang-orang yang produktif dan positif, sebagiannya mendengar orang-orang yang negatif dan orang-orang yang destruktif,” katanya.

Fahri menjelaskan bahwa kesalahan para elite adalah tidak mendominasi cuaca kehidupan dengan alternatif yang baik. Padahal, ujar dia, politik diselenggarakan supaya orang punya alternatif pilihan yang baik, dan bahkan kekuasaan itu diselenggarakan agar kaum milenial memiliki alternatif yang baik untuk menyongsong masa depan mereka.

“Bukan kemudian alternatif yang kosong atau bahkan yang berkembang adalah alternatif yang negatif. Jadi bila ada yang harus disalahkan maka salahkan pemimpin. Dia akan bertanggung jawab terhadap keadaan rakyatnya maupun bangsanya. Ini introspeksi bagi semua, terutama yang senior,” demikian ditegaskan Fahri Hamzah.

Bertemu Muhammadiyah, Anis Matta: Saatnya Umat Islam Memimpin, bukan Dipinggirkan

, , , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Ais Matta melakukan Silahturahmi dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir pada Sabtu (31/10/2020) petang di Yogyakarta. Sebelumnya, Anis Matta telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada Senin (20/7/2020) dan Ketua MPR Bambang Soesatyo pada Rabu (23/7/2020) lalu.

Dalam pertemuan di Kantor ‘Suara Muhammadiyah’ Yogyakarta itu, Anis Matta didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah dan Bendahara Umum Achmad Rilyadi.

Anis mengatakan, Haedar Nashir adalah teman lamanya di Muhammadiyah yang sudah dikenal dirinya sejak era 1980- an . Sehingga antara dirinya dengan Haedar Nashir sudah seperti saudara atau kerabat dekatnya.

“Kami berdua sebelumnya sempat bersama dalam organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah pada era 1980-an,” kata Anis dalam keterangannya, Minggu (1/11/2020).

Pertemuan ini, kata Anis, merupakan kesempatan yang berharga bagi Pimpinan Partai Gelora Indonesia dan Pimpinan Muhammadiyah untuk mendiskusikan arah perjuangan ummat di tengah lansekap sosial-politik yang terus berubah.

“Sudah saatnya umat Islam mengubah mindset-nya untuk berpikir dan bertindak sebagai mayoritas yang memimpin, bukan mayoritas yang terpinggirkan,” tegas Anis.

Untuk itu, menurut Anis, Partai Gelora dan Muhammadiyah perlu membahas untuk memadukan perjuangan umat dengan memperkuat basis politik dan ekonomi yang sudah dijalankan selama ini.

“Banyak titik temu yang sangat bermanfaat untuk bisa kita kolaborasikan di masa-masa yang akan datang,” ujar Anis Matta.

Ketua Umum Partai Gelora ini memuji Muhammadiyah yang selama ini terbukti menjadi lembaga pelopor dalam pendidikan umat . Muhammadiyah juga gigih dan telaten mengembangkan amal usaha, serta mengambil peran untuk mempelopori perjuangan ekonomi ummat.

“Muhammadiyah lembaga yang gigi dan telah lama mempelopori pendidikan umat dan perjuangan ekonomi umat. Ini yang saya kita tidak dimiliki lembaga lain, kita perlu berkolaborasi dengan Muhammadiyah,” tandasnya.

Dalam kesempatan, Anis Matta juga sempat berdialog dengan mantan Ketua Umum PP MUhammadiyah Syafii Ma’arif melalui sambunga telepon saat disambungkan oleh Ketua Umum PP MUhammidayah Haedar Nashir.

Saat berdialog dengan Syafii Ma’arif itu, Anis menyampaikan pentingnya seluruh umat untuk berkolaborasi dan memperkuat basis politik dan ekonomi agar menjadi pemimpin di negeri ini.

Partai Gelora Kebanjiran Ucapan Selamat Milad ke-1 Mulai dari Presiden, Tokoh Nasional Hingga Artis, Ini Harapannya!

, , , , , , , ,

JAKARTA – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia kebanjiran ucapan selamat Milad ke-1 yang jatuh pada 28 Oktober 2020 dari Presiden, sejumlah tokoh nasional, tokoh pers, kepala daerah, pengamat hingga artis. Mereka berharap Partai Gelora Indonesia bisa membawa perubahan dan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan lima besar dunia.

Harapan tersebut salah satunya disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan selamat Milad ke-1 Partai Gelora. Dalam rekaman resmi yang dibuat Sekretariat Negara (Setneg) itu, Presiden berharap Partai Gelora menjadi kekuatan demokrasi baru yang memperjuangkan aspirasi rakyat dan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia.

“Saya menyampaikan selamat ulang tahun yang pertama pada tanggal 28 Oktober 2020, semoga Partai Gelora bisa memperjuangkan aspirasi rakyat sebagai kekuatan demokrasi baru dan menggelombangkan semangat rakyat dan menjadikan rakyat sebagai kekuatan ekonomi kelima dunia,” kata Jokowi saat menyampaikan Milad-1 Partai Gelora Indonesia di Jakarta, Rabu (28/10/2020).

Harapan serupa juga disampaikan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet). Bamsoet mengatakan, kehadiran Partai Gelora Indonesia akan menjadi oase dari dahaga demokrasi Indonesia dalam memperjuangkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

“Partai Gelora yang lahir 28 Oktober 2019 ini oleh tangan dingin para tokoh bangsa yang memiliki idealisme. Karena itu, saya percaya Partai Gelora akan terus menerus dan tak kenal lelah melakukan perbaikan keadaan negeri tercinta ini,” katanya.

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, Partai Gelora akan menjelma sebagai kekuatan politik baru dan menjadi harapan bagi rakyat dalam memperjuangkan aspirasi mereka. Partai Gelora juga akan membawa Indonesia menjadi kekuatan kelima dunia bersama Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan China.

“Selamat ulang tahun yang pertama, partai ini akan menjelma sebagai harapan baru rakyat yang memperuangkan aspirasi dan memimpin kami (Indonesia, red) menjadi lima besar duna,” kata Gatot yang juga tokoh Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) ini.

Sementara Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin berharap Partai Gelora bisa menjadi kekuatan politik baru dan teladan bagi partai poliitik di Indonesia saat ini.

“Memomentum Sumpah Pemuda dapat diambil Partai Gelora untuk dapat kiranya menggerakkan kaum muda Indonesia, khususnya mileneal untuk bangkit bersama memajukan Indonesia dengan semangat satu nusa satu bangsa,” kata Din Syamsuddin.

Pengamat politik Rocky Gerung menilai Partai Gelora memiliki teknik pemasaran yang canggih dalam mengenalkan keberadaannya ke publik, meski kerap mendapatkan cibiran dan sinisme dari publik.

“Selamat menikmati cercaan, tapi saya kira itu teknik pemasaran politik yang canggih, asal jangan lupa selalu ke jalan yang benar,” kata Rocky Gerung.

Sedangkan tokoh pers Najwa Shihab meminta Partai Gelora bisa memberikan pendidikan politik ke rakyat, dan bukan sekedar piawai dalam bermanuver atau berintrik politik saja.

“Tidak menjadi partai saat pemilu saja berburu suara, tapi juga membuka mata dan telinga dan menjadi partai yang tidak hanya jago usurusan elit saja, tapi juga telaten urusan publik,” kata Najwa.

Artis dan yang juga presenter Deddy Corbuzer yakin Partai Gelora akan berkembang pesat di Indonesia, serta bisa ikut berperan dalam menegakkan keadilan dan hukum di Indonesia lebih baik lagi.

Karena itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah mengajak semua pihak bergabung dengan Partai Gelora untuk mewujudan kemajuan Indonesia. “Maju terus, terus berkarya bersama Partai Gelora, maju dan jaya bersama untuk negeri tercinta indonesia,” kata Fahri.

Tokoh lain yang juga memberikan ucapan selamat antara lain Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, politisi Nasdem Akbar Faisal, Presiden ILC Karni Ilyas, Ketua PA 212 Yusuf Martak, pengamat hukum tata negara Irman Putra Sidin, Walikota Ambon Richard Louhenapessy, artis Yati Octavia dan lain-lain.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X