Tag: achmad zainuddin

Ini Tiga Kelompok Manusia yang Dilahirkan Oleh Krisis, Menurut Anis Matta

, , , , , , , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menegaskan, bahwa krisis selalu melahirkan tiga kelompok. Yakni pertama orang gagal, kedua para pelawak dan ketiga pemimpin baru.

Hal itu disampaikan Anis Matta saat Halal bihalal DPW Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Jakarta, Selasa (24/5/2022) sore.

“Mesir sejarahnya selalu melahirkan tirani, dari dulu sejak Nabi Musa, Nabi Yusuf sampai sekarang. Semua azab juga ada disitu, makanya hidupnya orang Mesir itu, sedih aja dari dulu. Tapi bangsa ini (Indonesia, red) yang paling banyak memproduksi anekdot, jadi pelawak di muka bumi ini. Melahirkan para pelawak saat krisis,” kata Anis Matta.

Menurut Anis Matta, seorang pelawak akan melawan krisis yang semakin berat dengan menertawakan beban hidupnya, karena tidak mempunyai solusi apapun untuk mengakhiri krisis.

“Para pelawak ini, cara melawan krisis dalam beban hidupnya yang makin berat itu tidak ada penjelasannya, tidak ada solusinya. Ya bisanya ditertawain itu krisis” ungkap Anis Matta.

Karena itu, mengapa orang Indonesia selalu mengatasi masalah dengan masalah baru, karena memang tidak punya solusi dalam mengatasi krisis.

“Lahirnya para pelawak di tengah krisis ini menunjukkan, bahwa secara emosional, kognitif dan psikologis tidak menyelesaikan krisis, karena krisis ini dianggap tidak terlalu berat, kita tertawain itu krisis,” ujarnya.

Karena itu, Indonesia harus melahirkan pemimpin baru agar bisa melewati tiga kelompok krisis tersebut. Partai Gelora akan mendorong lahirnya pemimpin-pemimpin baru yang memiliki ide-ide baru.

“Di Pemilu 2024, orang-orang lama pergi dan orang-orang baru muncul. Semua generasi Orde Baru akan selesai masanya pada 2024. Pemilu 2024 akan menjadi momentum pergantian generasi,” tegasnya.

Pendirian Partai Gelora, lanjutnya, dalam rangka mengisi pergantian generasi tersebut, agar ada perubahan yang signifikan di Indonesia, baik secara politik, demokrasi maupun kehidupan masyarakat yang lebih baik.

“Tahun 2024 menjadi momentum pergantian sistem kepemimpinan global atau tatanan dunia, yang lama akan diganti dengan yang baru. Karena pada tahun 2024, tidak hanya Indonesia yang menggelar Pileg dan Pilpres, tapi juga Amerika Serikat dan Rusia,” ujarnya.

Anis Matta berharap Partai Gelora bisa melahirkan peradaban baru bagi Indonesia, yang mulainya dari sebuah mimpi, tapi perlahan-lahan mulai menjadi suatu kenyataan.

“Mudah-mudahan dari tipe kelompok ini, Partai Gelora ditakdirkan menjadi pemimpin baru, karena krisis pertanda lahirnya pemimpin baru. Insya Allah Partai Gelora menjadi jawaban dari krisis tersebut,” tegasnya.

Ketua DPW Partai Gelora DIY Hudaya mengatakan, Indonesia saat ini tengah menuju menjadi kekuatan 5 besar dunia dengan kehadiran Partai Gelora.

“Perjalanan kami ke barat (Jakarta, red) menyerahkan berkas agar menjadi bagian kecil menuju Indonesia kekuatan 5 besar dunia. Meskipun kami orang Jogya tidak boleh bermimpi menjadi gubernur saat ini, karena gubernurnya otomatis Sultan (Sultan Hamengkubowono X, red),” katanya.

Namun, kata Zuhrif, jika melihat sejarah kerajaan-kerajaan di Jawa dari Mataram kuno hingga Mataram Islam, pemegang kekuasan terakhir biasanya selalu Sultan ke-X, tidak ada Sultan ke-XI.

“Jaid kalau lihat sejarahnya, Sultan ke-XI itu biasanya selesai. Puncaknya itu Sultan ke-X, itu juga terjadi di Solo, Kasultanan Surakarta dan Mangkunegara. Kita lihat juga terjadi di Kesultanan Mataram, dari Mataram kuno dan Mataram Islam,” ujarnya.

Karena itu, Zuhrif memprediksi Kesulatanan Yogyakarta akan berakhir saat Sultan Hamengkunbowo X lengser. Konflik-konflik yang terjadi setelah Sultan ke-X lengser akan sulit dikendalikan.

“Bubarnya Kesultanan Yogyakarta terjadi karena konflik internal. Konflik-konflik ini biasanya sulit dikendalilkan, oleh internal. Itu biasanya yang terjadi, kalau ada Sultan ke-XI,” tandas Ketua DPW Partai Gelora DIY ini.

Mahfuz Sidik Optimis Gelora Masuk Partai Papan Tengah di Pemilu 2024

, , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia optimis akan masuk papan tengah dalam pemilu 2024 mendatang. Keyakinan tersebut diperoleh karena belum aada partai dominan dan mayoritas, serta masih terbukanya pasar perpolitikan Indonesia

“Setiap Pemilu sejak 1999 sampai dengan 2019 selalu muncul partai baru, dan sejumlah partai baru bahkan bisa tampil sebagai kekuatan papan tengah dan bahkan papan atas,” ujar Mahfuz Sidik, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Indionesia dalam Rakorwil DPW Partai Gelora Indonesia di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (14/02/2021).

Dia mencontohkan, pada Pemilu 1999 muncul partai baru yaitu PDIP, PKB dan PAN. Berturut-turut ketiga partai meraih elektoral 33,7 persen, 12,6 persen dan 7,1 persen. Pada Pemilu 2004, muncul partai baru yaitu Partai Demokrat (7,4%), PKS (7,3%), dan PBR (2,4%). Begitupun pada Pemilu 2014, Nasdem sebagai partai baru berhasil meraih 6,7 persen suara.

“Apakah partai baru berpeluang menjadi partai besar? Artinya, pasar politik Indonesia masih terbuka dan belum ada partai yang dominan atau mayoritas,” jelasnya.

Untuk itu, menurut mantan anggota DPR RI ini mengatakan, ada beberapa faktor yang menentukan partai baru dapat menjadi partai besar. Faktor tersebut antara lain eksistensi teritorial, segmentasi pemilih, positioning partai, cara kerja berbasis dapil, popularitas, dan formasi pasukan tempur.

“Karena itu lakukan pemetaan dapil dengan cermat dari berbagai aspeknya, mulai tetapkan target suara dan kursi di dapil, dan penuhi faktor penentu kekuatan partai,” imbuh Mahfudz.

Lebih lanjut mahfudz menjelaskan, Partai Gelora Indonesia lahir sebagai respons atas dinamika geopolitik global dan politik domestik yang berlangung. Di level global, perubahan tatanan dunia sedang berlangsung. Pandemik Covid-19 mempercepat proses perubahan tersebut sekaligus memicu terjadinya krisis multidimensi di hampir banyak negara.

Pada level domsetik, mulai 2020 Indonesia akan mengalami bonus demografi sampai 2035. Pengalaman sejumlah negara, menurutnya, bonus demografi menjadi faktor pemicu kemajuan ekonomi dan bidang-bidang lain.

“Namun di saat bersamaan Indonesia mengalami kontradiksi sosial-politik, pembelahan ideologis politik di masyarakat bawah, elit politik yang pragmatis, keterbukaan informasi yang rentan menciptakan ketegangan dan konflik, serta ketimpangan kesejahteraan dan liberalisasi ekonomi, dan makin terkekangnya demorkasi,” imbuhnya

Dia mengatakan, ragam kontradiksi ini berpotensi melemahkan ketahanan nasional, menggoyahkan kedaulatan nasional dan mengancam eksistensi NKRI. Menurutnya, sudah banyak negara yang gagal akibat dinamika global tersebut.

“Sesungguhnya dengan modal perjalanan sejarah bangsa, kekayaan SDA, posisi geografis dan politik negara, Indonesia sangat berpeluang melakukan lompatan besar di tengah krisis global menjadi kekuatan besar dunia,” pungkasnya.

Sukses di 2024
Sementara itu, Ketua Pengembangan Teritorial 3 (wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta) Ahmad Zainuddin mengatakan, Partai Gelora bertekad meraih sukses di 2024. Kuncinya, kader Partai Gelora harus membangun kolaborasi dengan berbagai kalangan.

“Diantara kunci sukses dalam memenuhi target-target struktural partai hingga level kelurahan atau desa, rekrutmen anggota dan lain-lain adalah melakukan kolaburasi dengan berbagai pihak dan berbagai kekuatan,” ujar Ahmad Zainuddin.

Zainuddin mengatakan, kader Partai Gelora perlu membangun hubungan kolaborasi yang baik dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak.

“Membangun mindset sebagai pemimpin. Fungsionaris partai politik harus punya cita-cita menjadi pemimpin bangsa di berbagai level, bukan hanya bercita-cita sebagai anggota DPRD atau DPR RI, tetapi juga menjadi ketua DPRD, ketua DPR RI, Bahkan menjadi bupati, walikota, gubernur dan presiden RI,” imbuhnya.

Lebih lanjut mantan anggota DPR RI ini mengatakan, fungsionaris Partai Gelora di wilayah harus menetapkan target politik, membuat peta menuju pencapaian target, baik peta kekuatan politik, peta kekuatan sosial ekonomi, maupun peta tokoh. “Lalu menetapkan target-target politik DPD. Berapa kursi DPRD Kota kabupaten? Kursi Propinsi, Kursi DPRD?” jelasnya.

Dalam peta politik nasional, menurut dia, Jawa Tengah merupakan wilayah sangat strategis. Seringkali Jawa Tengah menentukan kemenangan kontestasi politik di level nasional. Karenanya Jawa Tengah, lanjut Zainuddin, harus memberi sumbangan besar dalam pencapaian target lolosnya Partai Gelora Indonesia untuk melampaui Parlementary Threshold.

“Kolaborasi, konsolidasi dan selalu belajar cepat salah satu kunci sukses Pemilu 2024,” cetusnya.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X