Tag: arah baru indonesia

Gunakan Sistem Lama, Mahfuz : Capaian Partai Gelora di Pemilu 2024 Bisa Diprediksi

, , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyatakan diuntungkan dengan keputusan pemerintah dan DPR yang tidak merivisi paket undang-undang (UU) Pemilu untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang.

Sehingga bagi Parta Gelora ada kepastian untuk memprediksi dalam mendapatkan kursi di parlemen baik di DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

“Jadi kalau bicara Pemilu 2024, sistemnya kembali ke 2019 karena  tidak ada perubahan di UU. Bagi kita di Partai Gelora, tidak ada perubahan sistem malah meringankan, karena kita bisa lebih memprediksi situasinya,” kata Mahfuz Sidik, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Jumat (2/4/2021).

Hal itu dinyatakan Mahfuz dalam Cerita Kopi , ngumpul dan ngobrol santai secara daring para pendiri, Majelis Permusyawaratan Nasonal (MPN), Majelis Pendiri dan pengurus Dewan Pimpinan Nasonal Partai Gelora pada Rabu (31/3/2021)) malam dengan tema ‘ Parpol Jangan Dulu Bicara Politik’.

Menurut Mahfuz, jika revisi paket UU Pemilu tetap dilaksanakan, sementara Partai Gelora tidak terlibat secara langsung dalam pembahasannya, maka Partai Gelora hanya akan menjadi penonton dari luar saja.

“Kalau ada revisi, kita cuman bisa menonton dari luar. Kita dag dig dug,  ini aturan baru apa yang akan dibuat, apakah semakin  sulit atau tidak kita juga tidak tahu,” katanya.

Namun, dengan tidak ada revisi, maka Partai Gelora secara jelas bisa melihat kepastian dalam Pemilu 2024. 

“Kita bisa melihat kedepan ini, seperti apa pengelolaanya, ada kepastian yang lebih besar,” kata Sekjen Partai Gelora Indonesia ini.

Kendati begitu, meski sudah ada keputusan dari pemerintah dan DPR tidak merevisi paket UU Pemilu, tapi isu amandemen yang saat ini bergulir bisa membawa perubahan terhadap keputusan tersebut.

“Meski isu amandemen dibantah oleh beberapa pihak, tapi ada juga ada beberapa pihak lain yang terus mendorong. Kita tidak tahu, apakah paket UU Pemilu-nya tidak berubah, tapi konstitusinya saja yang diubah,” ujarnya.

Tetapi jika konstitusinya yang diubah, UU-nya juga biasanya ikut diubah saja. “Ini juga membuat kita mulai pasang mata, pasang telinga. Kalau konstitusinya berubah, UU-nya juga akan berubah,” tandasnya.

Terlepas dari hal itu, lanjut Mahfuz, Partai Gelora optimis bakal menuai hasil maksimal dalam Pemilu 2024 mendatang. Hal itu dari semakin banyaknya masyarakat bergabung ke Partai Gelora dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini.

“Dalam dua bulan terakhir ini Alhamdulillah ada rekrutan kader sampai 80 ribuan. Ini kan luar biasa di tengah situasi pandemi Covid-19, orang lagi malas politik, malah banyak yang daftar ke Partai Gelora,” pungkas Mahfuz

Fahri Berharap Kasus Terorisme Tidak Lagi Dikaitkan Agama

, , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah berharap Anggota DPR berani mengungkap rangkaian tindak pidana terorisme yang selama ini terjadi di Indonesia, termasuk dalam kasus penyerangan Mabes Polri oleh orang tak dikenal (OTK) pada Rabu (31/4/2021) dan kasus terorisme di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) beberapa waktu lalu.

Sebab, Anggota DPR memiliki hak imunitas dan bertanya, sehingga bisa mengungkapkan benang merah kasus terorisme tersebut.

Karena selama ini terorisme selalu dikaitkan dengan Islam, padahal Islam juga dirugikan dari kegiatan terorisme.

“Kalau kita ini (publik) kan ada kemungkinan, mengajukan satu sikap kritis, tapi bisa-bisa kita dianggap menjadi bagian, misalnya istilah mempengaruhi. Tapi Kalau Anggota Dewan memberikan pertanyaan sedalam dan seluas-luasnya tanpa takut bisa dituduh bagian dari terorisme itu, karena memiliki hak imunitas dan bertanya,” kata Fahri dalam Dialektika Demokrasi dengan tema ‘Lawan Geliat Radikal-Terorisme di Tanah Air’ di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (1/4/2021).

Fahri sependapat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar tindakan terorisme yang terjadi di Gereja Katedral di Makassar maupun penyerangan Mabes Polri tidak dikaitkan dengan agama.

Namun, faktanya, menurut mantan Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini, yang terjadi di lapangan, teroriisme masih dikait-kaitkan dengan Islam.

Ia mengajak pemerintah untuk membangun pola pikir antara agama dan negara yang semestinya tidak dicampur-adukan.

“Karena kalau dua hal ini dicampur, maka persoalan ini tidak akan pernah selesai. Negara tidak mungkin dapat memperbaiki agama. Sebaliknya, agama dapat merefom negara atau membentuk negara,” papar dia.

“Bila negara mengurusi ranah agama, maka negara akan kelelahan, kehabisan energi, itu sebabnya saya selalu meminta agar kita melihat hal ini dari dua perspektif, dimana ruang agama dan dimana ruang negara,” tambahnya.

Oleh karena itu, kata Fahri, bila melihat aksi terorisme ini merupakan masalah agama, maka kembalikan ke agama, negara tidak bisa masuk dalam ranah ini.

“Tugas negara, berada di ruang negara. Kalau ada seorang perempuan masuk ke Mabes Polri bawa senjata, pengamanan bobol, itu bukan soal agama. Itu soal pengamanan yang lemah,” tegasnya.

Diskusi ‘Lawan Geliat Radikal-Terorisme di Tanah Air ini juga menghadirkan narasumber lain, yaitu Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PPP Saifullah Tamliha, Anggota Komisi III DPR Fraksi PKB, serta Pengamat Intelijen dan Terorisme dari Universitas Indonesia (UI).

Launching Program ‘Cuan Yuk!’, Partai Gelora Beri Pelatihan Cara Membuat Bolu Cempedak yang Enak

, , , , , ,

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) berharap para pelaku usaha UMKM tetap semangat dalam masa pendemi Covid-19. Pelaku UMKM diminta terus melakukan inovasi dan menghasilkan produk-produk baru.

“Tetap semangat dalam masa pandemi dan tidak berpangku tangan saja, sehingga teruslah berkarya,” kata Srie Wulandari (Coach Wulan), Ketua Bidang UMKM dan Ekonomi Keluarga (Ekkel) DPN Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Selasa (30/3/2021).

Pada Senin (29/3/2021), Bidang UMKM dan Ekkel Partai Gelora melaunching program ‘Cuan Yuk! Chatting Usaha Naik Kelas’ dengan tayangan perdana Baking Class: Pembuatan Bolu Cempedak, Oleh-oleh Khas Jonggol, Bogor, Jawa Barat.

“Ini program perdana, nanti akan ada pelatihan-pelatihan lain, selain membuat kue. Pelatihan ini diinisasi oleh Bidang UMKM Partai Gelora. Teruslah berkarya dan semangat,” kata Coach Wulan.

Pada program perdana ini, kata Wulan, Bidang UMKM memberikan pelatihan cara membuat Bolu Cempedak yang enak, perhitungan bisnis atau biaya produksi hingga pemasarannya.

“Kita ingin berbagi cara, apabila temen-temen yang ingin membuat bolu yang enak banget. Saya rekomeded Bolu Cempedak. Enak banget bolunya, bisa buat cemilan dan kudapan saat bulan puasa. Mau buat dijual juga bisa, nanti diterangkan biaya produksi dan pemasarannya,” jelas Wulan.

Ani Kurniasih (Ania), owner Ania Cake mengatakan, Bolu Cempedak ini berbahan dasar buah cempedak, yang memiliki rasa yang khas dibandingkan buah nangka. Buah cempedak ini sangat melimpah di Bogor, khususnya di Jonggol.

“Karena melimpah, saya berkeinginan untuk membuat oleh-oleh khas Jonggol, Bogor berbahan dasar buah cempedak. Setelah beberapa kali uji coba resep, akhirnya dapat rasa yang pas,” kata Ania.

Cara membuat Bolu Cempedak ini, lanjut Ania, juga sangat mudah, tidak perlu keahlian khusus. Siapkan daging buah cempedak yang sudah dikupas, gula, tepung terigu, margarin, susu bubuk, telur dan emulsifer/SP (cairan yang membantu kestabilan emulsi minyak dan air).

Kemudian kocok gula dan emulsifer dengan mixer dengan kecepatan rendah agar mengembang. Setelah itu, masukkan margarine dan daging buah cempedak yang sudah dihaluskan Lalu, tambahkan tepung terigu dan susu bubuk, dikocok hingga tercampur rata adonannya dengan kecepatan sedang.

“Adonanan siap dioven atau dipanggang dengan oven selama 45 menit dengan suhu 175 derajat. Habis itu dikasih toping sesuai selera kita, bisa keju, coklat, kacang. Tapi tunggu dingin dulu ya, baru diberi toping,” katanya.

Ania mengaku usahanya baru bersifat home industri dengan membuat toko di rumah, dibantu oleh dua karyawannya. Meski begitu Bolu Cempedak ini sudah dikenal masyarakat sebagai oleh-oleh Jonggol, Bogor.

“Orang mau pergi kemana saja, carinya Bolu Cempedak buat oleh-oleh. Biasanya dibawa mudik ke Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Papua, Bandung, Semarang, Surabaya dan lain-lain,” katanya.

Bolu Cempedak dijual dengan harga Rp 35 ribu/pcs, jika diberi hiasan bunga-bunga antara Rp 60-150 ribu tergantung ukurannya.

“Bolu Cempedak ini juga bisa buat kue ulang tahun yang murah, diberi hiasanya bunga-bunga. Ini laku keras, ini inovasi yang saya lakukan,” ungkap Ania.

Ania mengatakan, usaha Bolu Cempedak-nya sudah mengantongi perijinan yang lengkap, mulai dari PIRT hingga sertifikasi halal dari MUI, dan lolos uji Laboratorium Uji Pangan Institut Pertanian Bogor, serta menjadi binaan UMKM Juara Provinsi Jawa Barat.

“Tapi di masa pandemi penjualan menurun, yang biasanya 50 pcs per hari jadi 30 pcs dengan penghasilan kotor Rp 1.050,000. Untuk meningkatkan pendapatan, saya membuat inovasi Bolu Cempedak dihiasi bunga,” pungkasnya.

Fahri Hamzah: Partai Gelora Tengah Menyusun ‘Batu Bata’ Gelombang Perubahan Besar

, , , ,

Partaigelora.id – Wakil Ketua Umum Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyatakan, Partai Gelora saat ini secara masif tengah menyusun ‘batu bata’ gelombang perubahan besar yang akan menjadikan Indonesia kekuatan lima besar dunia.

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah dalam acara OK GELORA, Orientasi Kepartaian untuk Pengembangan Teritori 4 wilayah Bali, Nusa Tenggara dan Kalimantan, Minggu (28/3/2021)

“Jadi kita ini sedang menyusun batu-bata perubahan, dan membangun sebuah bangunan yang akan mengantarkan kita dan bangsa indonesia ke suatu gelombang perubahan besar,” kata Fahri dalam keterangannya, Senin (29/3/2021).

Menurut Fahri, gelombang perubahan besar itu adalah gelombang rakyat, gelombang demokrasi dan gelombang aspirasi.

Karenanya, Partai Gelora memproduksi banyak ide dan pikiran untuk menemukan celah bagi Indonesia sebagai kekuatan besar dunia.

“Indonesia seharusnya bisa menjadi kekuatan besar dunia, setidak-tidaknya kekuatan kelima dunia diantara negara lain yang ada, seperti Amerika Serikat, China, Rusia dan Uni Eropa,” katanya.

Gelombang perubahan yang diperlukan saat ini, kata Fahri, tidak seperti yang terjadi pada masa kolonial dan pembentukan republik ini. Tapi diperlukan infrastruktur pikiran dan teknologi dalam gelombang-gelombang sebelumnya.

“Itu sebabnya, Partai Gelora menolak bersikap pasif melihat kondisi saat ini. Kita terus mengorganisir kegiatan untuk mencerahkan dan mencerdaskan pergerakan masyarakat, terutama untuk memenangkan Pemilu 2024 mendatang,”kata mantan Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini.

Sehingga setiap kader Partai Gelora, lanjut Fahri, perlu memahami dasar-dasar pengorganisasian gelombang rakyat sesuai dengan Arah Baru Indonesia dengan tenaga dan generasi baru.

“Kita ini satu-satunya partai yang punya infrastruktur digital adalah paling lengkap dengan dana sederhana. Kita sudah membangun infrastruktur digital yang memadai, sehingga bisa melakukan training kaderisasi secara masif,” ujar Fahri.

Saat ini, ribuan orang sudah bergabung ke Partai Gelombang dalam tempo yang relatif cepat. Sebab, Partai Gelora mempermudah masyarakat untuk bergabung.

Yakni cukup masuk ke dalam aplikasi dan kemudian mendaftar. Setelah itu masyarakat akan mendapatkan pelatihan-pelatihan secara offline maupun online.

“Kita jangan kalah dengan seleb-seleb (artis selebgram) yang punya satu juta follower. Partai Gelora dengan infrastruktur digital ini harus punya jutaan anggota, karena menjadi anggota Partai Gelora itu gampang,” katanya.

Fahri berharap seluruh kader dapat terus menyebarkan pikiran dan cita-cita Partai Gelora ke masyarakat dengan penuh kesabaran.

“Sehingga mendekati pemilu mendatang, tidak hanya siap menang, tapi siap mendapatkan amanah untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan kelima dunia,” pungkas Fahri Hamzah.

Anis Matta: Indonesia Harus Miliki Mentalitas sebagai Bangsa Pemenang

, , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyatakan, Indonesia saat ini sedang di persimpangan sejarah, karena posisinya sebagai bangsa baik secara nasional maupun global sedang rapuh.

Hal ini akibat terjadinya krisis kepemimpinan, dimana para pemimpin tidak bisa memanfaatkan krisis sebagai peluang, melainkan hanya dilihat sebagai ancaman belaka.

“Coba bayangkan Covid-19 ini pada mulanya muncul di China. Ketika kita mulai konsumsi vaksin juga dari China, meskipun menggunakan vaksin dari negara lain. Kita ini korban pandemi, tapi konsumen vaksin yang diproduksi oleh negara pandemi berasal,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Sabtu (27/3/2021).

Hal ini disampaikan Anis Matta saat membuka acara OK GELORA Orientasi Kepartaian untuk Pengembangan Teritori 3 wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur, Sabtu (27/3/2021).

“Ini menjelaskan betapa rapuhnya posisi kita secara nasional dan sebagai bangsa, karena kita tidak mempunyai peta jalan yang jelas. Inilah yang saya maksud Indonesia sedang berada di persimpangan jalan,” ujar Anis Matta.

Menurut Anis, Indonesia harusnya memanfaatkan krisis akibat pandemi Covid-19 sebagai peluang, bukan ancaman.

Sehingga memiliki mental sebagai pemenang, dan menjadi bagian dari kepemimpinan dunia yang sejajar dengan negara besar dunia seperti Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Rusia dan China.

“Pada 2013 lalu, saya sudah menuliskan sebuah buku gelombang ketiga. Apa saja jalan di masa lalu yang telah kita lalui, dan kemana kita berjalan di masa akan datang. Itulah peta jalan yang harus kita rumuskan bersama,” katanya.

Dengan peta jalan tersebut, lanjutnya, peluang Indonesia untuk muncul sebagai kekuatan kelima dunia terbuka. Apalagi pandemi Covid-19 ini telah mendisrupsi tatanan kehidupan secara global, yang membuat tidak efektifnya kepemimpinan global saat ini.

Akibatnya China muncul sebagai kekuatan baru, dimana yang tadinya ekonomi dunia dikuasai AS-Uni Eropa mencapai 80 persen, sekarang tinggal 40-60 persen.

“Asia muncul sebagai kekuatan ekonomi baru, dan china menjadi penatang Amerika sehinga terjadi perang supremasi diantara mereka saat ini,” ujarnya.

Kondisi ini, kata Anis Matta, harus dimanfaatkan dan dilihat sebagai peluang untuk menjadi kekuatan lima besar dunia. Faktanya Indonesia juga sebagai negara G-20 dan GDP diatas 1 triliun dollar.

“Pencapaian Indonesia sebagai negara modern sudah bagus, tapi pencapaian itu tidak berimbang dengan potensi yang dimiliki. Potensi kita terlalu besar, tetapi pencapaian kita terlalu kecil. Ini yang sering saya sebut, langit kita terlalu tinggi, tapi kita terbang terlalu rendah,” katanya.

Anis Matta berpandangan tren sejarah Indonesia dari waktu ke waktu harusnya naik. Jika sekarang Indonesia menjadi negara modern yang secara ekonomi sudah cukup kuat, dan sekarang saatnya menjadi bagian dari kepemimpinan dunia.

Agar Indonesia efektif masuk dalma kekuatan lima besar dunia, yang harus diubah terlebih dahulu adalah mentalitas rakyatnya. Menjadi mentalitas pemenang dan pelaku sejarah peradaban baru Indonesia secara global.

Saat ini krisis narasi dan kepemimpinan yang terjadi di Indonesia harus segera diatasi, dan momentumnya sekarang. Setidaknya Indonesia memiliki tiga alasan untuk menjadi kekuatan lima besar dunua, yakni sejarah, landscap politik global dan kondisi nasional saat ini.

“Hal ini akan menjadi energi perubahan yang positif bagi pelaku dan perawi sejarah masa depan Indonesia. Yakni satu cita-cita sosial, politik dan peradaban baru yang sama. Inilah waktunya kita masuk gelombang ketiga dalam sejarah kita,” pungkas Anis Matta.

Pemerintah Diharapkan Serap Beras Petani, Bukan Sebaliknya Buka Keran Impor

, , , , ,

Partaigelora.id – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Indonesia Anis Matta berharap tidak membuka membuka keras impor beras saat petani sedang memasuki masa-masa panen raya pada kurun waktu Maret-April 2021.

Diharapkan pemerintah diminta lebih banyak menyerap beras produksi petani lokal, tidak melakukan kebijakan impor beras.

“Dalam kurun Maret-April 2021, petani dalam negeri sedang memasuki masa-masa panen raya. Seharusnya pemerintah lebih banyak menyerap beras produksi petani loka dan tidak tidak membuka keran impor beras,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Jumat (26/3/2021).

Menurut Anis, Badan Pusat Statisik (BPS) telah memperkirakan produksi beras lokal sepanjang Januari-April 2021 mencapai 14,54 juta ton, naik drastis 26,84 persen atau 3,08 juta ton dari periode sama di tahun lalu yang sebesar 11,46 juta ton.

“Melihat data BPS tersebut, keputusan impor sangat tidak bijak dilakukan di waktu panen raya,” kata Anis.

Pemerintah diminta lebih sensitif lagi terhadap nasib para petani ketika masa panen raya, dimana harga gabah di tingkat petani trennya menurun.

“Upaya untuk melakukan impor beras tentunya semakin menekan harga gabah petani pada saat ini,” ujarnya.

Anis menegaskan, harga gabah di tingkat petani saat ini dalam tren penurunan, meski belum memasuki masa puncak panen raya. Misalnya, di Ngawi, Jawa Timur dan Demak, Jawa Tengah harga rata-rata GKP dibawah Rp 4.000 per kilogram.

Kemudian di Kroya, Indramayu, Jawa Barat harga gabah kering panen (GKP) berkisar Rp 3.000-Rp 3.500 per kilogram.

“Harga gabah tersebut berada di bawah acuan harga pembelian pemerintah (HPP) di tingkat petani yang sebesar Rp 4.200 per kilogram,” kata Ketua Umum Partai Gelora ini.

Anis Matta berpendapat kebijakan impor beras yang diputuskan pada awal tahun tidaklah tepat. Idealnya jika memang terjadi shortfall ketersediaan beras, seharusnya dari sudut pandang kebijakan publik pemerintah memutuskan impor atau tidak dilakukan pada bulan Juli atau Agustus.

“Oleh sebab itu, kebijakan pemerintah untuk impor beras tidak tepat baik dari segi perancanaannya maupun keputusannya,” tegas Anis Matta

Kebijakan yang diperlukan saat ini, kata Anis, pemerintah menyerap gabah petani lokal untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) ketimbang impor.

“Dan Patut diingat bahwa hingga Mei mendatang Indonesia masih memasuki masa panen,” pungkasnya.

Bangun Kolaborasi, DPW Partai Gelora Lampung Bersilaturahmi ke Polda Lampung

, ,

Partaigelora.id – Pengurus DPW Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Lampung bersilahrurahmi ke Polda Lampung, Telukbetung, Bandar Lampung, Lampung, Kamis (25/3/2021). Mereka diterima oleh Direktur Intelkam Polda Lampung Kombes Pol Susilo Rahayu Irianto

Kunjungan tersebut, selain memenuhi undangan juga merupakan jajaran Direktorat Intelkam Polda Lampung berkunjung ke kantor DPW Lampung pada Rabu (24/3/2021), sehari sebelumnya.

Ketua DPW Partai Gelora Indonesia Lampung, Samsani Sudradjat memimpin rombongan. Dalam rombongan itu, hadir pula Sekretaris DPW M Imron Rosadi, Wakil Ketua Agung Bagus, Kabid Hubungan Antar Lembaga Dede Andrianto, Kabid UMKM dan Ekonomi Keluarga Sudarsih dan Kabid Generasi Muda Syahrul Fatah.

Samsani mengatakan, audiensi ini merupakan salah satu upaya Partai Gelora untuk memperkenalkan diri dan ingin menjalin kerjasama dengan seluruh stakeholder yang ada di Lampung.

“Kami kan baru jadi kami mau memperkenalkan diri kalu di Lampung ada Partai Gelora. Kami juga meminta bimbingan Polda, sehingga dalam agenda-agenda Partai Gelora ke depan bisa sesuai dengan aturan-aturan yang ada,” kata Samsani, Kamis (25/3/2021).

Sementara Direktur Intelkam Polda Lampung Kombes Pol Susilo Rahayu menyatakan, sangat senang dengan kedatangan Partai Gelora ke Polda Lampung,

“Memang kita butuh sinergi seluruh elemen, jangan lupa Partai Gelora untuk terus koordinasi dengan Polda Lampung, khususnya bagian Intelkam,” kata Susilo.

Sebelumnya, jajaran Subdit 1 (Politik) Direktorat Intelkam Polda lampung, Rabu (24/03/2021), dipimpin oleh Kompol Vicky Dzulkarnain dan 4 anggotanya berkunjung ke kantor DPW Partai Gelora Lampung.

Kunjungan Polda tersebut, selain untuk silahturahmi juga untuk menyampaikan undangan dari Direktur Intelkam Kombes Pol Drs Susilo Rahayu Irianto Polda Lampung. Polda Lampung menKetua dan Pengurus DPW Partai Gelora untuk berkunjung dan bersilaturahmi ke Polda Lampung.

Kompol Vicky Dzulkarnain mengatakan, silahturahmi membahas konektivitas Polda Lampung, khususnya Subdit 1 (Politik) Direktorat Intelkam Polda Lampung dengan seluruh Partai Politik yang ada di provinsi lampung merupakan salah satu giat yang menjadi attensi agar terciptanya hubungan yang harmonis serta kondusif, baik pra hingga pasca pemilu.

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas beberapa giat serta program lainnya yang terkait hubungan dua lembaga tersebut, antara lain Liaison Officer atau biasa disingkat menjadi LO, yang menjadi penghubung antara kedua belah pihak untuk berkoordinasi serta berkomunikasi dalam hubungan kerja kedua lembaga tersebut.

Dalam kunjungan ini, Kompol Vicky Dzulkarnain ini disambut langsung oleh Ketua DPW Partai Gelora Samsani Sudrajat bersama beberapa fungsionarisnya, Sekretaris DPW Imron Rosadi, Kabid Jaringan Hubungan Antar Lembaga Dedek Andrianto, SH serta beberapa fungsionaris lainnya.

Dubes Tantowi Yahya Beberkan Cara Selandia Baru Maju Dalam Industri Kreatif

, , , , ,

Partaigelora.id – Dubes Indonesia untuk Selandia Baru (New Zealand) Tantowi Yahya membeberkan cara Selandia Baru dalam mengelola industri kreatifnya maju pesat. Sehingga negara tersebut mendapatkan julukan sebagai ‘Hollywood kedua’ setelah Amerika Serikat.

“Tidak ada yang tahu, kalau Selandia Baru itu menyandarkan ekonominya pada industri kreatif,” kata Tantowi saat menjadi narasumber dalam webinar ‘Scale Up Industri Kreatif’ yang diselenggarakan YES Preneur Bidang UMKM Partai Gelora Indonesia di Jakarta, Minggu (21/3/2021).

Menurut Tantowi, perekonomian Selandia memang tidak hanya ditopang sektor industri kreatif saja. Tapi juga sektor pertanian dan peternakan, serta pariwisata yang memberikan kontribusi paling besar bagi perekonomian Selandia Baru.

“Namun industri kreatif ini, semakin lama memberikan kontribusi semakin besar pada perekonomian Selandia baru,” katanya.

Dubes Tantowi Yahya mengungkapkan, film-film box office Hollywood seperti Lord of The Ring, The Hobbit, Iron Man, Tin Tin dan lain-lain diproduksi di Selandia Baru.

“Film tersebut adalah produksi Selandia baru. Jadi di Wellington itu ada pusat perfilman, dan selama 10 tahun terakhir disebut Hollywood terbesar kedua di luar Amerika,” jelasnya.

Studio-studio di Selandia Baru, selain memproduksi film-film box office, juga memproduksi film kolosal, serta menjadi gudang post production pembuatan animasi dan efek-efek film tingkat tinggi. Post production atau pascaproduksi, adalah salah satu tahap dari proses pembuatan film.

“Industri kreatif telah menghasilkan ratusan juta dollar bagi perekomomian negeri kecil ini,” katanya.

Selandia Baru diketahui menjadi yang terbaik dalam industri kreatif ini, karena menjalin aliansi global dengan banyak negara. Mereka menarik sumber daya manusia dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia untuk didik dijadikan tulang punggung (backbone) di Selandia Baru.

“Banyak orang Indonesia yang bekerja di sini. Anak-anak muda kita menjadi tenaga andalan untuk membuat film box office. Jadi kalau nonton film Hollywood sepertii Iron Man, The Hobbit ada sentuhan tangan anak-anak Indonesia. Bayarannya mahal,” papar Tantowi.

Selandia Baru juga menjalin aliansi global dengan Hongkong dan China dalam memproduksi film kolosal legenda kerajaan China ratusan tahun lalu.

“Film tersebut tidak hanya sukses di Hongkong dan China saja, tapi juga di seluruh dunia. Aliansi-aliansi ini, kata kunci dari survival industri kreatif,” tegas Dubes Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya.

Hal senada disampaikan Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta. Ia menekankan perlunya kolaborasi untuk memajukan industri kreatif, sehinga menjadi backbone atau tulang punggung ekonomi nasional.

“Industri film misalnya bisa berkolaborasi dengan Neflix atau Disney. Lalu, musik kolaborasi dengan musisi-musisi global untuk mendukung pengembangan pariwisata , misalnya,” kata Anis Matta.

Aliansi global, menurutnya, diperlukan untuk meningkatkan kualitas industri kreatif di tanah air. Jepang dan Korea, kata Anis, telah menjadikan industri kreatif sebagai penumpang ekonomi makronya, selain teknologi.

“Industri kreatif di Jepang dan Korea, apakah mereka bisa berkembang sendiri, tentu tidak. Ada campur tangan dari Amerika yang menjadikan sekutu mereka di kawasan Asia Pasific, bersama Taiwan. Sehingga ada investasi, transfer teknologi dan market,” katanya.

Nah, Indonesia sebagai pemimpin ASEAN dan kekuatan utama di dunia Islam bisa melakukan aliansi global baik dengan Amerika Serikat maupun China, yang saat ini menjadi kekuatan global selain Rusia.

“Tapi kita belum pandai menempatkan diri seperti Jepang dan Korea. Amerika dan China itu butuh Indonesia, sehingga butuh kelincahan dalam politik agar tidak menjadi outsider,” katanya.

Ketua Umum Partai Gelora Indonesia menegaskan, jika Indonesia masuk dalam aliansi global tersebut, dan menjadi pemain global. Maka dalam skala makronya bisa menjadikan industri kreatif sebagai tulang punggung perekonomiam.

“Baru setelah itu skala mikronya. Kita bisa men-scale up (berkembang menjadi perusahaan besar, red) industri kreatif ini lebih cepat tumbuh dengan dikasih infrastuktur, finance, edukasi dan market,” pungkasnya.

Anis Matta: Industri Kreatif Harus Menjadi Backbone Ekonomi Indonesia

, , , , , , , ,

Partaigelora.id – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia akan menjadikan industri kreatif sebagai agenda strategis dalam mengkampanyekan kebijakan publik kepada pemerintah.

Sebab, industri kreatif akan menjadi backbone (tulang punggung), mesin pertumbuhan baru ekonomi nasional ke depannya.

“Industri kreatif ini tantangan kita ke depannya, karena akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru. Partai Gelora akan menjadikannya sebagai agenda strategis dalam orientasi utama kebijakan publik,” kata Anis Matta saat menjadi keynote speaker dalam webinar ‘Scale Up Industri Kreatif’ yang diselenggarakan YES Preneur Bidang UMKM Partai Gelora Indonesia di Jakarta, Minggu (21/3/2021).

Menurut Anis Matta, untuk men-scale up industri kreatif agar bisa tumbuh berkembang menjadi perusahaan besar diperlukan empat faktor pendukung. Yakni dukungan infrastruktur, finance (keuangan), edukasi (pendidikan) dan market (pasar).

Soal infrastruktur misalnya, pemerintah bisa mengembangkan industri kreatif dengan menyiapkan lahan, serta sarana dan prasananya di masing-masing kota sesuai dengan profesi yang ada.

“Kalau soal finanansial, perlu adanya political will dari pemerintah untuk mendorong pelaku industri kreatif mendapatkan permodalan dari perbankan, yang selama ini sulit mereka dapatkan,” ujarnya.

Sedangkan edukasi diperlukan, karena sebagian besar pelaku industri kreatif ini belajar secara otodidak, tidak didukung pendidikan akademis.

“Kita ini orang-orang berbakat, tetapi tidak teredukasi dengan baik pada bidang itu, sehingga susah untuk mencapai maksimun. Perlu ada sisi akademiknya, dan tidak hanya belajar secara otodidak saja,” katanya.

Sementara soal market, pelaku industri kreatif di tanah air masih kurang kreatif dalam memanfatkan pasar domestik maupun internasional, sehingga kalah bersaing dengan negara tetangga seperti Malaysia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, industri kreatif selama ini tidak dibangun, sehingga ketika pandemi Covid-19 terjadi berdampak bagi perekonomian nasional dan masyarakat.

“Kita terlalu terlena dalam membangun industri kreatif, Begitu ada pandemi, dampaknya semua turun. Waktu ada bom Bali I dan II tidak seperti sekarang. Belajar dari pandemi ini, saya mengajak untuk membangun industri kreatif lebih berkualitas dan memiliki value,” kata Sandiaga.

Menparekraf berharap pelaku industri kreatif memiliki tekat kuat dan tidak mudah menyerah dalam menjalankan usahanya. Sebab, kegagalan dan kesuksesan dalam berbisnis adalah biasa yang terjadi.

“Kita harus kolaborasi atau bergotong royong. Banyak talenta-talenta terbaik dalam bidang enterpreneur, yang leadershipnya bisa dimanafaatkan. YES Preneur, saya kira bisa menjadi solusi masyarakat menghadapi kesulitan dan menuju kesuksesan,” katanya.

Duta Besar Indonesia untuk New Zealand Tantowi Yahya menyatakan siap untuk menfasilitasi para pelaku industri kreatif Indonesia bisa menembus pasar di Selandia baru.

“Kita akan dukung pelaku industri kreatif YES Preneur masuk Selandia Baru,” kata Tantowi.

Industri kreatif seperti pariwisata, perfileman dan kuliner di Selandia Baru, kata Tantowi, saat ini berkembang pesat meski ada pandemi Covid-19.

“Ketika saya baru jadi dubes, kuliner dari Indonesia baru ada enam, sekarang sudah ada 12 restoran. Restoran Indonesia tumbuh di Selandia Baru,” katanya.

Tantowi menilai perhatian pemerintah terhadap industri kreatif bisa menjadi momentum saat pandemi ini, sehingga harus bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk kemajuan industri kreatif.

“Menterinya muda mendukung industri kreatif, ini bisa menjadi momentum. Adanya perhatian pemerintah sekarang bisa dimanfaatkan untuk bergerak cepat di bidang ekonomi kreatif,” kata Dubes Indonesia untuk Selandia baru ini.

Coach Wulan (Srie Wulandari) menambahkan, Anggota YES Preneur pada prinsipnya memiliki kemampuan sebagai pelaku industri kreatif, dan mau terus belajar untuk meningkatkan kapasitas sehingga bisa menciptakan pasar tersendiri.

“YES Preneur, ini wadah para penggiat industri kreatif dan kita akan memadukan agar produk-produk yang dihasilkan mempunyai daya jual yang bagus di pasar lokal dan internasional,” kata Ketua Bidang UMKM DPN Partai Gelora Indonesia ini.

Webinar SCale UP dengan tema ‘Menggerakkan Sektor Ekonomi Indonesia ini juga menghadirkan narasumber lainnya, yakni owner Glory Tech Alkaline Water Treatment Syarifuddin, Founder D’Kapster Yopi Perdana.

Kemudian owner Madu Odengku Dedi Purwanto, CEO PT Zahir Internasional M Ismail, owner Phitakoe Homecraf Indah Dwi Wahyuni, owner Songket & Tenun Ikat Ratu Intan Buleang IIn Mutmainah, serta owner Anas Book Organizer Photo Ahmad Nasrul.

Kaum Perempuan Diharapkan Gunakan Medsos untuk Berkontribusi Bagi Kemajuan, bukan Sekedar Urusan Rumah Tangga

, , , ,

Kaum perempuan diharapkan dapat memanfaatkan media sosial (medsos) sebagai kegiatan positif dalam ikut serta memberikan kontribusi memajukan Indonesia. Bukan sebaliknya, hanya digunakan untuk update status urusan rumah tangga saja.

“Melalui ‘Ngumpi Gelora’ ini, saya berharap para perempuan aktif berkiprah, tidak hanya konteks rumah tangga saja, tapi juga dapat memberikan kontribusi lebih luas lagi melalui penggunaan media sosial ini,” kata Ratih Sanggarwati, Ketua Bidang Perempuan DPN Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Minggu (21/3/2021).

Pernyataan Ratih tersebut, disampaikan saat menjadi Keynote Speaker dalam acara #NGRUMPI3 dengan tema ‘Perempuan Aktif dan Media Sosial’ pada Jumat (19/3/2021) petang lalu.

Menurut Ratih, ‘Ngrumpi Gelora’ (Ruang untuk Maju Perempuan Indonesia Partai Gelora) diselenggarakan dengan tujuan untuk menghimpun para perempuan yang ingin berkortribusi memajukan indonesia menjadi lima besar dunia.

“Tema ini menarik, perempuan aktif di media sosial, bahwa . betapa digdayanya para perempuan dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Ada peningkatan aktivitas di media sosial, dimana perempuan lebih banyak di rumah,” kata Ratih.

Ia mengungkapkan, terjadi peningkatan aktivitas kaum perempuan di medsos sebesar 40 persen sejak Maret 2020, pertama kali pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia.

“Penggunaan Instagram, Facebook, Twitter, WhatsAPP, Telegram ataupun Tiktok semuanya ada peningkatan secara drastis. Booming media sosial berdampak positif, tetapi juga ada dampak negatifnya,” ujar Ratih.

Ratih mengaku tidak anti medsos, tetapi ia mengajak perempuan Indonesia untuk cerdas dalam menggunakan medsos.

“Sebagai perempuan kita harus cerdas. Potensi media sosial ini bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan produktif dan berdaya guna,” katanya.

Beberapa manfaat dari medsos yang bisa dimanfaatkan adalah sebagai ruang untuk mengekspresikan diri dan sarana komunitas kaum perempuan.

“Saya berharap makin banyak perempuan yang bergabung dalam ‘Ngrumpi Gelora’ untuk meningkatkan wawasan dan kapasitas diri menjadi pribadi lebih baik lagi,” katanya.

Untuk meningkatkan kapasitas diri, Ketua Biro Pengembangan Diri, Bidang Perempuan Partai Gelora Indonesia Tanti Lidia menilai, kaum perempuan harus melakukan personal branding

“Personal branding ini penting sekali, apalagi kalau kita berbinis. Kita akan kehilangan reputasi dan kehilangan peluang bisnis, kalau kita tidak membranding diri kita mulai sekarang,” kata Tanti.

Medsos, terutama Instagram, lanjutnya, bisa digunakan untuk membranding diri, tetapi dengan catatan memiliki follower (pengikut) yang banyak.

“Kita harus rajin posting di Istagram untuk meningkatkan follower. Jangan posting yang tidak berguna atau tidak bermanfaat, serta berikan like kepada folower. Jangan jutek-jutek kalau mau membranding diri,” tandasnya.

Tanti menambahkan, perlunya posting hal-hal yang bermanfaatkan agar para follower dapat memberikan tanggapan terhadap apa yang diposting, bahwa sesungguhnya kita adalah seorang professional.

“Jadi sahabat Gelora akan menghabiskan banyak waktu membangun branding diri. Di era digital revolusi 4.0, tantangan personal branding tidak sama dengan sebelum, peradabannya sudah berubah,” pungkasnya.

Alamat Dewan Pengurus Nasional

Jl. Minangkabau Barat Raya No. 28 F Kel. Pasar Manggis Kec. Setiabudi – Jakarta Selatan 12970 Telp. ( 021 ) 83789271

Newsletter

Berlangganan Newsletter kami untuk mendapatkan kabar terbaru.

X